Fakta Belut dan darahnya yang Banyak Orang Belum Mengetahuinya

Mas_Miqdad

New member
Belut sawah moa, atau lindung (Monopterus albus) ialah salah satu ikan anggota suku Synbranchidae(belut), ordo Synbranchiiformes, yang memiliki nilai ekonomis dan ekologi. Belut ini dapat dikonsumsi, baik dikrispy, dimasak dengan saus pedas asam, atau dimasak dengan cara digoreng sampai renyah sebagai makanan ringan.

Secara ilmu lingkungan, ikan ini dapat dimanfaatkan sebagai penanda polusi lingkungan karena belut ini mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.

Lenyapnya ikan jenis ini mengindikasikan kerusakan lingkungan yang sangat parah telah terjadi.

belut ini merupakan pemangsa ganas di lingkungan sawah dan rawa. Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ia aktif saat malam hari. Belut ini dapat mengambil oksigen secara langsung dari permukaan dan mampu melangsungkan hidupnya berbulan-bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah.

Belut ini bahkan mampu menyerap pernafasan melewati kulitnya. Umumnya belut ini bersarang di dalam lubang berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat.

Meskipun belut berasal dari daerah tropis, belut sawah diketahui mampu bertahan hidup melewati musim dingin dengan suhu sangat rendah.

Campuran sifat-sifat yang dimiliki oleh belut membuatnya menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya.

Ukuran maksimum hewan ini adalah 1m, meskipun yang banyak dikonsumsi paling panjang 40 cm. Tidak mempunyai sirip, kecuali sirip ekor yang memanjang. Bentuk tubuhnya menyerupai tabung dengan tubuh licin, tanpa sisik. Warna bervariasi, namun biasanya berwarna kecoklatan hingga kelabu.

Belut adalah hewan hermaprodit, pada saat muda merupakan belut betina dan bersarang di lubang untuk meletakkan telur-telurnya pada busa-busa di air yang dangkal. Jika telur sudah menetas, keluarlah belut muda yang semua anaknya merupakan betina. Ketika usianya sudah lanjut, perkembangan berikutnya akan menjadi belut jantan.

Belut sawah berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara Barat. Belut sekarang bahkan diberitakan telah menempati rawa-rawa di Florida, Georgia di Amerika Serikat, dan Hawaii dan dianggap sebagai binatang invansif.

Belut merupakan jenis ikan yang dapat berubah kelamin (hemaprodit) yaitu pada waktu dimasa usia muda berjenis kelamin betina, dimasa selanjutnya yaitu jika sudah usia tua akan berubah menjadi berjenis kelamin jantan.

Belut merupakan ikan yang menjadi salah satu bahan konsumsi di dunia. Belut dewasa memiliki ukuran yang bervariasi dari 5 cm sampai dengan 4 meter tergantung spesiesnya. Ikan ini tidak memiliki sirip pelvis, dan beberapa spesies tidak memiliki sirip pektoral.

Sirip dorsal dan sirip anus bersatu dengan sirip ekor membentuk satu sirip yang memanjang di sepanjang tubuhnya. Sebagian besar spesies belut hidup di dekat pantai dan mengubur diri di pasir, lumpur, atau di antara bebatuan.

Belut ialah hewan nokturnal sehingga jarang sekali terlihat oleh manusia. Belut dari family Anguillidae menempati air tawar dan kembali ke laut cuma untuk berkembang biak.

Darah belut cenderung bersifat beracun bagi manusia dan hewan lainnya, akan tetapi toksinnya mampu dinonaktifkan dengan memasaknya.

Umat Yahudi menganggap belut tidak kosher sebab disebut sebagai ikan yang tidak memiliki sisik dan sirip.

Jepang adalah penghasil belut utama di dunia dengan 70 persennya dihasilkan oleh Jepang. Akan tetapi pada waktu tahun 2010, Greenpeace International memposisikan belut Eropa, belut Jepang, dan belut Amerika masuk ke dalam daftar "boga bahari merah", yaitu boga bahari yang kemungkinan besar didapatkan dari usaha penangkapan ikan yang tidak lestari.

Masyarakat adat yang mendiami Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat memanfaatkan belut dari spesies Synbranchus bengalensis sebagai obat.

Saat ini di pasaran lokal maupun mancanegara sudah banyak sekali permintaan terhadap belut untuk dikonsumsi. Dikarenakan sulitnya menangkap belut di alam liar sekarang ini, saat ini sudah banyak orang yang budidaya belut. Cara budidaya belut saat ini sudah banyak sekali cara-caranya.
 
Belut mengandung zat gizi yang baik untuk kesehatan, diantaranya adalah asam lemak tak jenuh omega 3 dan Omega 6, protein, kolesterol, isoleusin, sodium, Vitamin A, C, E, Thiamin, Niacin, Riboflavin, Vitamin B6, Volat, Kalsium, Vitamin B12, Zat Besi, Magnesium fosfor, Selenium dan Zinc. Kandungan isoleusin dapat menutrisi otak membantu tumbuh kembang anak. Selain itu kandungan vitamin pada belut juga sangat menguntungkan tubuh.
 
Back
Top