Pemerintah Koreksi Asumsi Makro RAPBN 2016

adidananto

New member
kemenkeu-700x357.jpg


Pemerintah bersama Komisi XI DPR RI menyepakati sejumlah asumsi ekonomi makro RAPBN 2016 yang akan dijadikan dasar perhitungan postur di tingkat Badan Anggaran. Pemerintah dan badan legislatif Tanah Air akhirnya menyepakati asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2016 adalah sebesar 5,3 persen sebagaimana yang telah diusulkan oleh pemerintah sebelumnya sekaligus merevisi asumsi yang diajukan dalam nota keuangan sebesar 5,5 persen. Angka tersebut dinilai lebih realistis di tengah perkembangan ekonomi global hingga tahun depan.

Sedangkan untuk asumsi inflasi dan SPN 3 bulan, disepakati masing-masing 4,7 persen dan 5,5 persen atau relatif tidak berubah dari yang diajukan oleh pemerintah. Sedangkan untuk asumsi nilai tukar rupiah disepakati Rp 13.900 per dollar AS, lebih melemah dibandingkan asumsi dalam nota keuangan Rp 13.400 per dollar AS. Sementara itu untuk asumsi target pencapaian pembangunan sendiri disepakati tingkat pengangguran sebesar 5,2-5,5 persen, tingkat kemiskinan 9-10 persen, indeks gini ratio (indeks untuk mengukur tingkat kesenjangan) 0,39 dan indeks pembangunan manusia 70,1 melalui penghitungan metode terbaru.

Revisi asumsi ekonomi makro yang dilakukan pemerintah untuk tahun 2016 mendatang, sejalan dengan koreksi yang dilakukan oleh Bank Pembangunan Asia (ADB), yang pekan ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun depan menjadi hanya sebesar 5,4 persen dan tahun 2015 ini diproyeksikan tumbuh dibawah 5 persen yaitu hanya di angka 4,9 persen. (Lihat juga: Proyeksi Pertumbuhan Indonesia Dipangkas Oleh ADB, Tercatat Dibawah 5%)

Meski demikian, asumsi nilai tukar rupiah dalam RAPBN 2016 terlihat masih kurang realistis dengan melihat kondisi nilai tukar rupiah yang masih terjebak dalam tren melemah oleh Dollar AS saat ini. Pasalnya, nilai tukar mata uang rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore terpantau melanjutkan penurunan dengan signifikan (22/9). Di akhir perdagangan kemarin sore tersebut, mata uang rupiah ditutup pada posisi 14.551,90 per dollar AS. Rupiah mengalami pelemahan tajam sebesar 65,70 poin atau setara dengan 0,45 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Posisi terendah hari ini ada di 14.554,00 per dollar, kembali menyentuh level terendah sejak 1998.


 
Back
Top