Bersaksi kepada bangku-bangku kosong

gracedepth

New member
http://www.gracedepth.com/bersaksi-kepada-bangku-bangku-kosong/

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang jatuh cinta kepada Tuhan setelah mendengar injil Kristus melalui sebuah video di YouTube. Hati pemuda ini begitu berkobar-kobar, ia sangat ingin menceritakan injil yang baru saja ia dengarkan itu kepada siapa pun yang mau mendengarkan. Jadi, dia memutuskan untuk membuat sebuah mini kotbah, sehingga dia menyewa sebuah theater room yang lumayan besar di apartemen dekat rumahnya. Dia lalu menyebarkan selembaran dan mengundang semua tetangganya dan juga teman-temannya untuk datang mendengarkan dia berkotbah. Pemuda ini sangatlah bersemangat, dia tidak sabar untuk menceritakan kisah luar biasa yang baru saja ia dengar tersebut.

Singkat cerita, hari dimana dia hendak berkotbah pun tiba. Acara seharusnya dimulai jem 7 malam, tetapi 6.50 belum ada satu pun yang datang. Pemuda ini mulai cemas, “apakah sungguh akan ada yang datang?”

Akhirnya jarum jam sudah menunjuk pukul 7.00, dan masih tidak ada satu pun orang yang datang. Pemuda ini tetap menunggu hingga pukul 7.30, dan ternyata tetap tidak ada satu pun orang yang datang. “Seharusnya aku tidak melakukan ini semua. Aku begitu bodoh untuk berpikir akan ada yang datang,” ujar pemuda itu. Ketika pemuda itu hendak meninggalkan ruangan, ia merasa ada suara kecil yang berbisik di hatinya: “Tetap ceritakan saja apa yang kamu ingin ceritakan.”



Akhirnya pemuda ini memutuskan untuk berdiri ke depan kursi-kursi yang kosong tersebut. Dia mulai menceritakan kotbah yang telah dia persiapkan. Pada awalnya dia merasa canggung, dia merasa seperti orang bodoh yang berbicara sendiri. Tetapi lama kelamaan dia menjadi tidak peduli dengan kenyataan bahwa tidak ada orang yang datang untuk mendengarkannya. Dia menceritakan injil Kristus dengan semangat yang berkobar-kobar. Pada akhir kotbahnya, dia merasa ada suara kecil di hatinya yang mendorongnya untuk melakukan sebuah altar call. Dia berpikir, “Ini sangatlah bodoh. Untuk apa altar call? Semua bangku kosong begini. Siapa yang mau maju ke depan?”

Akhirnya dia melakukan altar call meskipun hingga akhir kotbahnya tidak ada satu pun orang yang datang, “Apakah disini ada yang mau menerima Tuhan Yesus sebagai juruselamat?”

Sepuluh detik setelah dia mengatakan itu, seorang cleaning service masuk melalui pintu belakang, “Saya mau mengenal Tuhan Yesus.” Tidak lama setelah cleaning service itu masuk, seorang pengatur sound system theater room maju dan mengatakan, “Saya juga mau mengenal Tuhan Yesus.”

Si pemuda sangatlah terkejut. Dia tidak pernah menyangka bahwa ternyata di balik ruangan yang kosong itu, masih ada dua orang yang mendengarkannya. Lebih dari itu, kotbahnya ternyata berdampak bagi hidup mereka—dan pada hari itu mereka memutuskan ingin mengenal Tuhan Yesus.

Teman-teman, jangan pernah menyerah dalam memberitakan injil. Mungkin terkadang kita merasa seperti memberitakan injil kepada bangku-bangku yang kosong. Tapi kamu tidak pernah tau, mungkin saja di balik bangku-bangku yang terlihat kosong tersebut, ada telinga-telinga yang sebenarnya mendengar. Teruslah sebarkan injil Kristus dimana pun kamu bisa, dan Tuhan yang akan memimpin jiwa-jiwa untuk datang dan mendengar kesaksianmu pada waktu-waktu yang tidak pernah kamu sangka.

“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (Markus 16:15)

Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim

Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless! :D
 
Back
Top