Mereka Buktikan Hantu Itu Ada

spirit

Mod
-hw7bne.png

Monsters are real, and ghosts are real too. They live inside us,” kata Stephen King, penulis novel horor paling kondang saat ini. Apakah hantu benar-benar nyata?

Hantu, paling tidak menurut Mickey Oxcygentri, dosen fotografi di FISIP Universitas Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, bisa dijelaskan dengan sains. Sebelum mengajar di Singaperbangsa, Mickey pernah jadi dosen sosiologi komunikasi di Diploma-3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

“Bedanya dengan manusia, mereka tidak punya fisik. Manusia berenergi positif, sedangkan mereka berenergi negatif. Karena bumi juga negatif, mereka tidak bisa menapak di bumi,” Mickey menjelaskan “teori”-nya soal hantu kepada detikX beberapa hari lalu.

Lantaran hantu tak terlihat tapi ada banyak sekali cerita seram beredar turun-temurun soal keberadaannya, rata-rata orang pasti merinding jika harus bertemu dengan makhluk dunia lain ini. Namun Mickey dan teman-temannya justru malah rutin “mencari” hantu. Ketika malam sudah sangat larut dan orang-orang lebih suka meringkuk di atas kasur, dia malah menyambangi pemakaman umum. Mickey memang sengaja mengunjungi tempat-tempat angker untuk membuktikan keberadaan makhluk dari dunia astral ini.

Mungkin banyak yang menganggap Mickey sinting. Tetapi ia tak peduli. Berbekal sebuah kamera digital, Mickey membidik ke arah pohon kemboja di tengah makam. Bunyi kamera dan cahaya lampu kilat memecah keheningan malam. Bulu kuduknya perlahan berdiri. Setelah mengambil beberapa gambar, Mickey memeriksa hasil jepretannya.

Meski samar, terlihat ada sosok bayangan berjubah putih berdiri di antara makam. Mickey menduga makhluk tersebut adalah kuntilanak. Bukan lari tunggang langgang, ia malah tersenyum gembira. “Ya, jelas saya senang sekali. Karena ternyata usaha saya satu tahun mencari teknik yang pas supaya bisa memotret hantu itu nggak sia-sia,” ujar Mickey.

Sebagai dosen yang mengajar kelas fotografi, membidik objek keindahan panorama alam atau model sudah biasa. Karena jenuh, Mickey malah kepikiran ide nyeleneh, yakni mengembangkan teknik fotografi hantu. Tujuannya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan mengilmiahkan hal yang berbau gaib itu. Mickey yakin hantu bisa dideteksi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, salah satunya melalui kamera digital.

Itu sebabnya, Mickey tak suka program televisi horor yang berbau klenik. Untuk meluruskan pemahaman orang terhadap hantu, Mickey pun membentuk Komunitas Fotografi Hantu atau Ghost Photography Community (GPC). Awalnya anggota GPC hanya diisi oleh mahasiswa Mickey yang pernah membantunya dalam proyek uji coba fotografi hantu.

Seperti Andhika, mantan mahasiswa Mickey yang dari awal mengikuti perjalanan GPC. Jauh hari sebelum GPC terbentuk, Andhika pernah mempraktikkan teknik fotografi hantu seorang diri. Menurut gosip yang beredar di kalangan mahasiswa UI, pada malam hari banyak penampakan hantu. Bermodal nekat dan sejumput keberanian, Andhika menyambangi hutan kota di Universitas Indonesia.

Saat itu Andhika membawa sebuah kamera DSLR. Jenis kamera ini yang dapat menampakkan hantu dengan baik. Tetapi banyak juga anggota GPC yang mengandalkan kamera ponsel. Satu kelemahan kamera ponsel adalah kerap menangkap bias cahaya dari partikel debu yang kerap disebut orbs. Banyak yang salah mempersepsikan orbs sebagai bentuk penampakan hantu.

“Pakai kamera DSLR dengan bantuan lampu kilat membuat objek yang kita tangkap jadi lebih jelas. Terbukti sewaktu saya pertama percobaan di UI dapat salah satunya penampakan pocong,” Sekretaris Jenderal GPC, yang bermarkas di Depok, ini bercerita.

Fotografi hantu ini sebenarnya bukan hal yang benar-benar baru. William H Mumler, fotografer amatir asal Boston, Amerika Serikat, yang meninggal pada 1884, barangkali adalah orang pertama yang memakai kamera untuk “menangkap” sosok hantu. Gara-gara foto “arwah” saudara sepupunya, nama Mumler jadi kondang.

Banyak orang menyewa jasanya untuk memotret “arwah” orang-orang yang mereka sayangi. Salah satunya adalah Mary Todd Lincoln, janda Presiden Amerika Abraham Lincoln. Dalam satu foto Mary karya Mumler pada 1872, ada bayangan almarhum Presiden Lincoln di belakangnya. Presiden Lincoln tewas dibunuh John Wilkes Booth tujuh tahun sebelum foto itu dibuat. Sebagian orang menuduh foto itu hanya hasil rekayasa Mumler. Mereka, salah satunya PT Barnum, menggugat Mumler ke pengadilan.

Di Inggris, pada 1862, sejumlah orang mendirikan komunitas “detektif hantu” Ghost Club. Belakangan, beberapa nama kondang, seperti sastrawan WB Yeats dan penulis novel detektif Sir Arthur Conan Doyle, ikut bergabung dengan Ghost Club. Salah satu detektif hantu itu adalah William Stainton Moses. Dia meneliti lebih dari 600 foto yang diduga menampilkan sosok supranatural. Hasilnya, kata Alan Murdie, Ketua Ghost Club, dikutip oleh BBC beberapa waktu lalu, hanya ada belasan foto yang menurut dia layak masuk kategori “berbau gaib”.

Salah satu foto “hantu” yang sangat kondang itu adalah foto “hantu” Lord Combermere karya Sybell Corbet pada 1891. Foto “hantu” lain yang sangat kondang dibuat tak sengaja oleh Hubert Provand dan asistennya, Indre Shira. Hubert, yang berniat memotret tangga di Raynham Hall di Norfolk, Inggris, melihat bayangan putih berdiri di tengah tangga. Bayangan itu konon adalah Lady Dorothy Townshend, yang meninggal misterius dua abad sebelumnya.


sumber lengkap
 
Tidak kasat mata tapi percaya ko, karena agama islam, dalam alquran juga menyebut yg gaib itu ada, asalkan jangan muja saja
 
Tidak kasat mata tapi percaya ko, karena agama islam, dalam alquran juga menyebut yg gaib itu ada, asalkan jangan muja saja

Memang yg gaib itu ada bang tapi klok yang nama ny hantu itu gk ad dalam alquran bng ,hantu itu gk ad bg yg ad itu cuman jin
 
Back
Top