Pentingnya TPA sebagai Tes Seleksi Masuk Sekolah

zackysetya

New member
Tes Potensi Akademik (TPA) mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan akademika atau lembaga-lembaga pendidikan tinggi maupun perusahaan, namun hal ini tentunya cukup asing bagi kalangan masyarakat umum. Rencananya, sistem pendidikan Indonesia khususnya SMP dan SMA akan mengunakan tes ini sebagai salah satu seleksi masuk. Belum banyaknya masyarakat umum yang tahu mengenai tes ini tentu saja membuat hal ini menjadi pro kontra.

Tes Potensi Akademik atau yang biasa disingkat menjadi TPA merupakan tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir siswa, meliputi kemampuan pemahaman dan penalarannya saat ini. TPA mengukur kemampuan berpikir siswa dari tiga aspek, yaitu verbal, numerikal, dan figural. Di perguruan tinggi tes ini sudah wajib digunakan sebagai seleksi masuk calon mahasiswa. Demikian juga di beberapa perusahaan digunakan untuk menyeleksi karyawannya. Namun di tingkat pendidikan SMP dan SMA sepertinya tes ini belum banyak digunakan. Padahal menurut beberapa ahli pendidikan, tes ini juga dibutuhkan dalam proses seleksi masuk ke sekolah setingkat SMP dan SMA.

Mengapa TPA dibutuhkan dalam proses seleksi? TPA bertujuan untuk mengukur kapasitas berpikir siswa, sehingga hasil tes ini dapat memprediksi apakah seorang siswa akan lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami stress dengan tuntutan belajar di sekolah nantinya. Siswa yang memiliki kemampuan berpikir yang tinggi akan memiliki proses berpikir dan strategi pemecahan masalah yang efektif dan efisien yang membuatnya lebih mudah mempelajari mata pelajaran di sekolah dan menyelesaikan persoalan, sehingga dia tidak mudah untuk mengalami kecemasan dalam belajar dan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik.

Hasil dari nilai TPA dapat pula digunakan sebagai profil kemampuan berfikir siswa (berfikir dengan bahasa, angka, atau gambar) yang dapat dipergunakan oleh guru dan sekolah untuk mengembangkan proses pembelajaran di sekolah tersebut atau membantu siswa secara individual. Sehingga, proses pembelajaran siswa akan lebih efektif dan optimal karena siswa dapat memaksimalkan potensi kemampuan berpikirnya (dengan bahasa, angka, atau gambar) dalam belajar.

Sebagai contoh, seorang siswa yang mempunyai profil kemampuan berfikir yang menunjukkan kekuatan kemampuan berfikir dengan gambar dibandingkan dengan kemampuan dalam berfikir bahasa dan angka, maka anak sebaiknya diminta untuk membuat sketsa-sketsa gambar untuk memahami pelajaran yang bermuatan bahasa yang tinggi.

Untuk saat ini tes TPA untuk seleksi masuk sekolah baik SMP maupun SMA ini masih terus dikembangkan dan belum ada kesepakatan yang pasti. Namun beberapa lembaga/sekolah tertentu sudah mulai menerapkan tes ini. Nilai tes TPA dapat dijadikan patokan kemampuan siswa terhadap bidang tertentu dan memprediksi apakah seorang siswa akan lebih berhasil dalam prestasi belajarnya di jenjang yang lebih tinggi. Jadi, tes TPA cukup penting manfaatnya, terlebih jika telah menguasai bentuk-bentuk soalnya.
 
Back
Top