legenda pulau kemaro palembang

Status
Not open for further replies.

Tonisanjaya

New member
Legenda pulau Kemaro Palembang adalah sebuah yang mengisahkan asal mula terjadinya pulau Kemaro di daerah Palembang Sumatra Selatan Indonesia . Menurut cerita pulau tersebut merupakan penjelmaan Siti Fatima Putri raja Sriwijayayang menceburkan diri ke sungai Musi hingga tewas . Peristiwa tewasnya putra raja Sriwijaya tersebut disebabkan tindakan ceroboh yang dilakukan oleh kekasihnya bernama Tan Bun ann , Putra raja negeri cina . kecerobohan apa yang telah dilakukan oleh Tan Bun ann ? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita legenda pulau Kemaro
 
Legenda pulau Kemaro Palembang adalah sebuah yang mengisahkan asal mula terjadinya pulau Kemaro di daerah Palembang Sumatra Selatan Indonesia . Menurut cerita pulau tersebut merupakan penjelmaan Siti Fatima Putri raja Sriwijayayang menceburkan diri ke sungai Musi hingga tewas . Peristiwa tewasnya putra raja Sriwijaya tersebut disebabkan tindakan ceroboh yang dilakukan oleh kekasihnya bernama Tan Bun ann , Putra raja negeri cina . kecerobohan apa yang telah dilakukan oleh Tan Bun ann ? Kisahnya dapat Anda ikuti dalam cerita legenda pulau Kemaro





tambahan artikel


800px-PulauKemaro02.jpg

Batu yang bercerita tentang Legenda Pulau Kemaro

Pulau Kemaro

Pulau Kemaro, merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong. Pulau kemaro berjarak sekitar 40 km dari kota Palembang. Pulau Kemaro adalah tempat rekreasi yg terkenal di Sungai Musi. Di tempat ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha untuk berdoa atau berziarah ke makam. Di sana juga sering diadakan acara Cap Go Meh setiap Tahun Baru Imlek.

Di Pulau Kemaro juga terdapat makam dari putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio, pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, ia datang ke Palembang untuk berdagang. Ketika ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah. Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Cina untuk melihat orang tua Tan Bun Han. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang. Bersama mereka disertakan pula tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun han ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut. Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang ia membuang guci-guci tersebut kelaut, tetapi guci terakhir terjatuh diatas dek dan pecah. Ternyata didalamnya terdapat emas. Tanpa berpikir panjag lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya. Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top