Bunda, Jangan Melakukan 6 Hal Ini di Depan Anak

SimplyLand

New member
Semua Bunda pasti mendambakan yang terbaik untuk buah hatinya, termasuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Seringkali Bunda sebagai Orangtua malah melakukan sesuatu yang berdampak buruk untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini dikarenakan anak merupakan cerminan atas sikap dan perkataan Bunda di hadapannya. Berikut ini ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan Bunda dihadapan anak.

kid-not-listening.jpeg


1. Bertengkar dengan pasangan

Di dalam rumah tangga, perbedaan pendapat seringkali terjadi. Saling berdebat mempertahankan pendapat masing-masing kadang kala timbul emosi yang membuat perdebatan menjadi panas. Namun, janganlah bertengkar dengan pasangan di hadapan anak-anak. Adu mulut dan bahkan ada yang sampai adu fisik di hadapan anak-anak, akan membuat mereka berfikir bahwa Ayah dan Bundanya bukanlah satu kesatuan, melainkan 2 orang yang saling berbeda dan tidak mencintai. Selain itu, anak pun akan mencontoh perkataan dan perbuatan yang dilakukan oleh Orangtua ketika bertengkar. Lebih baik diskusikan masalah tersebut dengan hati yang dingin.

2. Berkata kasar
Baik sengaja ataupun tidak disengaja, terlalu sering mengeluarkan kata-kata kasar di depan anak berarti secara tidak langsung Bunda Sholehah mengajak untuk ikut melakukan hal yang sama. Karena Bunda merupakan cerminan untuk anak-anaknya. Terlebih lagi jika memarahi anak dengan kata-kata yang kasar. Hal itu akan membuat ribuan sel otak anak akan mati karena bentakan kata-kata kasar yang terlontar dari mulut.

3. Berbohong

Berbohong sudah merupakan suatu perbuatan yang umum dilakukan. Tanpa disadari, berbohong yang dilakukan di depan anak, anak tersebut akan mencontoh perbuatan tersebut. Karena mereka berasumsi bahwa “tidak ada salahnya berbohong, toh Bunda saya juga berbohong.”

VERSI LENGKAPNYA DISINI

Baju Menyusui / Gamis Menyusui / Khimar Syar'i / Gamis Ibu Menyusui /Gamis Ibu Hamil / Pakaian Menyusui
 
karena pada dasarnya anak adalah perekam sehingga apa yg dilakukan orang-orang disekitarnya khususnya orang terdekat akan disimpan dalam memori otak mereka dalam jangka waktu yang lama. dan kondisi itu akan berpengaruh terhadap pola perilaku mereka ketika dewasa kelak
 
akan men jadi seperti ibu dan bapa nya, tapi dia kalow ber pikir lebih dewasa sebaiknya jangan di ikuti prlilaku ibu dan ayah nya,sebaiknya menjadi lebih baik jangan di turuti prilaku orang tua yg tida bsik, kita sebagi anak hsrus mengikuti yg bauk nya. Kalo yg tida baik jangan di ikuti,!
 
sulit ngelakuinnya, bertengkar dan marah2 pada anak memang harus dihindari walau super sulit dilakuin
 
Back
Top