4 Prinsip KASIH Menurut Alkitab

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/4-prinsip-kasih-menurut-alkitab/

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D


Banyak yang berpikir bahwa Alkitab adalah sekumpulan peraturan dari Tuhan yang harus kita taati; namun sesungguhnya, Alkitab lebih cocok dideskripsikan sebagai buku tentang kasih. Alkitab menceritakan tentang betapa besarnya kasih Tuhan kepada umat manusia, dan juga mengajarkan manusia bagaimana mereka seharusnya juga mengasihi manusia-manusia lainnya. Rasul Paulus bahkan mendeskripsikan kasih sebagai sesuatu yang sangat luar biasa, yang bahkan pada akhirnya melebihi iman dan pengharapan. Namun, gambaran kasih yang kita miliki seringkali dikelirukan oleh karena penggambaran kasih yang salah dari dunia ini. Jadi hari ini kita akan belajar 4 prinsip kasih yang benar menurut Alkitab.



Kasih berunsur dari Tuhan.

“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya” (1 Yohanes 4:8-9).

Hal pertama yang harus kita mengerti adalah kasih yang sesungguhnya tidak berasal dari diri kita sendiri, melainkan dari Tuhan. Semakin seorang mengenal Tuhan, dia akan semakin mengenal kasih yang sesungguhnya (kasih yang unconditional atau tidak bersyarat). Dekatkanlah dirimu dengan Tuhan—renungkanlah Firman-Nya dan berdoalah kepada-Nya. Minta kepada-Nya untuk mengajarkanmu kasih yang sesungguhnya. Dia turun ke dunia ini bukan sekedar untuk menghapus dosamu, tetapi untuk memberikanmu hati yang baru.

“I will give you a new heart and put a new spirit in you; I will remove from you your heart of stone and give you a heart of flesh” (Ezekiel 36:26).



Kasih tidak menoleransi yang salah. Tetapi mendidik dalam kebenaran.

“Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran” (1 Korintus 13:6).

Ketika teman, pasanganmu, atau bahkan orang tua mu melakukan sesuatu yang salah, tegurlah di dalam kasih. Banyak yang berpikir bahwa kasih adalah tentang menoleransi kesalahan orang yang kita kasihi agar dapat hidup di dalam damai, tetapi itu sesungguhnya bukanlah kasih. Jika kita tidak meluruskan orang yang kita kasihi ketika mereka salah, itu sama seperti kita melihat mereka berjalan menuju sebuah lubang dan kita malah membiarkan mereka masuk ke dalamnya. Kasih adalah menegur dengan sabar dan membantu membimbing mereka ke arah yang benar. Coba lihatlah Tuhan kita. Tuhan mengasihi kita bukan dengan membiarkan kita melakukan dosa. Tuhan mengasihi kita dengan mendidik kita keluar dari dosa-dosa kita.

“For the LORD disciplines those He loves, and He punishes each one He accepts as His child” (Hebrews 12:6).





Kasih tidak mencari keuntungan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk orang lain.

“Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri…” (1 Korintus 13:5).

“Ah dia mah baiknya cuma kalo ada maunya doang!” Sering mendengar kalimat ini?

Jujur saja, kita seringkali berlaku baik kepada seseorang karena kita berpikir bahwa orang ini dapat memberikan keuntungan bagi kita di masa depan. Contohnya:

Kita berlaku lebih baik kepada orang tua kita ketika kita hendak meminta sesuatu dari orang tua kita.

Kita memperlakukan seorang wanita dengan lebih baik karena kita berharap wanita ini akan menyukai kita juga.

Kita bergaul dengan seorang teman yang terkenal sehingga kita juga dapat menjadi lebih eksis.

Jujur saja, pasti kita seringkali “lebih mengasihi” seseorang karena kita menginginkan sesuatu dari orang lain itu, tetapi ketika orang itu sudah tidak dapat memberikan apa yang kita inginkan, kita seringkali malah berhenti “mengasihi” orang itu. Hari ini saya ingin menantang kalian untuk mengasihi semua orang di saat mereka tidak dapat memberikan keuntungan apa-apa kepadamu, bahkan jika mengasihi orang itu berarti akan membawakan kerugian kepadamu.

“Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat” (Lukas 6:35).





Kasih adalah senjata utama untuk mengalahkan dosa.

“Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa” (1 Petrus 4:8).

Bagaimana Tuhan Yesus mengalahkan maut dan dosa? Jawabannya: Dengan pengorbanan dan kasih-Nya di atas kayu salib. Sesungguhnya, kasih juga adalah senjata yang Tuhan berikan kepada kita untuk mengalahkan godaan-godaan dosa di hidup kita.

Seseorang sesekali di dalam hidupnya pasti akan digoda oleh hawa nafsu untuk selingkuh. Namun, seorang yang sungguh-sungguh mengasihi pasangannya, pastilah akan lari dari dosa perselingkuhan dan hawa nafsu itu.

Seseorang di dalam hidupnya pasti akan digoda oleh dosa keserakahan dan cinta akan uang. Tetapi, seorang yang mengasihi orang-orang miskin, pasti akan lebih senang memberi dan menolong mereka yang membutuhkan dibandingkan membangun kerajaannya sendiri.

Seseorang yang mengasihi Tuhan, pasti tidak ingin terus bersekutu dengan dosa. Dia pasti ingin memilih Tuhan dibandingkan dosanya.



Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama adalah satu hal yang kokoh yang dapat membantu seseorang berjalan di dalam kebenaran dan bukan di dalam dosa. Janganlah pilih dosa, pilihlah kasih mulai hari ini!



Teman-teman, marilah kita menjadi orang yang bertujuan bukan untuk menjadi kaya di luar oleh uang, tetapi kaya di dalam oleh kasih. Tuhan tidak melihat uangmu, tetapi Tuhan tentunya melihat kasihmu. Orang-orang di sekitar kita juga tidak akan mengenal Tuhan kita karena apa yang kita miliki di luar, tetapi karena apa yang kita miliki di dalam. Ingatlah bahwa pada akhirnya, tiga ini yang akan bertahan: Iman, pengharapan, dan kasih. Dan yang paling besar diantaranya adalah KASIH. KASIH tidak pernah gagal!
 
Back
Top