Movie In My Opinion

he?? bukan bukan den >.< nyahahah

Back to Taufik.... The Raid
komen tia ketiban lagi di atas nyoh hahaha

iya... maaf ga sengaja. aku baru nyadar waktu buka di hp ternyata udah 2 kali postingnya... ga ada komen lagi kah tentang film ini?
minggu depan, posting film lagi.... kira-kira ada yang tahu?
 
the raid bakalan ada sekuelnya?
yahh dai harap mereka bakalan nge fix dari segi cerita dulu, actionnya yg sekarang udah bagus, +w+
 
iya... maaf ga sengaja. aku baru nyadar waktu buka di hp ternyata udah 2 kali postingnya... ga ada komen lagi kah tentang film ini?
minggu depan, posting film lagi.... kira-kira ada yang tahu?
iya ga apa" den Shisio,dimaklumkan :3

blm lama aku beli Film Perang, lupa judulnya... kyaknya si seru blm ditonton keburu komputer blank....huyuuh
 
the raid bakalan ada sekuelnya?
yahh dai harap mereka bakalan nge fix dari segi cerita dulu, actionnya yg sekarang udah bagus, +w+

iya, bahkan mereka memakai aktor dari jepang, salah satunya Ryuhei Matsuuda, dan ada satu karakter wanita cantik tapi buta yang diperankan julia estelle. liat aja nantinya

iya ga apa" den Shisio,dimaklumkan :3

blm lama aku beli Film Perang, lupa judulnya... kyaknya si seru blm ditonton keburu komputer blank....huyuuh

judulnya apaan? penasaran
 
Last edited:
SUNNY

images



Sutradara : KangHyeong Cheol
Pemain : Yu Ho jeung , Sim Eun Kyeong, Kang So Ra
Tanggal Rilis : 22 Agustus 2011 (USA), 7 Oktober 2011 (Korea Selatan)
Rating : PG


Faktor utama dalam menonton film ini adalah Kang Sora. Aktris Korea yang saat itu membintangi drama korea “Dream High 2”. Karena kesengsem ama kecantikan dia, maka dicarilah film ato dorama yang dibintangi olehnya. Walahasil hanya 2 film yang berhasil ditemui (karena hanya 2 film layar lebar yang dia mainkan sampai saat ini), yaitu 49 days dan Sunny. Lagi-lagi Shisio kecele karena 2 film ini ternyata sudah nangkring dengan manis di HD milikku, jadi ga perlu dicari lagi.

(bagi yang belum nonton, Shisio berusaha untuk meredam spoiler yang ada supaya tidak menganggu kenikmatan untuk menonton film ini)

Secara garis besar Sunny menceritakan tentang pertemuan 2 sahabat lama, Ha Chun Ha dan Im Na Mi. Chun Ha ingin bertemu kembali dengan teman-temannya sesama anggota Sunny sebelum dia meninggal karena didiagnosa menderita kanker. Maka dimulailah perjuangan Im Nami dalam mencari anggota Sunny yang ada, karena mereka telah berjanji depan rumah Kang Su Ji, untuk melakukan satu hal yang tak bisa mereka lakukan saat itu.....

Bisa dikatakan bahwa tema film ini adalah Best Friend Forever. Ungkapan bahwa sahabat itu selalu ada untuk selamanya, walaupun apa yang terjadi dengan diri mereka atau yang lainnya mereka tetaplah sahabat yang saling mendukung satu sama lainnya. Sutradara ini berhasil merangkum dengan manis tema ini dengan baik. Alur maju dan mundur menjadikan film ini menarik untuk diikuti, karena mengetengahkan 2 jaman yang berbeda, yaitu ketika mereka masih sekolah dan ketika mereka sudah dewasa dan sudah berkeluarga.

Ketika kita masih sekolah, kita menginginkan ingin menjadi ini, itu, dan lain sebagainya. Namun ketika dewasa, ada hal-hal yang tak seperti yang kita inginkan, malah berbeda dengan apa yang kita inginkan. Itulah salah satu pesan yang disampaikan oleh film ini, seperti Bok He yang begitu getolnya ingin menjadi putri Korea, tapi begitu dia dewasa malah keadaan memprihatinkan yang dia alami. Ternyata mimpi itu harus dibarengi dengan kerja keras!

Seting tahun 80an di film ini terasa begitu sempurna dengan lagu, keadaan bahkan pernak-pernik yang dipakai dengan film ini. Tak hanya itu, dengan cerdas mereka memasukan pop kultur jaman sekarang seperti SNSD dan Wonder Girls dengan keadaan tersebut, disamping itu ada juga mimpi-mimpi yang membayangkan bahwa komputer bisa dijinjing (disaat itu mereka masih memimpikannya, tapi sekarang sudah menjadi kenyataan).

Para pemain yang ada berhasil membawakan karakternya dengan pas dan tidak berlebihan, baik ketika mereka masih muda maupun ketika mereka sudah dewasa. Bahkan peran kecilpun berhasil membangun cerita ini dengan indah.
Seperti tipikal film korea pada umumnya, cerita dimulai dengan nuansa yang ceria tapi ketika menjelang akhir, maka keadaan menjadi agak suram. Tapi kadar kesuramannya tidaklah berat, malah bisa dibilang sweet ending (jujur aja, ending di detik terakhir sebelum credit title membuat Shisio tak sadar menitikkan air mata!)
Agaknya film ini lebih pantas ketika ditonton ketika kita sudah berusia 40 tahun keatas, karena kita akan diingatkan kembali bagaimana cerianya kita, naifnya kita, dalam menghadapi masa sma yang penuh dengan warna, cerita cinta, petualangan bersama teman-teman. seperti ketika Nami dewasa menonton video pendek berisi pesan teman-teman mereka kepada diri sendiri di masa depan (one of the best scene on this movie).

Ketika menonton film ini Shisio merasa ingin kembali mereset masa sewaktu SMA dulu dan mengulangi, memperbaiki, menambahkan, dan membuang apa yang dirasakan dulu. Tapi semuanya sudah terlambat. Kita tidak bisa membalikan waktu lagi. Masa seru yang kita alami bersama teman-teman kita dulu menjadi bagian hidup kita yang tak terlupakan sampai sekarang (masih ingat ketika sehabis mendengar kelulusan SMA, teman-teman segeng berkeliling kota memakai mobil ambulans milik tante temanku!!). masa-masa seru bersama teman-teman adalah hal yang paling menyenangkan yang kita alami. Mungkin ada teman-teman kita yang sudah sukses, atau ada juga yang tidak sukses, tapi ingatlah, mereka adalah bagian dari diri kita. Apapun itu, sahabat ada untuk membantu kita, BEST FRIEND FOREVER!!!
 
best friend forever.... jadi inget geng teletubies ku :D

rata-rata dah punya anak dan rencananya dalam waktu dekat mau kumpul-kumpul lagi
pas banget momennya den shisio angkat cerita ini >.<
film bagus buat ditonton nanti pas aku kumpul sama mereka huaaaaaa
 
best friend forever.... jadi inget geng teletubies ku :D

rata-rata dah punya anak dan rencananya dalam waktu dekat mau kumpul-kumpul lagi
pas banget momennya den shisio angkat cerita ini >.<
film bagus buat ditonton nanti pas aku kumpul sama mereka huaaaaaa

memang film ini kudedikasikan untuk non tia kok. karena sebetulnya aku mo bahas film lain tapi aku ingat ada satu film yang mengangkat tema "pertemanan" makanya ku "naikan" film ini.
 
itu pengalaman paling seru pas nonton di bioskop.. begitu film selesai.. satu studio bediri kemudian tepuk tangan.. keren bangettt
 
memang film ini kudedikasikan untuk non tia kok. karena sebetulnya aku mo bahas film lain tapi aku ingat ada satu film yang mengangkat tema "pertemanan" makanya ku "naikan" film ini.
terharuuu....makasi banyak den shisio...

jadi inget waktu tia difitnah sama pacarnya temen tia, tia sampe nangis 3 hari...di labrak di pojokan kamar mandi, dicuekin, tapi untungnya semua kebongkar.. dan malah karena kejadian itu makin deket sama tmn tia itu
 
MV5BNTUxNzYyMjg2N15BMl5BanBnXkFtZTcwMTExNzExNw@@._V1_SX214_.jpg

The Cabin In The Woods​

Sutradara : Drew Goddard
Pemain : Kristen Connoly, Christ Hemsworth, Anna Hutchison
Genre : Misteri, Thriller, Horror
Rating : Dewasa
tanggal rilis : 13 April 2012 (USA)

Penggemar film horror atau lebih spesifik lagi slasher (itu lho, genre yang memanjakan mata penonton dengan darah berliter-liter dan tubuh yang terpotong-potong) pasti akan menyukai film ini. Film yang bertema genre ini entah kenapa selalu disukai dan ada yang menyukainya. Apa karena adrenalin kita yang “berontak” dan meminta lebih ketika melihat adegan darah yang terpancar, atau tangan dan kaki yang terpisah dari tubuh? Hanya penonton yang bisa menjawabnya….

Premis cerita yang ditampilkan di film ini hampir sama dengan cerita-cerita slasher pada umumnya, dimana ada beberapa pemuda yang pergi bersenang-senang (entah kenapa, jumlahnya selalu lima orang, dengan formasi, wanita nakal, cowok yang kekar , cowok yang freak, cowok baik-baik dan wanita baik-baik) ke tempat yang “salah”. Mereka dibiarkan bersenang-senang dulu sebelum dibantai satu-persatu dan biasanya menyisahkan 1 (atau 2) orang yang selamat (dan entah kenapa selalu wanita!), atau bahkan tidak menyisahkan korban yang selamat.

Banyak orang (termaksud juga aku) ketika nonton film ini langsung berpikir, “ni film udah ketebak apa yang akan terjadi ama mereka, siapa yang mati duluan, dan siapa yang mati belakangan atau yang bertahan hidup”. Jadi bisa dibilang tidak ada yang special dalam film ini, hanya mengulangi formula yang sama. Bagaimana tidak, ketika mereka berlima pergi, ada seseorang yang berdiri di atas rumah mereka dan berkata dengan kode bahwa mereka sudah pergi ke tempat jebakan. Sebelumnya, diperlihatkan sebuah aktivitas yang di sebuah gedung yang belakangan ternyata mengontrol kehidupan mereka di sebuah cabin yang menjadi tempat tujuan mereka berlima. Shisio sempat teringat akan film Hostel dimana korban mereka dijadikan sebagai “pemuas” para pelanggan yang terdiri dari orang-orang kaya yang psikopat.

“Formula yang sama”. Mungkin itu yang bisa dikatakan lewat film ini. Tapi ternyata……tunggu!!! Ternyata tidak semua sesuai dengan kemauan kita, dalam hal ini seolah-olah sang sutradara mencoba menipu kita dengan kemasan yang ada. Ternyata jalan cerita tidak hanya sampai di acara bantai-membantai saja, tapi ada sesuatu rahasia besar (dalam arti sebenarnya) yang tersimpan dalam cabin tersebut. Memang akan ada pembantaian~tapi tidak terlalu sadis seperti hostel ataupun SAW~, tapi mengapa sampai mereka dibantai itulah yang akan mengantarkan kita sampai ke detik terakhir menjelang credit title film ini

Penikmat film horror akan terpuaskan dengan film ini, terlepas dari suka tidaknya penonton dari genre ini, karena jarang lho, genre-genre seperti ini menyimpan sebuah rahasia besar yang setidaknya tidak akan terbongkar sampai sang “sutradara” menyampaikan sendiri rahasia di balik cabin tersebut. Dari dialog-dialog yang ada, walaupun sudah menunjukkan apa yang mereka kerjakan tapi itu tidak akan berarti sampai anda sendiri menontonnya sampai habis dan bergumam “ini ya, yang tadi mereka bilang.”
 
Back
Top