Dipecat Bukan Berarti Kiamat

nurcahyo

New member
Dipecat Bukan Berarti Kiamat

Kapanlagi.com - Hanya karena pekerjaan Anda berakhir buruk bukan berarti Anda tak bisa meraih kesuksesan dalam bekerja. Tak ada hal yang lebih mengerikan saat kita dipecat, kita tak hanya berhadapan dengan rasa sakit kepala yang lumrah dihadapi para pengangguran. Bahkan kita kerap mengalami perubahan suasana hati antara rasa bersalah dan kemarahan. Apakah Anda harus mengatakannya pada bos Anda jika Anda kehilangan pekerjaan? Siapa yang bakal menjadi rujukan Anda? Bagaimana Anda meminimalkan dampak PHK pada pekerjaan yang akan Anda cari?

Menyedihkan, banyak individu yang dipecat tak menyadari masalah tersebut sampai mereka menghadapi sebuah wawancara dengan hasil buruk. Namun ini bukan hanya satu-satunya masalah. Dengan rencana dan persiapan pasti Anda dapat membatasi jenis pekerjaan yang akan Anda cari dan meraih hasil terbaik, jadi tak ada salahnya anda mencoba langkah-langkah berikut:

1. Jangan takut bertanya. Cari tahu apakah bos Anda bisa memberi Anda referensi atau rujukan. Jangan tertawa. Hanya karena bos memecat Anda bukan berarti Anda tak berguna baginya, mungkin dia juga merasa tak enak telah memecat Anda bahkan dia merasa bersalah telah melakukannya pada Anda. Mungkin orang yang sama yang telah memecat Anda, dalam hal ini mungkin bos Anda, dengan senang hati akan menjadi referensi atau rujukan Anda dan memberikan sebuah alasan mengapa Anda keluar dari pekerjaan Anda. Idealnya, mintalah bantuan tersebut selama masa pemecatan, saat bos yang bakal segera menjadi mantan bos Anda merasa lebih untuk membantu Anda.

2. Saat Anda bisa menguasai emosi Anda, hubungi bos Anda dan katakan padanya hal-hal positif yang Anda dapat saat Anda bekerja dengannya dan Anda sangat menyesal dengan situasi yang Anda hadapi. Kemudian tanyalah apakah dia mau memberikan referensi pada Anda sebagai sebuah media untuk melamar kerja. Jika dia menyambutnya dengan antusias, aturlah apa yang ingin Anda sertakan, pastikan referensi tersebut sesuai dengan pekerjaan Anda selama ini.

Kata peringatan: saat Anda minta sebuah bantuan, amati setiap ucapannya bukan hanya kata-katanya namun juga nada bicaranya. Bahkan rasa segan sekecil apapun bisa dilihat dari bos Anda.

3. Cari alternatif referensi lain. Pada umumnya mantan bos kita adaah satu-satunya orang yang layak memberi kita referensi- pemimpin akan mengawasi kinerja kita sebelum memberikan sebuah referensi. Namun terkadang seorang pimpinan sering memberikan referensi yang tak sesuai dengan yang Anda inginkan, meskipun mereka menyatakan jika hal itu adalah salah satu bantuan mereka.

4. Jika Anda menghadapi kasus tersebut, Anda membutuhkan seseorang yang bisa memberi Anda komentar tentang kemampuan serta kontribusi Anda pada pekerjaan yang telah Anda geluti. Anda bisa mendapatkannya dari dari supervisors dari departemen lain, konsultan luar, mantan teman kerja, untuk ikut membantu Anda mengevaluasi pengalaman serta kemampuan Anda selama ini. Bahkan Anda bisa mengumpulkan evalkuasi tersebut ataupun menunjuk seorang wakil untuk menghadap atasan.

5. Anda harus memberikan sebuah contoh, mengatur sebuah alasan mengapa manajer Anda tak tercantum di referensi Anda. Mungkin Anda tahu jika atasan Anda telah menyusun referensi dua minggu sebelum saat pemecatan tiba, atau Anda sempat mengamati kasus pemecatan yang dialami teman kerja Anda tanpa pernyataan yang jelas. Apapun alasannya pastikan Anda mendapat referensi untuk memperkuat kredibilitas Anda.

6. Gambarkan posisi Anda dengan positif. Referensi yang bagus bukanlah sebuah masalah apakah Anda bisa menjelaskan keadaan mengapa Anda kehilangan pekerjaan Anda dengan cara positif. Persiapkanlah penjelasan yang baik saat Anda menghadapi wawancara, cobalah untuk menjelaskan terlebih dahulu sebelum menghubungkannya dengan keterangan proaktif saat wawancara.

7. Sebelum menghadiri wawancara, berlatihlah mengungkapkan sejarah pekerjaan Anda, tekankan pada apa saja yang telah Anda raih dan akhiri dengan masa berhenti Anda. Aturlah setiap sesinya sekitar lima sampai tujuh menit dan saat Anda menceritakan bagian kehilangan pekerjaan, cobalah ceritakan dengan rasa santai, tenang dan wajar. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri Anda serta menjaga kontrol emosi saat Anda menyajikannya.

8. Terimalah kesalahan. Saat Anda menceritakan kisah Anda hindari menyalahkan kesalahan pada mantan bos Anda, betapapun buruknya atasan Anda sebelumnya, Anda harus menguasi situasi sebaik mungkin. Bersikap dewasa akan membuat Anda tampak lebih berharga dan meraih nilai plus.

9. Jangan terlalu menyalahkan diri Anda di depan pewawancara, daripada terlalu memikirkan rasa bersalah dari pengalaman Anda, atasi rasa bersalah tersebut dan hadapi keadaan tersebut dengan hati terbuka. Dengan cara ini Anda bisa melewati wawancara dengan lancar dan selain menambah rasa percaya diri Anda.

Sebuah hal yang sulit mencari kerja setelah kita diberhentikan dari pekerjaan, namun dengan persiapan yang sensible akan membuat Anda sanggup mengatasi halangan lebih. Meskipun demikian menyusun strategi awal bukanlah hal buruk, didukung rujukan atau referensi, serta sebuah kisah yang menarik membuat kita lebih produktif mencari pekerjaan baru.

sumber : www.kapanlagi,com
 
Back
Top