Cinta Pandangan Pertama Di Padang-Padang, BALI

setiawanshiomay

New member
Bali selalu menjadi salah satu tempat tujuan dan inspirasi bagi setiap orang yang ingin menikmati keindahan alam, khususnya pantai. Seakan memiliki magnet yang besar dan tersimpan di perut bumi, Pulau Bali menarik para turis domestik maupun luar negeri untuk merasakan atmosfir di pulau ini, termasuk saya. Pulau Dewata ini selalu saja membuat saya antusias untuk datang dan menikmati keindahannya.

ppp.png


Ini kali kedua saya menginjakkan kaki di Bali. Memang tidak sesering para pelancong yang setiap tahun atau bahkan setiap kali berlibur datang ke Bali. Tapi justru karena jarang, Bali selalu membuat saya merasakan keindahannya, dan rindu untuk kembali lagi.

Mulai dari pertama kali saya tiba, hal yang membuat saya terdiam dan menikmatinya adalah langit yang menaungi pulau ini. Bisa dibilang saya jatuh cinta pada langit di Bali. Biru dan tenang. Bagi saya, itu yang membuat Bali menjadi indah. Berbeda dengan langit ibukota yang pekat oleh asap kendaraan.

Hal kedua yang membuat saya jatuh cinta adalah kearifan lokal dan unsur budaya setempat yang masih kental. Beberapa ikatan kain bermotif kotak hitam putih yang melilit pohon dan sesajen berisikan bunga-bunga, sering saya jumpai di tempat-tempat umum maupun rumah-rumah penduduk. Bentuk rumah-rumahnya yang khas pun membuat saya semakin masuk ke dalam nuansa pulau ini.

Setelah menikmati keindahan sekitar, cinta saya pun berlabuh pada keindahan pantai. Namun kali ini bukan Pantai Kuta, pantai itu dikenal dengan nama Pantai Padang-Padang. Tidak kalah dengan keindahan Pantai Kuta yang sudah menjadi buah bibir di dalam dan luar negeri, Pantai Padang-Padang pun memiliki pesona yang luar biasa dan kisahnya sendiri.

Masih ingatkah Anda dengan lagu Someday di tahun 2006 dari kelompok musik Michael Learns to Rock yang sempat hits di masanya? Jika Anda kembali memutar video tersebut melalui Youtube untuk sekedar mengenang atau mendengarkan lagu itu kembali, Anda akan melihat lokasi pengambilan video klip tersebut ada di Pantai Padang-Pandang. Atau mungkin Anda ingat dan pernah menonton film Eat, Pray, Love di tahun 2010 yang dibuat berdasarkan novel dengan judul yang sama, karya Elizabeth Gilbert?

Film yang diperankan oleh Julia Roberts itu berkisah tentang perjalanan kehidupannya di tiga tempat. Italia (Eat), India (Pray), dan berujung di Bali (Love). Nah, salah satu tempat pengambilan gambar selama di Bali adalah di Pantai Padang-Padang. Di pantai itulah Elizabet Gilbert (Julia Roberts) dan Felipe (Javier Bardem) dikisahkan saling jatuh cinta.

Untuk menempuh perjalanan menuju pantai yang berlokasi di Labuhan Sait, Desa Pecatu ini, sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan agar memudahkan dalam menikmati perjalanan dan mencapai lokasi yang berjarak kurang lebih 17 km dari Bandara International Ngurah Rai Bali atau sekitar satu jam perjalanan.

pantai-padang-padang.png


Ketika tiba di sana, Anda akan disambut dengan celah batu yang hanya muat satu orang untuk dapat mencapai ke pantai. Jadi, Anda harus masuk melalui celah itu. Namun ketika sudah melewati 50-an anak tangga, Anda akan langsung disuguhkan pemandangan pantai yang menggoda, sekalipun tidak seluasnya Pantai Kuta, Jimbaran ataupun Dreamland. Hanya sekitar 100-200 meter saja luasnya, namun keindahannya tidak kalah dengan pantai yang lain.

Pantai Padang-Padang pun memiliki arus ombak pinggir pantai yang tenang, membuat para turis, termasuk saya, dapat dengan nyaman berenang ataupun sekadar bermain air. Airnya terasa hangat karena sinar matahari yang menyinari pantai. Membuat saya terlena berlama-lama berada di dalam air laut yang bersih.

Bagi para penggemar olahraga surfing atau seluncur air, tidak perlu kecewa. Dengan berenang ke tengah pantai sekitar 300-400 meter, Anda akan menemukan ombak yang cukup tinggi untuk berselancar. Saat saya berada di sana, ada banyak turis dewasa bahkan anak-anak yang tengah menunggu ombak datang dengan papan luncur mereka di tengah pantai.

pantai-pdg2.png


Tidak hanya dapat menghabiskan waktu dengan bermain air, para pengunjung di sana pun biasanya berjemur di tepi pantai sambil menikmati matahari yang perlahan menuju senja. Beberapa penjual snack dan aksesoris pun dapat ditemui untuk kita berbelanja untuk kenang-kenangan ataupun hanya untuk mencari kudapan.

Selain itu, menariknya, di pantai ini tidak seramai pantai-pantai yang lain. Dan yang pasti, pantai ini masih sangat bersih. Membuat Anda serasa memiliki pantai sendiri di Bali.

Sayang, waktu saya tidak terlalu lama di Pantai Padang-Padang dan harus melanjutkan kembali perjalanan di seputar Pulau Dewata. Sehingga saya tidak sempat menyaksikan matahari terbenam dan lembayung senja.Namun saya sudah cukup puas dengan keindahan Pantai Padang-Padang dan sinar matahari yang menghangatkan air pantai. Membuat saya jatuh cinta pada pandangan pertama. Kelak, inilah yang akan kembali saya rindukan dari Pulau Dewata.***

SUMBER
 
Back
Top