Adu Kuat Titiek Soeharto vs Airlangga Menuju Kursi Golkar-1

spirit

Mod
a41cd144-c4be-4094-8848-58ada88305f7.jpg

Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sudah terang-terangan mengajukan diri sebagai calon Ketua Umum (caketum) Partai Golkar. Mereka siap 'bertarung' menggantikan posisi Setya Novanto, yang tersandung kasus di KPK.

"Memang (Titiek dan Airlangga) sama-sama keturunan. Satunya (anak) Hartarto, satunya (anak) Soeharto," kata Peneliti Ilmu Politik LIPI Siti Zuhro, kepada detikcom, Sabtu (9/12/2017).

Titiek merupakan anak ke-4 Presiden Soeharto. Sementara Airlangga adalah anak Hartarto Sastrosoenarto, mantan Menteri Perindustrian periode 1983-1993 atau era Orde Baru. "Ya di Indonesia, patronase itu kan masih hal yang kayak jamak, hal yang normal," imbuh Siti.

Siti mengatakan jika potensi Titiek dan Erlangga dibandingkan untuk bursa caketum Partai Golkar, Airlangga lebih berpotensi dari Titiek. Menurut Siti, sosok Airlangga lebih diterima semua kalangan di partai berlambang pohon beringin itu.

"(Titiek) memang tidak bisa disepelekan, tetapi dalam hal track record lebih kepada Pak Airlangga saat ini. Pak Airlangga juga bukan sosok yang menimbulkan polemik saat ini. lebih bisa diterima semua kubu," ujar Siti.

Siti berpendapat sosok Airlangga mampu membenahi permasalahan yang menimpa Partai Golkar sejak Ketua Umum Setya Novanto terjerat kasus korupsi mega proyek e-KTP di KPK. Siti menyebut kondisi Partai Golkar terancam jelang pesta demokrasi Pilkada Serentak 2018 dan Pileg-Pilpres 2019.

"Golkar sekarang bukan terpuruk lagi, dalam keadaan terancam elektabilitasnya. Bagaimanapun juga kasus Setnov itu ternyata memberikan dampak yang dahsyat bagi institusi Golkar. Integritas dan kredibilitas partai menjadi satu masalah yang serius," menurut Siti.

"Sosok Airlangga bisa membenahi itu, sesuai tujuan munaslub, harus dijawab oleh orang yang kompeten benar. Masa ini belum sampai 2 tahun (Golkar) sudah terjadi munaslub lagi," sambung dia.

Diwawancara terpisah, Pengamat Politik Yunarto Wijaya menjelaskan Titiek Soeharto memiliki dukungan dari tokoh-tokoh tua di Partai Golkar. Namun kemenangan dalam munaslub ditentukan oleh pemilik hak suara, yaitu para DPD tingkat I dan II.

"Nama-nama yang bertemu Mbak Titiek, nama-nama yang mempunyai nama besar, punya pengaruh untuk nama baik Partai Golkar. Tapi masalahnya (pendukung Titiek) bukan pemegang suara. Yang munaslub ini lebih ditentukan bukan oleh tokoh-tokoh besar tadi, tapi betul-betul kepada siapa yang menjadi pemegang suara, DPD I dan DPD II," jelas Yunarto saat berbincang dengan detikcom.

Yunarto melihat potensi Airlangga menjadi Ketum Golkar lebih besar dari Titiek karena 31 dari 34 DPD tingkat I telah mendukung Airlangga, sayap-sayap organisasi partai pun bersikap sama.

"Jadi saya harus mengatakan Airlangga jauh lebih memiliki peluang. Seperti yang kita tahu, 31 DPD I mengatakan mendukung Airlangga. Kemudian sayap-sayap Golkar mengatakan mendukung Airlangga. Mbak Titiek lebih kepada nama besar Pak Harto dan tokoh-tokoh tua, tokoh-tokoh sepuh yang ada di belakangnya," ucap Yunarto.

Yunarto menerangkan arah politik kader-kader Golkar saat ini tak berporos pada senioritas, tetapi kekuasaan. Contohnya, tambah Yunarto, saat Setya Novanto terpilih sebagai ketua umum di Munas Bali.

"Kita tahu kader-kader Golkar ini kan bukan pihak yang menentukan sikapnya hanya didasarkan pada senoritas, tapi lebih kepada mereka akan memilah kekuasaan lebih cenderung mendukung kemana. Itu yang memenangkan Setya Novanto pada saat Munaslub Bali kemarin karena dianggap kekuasaan lebih cenderung ke Novanto," ungkap Yunarto.

Yunarto menyampaikan ada 3 kriteria yang perlu diperhitungkan Partai Golkar terkait pemimpin barunya, usai partai terbeban imej korupsi dan kontroversial Setya Novanto.

"Satu, dia harus bersih dari imej korupsi, tidak tersangkut kasus hukum. Dua, terkait dengan sosok yang baru ini jangan sampai nantinya menimbulkan kesan hanya perpanjangan tangan Novanto. Tiga, sebisa mungkin dia juga memiliki hubungan baik dengan Pak Jokowi, karena Golkar partai pendukung pemerintah," tutup Yunarto.


sumber
 
Titiek Soeharto: Rakyat Ingin Golkar Kembali ke Cendana

64983842-d010-48a2-8060-c9d83daa7af4_43.jpg

Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto siap maju menjadi ketum Golkar. Titiek siap mengembalikan Golkar ke keluarga Cendana.

"Kalau ke depan kami dipercaya, kami tentu harus menggerakkan lagi roda Golkar. Senang, tidak senang, di bawah itu rakyat masih menginginkan Golkar kembali ke akarnya. Kembali ke akarnya berarti kembali ke Cendana, katakanlah Pak Harto," ujar Titiek seusai mengundang sesepuh Golkar di kediamannya, Jl Cendana No 6-8, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).

Titiek akan mengerahkan keluarga Cendana untuk memajukan Golkar. Tak lupa, Titiek menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi terkini partai.

"Dalam waktu singkat ini kalau kami bisa memberdayakan keluarga kami ini dan menggunakan pikiran kami memajukan Golkar dalam Pilkada, kita bisa membantu dalam kampanye, keliling ke daerah, kita bisa membangun kembali kecintaan rakyat pada Golkar dan meneruskan cita-cita yang dibangun di awal," terangnya.


Dalam kesempatan yang sama, Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto mendukung niat Titiek maju jadi ketum Golkar. Ia juga berterima kasih terhadap nasihat yang diberikan dari sesepuh Golkar seperti Try Sutrisno hingga Akbar Tandjung.

"Kami dari keluarga, tidak menganggap karena kami anak Pak Harto, makanya kita butuh orang lain. Kami sangat bahagia para sesepuh mau memberi nasihat pada anak-anak Pak Harto," papar Tutut.


sumber
 
kalau Titiek nanti menang & Maharani jadi cawapres Jokowi, pemilu selanjutnya jadi keluarga Soekarno vs Soeharto lagi nih
vs keluarga SBY juga kalau Agus jadi capres/cawapres, hehe
 
kalau Titiek nanti menang & Maharani jadi cawapres Jokowi, pemilu selanjutnya jadi keluarga Soekarno vs Soeharto lagi nih
vs keluarga SBY juga kalau Agus jadi capres/cawapres, hehe

Jika benar Jokowi dipasangkan dgn puan maharani. Alamat kekalahan jika lawannya adalah prabowo. Kemenangan Jokowi 4 tahun lalu jg bukan kemenangan mutlak blm ada celah utk membuka kekurangan Jokowi. Sedangkan saat ini jika kita membaca tulisan2 di fb gerindra ada puluhan catatan buruk kinerja Jokowi.
 
Jika benar Jokowi dipasangkan dgn puan maharani. Alamat kekalahan jika lawannya adalah prabowo. Kemenangan Jokowi 4 tahun lalu jg bukan kemenangan mutlak blm ada celah utk membuka kekurangan Jokowi. Sedangkan saat ini jika kita membaca tulisan2 di fb gerindra ada puluhan catatan buruk kinerja Jokowi.

Benar kalau sampai Jokowi dipasangkan dengan Puan, bakalan banyak yang kecewa. Karena memang track record Ibu ini tidak sebagus Jokowi.
 
Golkar Putuskan Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Gantikan Setya Novanto

1732562160.jpg

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto ketika ditemui di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).(KOMPAS.com/ MOH NADLIR)​

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Pleno DPP Partai Golkar memutuskan memilih Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.

Pleno digelar pada Rabu (13/12/2017) malam, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, sejak berstatus terdakwa, Setya Novanto dinonaktifkan sebagai Ketua Umum Golkar.

"Pergantian dari bapak Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto definitif ditetapkan pada rapat pleno," ujar Nurdin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).

Meski belum digelar Munaslub, Nurdin menegaskan, Airlangga resmi menjabat Ketua Umum Golkar.

Selanjutnya, Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum.

"Dengan demikian bahwa berdasarkan rapat pleno tidak ada lagi jabatan kosong. Terhitung malam ini Ketum Golkar Airlangga Hartarto," kata Nurdin.

Proses pergantian pucuk pimpinan di tubuh Golkar terjadi setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan terlibat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Pada Rabu pagi, sidang perdana kasus Setya Novanto digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
 
Golkar Putuskan Airlangga Hartarto Jadi Ketua Umum Gantikan Setya Novanto

1732562160.jpg

Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto ketika ditemui di rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2017).(KOMPAS.com/ MOH NADLIR)​

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Pleno DPP Partai Golkar memutuskan memilih Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.

Pleno digelar pada Rabu (13/12/2017) malam, di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.

Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan, sejak berstatus terdakwa, Setya Novanto dinonaktifkan sebagai Ketua Umum Golkar.

"Pergantian dari bapak Setya Novanto kepada Airlangga Hartarto definitif ditetapkan pada rapat pleno," ujar Nurdin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).

Meski belum digelar Munaslub, Nurdin menegaskan, Airlangga resmi menjabat Ketua Umum Golkar.

Selanjutnya, Golkar akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk mengukuhkan Airlangga sebagai ketua umum.

"Dengan demikian bahwa berdasarkan rapat pleno tidak ada lagi jabatan kosong. Terhitung malam ini Ketum Golkar Airlangga Hartarto," kata Nurdin.

Proses pergantian pucuk pimpinan di tubuh Golkar terjadi setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan terlibat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Pada Rabu pagi, sidang perdana kasus Setya Novanto digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.
bagaimanan dengan Mbak Tutut jadinya ya?

lalu Nurdin Halid ga berminat jadi ketua umum juga?
 
bagaimanan dengan Mbak Tutut jadinya ya?

lalu Nurdin Halid ga berminat jadi ketua umum juga?

Sudah sepakat. Setelah penetapan airlangga maka pengurus lain menerimanya.

Airlangga jg dinilai mumpuni utk pimpin golkar. Dulu bersaing dgn novanto jg utk memperebutkan ketua umum
 
Back
Top