Rumah Beraroma Busuk

Kalina

Moderator
Semoga threadnya di tempat yang tepat.

Ini cerita seperti urban legend di desa tempat kalin tinggal saat ini..
Tentang sebuah rumah di tahun 90an.
Rumah ini kosong. Tapi, setiap orang yang melewati rumah itu, selalu mencium aroma busuk. Seperti bau bangkai manusia. Sangat menusuk hidung. Awalnya, orang-orang mengira, di rumah itu abis ada orang dibunuh. Atau ada yang membuang mayat orang di sana. Banyak spekulasi yang beredar. Membuat pak RT saat itu, penasaran juga.

Akhirnya, Pak RT mengajak beberapa warga ke rumah tersebut.
Saat masuk, aroma tersebut makin menusuk. Mereka seperti berada di dalam rumah penjagalan yang tidak pernah dibersihkan.
Mereka memeriksa setiap sudut di rumah itu. Tapi tidak menemukan apapun.
Warga pun berembuk..
Mereka memutuskan untuk menghancurkan rumah tersebut. Lagi pula, rumah tersebut gak ada yang punya. Gak ada yang mau mengakui jadi pemiliknya.
Pak RT pun setuju dan memanggil tukang bangunan agar membawakan bego, sejenis buldozer.. untuk menggilas rumah yang terletak di tepi jalan desa. Tak sampai sehari, rumah pun rata dengan tanah. Namun apa yang terjadi? Aroma busuk gak juga hilang. Lalu ada warga yang percaya dengan hal" diluar logika. Ia mengusulkan agar bekas reruntuhan rumah itu dibakar bersama dupa wewangian. Agar aroma busuknya hilang. Ya dan berhasil..


Aroma busuk dari rumah itu bukan tanpa cerita.
Rumah itu dulunya milik Pak Supardi. Tapi tidak ditempati. Karena kosong, Pak Supardi mengontrakkan rumah tersebut pada Pak Didin.
Rumah itu pun tak lagi suram. Istri Pak Didin, Bu Sri pandai bergaul. Mereka memiliki empat anak, dua pertama perempuan, dua terakhir laki-laki.
Ya, Bu Sri itu memang pandai bergaul. Sampai tak terkontrol.
Kalau lagi belanja di gerobak sayurnya Pak Muksin, Bu Sri pasti punya topik pembicaraan. Entah itu topik sesuai fakta atau hanya dibuat-buatnya, yang jelas, ibu-ibu yang belanja jadi terlena dan langsung mempercayainya.
Begitu juga kalau lagi nungguin anaknya sekolah.. Ngegosip lagi.
Nistanya, Bu Sri tak bisa menutupi aib orang lain.. Menjadikan satu berita didengar oleh orang satu desa.
Anak-anak Bu Sri, terutama yang sulung, namanya Eka, nakal banget. Suka main di rumah tetangga dan mencuri. Kalau yang nomer dua, namanya Dwi, hampir seperti ibunya. Walau masih berusia lima tahun, ia juga suka bergunjing dan mengada-adakan cerita.

Suatu ketika.. tetangga sebelah rumahnya kedatangan saudara perempuan, namanya Salma, dari jauh dan bawa anak bayi. Rupanya, Salma adalah korban perkosaan di tempat asalnya. Saat Salma bercerita, Bu Sri ada di rumah tetangganya itu. Lagi nonggo gitu, deh. Padahal, ia sudah janji tak akan cerita pada siapapun. Tapi besoknya, aib Salma itu menyebar dan semua orang jadi tau. Parahnya, ada cerita yang sedikit di edit oleh Bu Sri. Yaitu, Salma bukan korban perkosaan. Melainkan wanita murahan yang kebablasan sampai punya anak. Tentu saja, warga desa yang kebanyakan berpikiran kurang luas itu merasa jijik pada Salma. Mereka meminta Salma diusir dari desa itu.
Salma bersedia pergi. Sebelum pergi, ia bersumpah.. Kepada siapapun yang telah memfitnahnya, Allah akan turunkan azab! Maka, wanita malang itu pun pergi membawa anaknya.

Bu Sri tak jera dengan kelakuannya. Lama-lama, aroma busuk muncul dari rumahnya. Awalnya dari wc. Ia kira aroma septic tank. Ternyata bukan. Semakin hari, aroma busuk makin santer. Seperti aroma bangkai manusia. Bu Sri dan keluarganya tidak tahan lagi. Akhirnya memilih pindah ke kampung halamannya. Tapi dalam perjalanan ke kampungnya, bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan, terjun ke sungai. Kabarnya, Bu Sri sempat jadi korban hilang. Lalu ditemukan tewas membusuk. Suami dan anak-anaknya selamat.


Dari cerita itu, warga coba ambil kesimpulan..
Dalam agama yang mereka yakini, Islam, bergunjing adalah dosa besar!


Jika seseorang bergosip tentang orang lain, entah tentang kebaikannya atau kejelekannya, maka ibaratnya sama dengan ia memakan bangkai saudarainya yang telah meninggal..



Sayangnya, kejadian tersebut belum bikin kapok sebagian warga di desa ini. Di rumah kalin ada orang, persis kayak Bu Sri. Pembantu kalin sendiri. Sepertinya Allah masih kasih kesempatan. Alias tuh orang belum kena batunya.
 
Back
Top