Pendeta adalah seorang pengabar Injil Kristus, bukan motivator

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/pendeta-adalah-seorang-pengabar-injil-kristus-bukan-motivator/

Apa tugas seorang pendeta pada Minggu pagi? Jawabannya: Berkotbah.

Apa itu kotbah? Kotbah adalah ketika Tuhan menjadi sumber kekuatannya, dan kita menjadi pengabarnya. Tantangan bagi para pengkotbah bukanlah mencari ajaran baru untuk para jemaat, melainkan untuk tetap mengajarkan Injil Kristus untuk para jemaat. Jujur saja, akan ada waktu dimana kita berpikir bahwa akan ada inti pesan yang lebih menarik bagi jemaat selaen pesan injil Kristus. Ini adalah pemikiran berbahaya yang pasti pernah muncul di pikiran para pemimpin pergerakan Kristen, dan kita harus dapat membuang pemikiran-pemikiran ini apa pun yang terjadi.

Seorang sahabat saya pernah mengatakan, “Menurutmu mana yang benar? Menggunakan Firman Tuhan untuk mendukung poin yang ingin kita sampaikan? Atau melihat Firman Tuhan dan mencari tau apa yang Tuhan sesungguhnya ingin sampaikan?”

Tentu saja jawaban terakhir lah yang benar. Kita harus berdoa kepada Tuhan agar Dia mengajarkan kita arti dari FirmanNya, bukan malah menggunakan FirmanNya untuk mendukung pengajaran-pengajaran yang kita buat sendiri. Dan sesungguhnya, keseluruhan dari isi Alkitab (Kejadian hingga Wahyu), inti dari Firman Tuhan berpusat pada Yesus Kristus. Di Kejadian, Allah Bapa menerangkan bahwa akan ada Seorang Juruselamat yang akan datang; di awal perjanjian baru, Tuhan Yesus Sang Juruselamat itu datang ke dunia dengan sebuah misi untuk menebus dosa manusia, lalu bangkit dari kubur mengalahkan maut dan dosa; di Wahyu, Tuhan Yesus dikatakan akan datang kedua kalinya sebagai hakim dari dunia ini.

Kotbah yang berkuasa adalah ketika Tuhan Yesus menjadi fondasi, pusat, upah, motivasi, harapan, kekuatan, dan sumber sukacita. Kebenaran tentang keselamatan dari Tuhan Yesus bukanlah hanya sebuah topik kotbah diantara banyak topik kotbah lainnya—kebenaran Tuhan Yesus seharusnya menjadi inti dari setiap kotbah di gereja. Pengkotbah bukan dipanggil untuk memotivasi manusia, melainkan untuk mengabarkan injil kematian dan kebangkitan Kristus.



Pada tahun pertama saya di Amerika, setiap Minggu saya mengikuti kotbahnya Francis Chan. Saya menyadari bahwa di dalam setiap kotbahnya, mau dia sedang membahas tentang keluarga, hubungan, pekerjaan, keuangan, atau keputus asaan—dia akan selalu kembali kepada kematian dan kebangkitan Kristus. Pada suatu kotbah dia mengatakan: “Setiap kali saya berkotbah, saya selalu menganggap kotbah itu bisa menjadi kotbah terakhir saya. Jadi saya bertanya kepada diri saya sendiri, hal paling penting apa yang dapat saya sampaikan kepada orang-orang ini? Maka itu saya selalu mengabarkan hal yang paling penting, yaitu: ‘Kisah Yesus Kristus yang telah mengasihi kita dan mengorbankan nyawaNya bagi kita. Dan saat ini Dia sudah bangkit dari kubur mengalahkan kuasa maut, maka siapa pun yang percaya kepadaNya akan diselamatkan!’”

“Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan” (1 Korintus 2:2).

“Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus” (Kolose 1:28).

Jadi teman-teman, jika suatu hari nanti kalian mendapatkan kesempatan untuk berkotbah, kotbahkanlah hal yang terpenting. Kotbahkanlah salib Kristus, kubur yang kosong, dan kasih karunia Tuhan yang luar biasa—kuasa Yesus Kristus sendirilah yang akan menyelesaikan sisanya di dalam hati setiap orang yang mendengarkan injilNya. Inilah mengapa kotbah yang berpusat pada Kristus pasti bekerja, karena Dialah yang akan turun tangan bekerja.

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top