Harga Kopi Kembali Terpuruk Meski Kondisi Pasokan Mengkhawatirkan

adidananto

New member
coffee-beans-167001_640-pixa-700x3571.jpg


Pada penutupan perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York harga kopi arabika terpantau kembali melemah (16/3). Sentimen negatif masih menghadang pergerakan harga kopi arabika dan robusta meskipun dari sisi fundamental sudah mulai muncul sentimen positif berupa kekeringan parah di Uganda.

Kenaikan dollar AS terhadap real Brazil masih menjadi faktor yang melemahkan harga kopi arabika. Mata uang AS pada perdagangan pekan lalu mengalami rally dan mencapai posisi tertinggi dalam nyaris 12 tahun belakangan.

Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari harga kopi arabika alami penurunan tajam. Harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan Mei yang merupakan kontrak paling aktif tersebut ditutup turun sebesar 2,40 sen atau setara dengan 1,82 persen pada posisi 1,2980 dollar per pon.

Harga kopi robusta berjangka di bursa Liffe London terpantau masih alami penurunan di akhir sesi perdagangannya. Harga kopi robusta kontrak Mei tergerus melemah sebesar 60 dollar atau 3,39 persen dan ditutup pada posisi 1.708 dollar per ton.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih akan melanjutkan penurunan. Kekhawatiran mengenai lesunya kondisi ekonomi global yang berpotensi menjatuhkan permintaan terhadap kopi telah mengakibatkan harga melorot terus.

Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,2557 dollar dan 1,2400 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi rebound ada pada 1,3617 dollar dan 1,3810 dollar.

Harga kopi robusta berjangka di Liffe London akan menghadapi level resistance pada posisi 1.842 dollar dan resistance selanjutnya ada di 1.870 dollar. Sementara itu harga akan menghadapi support pada posisi 1.618 dollar dan 1.600 dollar.


 
Back
Top