Manfaat Spirulina Dan Kandungannya

Ristaanisa6

New member
Selama ini masyarakat disuguhi oleh iklan yang menyatakan bahwa spirulina memiliki banyak manfaat.

Iklan menyebutkan, spirulina bisa mengatasi berbagai macam penyakit. Kandungan proteinnya yang disebut-sebut lebih tinggi daripada daging ini juga bisa memenuhi gizi Anda sehari-hari dan menjaga agar tubuh tetap sehat. Bahkan, spirulina plus tablet kerap disebut sebagai superfood. Sebenarnya apa itu spirulina? Apakah benar-benar berkhasiat?

Spirulina adalah salah satu spesies dari cyanobacteria, tanaman ganggang berpigmen hijau-kebiruan, yang bisa dikonsumsi manusia dan hewan. Tumbuh di perairan tropis dan subtropis yang memiliki kandungan garam tinggi. Ada beberapa spesies lain yang tumbuh di danau air tawar.

Jika diolah, spirulina bisa dibuat atau dicampurkan ke dalam suplemen makanan, kosmetik, susu, sari buah, minuman serbuk, dan bahkan makanan untuk para astronot saat berada di luar angkasa. Terdapat anggapan bahwa makanan atau minuman yang mengandung spirulina akan menjadi lebih bernutrisi.
Apa Saja Kandungan Spirulina?

Kandungan protein pada spirulina dianggap lebih baik daripada daging dan susu. Ya, spirulina memang kaya akan protein, namun menurut penelitian, spirulina tidak lebih baik dari daging dan susu. Spirulina kering mengandung sekitar 60 persen protein, menjadikannya sebagai makanan dengan kandungan protein yang lengkap. Namun ada beberapa asam amino yang lebih rendah pada spirulina dibandingkan protein pada daging dan susu, seperti lysiene dan cysteine.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan tanaman sumber protein, seperti kacang-kacangan, spirulina dianggap lebih baik.

Selain protein, spirulina juga mengandung beberapa nutrisi lainnya dan kaya akan vitamin B1, B2, B3, B6, B9, A, C, E, dan K. Informasi yang mengatakan bahwa spirulina merupakan sumber vitamin B12 adalah keliru.
Bisakah Spirulina Menyembuhkan Penyakit?

Anda mungkin pernah mendengar bahwa spirulina bisa mengatasi berbagai kondisi, seperti stres, malanutrisi, berat badan berlebihan, alergi, kelelahan, diabetes, luka prakanker pada mulut, meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta memori, menurunkan kolesterol, mencegah penyakit jantung, melancarkan pencernaan, dan sebagainya.

Dari segi medis, hanya satu kondisi yang dianggap berdampak positif dengan penggunaan spirulina, yaitu mengobati luka prakanker pada mulut. Meski statusnya pun masih “kemungkinan efektif”.

Untuk kondisi-kondisi lainnya masih belum cukup terbukti dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Lalu Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Spirulina memang kaya akan protein dan vitamin, namun zat tersebut tidak cocok untuk dikonsumsi oleh sebagian orang.

Fenilketonuria adalah sebuah penyakit genetika langka yang membuat tubuh tidak bisa mencerna fenilalanin. Akibatnya fenilalanin menumpuk di otak dan menyebabkan kerusakan. Penderita fenilketonuria tidak boleh mengonsumsi spirulina. Alasannya, spirulina dan makanan kaya protein lainnya mengandung fenilalanin asam amino esensial.

Spirulina diketahui memiliki beberapa spesies yang bisa memproduksi racun. Spirulina yang tumbuh di alam bebas juga berpotensi terkontaminasi oleh racun. Beberapa spirulina ditemui terkontaminasi oleh racun yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan efek jangka panjangnya adalah kanker hati.

Tidak hanya itu, beberapa produk spirulina juga ada yang terkontaminasi oleh zat berbahaya, seperti merkuri dan arsenik. Misalnya produk spirulina yang dipasarkan di Tiongkok. Walau demikian, ada pula spirulina yang tumbuh dalam pengawasan yang ketat sehingga terbebas dari kontaminasi.

Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa spirulina aman untuk ibu hamil dan menyusui. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kelompok ini tidak mengonsumsi spirulina.

Spirulina memang belum terbukti sepenuhnya efektif dalam mengatasi berbagai kondisi. Namun jika melihat dari kandungan protein dan vitaminnya, spirulina sepertinya aman dikonsumsi. Tapi pastikan, jangan sampai Anda membeli produk spirulina yang belum terdaftar di BPOM RI karena bisa menjadi kemungkinan termasuk golongan spirulina yang terkontaminasi racun.
 
Back
Top