Sebelum menggunakan pupuk organik RI1 Haji Rofki Ismail (75) petani asal Solok, Padang menggunakan pupuk kimia. Namun sudah delapan bulan ini ia beralih ke pupuk organik. Kesadarannya timbul karena ia merasakan beras organik lebih sehat dari pada beras kimia.
Sudah dua kali ini Haji Rofki merasakan panen, satu kali panen umurnya 4 bulan. Dari hasil panennya tersebut ia melihat jumlah anakan dari padi yang dihasilkan lebih banyak. Ia mengakui setelah menggunakan pupuk organik RI1 tanah sawahnya menjadi lebih subur. "Kalau menggunakan pupuk kimia tanah menjadi kasar, dengan RI1 tanah kembali menjadi lembut", ungkapnya.
Waktu menggunakan pupuk kimia setiap panen Haji Rofki paling banyak menghasilkan 9 ton gabah dari 3 hektar sawah miliknya. Setelah memakai RI1 dapat menghasilkan lebih dari 9 ton gabah. "Kebetulan saja kemarin ini, di Solok banyak hama tikus tapi gimanapun juga dengan pupuk RI1 hasilnya lebih banyak", katanya. Hal ini dirasakan juga oleh para pengangkut gabah, 1 (satu) karung gabah organik dapat mencapai berat 65 kg lebih berat daripada bukan organik.
Sayangnya di Padang banyak orang belum tahu bedanya beras organik dan beras dari pupuk kimia. Sehingga harga jualnya masih sama, seharusnya beras organik harganya lebih mahal. Memang kalau hanya dilihat dari kasat mata susah untuk membedakan mana beras yang organik dan anorganik. Baru dapat dirasakan bedanya setelah dimakan. Ia juga mengharapkan agar para penyalur lebih giat lagi mensosialisasikan beras organik ke masyarakat, karena menurutnya beras organik sangat penting bagi kesehatan.
Mengenai harga menurutnya harga pupuk organik RI1 masih terjangkau atau masih bisa terbeli. Kebetulan saja di Solok kemarin sedang musim penghujan jadi pemakaiannya lebih banyak. Selain Haji Rofki di Solok sudah banyak orang yang menggunakan pupuk organik RI1. Bahkan Wali Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Solok Datu Ekor Koto Daharudin menganjurkan kepada penduduknya untuk beralih ke pupuk organik.
Kunjungi website kami di www.ri1organik.com
Sudah dua kali ini Haji Rofki merasakan panen, satu kali panen umurnya 4 bulan. Dari hasil panennya tersebut ia melihat jumlah anakan dari padi yang dihasilkan lebih banyak. Ia mengakui setelah menggunakan pupuk organik RI1 tanah sawahnya menjadi lebih subur. "Kalau menggunakan pupuk kimia tanah menjadi kasar, dengan RI1 tanah kembali menjadi lembut", ungkapnya.
Waktu menggunakan pupuk kimia setiap panen Haji Rofki paling banyak menghasilkan 9 ton gabah dari 3 hektar sawah miliknya. Setelah memakai RI1 dapat menghasilkan lebih dari 9 ton gabah. "Kebetulan saja kemarin ini, di Solok banyak hama tikus tapi gimanapun juga dengan pupuk RI1 hasilnya lebih banyak", katanya. Hal ini dirasakan juga oleh para pengangkut gabah, 1 (satu) karung gabah organik dapat mencapai berat 65 kg lebih berat daripada bukan organik.
Sayangnya di Padang banyak orang belum tahu bedanya beras organik dan beras dari pupuk kimia. Sehingga harga jualnya masih sama, seharusnya beras organik harganya lebih mahal. Memang kalau hanya dilihat dari kasat mata susah untuk membedakan mana beras yang organik dan anorganik. Baru dapat dirasakan bedanya setelah dimakan. Ia juga mengharapkan agar para penyalur lebih giat lagi mensosialisasikan beras organik ke masyarakat, karena menurutnya beras organik sangat penting bagi kesehatan.
Mengenai harga menurutnya harga pupuk organik RI1 masih terjangkau atau masih bisa terbeli. Kebetulan saja di Solok kemarin sedang musim penghujan jadi pemakaiannya lebih banyak. Selain Haji Rofki di Solok sudah banyak orang yang menggunakan pupuk organik RI1. Bahkan Wali Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Solok Datu Ekor Koto Daharudin menganjurkan kepada penduduknya untuk beralih ke pupuk organik.
Kunjungi website kami di www.ri1organik.com
