Jelang Kemerdekaan Timtim, Apa Kabar Domain .tp?

irigster

New member
Tanggal: 18 Apr 2002
Sumber: Sigit Widodo


NamaDomain.com, Salah satu wujud eksistensi sebuah negara di internet adalah nama domain negara country code top level domain (cc-tld) yang dikeluarkan oleh otoritas domain internasional, Internet Assigned Numbers Authority (IANA).

Untuk itulah, saat Timor Timur (Timtim) berusaha melepaskan diri dari Indonesia, Martin Maguire, seorang manager ISP di Dublin, Irlandia, yang mendukung kemerdekaan Timtim, mendaftarkan sebuah cc-tld dengan nama tp. Sejak 1997 domain tersebut telah diakui oleh IANA dan didaftarkan atas nama Xanana Gusmao, yang saat itu masih mendekam di LP Cipinang, Jakarta.

Namun, domain .tp tampaknya memang sekedar menjadi ?Penyataan Kemerdekaan Timtim di Internet?. Bahkan menurut pengamatan detikcom, hingga Rabu (17/4/2002), hanya dua situs internet yang menggunakan domain ini: www.nic.tp dan East Timor - Index Page.

Situs nic.tp merupakan situs pendaftaran untuk domain .tp. Sedangkan situs freedom.tp merupakan situs perjuangan kemerdekaan Timtim yang tampaknya tidak pernah di-update selama bertahun-tahun.

Walaupun Maguire pada awalnya menyatakan domain tp merupakan simbol kemerdekaan dari domain id milik Indonesia, jumlah penggunanya saat ini tentunya tak bisa dibandingkan dengan domain id. Saat ini domain id sudah digunakan lebih dari 26 ribu nama domain.

Pemerintahan transisi Timtim di bawah UNTAET tampaknya juga enggan menggunakan domain tp. Untuk situs resminya mereka memilih menggunakan domain internasional yang beralamat di www.gov.east-timor.org.

Masa depan domain tp tampaknya memang tidak jelas. Namanya sendiri dikhawatirkan bakal mengingatkan rakyat Timtim pada kolonialisme Purtugis yang menguasai negeri itu selama empat abad. Maklumlah, tp sendiri merupakan kepanjangan dari ?Timor Portuguesse?, nama yang digunakan Timtim sebelum masuknya Indonesia pada 1975.

Maguire yang saat ini masih terdaftar sebagai technical contact domain tp, dalam wawancara dengan Wired.com bulan lalu, menyatakan akan menyerahkan pengelolaan domain ini pada badan pengelola internet yang dibentuk oleh pemerintahan baru Timtim.

Namun tampaknya masih lama untuk mengharapkan internet berkembang di negara baru berpenduduk 800 ribu orang itu. Maklumlah, Timtim saat ini hanya memiliki 8 ribu sambungan telepon, sedangkan komputer praktis hanya dimiliki oleh kantor-kantor badan dunia yang saat ini bertebaran di bumi Timor Lorosae.

Saat pemerintahan sementara di bawah UNTAET beralih ke pemerintahan baru hasil Pemilu Minggu lalu, akan sangat sulit untuk mengharapkan industri internet bisa berkembang di sana.
 
Back
Top