Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015) Video trailer, Review, Komentar, Sinopsis

gerara

New member
... (Sedikit komentar kalau ada)


Poster/Image :
tjokroaminoto-film-anies-baswedan-mendikbud.png




Pemeran :
Reza Rahadian, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egy Fedly, Sujiwo Tedjo, Maia Estianty, Ibn




Detail :
Genre: Drama, Biography
Duration: 161 minute
Distributor: Yayasan Keluarga Besar Hos Tjokroaminoto, Picklock
Producer: Christine Hakim, Dewi Umaya Rachman, Sabrang Mowo Damar Panuluh, Didi Petet, Nayaka Untara, Ari Syar
Director: Garin Nugroho
Writer: Ari Syarif, Erik Supit
Cast: Reza Rahadian, Christine Hakim, Didi Petet, Alex Komang, Egy Fedly, Sujiwo Tedjo, Maia Estianty, Ibn
Site:
Rating: Semua Umur





Synopsis :
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800,
Hindia Belanda (Indonesia) memasuki babak baru yang
berpengaruh ke kehidupan masyarakatnya. Yaitu dengan
gerakan Politik Etis yang dilakukan oleh pemerintah
Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat
masih banyak yang belum mengenyam pendidikan dan
kesenjangan sosial antar etnis dan kasta masih terlihat
jelas.

Oemar Said Tjokroaminoto (Tjokro) yang lahir dari kaum
bangsawan Jawa dengan latar belakang keislaman yang
kuat, tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun
lingkungannya adalah keluarga ningrat yang mempunyai
hidup yang nyaman dibandingkan dengan rakyat kebanyakan
saat itu. Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya
dan bekerja sebagai kuli pelabuhan. Dan merasakan
penderitaan sebagai rakyat jelata.

Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat
Islam, organisasi resmi bumiputera pertama yang
terbesar, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia
berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat
bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan ini
berbenih menjadi awal-awal lahirnya tokoh dan gerakan
kebangsaan.

Tjokro yang intelektual, pandai bersiasat, mempunyai
banyak keahlian, termasuk jago silat, ahli mesin dan
hukum, penulis surat kabar yang kritis, orator ulung
yang mampu menyihir ribuan orang dari mimbar pidato,
membuat pemerintah Hindia Belanda khawatir, dan membuat
mereka bertindak untuk menghambat laju gerak Sarekat
Islam yang pesat. Perjuangan Tjokro lewat organisasi
Sarekat Islam untuk memberikan penyadaran masyarakat,
dan mengangkat harkat dan martabat secara bersamaan,
juga terancam oleh perpecahan dari dalam organisasi itu
sendiri.

Rumah Tjokro di Gang Peneleh, Surabaya, terkenal sebagai
tempat bertemunya tokoh-tokoh bangsa Indonesia kelak. Di
rumah sederhana yang berfungsi sebagai rumah kos yang di
bina oleh istrinya, Suharsikin, Tjokro juga mempunyai
banyak murid-murid muda yang pada akhirnya menetas, dan
mempunyai jalan perjuangannya masing-masing, meneruskan
cita-cita Tjokro yang mulia untuk mempunyai bangsa yang
bermartabat, terdidik, dan sejahtera. Salah satu
muridnya di Peneleh adalah Bapak Proklamator Indonesia,
Soekarno.




Trailer :
[ame]http://www.youtube.com/watch?v=ubpILMZ9yLs[/ame]

[ame]http://www.youtube.com/watch?v=kgJOwAkE21s[/ame]
 
Back
Top