Cara Mengendalikan Marah yang Meledak-ledak

asianbet77

New member
Apakah Anda langsung "mendidih" ketika seseorang memotong jalan berkendara Anda? Apakah tekanan darah Anda seolah langsung naik ke level tertinggi begitu anak Anda menolak untuk menuruti perkataan Anda?

Bila "iya", maka Anda berisiko tinggi untuk menjadi seorang pemarah. Memang, kemarahan adalah emosi yang normal dan bahkan sehat - tapi penting untuk menghadapinya dengan cara yang positif. Kemarahan yang tidak terkontrol dapat membahayakan kesehatan dan hubungan Anda dengan orang lain.

Menjaga emosi adalah tantangan yang menantang untuk ditaklukkan. 10 saran untuk mengendalikan amarah agar tak meledak-ledak:


Nomor 1: selalu ingat timeout

Menghitung sampai 10 bukan hanya untuk anak-anak. Sebelum bereaksi terhadap situasi tegang, mengambil beberapa saat untuk bernapas dalam-dalam dan menghitung sampai 10 dapat membantu meredakan emosi Anda. Jika perlu, menyingkir ari orang atau situasi sampai frustrasi Anda berkurang sedikit.

Nomor 2: Setelah Anda tenang, ekspresikan kemarahan Anda

Segera setelah Anda berpikir jernih, ekspresikan rasa frustrasi Anda dengan cara yang tegas tetapi tak konfrontatif. Nyatakan kekhawatiran dan kebutuhan Anda dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk mengendalikan mereka.

Nomor 3: lakukan beberapa olah fisik

Aktivitas fisik dapat memberikan manfaat positif untuk emosi Anda, terutama jika Anda akan "meledak". Jika Anda merasa kemarahan Anda meningkat, pergilah ke luar rumah untuk jalan cepat atau lari, atau pergilah untuk menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan fisik lainnya. Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai dari ebelumnya.

Nomor 4: Berpikirlah sebelum Anda berbicara

Dalam kondisi "panas", sangat mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya justru membuat Anda menyesal. Pikirkan sebelum berkata apapun dan membiarkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.

Nomor 5: Mengidentifikasi solusi yang mungkin

Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah, berupaya untuk menyelesaikan masalah itu. Apakah kamar yang berantakan membuat Anda "gila"? Segeralah tutup pintu dan membenahinya. Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Jadwalkan late dinner di malam-malam tertentu atau buat perjanjian untuk boleh makan sendiri. Ingatkan diri Anda bahwa kemarahan tidak akan memperbaiki apapun dan hanya mungkin membuatnya lebih buruk.

Nomor 6: Fokuslah pada "saya" dan bukan "Anda"

Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain - yang mungkin hanya meningkatkan ketegangan - gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Sebagai contoh, katakanlah, "Saya marah karena kamu meninggalkan meja tanpa menawarkan untuk membantumembereskan piring," bukan, "Kamu tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga."

Nomor 7: Jangan menyimpan dendam

Memaafkan adalah alat yang ampuh untuk mendamaikan hati. Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya menutupi perasaan positif, Anda mungkin menemukan diri Anda ditelan oleh kepahitan sendiri atau rasa ketidakadilan. Tapi jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat marah Anda, Anda mungkin belajar lebih baik dari situasi. Tidak realistis untuk mengharapkan semua orang untuk berperilaku persis seperti yang Anda inginkan setiap saat.

Nomor 8: Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan

Humor ringan dapat membantu mengatasi ketegangan. Jangan gunakan sarkasme, karena bagaimanapun bisa melukai perasaan orang lain dan membuat hal-hal buruk terjadi.

Nomor 9: lakukan relaksasi

Ketika marah, cobalah lakukan relaksasi. Praktik latihan pernafasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata atau frase yang menenangkan, seperti, "Tenang saja" sangat membantu. Anda juga bisa menyingkir sejenak untuk mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga atau apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.

Nomor 10: Tahu kapan untuk mencari bantuan

Belajar mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang. Pertimbangkan untuk mencari bantuan jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali, menyebabkan Anda untuk melakukan hal-hal yang Anda menyesal di kemudian hari atau membuat sakit orang-orang di sekitar Anda. Dengan bantuan profesional, Anda dapat: mempelajari apa itu kemarahan; mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan Anda; mengenali tanda-tanda bahwa Anda bakal marah; belajar untuk menanggapi frustrasi dan kemarahan dengan cara terkontrol dan sehat; serta menjelajahi perasaan yang mendasarinya, seperti kesedihan atau depresi.
 
kalo kalin gak bisa meluapkan emosi yang meledak-ledak, biasanya kalin akan masuk ke kamar mandi / toilet, lalu ambil wudhu.. alhamdulillaah, cara tersebut selalu sukses..
 
^
Kalin jg dulu sering melakukannya.. Teriak di tepi pantai selatan.. Atau teriak di atas puncak gunung..
 
^
Kalin jg dulu sering melakukannya.. Teriak di tepi pantai selatan.. Atau teriak di atas puncak gunung..
jadi kalin kalo kesel dan mau teriak harus ke pantai dlu ya? jauh amaaat.... kalo rumahnya emang di bibir pantai sih bisa setiap saat... kalau yg rumahnya di kota? hahahaha buat teriak aja kesana.. itu kejauhan
 
Back
Top