Millenials, Kamu Gini Nggak, sih?

agungpras

New member
Generasi milenial, bagi sebagian orang istilah generasi milenial terdengar asing dan bingung apa yang dimaksud oleh istilah ini. Generasi milenial merupakan sebutan bagi mereka yang terlahir di antara tahun 1995 sampai 2015. Mereka sering kali digambarkan sebagai digital native, nyaman dengan teknologi, mereka tidak cukup loyal dalam pekerjaan juga sangat terikat pada hal-hal yang mereka suka atau senangi. Selain itu bisa dikatakan sebagai the most overanalyzed generation dalam sejarah manusia masa kini yang menyebabkan terbentuknya sebuah stereotype tentang generasi ini.

Millenials.jpg


Brad Harrington, direktur eksekutif untuk Boston College Center bidang pekerjaan dan keluarga, berinisiatif untuk melakukan penelitian terkait dengan stereotype generasi ini dengan melibatkan 1.100 orang milenial yang sudah menjadi profesional muda. Dari penelitian ini Harrington berhasil menyimpulkan beberapa mitos yang sayangnya sudah berkembang dan dipercayai oleh sebagian besar masyarakat. Beberapa mitos tersebut:

Milenial lebih memilih berkomunikasi melalui perangkat digital daripada bertatap muka. Teknologi memang sudah menjadi bagian dari keseharian milenial. Hal ini wajar mengingat mereka lahir dan dibesarkan oleh teknologi. Lalu benarkah mereka lebih terikat pada media sosial daripada membangun hubungan dengan cara lama, sama sekali tidak menggunakan media sosial? Jawabannya, tidak. Selama melakukan penelitian, Harrington menemukan bahwa media sosial memang memiliki peranan lebih pada generasi ini dibandingkan generasi sebelumnya. Tapi bukan berarti mereka melupakan cara berkomunikasi tanpa menggunakan media sosial atau perangkat digital.

Karir adalah segalanya bagi mereka. Generasi milenial tidak ragu untuk bekerja keras bahkan ekstra keras untuk membuktikan diri mereka di bidang pekerjaan. Walau demikian, hal ini tidak berarti kalau mereka rela mengorbankan kehidupan pribadi mereka, keluarga atau hobi sebagai konsekuensinya. Sebagian besar dari generasi milenial yang menjadi subyek penelitian Harrington mengatakan bahwa kehidupan di luar dunia kerja lebih penting dalam membentuk identitas diri mereka dibandingkan pekerjaan. Ini mitos kedua yang dipatahkan oleh Harrington.

Sama sekali tidak ada keinginan untuk berkomitmen. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi milenial memang terkesan lebih lambat ketika melewati proses transisi menuju dewasa seperti pernikahan, memiliki anak dan memiliki tempat tinggal. Tapi berdasarkan penelitian Harrington, hal ini tidak bisa dijadikan indikasi kalau mereka tidak memiliki keinginan untuk berkomitmen. Keterlambatan ini terjadi lebih karena alasan ekonomi dan sosial.

Nah, ini tiga mitos tentang milenial yang dipatahkan oleh Brad Harrington. Bagaimana menurutmu?

Sumber
 
Back
Top