gracedepth
New member
http://www.gracedepth.com/waktu-sumber-daya-terbaik-yang-kita-miliki/
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!
Apakah sumber daya paling berharga yang kita miliki?
Apakah uang?
Apakah informasi?
Ataukah waktu?
Menurut saya pribadi, waktu adalah sumber daya paling berharga. Uang yang hilang dapat kita dapatkan kembali melalui bekerja. Informasi yang terlupakan dapat kita dapatkan kembali dengan membaca buku. Namun, waktu yang kita lewatkan kemarin, tidak dapat kita dapatkan kembali di hari esok. Lebih dari itu, Raja Daud juga yang mengajarkan kepada kita untuk menggunakan waktu kita dengan bijak.
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12).
William Penn pernah mengatakan: “Time is what we want most, but what we use worst.”
Waktu adalah hal yang sangat kita inginkan dan butuhkan, tetapi waktu juga adalah hal yang paling sering kita gunakan dengan tidak baik. Banyak dari kita yang hidup tanpa menggunakan waktu dengan bijak. Kita menunda apa yang harusnya kita lakukan—berkata kepada diri sendiri, “masih ada hari esok.”
Ada dua dampak dari perkataan “masih ada hari esok” tersebut:
Pertama, jika kita menunda pekerjaan hari ini untuk hari esok, maka pekerjaan hari esok akan tertunda untuk hari selanjutnya. Jika kamu ingin memiliki hidup yang berbuah dan menghasilkan, gunakanlah waktumu dengan baik. Lakukanlah apa yang kamu bisa lakukan hari ini. Tuhan bekerja dalam penciptaan selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Masa kamu beristirahat enam hari dan bekerja hanya pada hari ketujuh?
Kedua, kamu belum tentu mendapatkan hari esok. Jika ada ucapan maaf yang belum terucapkan, janganlah tunda-tunda, karena esok hari mungkin saja sudah terlambat. Saya sudah melihat kejadian dimana seseorang berencana untuk meminta maaf pada esok hari kepada temannya yang sudah ia sakiti. Tetapi ternyata pada esok hari, temannya sudah tidak ada—temannya mengalami sebuah kecelakaan. Tidak ada yang tau berapa banyak waktu tersisa yang kita miliki—pergunakanlah setiap detiknya dengan baik.
Poin saya yang terakhir, waktu adalah sumber daya terbaik yang dapat kamu berikan kepada orang lain. Seringkali kita berpikir, “Aku tidak bisa menjadi berkat untuk siapa-siapa karena aku tidak memiliki uang.” Salah! Kamu bisa kok menjadi berkat bagi orang lain apa pun keadaan ekonomimu. Kamu memiliki apa yang dinamakan waktu, dan waktu adalah pemberian yang lebih berharga dari uang.
Ketika seseorang kehilangan anggota keluarganya atau menerima berita buruk akan kesehatannya, yang dia butuhkan bukanlah uang, namun kasih dari orang-orang di sekitarnya. Bagaimana cara orang-orang di sekitarnya dapat memberikan kasih yang orang ini butuhkan? Jawabannya: Dengan cara memberikan waktu mereka untuk orang ini.
Waktu adalah sumber daya terbaik yang kita miliki dan pemberian terbaik yang dapat kita berikan.
Gunakanlah waktumu dengan bijak; gunakanlah waktumu untuk memberikan kemuliaan bagi Dia yang telah memberikannya kepadaMu.
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:15-17).
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b (pakai @)
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!
Apakah sumber daya paling berharga yang kita miliki?
Apakah uang?
Apakah informasi?
Ataukah waktu?
Menurut saya pribadi, waktu adalah sumber daya paling berharga. Uang yang hilang dapat kita dapatkan kembali melalui bekerja. Informasi yang terlupakan dapat kita dapatkan kembali dengan membaca buku. Namun, waktu yang kita lewatkan kemarin, tidak dapat kita dapatkan kembali di hari esok. Lebih dari itu, Raja Daud juga yang mengajarkan kepada kita untuk menggunakan waktu kita dengan bijak.
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12).
William Penn pernah mengatakan: “Time is what we want most, but what we use worst.”
Waktu adalah hal yang sangat kita inginkan dan butuhkan, tetapi waktu juga adalah hal yang paling sering kita gunakan dengan tidak baik. Banyak dari kita yang hidup tanpa menggunakan waktu dengan bijak. Kita menunda apa yang harusnya kita lakukan—berkata kepada diri sendiri, “masih ada hari esok.”
Ada dua dampak dari perkataan “masih ada hari esok” tersebut:
Pertama, jika kita menunda pekerjaan hari ini untuk hari esok, maka pekerjaan hari esok akan tertunda untuk hari selanjutnya. Jika kamu ingin memiliki hidup yang berbuah dan menghasilkan, gunakanlah waktumu dengan baik. Lakukanlah apa yang kamu bisa lakukan hari ini. Tuhan bekerja dalam penciptaan selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Masa kamu beristirahat enam hari dan bekerja hanya pada hari ketujuh?
Kedua, kamu belum tentu mendapatkan hari esok. Jika ada ucapan maaf yang belum terucapkan, janganlah tunda-tunda, karena esok hari mungkin saja sudah terlambat. Saya sudah melihat kejadian dimana seseorang berencana untuk meminta maaf pada esok hari kepada temannya yang sudah ia sakiti. Tetapi ternyata pada esok hari, temannya sudah tidak ada—temannya mengalami sebuah kecelakaan. Tidak ada yang tau berapa banyak waktu tersisa yang kita miliki—pergunakanlah setiap detiknya dengan baik.
Poin saya yang terakhir, waktu adalah sumber daya terbaik yang dapat kamu berikan kepada orang lain. Seringkali kita berpikir, “Aku tidak bisa menjadi berkat untuk siapa-siapa karena aku tidak memiliki uang.” Salah! Kamu bisa kok menjadi berkat bagi orang lain apa pun keadaan ekonomimu. Kamu memiliki apa yang dinamakan waktu, dan waktu adalah pemberian yang lebih berharga dari uang.
Ketika seseorang kehilangan anggota keluarganya atau menerima berita buruk akan kesehatannya, yang dia butuhkan bukanlah uang, namun kasih dari orang-orang di sekitarnya. Bagaimana cara orang-orang di sekitarnya dapat memberikan kasih yang orang ini butuhkan? Jawabannya: Dengan cara memberikan waktu mereka untuk orang ini.
Waktu adalah sumber daya terbaik yang kita miliki dan pemberian terbaik yang dapat kita berikan.
Gunakanlah waktumu dengan bijak; gunakanlah waktumu untuk memberikan kemuliaan bagi Dia yang telah memberikannya kepadaMu.
“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan” (Efesus 5:15-17).