Welcome Bonus Hingga $500 dari ForexChief

Target yang tidak realistis.

Tidak peduli apa kata orang, forex bukanlah cara cepat untuk mendapatkan kekayaan. Karena hal inilah anda perlu menyusun target yang realistis.

Banyak trader yang terjebak dalam kondisi ingin mendapatkan keuntungan besar secara instant. Hal inilah yang menyebabkan mereka menggunakan lot besar tanpa perhitungan, dan pada akhirnya berujung dengan kehilangan seluruh modal (margin call) berulang kali.

Forex trading memang bisa memberikan keuntungan besar, hanya saja membutuhkan proses dan pengaturan keuangan yang jelas. Silahkan susun trading plan serta money management yang bagus, disertai dengan compounding modal juga jika diperlukan. Apabila dilaksanakan dengan disiplin, kemungkinan besar anda akan memetik hasil manisnya dalam waktu yang lebih cepat.
 
Kebijakan Eksekusi Order


Membuka akun trading dengan broker Forex, pertama-tama, trader harus, membiasakan diri dengan Prosedur Operasi Trading. Dokumen ini menentukan aturan untuk melakukan transaksi, serta menentukan dasar hukum untuk menyelesaikan kasus antara klien dan Perusahaan.

Dalam prakteknya menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari klien mempelajari Prosedur dan Perjanjian Klien yang diterima oleh mereka dalam bentuk penawaran umum saat mendaftar di website broker. Mengingat bahwa dokumen-dokumen ini menentukan persyaratan umum untuk melaksanakan operasi perdagangan, kadang-kadang bahkan trader berpengalaman memiliki kesulitan memahami bagaimana sebenarnya order akan dieksekusi atau dalam situasi pasar yang lain.

Menyadari perlunya untuk menggambarkan potensi masalah yang sedang trader hadapi, perusahaan mengembangkan kebijakan eksekusi Order, yang tujuannya adalah untuk memperingatkan klien dari aspek yang paling sulit saat melakukan transaksi pada akun trading di ForexChief.


SLIPPAGE PADA STOP ORDER (BUY STOP, SELL STOP, STOP LOSS)

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pemula adalah sebagai berikut: Mengapa saya menempatkan stop order pada satu harga dan dieksekusi di harga yang berbeda? Jawaban atas pertanyaan ini terletak pada sifat dasar dari stop order. Pertama, stop order adalah kondisi yang dieksekusi ketika mengirimkan order ke pasar. Pada prakteknya, itu berarti: Saya ingin buy/sell pada harga yang tersedia (yaitu "market price") jika harga tertentu muncul. Kedua, pengaturan harga pasar yang berarti melakukan transaksi hanya dengan persetujuan kedua belah pihak pembeli dan penjual. Itu berarti bahwa tidak mungkin untuk mengeksekusi stop order sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh klien jika tidak ada harga seperti di pasar (yaitu tidak ada yang bersedia untuk membeli atau menjual pada harga ini). Dengan cara ini, apabila terjadi gap (gap harga), stop order dapat dieksekusi hanya sesuai dengan "gap harga" yaitu pada harga pertama yang tersedia. Oleh karena itu, menempatkan stop order pada akun trading, trader harus menyadari kemungkinan slippage negatif ketika mengeksekusi stop order.


SLIPPAGE POSITIVE PADA LIMIT ORDER (BUY LIMIT, SELL LIMIT, TAKE PROFIT)

Mengenai limit order, logika sebaliknya berlaku. limit order dapat dieksekusi pada harga klien atau dengan harga terbaik yang tersedia. Itu berarti bahwa dalam hal mendapatkan limit order di gap, broker akan mengeksekusi order pada "gap harga" (yaitu pada harga pertama yang tersedia), yang akan membawa trader mendapatkan penghasilan tambahan dalam bentuk slippage positif.


KECEPATAN EKSEKUSI ORDER SELAMA PENGUMUMAN BERITA EKONOMI

Secara rata-rata, kecepatan eksekusi order klien dari saat mereka masuk ke server perdagangan dan sampai saat mengirimkan konfirmasi ke klien adalah 100 ms. Namun, berdasarkan sifat transaksi off-exchange, bank yang menjual likuiditas memiliki apa yang disebut "last look" kondisi yang memberi mereka hak untuk "menahan proses order sampai kondisi pasar telah diklarifikasi". Itu berarti bahwa trader yang mengirim order untuk membuka posisi pada saat pengumuman berita, mungkin mengalami keterlambatan eksekusi order (waktu pemrosesan order dapat ditingkatkan hingga 3 detik). Itu tidak berarti bahwa semua order yang sama akan dijalankan dengan penundaan. Namun, ada kemungkinan seperti itu, dan perusahaan menganjurkan trader untuk merencanakan resiko tersebut dalam sistem perdagangan mereka.


POSISI PENUTUPAN WAJIB KARENA MENINGKATNYA SPREAD

Terlepas dari kenyataan bahwa pedagang mungkin memiliki «hedged position», yaitu short position cocok untuk long position, stop-out (menutup paksa posisi karena kurangnya dana ) masih dapat terjadi pada akun. Biasanya, situasi ini adalah hasil dari spread yang melebar secara signifikan melebihi nilai rata-rata pada saat pengumuman berita ekonomi. Itu berarti bahwa trader memiliki kesempatan untuk melakukan transaksi dalam kasus spread yang sangat rendah. Namun tidak mungkin untuk memprediksi waktu peningkatan tajam dalam spread.


KREDIT PERDAGANGAN

Kredit perdagangan merupakan leverage tambahan yang memungkinkan untuk meningkatkan posisi perdagangan dan sebagai kesempatan untuk menambah potensi profit. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa ukuran posisi terus bertambah dengan mengorbankan dana tambahan, potensial jumlah kerugian dana yang menanti trader dalam kasus perubahan quote tidak berhasil bertambah juga.

Jika ada kredit trading aktif di akun, penutupan paksa posisi mungkin terjadi hanya dalam dua kasus: jika tingkat margin mencapai 30% atau jumlah dana pada akun menjadi di bawah jumlah kredit yang aktif. Trader harus sepenuhnya menyadari resiko yang timbul apabila terjadi penggunaan kredit trading.

Hormat Kami
ForexChief



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Strategi Trading CFD Jangka Pendek, Raih Profit Setiap Hari


CFD (Contract For Difference) sebenarnya sudah lama menjadi primadona instrumen finansial yang ditradingkan dengan leverage. Dalam trading CFD, dengan modal kecil saja, Anda sudah bisa mengakses saham-saham dunia untuk mendapatkan potensi untung dalam waktu singkat. Aset-aset kelas atas seperti index S&P500 (AS), DAX30 (Jerman), atau FTSE100 (Inggris) sampai saham individual blue chip global seperti FAANG (Facebook, Amazon, Apple dan Google) bisa ditradingkan dengan mudah lewat CFD.

Sayangnya, di Indonesia gaung CFD masih belum sepopuler Forex. Padahal potensi untuk mendapat profit sama-sama besar karena keduanya ditawarkan dengan margin dan leverage. Nah, inilah alasan kenapa artikel ini akan mengulas beberapa strategi trading CFD jangka pendek agar trader tertarik untuk mencoba di akun demo terlebih dulu.


Strategi Trading CFD Jangka Pendek, Tahan Posisi Di Bawah 1 Hari

Strategi trading CFD jangka pendek menekankan pada gaya trading cepat dan praktis seperti intra-day trading dan scalping. Oleh karena itu, posisi biasanya hanya berlangsung kurang dari 1 x 24 jam atau hingga bursa terkait tutup. Dengan begitu, Anda dapat meraih profit tanpa harus menunggu lama.

Tidak berbeda jauh dengan trading Forex, strategi trading CFD jangka pendek mengandalkan analisa teknikal untuk membantu trader dalam menentukan titik entry (buka posisi). Ikuti dan pelajari langkah-langkah sederhana ini:

1. Gunakan tool sederhana tapi multifungsi, hindari kerumitan.

Maksudnya, cukup gunakan tool bawaan dari platform trading Anda untuk membantu analisa teknikal strategi trading CFD. Tidak perlu mencari-cari tool rumit dengan plugin eksternal. Umumnya, semakin kompleks suatu indikator maka tingkat fleksibilitasnya akan semakin rendah.

Tool sederhana lebih baik daripada tool rumit, karena bisa digunakan siapa saja dan dapat disesuaikan dengan segala macam kondisi pasar.

Tool strategi trading CFD sederhana tersebut antara lain adalah trendline. Hampir semua terminal trading modern memiliki perangkat untuk menggambar trendline. Garis-garisnya mudah diaplikasikan oleh segala kalangan trader. Contohnya seperti ini:

image.png


Pada gambar di atas, pola triangle (segitiga) terlihat jelas dengan bantuan dua garis diagonal trendline. Dengan begitu, kita mengetahui bahwa indeks FTSE Inggris (timeframe H4) sedang mengalami konsolidasi pada range level 7370 dan kemungkinan besar akan mengalami breakout.

Pertanyaannya, ke arah mana arah breakout itu akan terjadi? Apakah akan merayap ke atas hingga menembus (uptrend) atau merosot ke bawah (downtrend)?

2. Perjelas sinyal trading dengan bantuan indikator lain

Agar sinyal trading lebih jelas, umumnya trader akan menggunakan indikator tambahan untuk mengonfirmasi level pembukaan posisi secara akurat. Indikator tambahan tadi pun sebaiknya juga digunakan sesederhana mungkin, karena semakin banyak tumpukan indikator maka akan memperumit proses pengambilan keputusan.

Indikator tambahan contohnya adalah Moving Average Convergence/Divergence (MACD). Kita dapat menggunakan indikator MACD untuk mendapat sinyal trading dengan menunggu sampai terjadinya perpotongan (crossover) garis MACD dengan garis sinyal tersebut.

image.png


Perpotongan garis MACD (biru) ke arah bawah menembus garis sinyal (coklat) mengindikasikan bahwa downtrend sedang berlangsung. Oleh karena itu, posisi short (sell) akan berpeluang lebih tinggi untuk mendapat profit. Dari sinyal trading tersebut, kita dapat mengambil posisi short (sell) FTSE1000 pada kisaran level 7370.

Setelah mulai buka posisi berdasarkan sinyal trading tersebut, muncul pertanyaan berikutnya; kapan harus tutup posisi?

3. Tentukan batas pergerakan harga dengan bantuan support dan resistance

Sinyal trading hanya memberitahukan titik entry untuk OP. Sedangkan untuk penutupan posisi, kita harus menggunakan petunjuk lain, misalnya dengan bantuan support dan resistance. Kedua garis tersebut akan menginformasikan batas-batas pergerakan harga, di mana jika harga sudah mulai menyentuh batas tersebut, maka kemungkinan besar harga akan bergerak berbalik arah (reversal).

Nah, sebelum terjadi pembalikan arah harga tersebut, kita sudah harus siap-siap menutup posisi trading.

image.png


Gambar di atas menunjukkan kedua garis trendline yang membentuk kanal (channel). Batas atas trendline channel menunjukkan resistance, sedangkan batas bawah menunjukkan support. Dari sinyal trading MACD, terbukti bahwa indeks FTSE mengalami breakout ke arah bawah. Dengan begitu kita harus siap-siap menutup posisi sebelum harga bergerak mendekati batas bawah (support). Misalnya, kita dapat menutup posisi ketika bar menyentuh level 7320.

4. Proteksi posisi dengan Stop Loss dan Take Profit

Tidak ada strategi trading CFD yang akan menjamin 100% kemenangan. Oleh karena itu, lindungi posisi Anda dari kerugian lebih besar dengan Stop Loss dan kunci perolehan profit sebelum harga berbalik arah dengan Take Profit.

Peraturan dasarnya, tentukan dulu rasio risk vs. reward yang siap Anda tanggung. Misalnya, jika Anda menggunakan rasio risk reward 2:1, maka posisi Take Profit memiliki jarak dua kali lebih jauh daripada Stop Loss.

Dengan contoh strategi trading CFD FTSE tadi, letakkan TP sebelum harga mendekati batas support (di sekitar level 7320). Dengan begitu, posisi short Anda akan ditutup secara otomatis oleh Take Profit sebelum harga berbalik arah. Dari contoh di atas, kita telah berhasil menutup posisi dengan raihan keuntungan sebesar 500 pips (dari FTSE level 7370.0 sampai 7320.0).

Begitu pula jika semisal ternyata harga bergerak melawan prediksi awal, setidaknya kerugian bisa kita batasi dengan pemosisian Stop Loss yang tepat. Dengan rasio risk:reward 2:1, maka kita bisa meletakkan Stop Loss dengan jarak hanya setengah dari Take Profitnya, yaitu pada level FTSE 7395.0

5. Pelajari detail strategi trading CFD secara mendalam

Selayaknya trading Forex, Anda juga akan membutuhkan referensi CFD trading secara mendetil dan lengkap untuk mengetahui seluk beluknya, seperti; jenis aset, strategi trading CFD, syarat dan kondisi trading serta kelebihan dan kekurangannya dibanding jenis instrumen lain.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Kenaikan Core CPI Tak Mampu Dongkrak Dolar AS

Kenaikan inflasi inti AS ke level tertinggi satu setengah tahun, tak mampu menutupi kekhawatiran pasar akan Rate Cut The Fed. Akibatnya, Dolar AS masih melemah.
Seputarforex.com - Data Inflasi Konsumen (CPI) AS yang dirilis pada hari Kamis (11/Juli) malam ini tak banyak membantu Dolar AS untuk menguat. Dalam time frame 1-jam, grafik Indeks Dolar AS (DXY) memang menunjukkan kenaikan. Akan tetapi, harga tampak masih tertekan dalam time frame harian. Saat berita ini ditulis, DXY diperdagangkan di kisaran 97.02, lebih rendah dibandingkan dengan posisi kemarin.

Core CPI AS Naik Signifikan
Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan bahwa Consumer Price Index (CPI) yang tidak memasukkan harga makanan volatile dan komponen energi, menunjukkan kenaikan signfikan pada bulan Juni 2019. Data yang disebut dengan Core CPI tersebut naik 0.3 persen, lebih tinggi daripada indeks di bulan Mei dan ekspektasi pasar, yang masing-masing di 0.1 persen dan 0.2 persen. Data Core CPI terbaru ini sekaligus menjadi yang tertinggi sejak bulan Januari 2018.

Kendati demikian, CPI AS secara keseluruhan tidak menunjukkan pertumbuhan yang sama. CPI AS dalam basis bulanan (month-over-month) memang sedikit lebih baik daripada ekspektasi, tapi hanya naik 0.1 persen pada bulan Juni, sama dengan bulan sebelumnya. Pertumbuhan itu pun diraih karena harga bahan bakar dan makanan yang sedang murah.


Inflasi (CPI) AS
Consumer Price Index (CPI) adalah tingkat inflasi atau perubahan harga rata-rata di tingkat konsumen pada sejumlah jenis barang dan jasa tertentu.
Selengkapnya


Nada Dovish Powell The Fed Lebih Diperhatikan Pasar
Data Inflasi CPI memang merupakan salah satu indikator yang berdampak tinggi pada Dolar AS. Namun, pasar agaknya lebih memperhatikan testimoni Ketua The Fed, Jerome Powell, yang muncul setelah rilis data CPI.

Setelah menyatakan siap Rate Cut pada hari Rabu kemarin, Powell kembali menegaskan hal yang sama Kamis malam ini. Federal Reserve AS akan siap memotong suku bunga untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Ekonomi global yang dinilai melambat, menjadi salah satu alasan untuk memotong suku bunga.

"Framing Powell adalah salah satu upaya untuk memberikan sinyal pada pasar bahwa meskipun ekonomi secara keseluruhan masih kuat, (tetapi) pemotongan suku bunga pada bulan Juli ini semestinya bisa lebih dipandang sebagai sinyal yang patut diwaspadai," kata pakar forex dari Nordea Markets, Moten Lund.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Belajar Forex Dari Sistem Trading Terburuk

Di suatu forum trader, ada seorang member yang memberikan pengumuman berbunyi: Dicari EA yang dijamin selalu loss. Wah, buat apa cari sistem trading terburuk seperti itu?

Baru-baru ini di suatu forum trader, ada seorang member yang memberikan pengumuman yang menurut saya agak aneh. Bunyinya, "Dicari EA yang dijamin selalu loss". Lho, buat apa cari Expert Advisor yang dijamin loss?

Ternyata, dia berharap bisa menggunakan sinyal dari EA tersebut sebagai sinyal terbalik. Entah bagaimana cara dia mencari atau memanfaatkan EA yang dijamin selalu loss itu dan saya takkan mengulasnya di sini. Namun, melihat pengumuman tersebut membuat saya berpikir, memang ada baiknya kita mengetahui hal terburuk supaya kita bisa mengetahui di mana letak kesalahan atau kelemahannya, agar kelak bisa menghindarinya.

Nah, sehubungan dengan sistem trading, saya pernah membaca tentang satu metode yang dikatakan sebagai sistem trading terburuk yang pernah ada. Memang sih, sistem trading tersebut memiliki rekor terburuk ketika digunakan sistem trading di pasar saham. Namun, tak ada salahnya kita coba lihat, siapa tahu kita bisa ambil pelajaran dari sistem trading terburuk tersebut.

Belajar Dari Sistem Terburuk


Metode yang disebut-sebut sebagai sistem trading terburuk tersebut dikenal dengan istilah Average Down. Inti dari strategi ini adalah, trader melakukan aksi buy di saat tren sedang turun (harga bergerak berlawanan dengan keinginan trader), dan aksi buy ini dilakukan berulang-ulang selama tren terus menerus turun. Tujuan asalnya adalah mencari harga terendah dan mencoba menurunkan harga rata-rata saham yang sudah dibeli tersebut, sehingga apabila nantinya harga mulai naik, kita bisa menjual dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Contohnya, katakanlah harga per lembar saham saat itu USD50 dan kita membeli sebanyak 1 lot. Harga kemudian turun menjadi USD40 per lembar. Bukannya melakukan Cut Loss, kita justru melakukan pembelian lagi sebanyak 1 lot pula, sehingga harga rata-rata 2 lot saham yang kita miliki adalah USD45. Jika harga ternyata masih turun lagi, kita kembali melakukan aksi beli kembali dengan tujuan untuk makin mengurangi harga rata-rata saham yang sudah kita miliki. Demikian seterusnya.

Nah, sudahkah terbayang bagaimana seandainya harga terus turun dan tak juga berbalik naik, padahal persediaan dana trader terbatas? Wah… menurut saya, itu sih sama saja dengan membuang uang.

Terbayangkah bila kita melakukan strategi yang sama di pasar forex? Mungkin Anda berpendapat, melawan trend seperti itu bisa saja kita lakukan apabila Money Management kita kuat.

Saya tak bermaksud mengatakan kalau melawan tren itu salah. Toh, kata para master, tak ada posisi yang "salah" dalam trading. Tapi… mari kita berpikir secara rasional saja. Buat apa "menyia-nyiakan" margin kita untuk mengulang posisi yang masih floating (jauh) negatif? Bukankan akan lebih menguntungkan secara rasional untuk menggunakan margin di posisi yang searah dengan trend saja!? Walaupun seandainya tren memang kemudian berubah arah dan floating negatif tersebut akhirnya ter-closed positif, bukankah kita tetap rugi waktu!?

Poin-poin yang Dapat Dipelajari Trader

Dalam ilmu ekonomi, apalagi bila berhubungan dengan investasi, kita harus selalu menghitung biaya kesempatan alias Opportunity Cost. Makna Opportunity Cost adalah kerugian karena kita tak memanfaatkan suatu alternatif bagus lantaran memilih alternatif lain pada waktu yang sama.

Jadi, seandainya kita memelihara posisi floating minus tersebut selama seminggu, kita seharusnya berpikir bahwa kita telah menyia-nyiakan modal trading kita selama seminggu tersebut, karena masih terpakai untuk menjaga posisi floating yang entah kapan akan berakhir. Akibatnya, kita jadi kehilangan kesempatan menggunakan modal tersebut untuk melakukan open position lain yang kemungkinan bisa menghasilkan profit lebih cepat dan atau lebih banyak.

Oke, jadi, pelajaran apa yang bisa kita ambil dari sistem trading terburuk ini? Kalau boleh saya simpulkan di sini, ada empat hal:

  1. Jangan trading dengan menentang tren.
  2. Jangan terlalu percaya diri dan keras kepala mempertahankan pendapat, padahal pasar kemungkinan sudah memberikan sinyal berbeda.
  3. Jangan ragu untuk melakukan Cut Loss atau mengeksekusi Stop Loss, alias meng-"amputasi" posisi merugi sebelum kerugian makin membengkak.
  4. Saat dihadapkan pada banyak sinyal trading pada tempo bersamaan, pilihlah yang potensi profit dan risikonya paling proporsional. Jangan sampai kita harus menanggung Opportunity Cost karena salah mengeksplorasi peluang yang profitabilitasnya paling buruk dan risikonya paling tinggi.


SUMBER :www.seputarforex.com



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Turnover Bonus

"Bonus" memungkinkan pedagang aktif mendapatkan penghasilan tambahan dalam bentuk imbalan mingguan untuk omset perdagangan. Program ini beroperasi dalam mode otomatis dan tidak memerlukan aksi di Personal Area untuk mengaktifkan layanan ini. Pada akhir setiap minggu, omset perdagangan mingguan dihitung, dan bonus yang sesuai dikreditkan ke akun trading. keuntungan khas program bonus ini adalah tidak ada syarat dan ketentuan rahasia, tarif progresif, pembayaran mingguan, tidak ada MTP, dan penarikan tak terbatas.

Syarat Dan Ketentuan

  1. Layanan ini tersedia untuk jenis akun berikut: MT4.DirectFX, MT4.Classic+, cent-MT4.DirectFX, cent-MT4.Classic+;
  2. Bonus dikreditkan ke akun trading pada akhir setiap minggu, setelah penutupan sesi perdagangan. Jumlah bonus dihitung berdasarkan order ditutup selama target minggu: Senin 00:00:01 - Jumat 23:59:59 (waktu server);
  3. Omset perdagangan dalam USD untuk order adalah sama dengan omset agregat untuk dua transaksi: transaksi order pembukaan dan transaksi order penutupan.
    image.png
  4. Semakin besar volume perdagangan mingguan, semakin tinggi tingkat net bonus akhir:
    image.png
  5. Omset perdagangan dihitung berdasarkan penutupan order untuk semua instrumen yang tersedia untuk jenis akun yang dipilih;
  6. Trader bisa mendapatkan rincian informasi tentang setiap jumlah bonus yang dapat dihitung dengan mengklik jumlah dalam Personal Area;
  7. Bonus Turnover tidak akan diberikan dari turnover akun Welcome Bonus $100 yang aktif.
  8. Bonus dikreditkan ke akun tersebut dan dapat ditarik setiap saat, tanpa ada pembatasan.

SUMBER : ForexChief


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Gagal beradaptasi dengan market.

Forex market merupakan tempat yang fluktuatif. Sebagai trader, anda harus bisa melihat keadaan market dan menyesuaikan diri dengannya. Contoh yang paling mudah adalah dalam sistem trading.

Misalkan saja anda adalah tipe trend follower . Di tahun 2008, kondisi pergerakan harga di pair GBP/JPY cenderung trending dengan rata-rata pergerakan harga harian 200-300 pips perhari, dengan retrace harian yang bisa mencapai 50% range harian . Tentunya hal ini ideal untuk anda menyimpan take profit 50-100 . Namun, jika anda lihat saat ini range harian GBP/JPY jauh berkurang, sehingga untuk mendapatkan TP 100 pips untuk satu transaksi dalam satu hari cenderung lebih sulit.

Kegagalan mengadaptasikan strategi yang digunakan di tahun 2008 dengan kondisi saat ini akan menyebabkan kegagalan.

Contoh lainnya adalah emas. Masih ingat ketika 2 tahun lalu transaksi di Emas cukup mudah? anda cukup buy dan kemungkinan besar profit. Saat ini tidak lagi seperti itu.


Welcome Bonus $500
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Keamanan Dana Klien

Jaminan keuangan terhadap kesalahan teknis

Ini bukan rahasia bahwa broker Forex sering mengalami kesalahan teknis, yang disebabkan oleh banyak faktor. Menimbang bahwa Forex itu sendiri pasar yang cukup kompleks untuk mendapatkan pendapatan yang stabil, kemungkinan kerugian yang terkait dengan resiko teknis tidak dapat diterima oleh trader.

ForexChief adalah salah satu dari sedikit perusahaan yang memberikan jaminan kepada klien mengenai keamanan dana dalam kasus kesalahan teknis pada server perdagangan. Dalam hal ini, tidak peduli apakah itu adalah kegagalan dalam saluran komunikasi data center di mana server trading berada atau masalah teknis di sisi counterparty, atau masalah lain. Setiap kasus dianggap individual, akan tetapi Perusahaan bertindak sesuai dengan aturan umum, tidak mengalihkan tanggung jawab sebagai penyedia teknologi atau penyedia likuiditas, dan bertindak sebagai entitas semata-mata tanggung jawab kepada klien.

Pada akhirnya, ForexChief cenderung untuk membela trader dari semua faktor negatif yang dapat mempengaruhi perdagangannya. Namun, meskipun perhatian yang luar biasa sudah diberikan kepada perangkat lunak dan peralatan teknis, Perusahaan tidak dapat menjamin tidak adanya kegagalan teknis pada server perdagangan atau di sisi counterparty ini karena sifat dari teknologi informasi, tetapi dapat menjamin setiap klien yang mengalami kerugian karena kegagalan tersebut, akan mendapatkan kompensasi yang memadai untuk kerugiannya.

Pemisahan dana klien

ForexChief menggunakan mekanisme yang berlaku secara umum pembatas klien dan pemisahan dana di akun bank. Penggunaan model ini tidak hanya persyaratan wajib yang ditetapkan oleh regulator keuangan tetapi juga merupakan instrumen yang tidak terpisahkan untuk perlindungan investor dari kebangkrutan broker.

Perusahaan, bagaimanapun tidak dapat menggunakan dana klien yang disimpan di akun bank khususnya untuk kegiatan operasional. Selain itu, dalam rangka mendukung solvabilitas tanpa syarat, ForexChief tidak mengalihkan 'dana untuk penyedia likuiditas' akun klien, dan menggunakan dana sendiri untuk melaksanakan 'persyaratan margin, ketika menempatkan rekanan order klien ke pasar'.

Selain itu, Perusahaan tidak menyimpan dana klien yang disimpan dalam bentuk mata uang digital di dompet sistem pembayaran. Dalam rangka untuk memastikan keamanan, dana yang disimpan sedemikian rupa ditransfer ke akun bank terpisah, yang memungkinkan untuk menghindari kerugian dalam hal terjadinya kebangkrutan sistem pembayaran elektronik.
Tentang Kami

Hormat kami,
ForexChief



Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Euro Tergerus Ekspektasi Dovish Kebijakan ECB

Euro melemah dengan kecenderungan ranging karena sebagian besar pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga akan menjadi metode pelonggaran moneter ECB.

Euro bergerak ranging terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Senin (15/Juli) malam ini. Penguatan mata uang Single Currency tersebut terbentur oleh ekspektasi dovish-nya kebijakan European Central Bank (ECB) dalam rapat kebijakan yang akan digelar minggu depan. Oleh sebab itu, para investor pun semakin bearish terhadap Euro.

Saat berita ini ditulis, EUR/USD diperdagangkan di level 1.1268, setelah sempat anjlok sedalam 0.12 persen dari level tinggi 1.1283 satu jam sebelumnya.

Seperti yang sudah disinyalkan dalam notulen rapat ECB yang diterbitkan pada hari Kamis (11/Juli) pekan lalu, Mario Draghi dan rekan-rekannya akan mempertimbangkan penyuntikan stimulus baru kepada ekonomi Zona Euro. Caranya, bisa dengan memotong suku bunga ataupun meluncurkan kembali program pembelian obligasi sebesar 2.6 triliun Euro.

Pasar Wait And See Sebelum Konfirmasi ECB Minggu Depan
Sebagian pelaku pasar memperkirakan ECB akan memotong suku bunga sebanyak 10 basis poin pada bulan September, dan sekali lagi pada bulan Maret 2020. Menurut data dari U.S. Commodity Futures Trading Commission, para spekulator sudah menambah short position mereka terhadap Eiuro sejak tanggal 9 Juli. Oleh karenanya, rapat kebijakan moneter ECB pada tanggal 25 Juli mendatang akan diperhatikan pasar guna memperkuat ekspektasi mereka.

Analis forex di ING, Francesco Pesole, memperkirakan bahwa dalam jangka pendek, laporan survei ZEW Jerman yang akan dirilis besok dan Inflasi Zona Euro besok lusa, juga penting untuk diperhatikan oleh para trader forex untuk mengetahui kondisi ekonomi, meskipun trader Euro cenderung masih Wait-and-See.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Alasan membuka posisi dalam pasar haruslah karena anda merasakan adanya potensi bahwa pasar akan bergerak ke arah tertentu dan anda bisa mengambil keuntungan dari pergerakan tersebut. Inilah satu-satunya alasan untuk masuk atau keluar dari pasar. Masuk ke pasar karena anda butuh uang untuk liburan atau kebutuhan keluarga tidak akan pernah berhasil!

“Hal terpenting yang bisa anda pelajari disini adalah anda harus membuat keputusan pasar anda hanya berdasarkan apa yang dilakukan dan diperlihatkan pasar kepada anda. Ini adalah satu-satunya cara untuk menjadi sukses. Apabila anda membuat keputusan karena faktor luar (seperti seberapa butuh anda terhadap uang tersebut, atau kenapa anda membutuhkan uang tersebut), penilaian anda akan terpengaruh dan akan lebih sulit bagi anda untuk melihat kesempatan bagus yang menghasilkan profit secara benar dan objektif.”



Welcome Bonus $500
Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Menetapkan Target Realistis Dalam Trading Forex

Banyak orang mengira trading dapat menghasilkan profit instan. Padahal, sikap realistis sangat diperlukan dalam menentukan target trading forex.

Bersikap realistis bagi sebagian orang itu sulit. Di dunia nyata maupun di trading forex, begitu banyak orang menetapkan target yang 'tidak realistis' bagi diri mereka sendiri. Pertama-tama, Anda perlu tahu apa yang Anda inginkan. Analisa itu; apakah cukup realistis hingga Anda bisa mempercayai itu dapat diwujudkan? Ataukah itu cukup realistis bagi Anda untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu?

Dalam hal menetapkan suatu target trading forex, Anda perlu berpikir dengan realistis. Banyak orang mengira mereka bisa berhenti dari pekerjaan utama mereka, lalu mulai trading forex dengan modal kecil. Mereka mendengar kata-kata orang lain bahwa forex bisa mengantar pada kekayaan, Anda bisa menghasilkan uang "banyak" dalam waktu singkat. Ya, memang hal itu mungkin. Tetapi, sebagaimana Anda ketahui, 90% trader di Dunia malah kehilangan uang mereka. Jika Anda menetapkan target yang realistis atau tidak terlalu tinggi untuk dicapai dengan nyaman, maka Anda justru bisa bertrading lebih baik daripada orang lain.

Pentingnya Target Trading Forex Yang Realistis
Dengan menetapkan target yang realistis, Anda bisa menghindari kekecewaan besar. Sebaliknya, jika Anda memasang target terlalu tinggi hingga sulit direalisasikan, maka Anda mungkin sekali akan kecewa dan malah kehilangan semua dana Anda.

Setiap orang memiliki mimpi untuk menghasilkan jutaan dolar dengan bertrading forex, tetapi mereka sering lupa bahwa untuk menghasilkan sejuta dolar, Anda perlu dana lebih dari sejuta dolar sebagai modal awal. Padahal kenyataannya, trader bermodal besar belum tentu trader yang bagus. Modal besar itu hanya memberikan fleksibilitas lebih besar dalam bertrading, risiko yang lebih kecil per-transaksi, dan kemampuan untuk bertahan lebih lama di pasar. Semakin lama Anda bisa bertahan dalam bisnis ini, semakin besar peluang Anda untuk sukses.

Dulu, ketika awal saya mulai bertrading forex, saya memiliki target untuk menghasilkan setidaknya 20 USD per hari. Minggu pertama trading sangat luar biasa; saya berhasil mendapatkan lebih dari 100 USD. Tetapi kemudian mengalami kekalahan beruntun. Saya mulai kelewatan, membuka posisi trading terlalu banyak hingga berujung pada lebih banyak kerugian. Pada akhirnya, saya kehilangan semua dana saya.

Masalahnya sangat simpel. Itu bukanlah target yang realistis bagi saya. Modal awal saya waktu itu hanya 100 USD! Dengan target harian 20 USD, persentasenya dibandingkan dengan modal awal terlalu besar, sehingga fleksibilitas juga rendah. Saya sangat kecewa, dan kemudian merubah cara trading saya dan memasang target yang lebih realistis.

Memasang Target Realistis
Jika Anda ingin membuat target dalam bertrading forex, maka pertama-tama, buatlah target yang masuk akal. Daripada membuat target ekstrim, coba membuat satu yang mudah dicapai. Katakanlah Anda memiliki akun sebesar 1000 USD dan target Anda sebesar 100 USD per hari; apakah itu masuk akal? 100 USD adalah 10% dari 1000 USD. Jika Anda ingin mendapatkan hasil setidaknya minimal 10% dari modal awal, maka Anda harus berani menerima risiko sebesar itu pula. Padahal mempertaruhkan 10% dari akun Anda BUKAN ide yang bagus. Percayalah.


Mari lihat target trading saya. Sebagai seorang day trader, saya memiliki target untuk mencapai setidaknya 12% dari modal dalam sebulan. Setiap kali bertrading, saya mengambil risiko 3% dari modal. Untuk mencapai target 12% setiap bulan, maka setidaknya saya harus meraih empat trading yang sukses dalam sebulan. Itu tidak sulit. Target seperti itu masuk akal dan bisa dicapai dengan mudah. Saya merasa sangat nyaman dengan target tersebut, dan hal itu nampak pula di performa trading saya.

Setiap trader berbeda-beda. Target seorang trader akan berbeda dengan target trader lainnya. Semua itu tergantung pada karakter trading Anda. Mengetahui bagaimana Anda bertrading, kekuatan dan kelemahan, berarti Anda bisa mengetahui apakah target yang ingin Anda capai itu cukup masuk akal bagi Anda. Cobalah target yang kecil dulu, lalu jika Anda sudah bisa menggapainya, maka Anda bisa meningkatkannya secara bertahap.

Jadilah seorang trader yang bisa bertahan dalam trading forex.

SUMBER :www.seputarforex.com




Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Mitos Umum Dalam Trading Forex

Tidak sedikit mitos-mitos tentang dunia forex telah beredar, tetapi sebagian besar hanyalah kesalahan pemahaman konsep yang harus diluruskan.

Perputaran modal di pasar forex yang mencapai trilyunan US dollar per hari adalah yang terbesar didunia. Jumlah modal dan pelaku yang terlibat di pasar ini meningkat dari waktu ke waktu, mulai dari trader retail, broker, bank, institusi hingga pemain besar lainnya. Trading di pasar forex tergolong beresiko tinggi dengan perolehan yang besar (high risk high return), dan yang membuat pasar forex menarik adalah waktu trading yang tak terbatas dari Minggu malam hingga Sabtu dini hari serta bisa dilakukan diseluruh penjuru dunia dengan dukungan teknologi on-line yang terus berkembang.

Secara logika, trading di pasar forex bisa menghasilkan keuntungan sebesar puluhan sampai ratusan persen per hari, tetapi juga bisa menyebabkan kehilangan dana dalam jumlah yang sama. Menilik kenyataan ini, ada beberapa mitos yang beredar dan lebih merupakan kesalahan dalam memahami konsep trading di pasar forex. Beberapa mitos yang umum adalah:

1. Anda harus menjadi pakar ekonomi untuk bisa trading di pasar forex.

Anggapan ini tidak benar. Jika para pakar di bidang ekonomi pasti akan mahir jika terjun di pasar forex, kenapa tidak banyak ahli ekonomi yang menjadi trader profesional?, bahkan sebagian besar dari mereka cenderung untuk menjadi pengamat atau analis. Para profesional yang bekerja di bank-bank dan institusi keuangan besar datang dari berbagai latar belakang pendidikan yang kadang tidak berhubungan dengan ilmu ekonomi. Trader forex profesional juga tidak semuanya berlatar belakang pendidikan ekonomi.

Faktor utama yang menunjang keberhasilan seorang trader forex adalah kecepatan reaksinya terhadap perubahan pasar, penerapan management resiko yang memadai dan persepsinya yang kuat terhadap arah pergerakan harga pasar. Yang menarik hal ini biasanya diperoleh seseorang secara otodidak dan eksperimental, dan tidak diajarkan secara formal di institusi pendidikan ekonomi.

2. Anda perlu modal besar untuk terjun di pasar forex.

Saat ini modal besar untuk trading forex sudah bukan jamannya lagi. Seperti mungkin telah Anda ketahui, banyak broker yang menawarkan account mini dan account micro bahkan account nano dimana hanya dengan US$ 1.00 Anda sudah bisa trading di pasar forex, bahkan ada broker yang memberikan modal cuma-cuma untuk digunakan trading.

Mungkin 20 tahun yang lalu, hanya bank-bank dan institusi keuangan besar atau fund manager dengan dana yang cukup besar saja yang bisa terjun di pasar forex, tetapi dengan perkembangan teknologi online dan persaingan para broker yang sangat ketat menyebabkan perubahan regulasi yang memungkinkan setiap orang berpartisipasi dalam trading di pasar forex. Jadi mitos tersebut bisa dianggap kuno atau sudah tidak berlaku lagi di jaman sekarang.

3. Trading di pasar forex sebenarnya mudah.

Ya, melakukan download dan install platform trading memang mudah, bahkan melakukan setup program untuk robot trading juga tidak sulit. Namun, trading di pasar forex dengan dana riil dan menghasilkan profit yang konsisten tidak mudah dilakukan.

Para trader profesional jatuh bangun sebelum terbiasa dengan sistem trading yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun. Bukan sistem trading saja, faktor pengendalian emosi adalah yang paling sulit dilakukan ketika trading, perlu waktu yang cukup lama untuk melatihnya. Mitos ini berlaku bagi mereka yang belum pernah terjun secara nyata di pasar forex.

4. Anda harus memantau pasar 24 jam penuh.

Anggapan ini mungkin benar 30 tahun yang lalu dimana para trader mesti melakukan transaksinya melalui broker lewat bagian dealing-nya baik untuk membuka ataupun menutup sebuah posisi. Anda mesti selalu memantau pergerakan harga guna mengetahui status perkembangan posisi Anda. Namun, dengan perkembangan internet saat ini yang memungkinkan Anda trading secara on-line, Anda bisa entry dan exit setiap waktu tanpa harus berhubungan dengan broker.

Selain itu, berbagai fasilitas seperti stop loss, target profit dan trailing stop membuat Anda sangat fleksibel dalam trading dan tidak harus meminitor layar komputer terus menerus. Mitos memantau pasar 24 jam tersebut juga bisa dianggap kuno dan tidak berlaku lagi di jaman sekarang.

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Waspadai 3 Bahaya Belajar Trading Terlalu Lama Di Akun Demo


Meskipun bermanfaat, belajar trading forex di akun demo ternyata berbahaya jika terlalu lama. Selain tak mengasah kemampuan, ada 2 bahaya lain yang perlu diwaspadai.

Setiap trader pemula pasti tahu yang namanya akun demo. Sebagai akun yang memungkinkan trader untuk berlatih menggunakan platform, mengakses harga secara real-time, dan melakukan transaksi dengan dana virtual, akun demo memang memiliki peran vital dalam proses belajar trading forex.

Namun demikian, akun demo ternyata menyimpan bahaya tersembunyi bagi perkembangan trader. Alasannya sederhana: Trader yang sukses di akun demo belum tentu bisa mengulangi keberhasilan di akun real, karena akun demo tidak melibatkan uang sungguhan. Hal itu praktis mengeliminasi faktor penting yang perlu dikuasai dalam pengambilan keputusan trading, yaitu tekanan psikologis saat menghadapi risiko kerugian nyata.

Bisa digarisbawahi, Anda memang tidak akan menderita kerugian materi apapun saat trading di akun demo, tapi berkubang terlalu lama dalam akun tersebut dapat menghambat Anda menguasai skill yang diperlukan untuk memperoleh profit konsisten di akun real.

Jika diuraikan lebih lanjut, ada tiga bahaya trading akun demo yang perlu diwaspadai. Apa sajakah itu?


1. Trader Jadi Meremehkan Kesalahan
Poin ini mungkin terkesan aneh, tapi sebenarnya cukup masuk akal. Akun demo sebenarnya adalah perangkat belajar yang berfungsi untuk mempermudah Anda berlatih trading. Namun ketika sudah digunakan terlalu lama, kemudahan akun demo rentan disalahgunakan untuk 'meremehkan' kesalahan trading.

Seperti yang telah diketahui, akun demo menggunakan dana virtual sehingga ketika posisi trading loss, maka tidak ada kerugian real yang Anda terima. Ketika suatu kesalahan trading tidak menimbulkan dampak berarti, akan mudah bagi Anda untuk menyepelekannya.

"Ah, ini kan cuma di akun demo. Nanti saja saya pelajari kesalahan ini kalau sudah trading pakai uang sungguhan". Jujur saja, pernahkah terbesit anggapan seperti itu dalam pikiran Anda? Jika ya, maka sebenarnya Anda telah menyalahgunakan fungsi akun demo sebagai sarana belajar forex.

Justru karena akun demo tidak menggunakan uang sungguhan, Anda bisa lebih leluasa untuk belajar dari kesalahan. Apabila Anda bersedia memperbaiki kesalahan trading hanya kalau sudah berjuang di akun real, lantas apa gunanya akun demo tersebut?

2. Tidak Mengasah Kemampuan Menghadapi Risiko
Salah satu alasan mengapa banyak trader pemula sulit mendapat profit adalah kebiasaan 'memotong' profit dan membiarkan loss terus ter-floating. Untuk mengatasi hal itu, Anda mungkin sudah berkenalan dengan manfaat Stop Loss dan Take Profit, berikut konsep Rasio Risk/Reward yang menjadi bagian dari manajemen risiko. Di samping itu, ada pula alternatif manual seperti melakukan Averaging, mengatur Trailing Stop, dan masih banyak lagi

Akan tetapi, kelebihan akun demo yang tidak mengusung risiko nyata justru mudah membuat Anda meremehkan pentingnya manajemen risiko. Anggapannya seperti ini: "Untuk apa repot-repot memperkirakan stop loss dan take profit ideal atau bahkan mengatur strategi averaging? Toh kalau loss sungguhan juga tidak ada uang yang hilang".

Di sinilah letak bahaya trading akun demo jika Anda terlalu lama menjajakinya. Karena sudah nyaman dengan berbagai kemudahan akun demo, manajemen risiko jadi tidak diprioritaskan atau bahkan dilalaikan. Ketika sudah waktunya bertransisi ke akun real, keahlian mengatur manajemen risiko jadi tidak terasah. Padahal, justru aspek inilah yang menjadi kunci penting agar bisa bertahan di akun real.

3. Menciptakan Kebiasaan Buruk Dalam Trading
Masih ingatkah Anda dengan contoh "komitmen" di poin pertama? Jika ya, coba perkirakan berapa persen trader yang benar-benar menerapkan itikad tersebut di akun real. Faktanya, sebagian besar cara trading di akun sungguhan adalah hasil kebiasaan dari apa yang Anda lakukan di akun demo.

Disadari atau tidak, kebiasaan buruk di akun demo pasti akan terbawa di akun real, meski sebelumnya Anda selalu berjanji dalam hati untuk lebih mawas setelah membuka akun sungguhan. Untuk mengubah dan menyesuaikan dengan kondisi akun real, perlu waktu dan (mungkin) beberapa kerugian nyata yang memotivasi Anda untuk memperbaiki kebiasaan.

Dalam beberapa kasus, kebiasaan buruk itu justru bisa semakin berakibat fatal jika sudah dibebani oleh tekanan psikologis dari risiko trading dengan uang real. Sebagai contoh, ketika Anda terbiasa memperlebar jarak Stop Loss tanpa alasan di akun demo, Anda akan mengulanginya lagi saat trading di akun real. Namun karena di sini Anda sudah menggunakan uang sungguhan, maka alasan memperlebar stop loss bisa semakin tidak rasional karena dipengaruhi oleh faktor psikologis yang bisa menghancurkan trading Anda.

Cara Menghindari Bahaya Trading Akun Demo
Solusi tepat untuk mengantisipasi semua bahaya trading akun demo di atas sebenarnya simpel: perlakukan akun demo layaknya akun real. Namun seringkali, prinsip ini tidak dijalankan karena belum mengerti, tidak bisa menerapkan, atau bahkan sengaja tidak dilakukan. Hal itu sebenarnya bisa dimaklumi, karena sekeras apapun Anda berusaha untuk menganggap akun demo seperti akun real, komitmen dan psikologi trading di kedua akun tersebut tidak akan bisa setara.

Mengapa? Jawabannya kembali lagi pada apa yang dipertaruhkan, yaitu uang virtual (akun demo) dan uang sungguhan (akun real). Ketika Anda sudah mengetahui bahwa trading di akun demo hanya menggunakan uang virtual, maka sikap antisipasi terhadap risiko jelas akan lebih longgar.

Untuk itu, cara terbaik menghindari bahaya trading akun demo adalah dengan menggunakan fasilitas tersebut sesuai fungsinya, yaitu sarana belajar trading. Jika sudah memahami cara kerja platform, bagaimana memanfaatkan tool dan melakukan transaksi, serta menguji sistem hingga mendapat konsistensi profit, maka segeralah bertransisi ke akun real. Jangan berlama-lama tinggal di akun demo hanya karena Anda masih ingin trading tanpa risiko.

SUMBER :www.seputarforex.com

SUMBER :www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Fakta Seputar Forex

Fakta yang memang bisa kita lihat dengan jelas adalah kita bisa memperoleh profit yang besar dari bisnis forex trading ini, tetapi hal tersebut juga sebanding dengan resiko yang kita hadapi untuk kehilangan dana kita pada saat melakukan trading. Sehingga bisnis ini memang mempunyai peluang atau potensi memberikan banyak penghasilan tetapi juga sangat beresiko untuk dilakukan, tetapi jika kita memang sudah mahir tentunya kita bisa lebih mempunyai kemungkinan memperoleh profit yang lebih besar dibandingkan dengan loss yang mungkin kita alami.
Fakta seputar forex adalah untung atau rugi, kalau mengalami kerugian kita harus bisa mengevaluasi serta memanfaatkan kesalahan yang dilakukan untuk dilakukan perbaikan kedepannya. persiapan sangat penting dalam bisnis forex baik melalui akun demo atau welcome bonus yang ditawarkan broker.

Apakah Anda tahun bahwa "Minimalist" adalah kata kunci dalam perdagangan mata uang? Seorang Trader dari Australia mencoba hidup dalam lifestyle minimalis dengan membuang barang milikinya dan hobi sebelumnya. Dia mengaplikasikan teory minimalis ini dalam trading, dengan meniadakan emosi yang tidak diperlukan, contohnya amarah, materialism, rakus, serta lainya dan memiliki kemampun mengontrol diri. Pada kenyataanya, hal ini telah menjadi cara paling baik untuk trading di pasar.


 
Trik Runner EUR/USD

Strategi trading ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa karakter EUR/USD relatif stabil dan cenderung trending, sehingga pergerakannya mudah ditebak bahkan tanpa indikator sekalipun.

Pasangan mata uang EUR/USD merupakan aset yang paling banyak diperdagangkan di pasar forex. Bahkan dapat dikatakan, semua trader forex pasti pernah melakukan transaksi buy ataupun sell EUR/USD, setidaknya sekali-dua dalam sepanjang karir trading. Betapa tidak, pasangan EUR/USD disediakan oleh semua broker forex tanpa kecuali, baik di akun dengan hitungan lot nano sampai dengan akun standar.

Namun demikian, tak sedikit trader yang mengalami kesulitan dan bertanya-tanya mengenai bagaimana agar bisa profit dalam trading EUR/USD. Padahal, banyak sekali trik trading EUR/USD, termasuk Trik Runner EUR/USD yang diuraikan di sini. Trik sudah dituangkan dalam bentuk setup yang bisa digunakan siapa saja dengan mudah.


Trik Runner EURUSD


Pair : EUR/USD
Time Frame : M5
Jarak normal antar Grid : 15 pips
Range Daily bergerak 80-120 pips

Aturan trading dengan Trik Runner EUR/USD:

  1. Cek di pagi jam antara jam 08.00-13.00, berapa nilai terendah/tertinggi hari itu.
  2. Jika harga pada EUR/USD bergerak 2 x grid = 30 pips (naik/turun) dari harga terendah/tertinggi maka: OPEN BUY/SELL dengan Target Profit (TP) 20-40 dan Stop Loss (SL) 30.
  3. Setelah open, misal Open Buy, harga bergerak 10 pips naik, maka SL juga dinaikkan 10 pips. Bila pasar bagus, TP juga dapat ditambah sebelum tersentuh, begitu seterusnya. Dapat juga menerapkan Trailing Stop per 10 pips.
Trik Runner EUR/USD tidak memanfaatkan indikator apapun, melainkan hanya didasarkan pada perkiraan bahwa jika EUR/USD sudah bergerak 30 pips turun dari harga terendah suatu hari tertentu, maka pasangan mata uang ini akan terus meluncur di arah yang sama. Demikian pula jika harga sudah naik 30 pips dari harga tertinggi, maka akan terus bergerak ke arah yang sama.

Strategi trading ini dibuat berdasarkan asumsi bahwa karakter EUR/USD relatif stabil dan cenderung trending; bila naik maka akan terus naik, sedangkan jika turun maka akan terus meluncur ke bawah.

Namun, satu hal perlu diperhatikan: Trik Runner seperti ini hanya berlaku bagi EUR/USD yang spread-nya paling rendah di pasar forex dan pergerakannya memiliki kecondongan untuk trending. Jangan sekali-kali mencobanya pada pasangan mata uang dengan volatilitas tinggi, seperti misalnya GBP/JPY yang ada trik khasnya tersendiri.




Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Strategi Trading CFD Jangka Pendek, Raih Profit Setiap Hari

CFD (Contract For Difference) sebenarnya sudah lama menjadi primadona instrumen finansial yang ditradingkan dengan leverage. Dalam trading CFD, dengan modal kecil saja, Anda sudah bisa mengakses saham-saham dunia untuk mendapatkan potensi untung dalam waktu singkat. Aset-aset kelas atas seperti index S&P500 (AS), DAX30 (Jerman), atau FTSE100 (Inggris) sampai saham individual blue chip global seperti FAANG (Facebook, Amazon, Apple dan Google) bisa ditradingkan dengan mudah lewat CFD.

Sayangnya, di Indonesia gaung CFD masih belum sepopuler Forex. Padahal potensi untuk mendapat profit sama-sama besar karena keduanya ditawarkan dengan margin dan leverage. Nah, inilah alasan kenapa artikel ini akan mengulas beberapa strategi trading CFD jangka pendek agar trader tertarik untuk mencoba di akun demo terlebih dulu.


Strategi Trading CFD Jangka Pendek, Tahan Posisi Di Bawah 1 Hari

Strategi trading CFD jangka pendek menekankan pada gaya trading cepat dan praktis seperti intra-day trading dan scalping. Oleh karena itu, posisi biasanya hanya berlangsung kurang dari 1 x 24 jam atau hingga bursa terkait tutup. Dengan begitu, Anda dapat meraih profit tanpa harus menunggu lama.

Tidak berbeda jauh dengan trading Forex, strategi trading CFD jangka pendek mengandalkan analisa teknikal untuk membantu trader dalam menentukan titik entry (buka posisi). Ikuti dan pelajari langkah-langkah sederhana ini:

1. Gunakan tool sederhana tapi multifungsi, hindari kerumitan.

Maksudnya, cukup gunakan tool bawaan dari platform trading Anda untuk membantu analisa teknikal strategi trading CFD. Tidak perlu mencari-cari tool rumit dengan plugin eksternal. Umumnya, semakin kompleks suatu indikator maka tingkat fleksibilitasnya akan semakin rendah.

Tool sederhana lebih baik daripada tool rumit, karena bisa digunakan siapa saja dan dapat disesuaikan dengan segala macam kondisi pasar.

Tool strategi trading CFD sederhana tersebut antara lain adalah trendline. Hampir semua terminal trading modern memiliki perangkat untuk menggambar trendline. Garis-garisnya mudah diaplikasikan oleh segala kalangan trader. Contohnya seperti ini:

image.png


Pada gambar di atas, pola triangle (segitiga) terlihat jelas dengan bantuan dua garis diagonal trendline. Dengan begitu, kita mengetahui bahwa indeks FTSE Inggris (timeframe H4) sedang mengalami konsolidasi pada range level 7370 dan kemungkinan besar akan mengalami breakout.

Pertanyaannya, ke arah mana arah breakout itu akan terjadi? Apakah akan merayap ke atas hingga menembus (uptrend) atau merosot ke bawah (downtrend)?

2. Perjelas sinyal trading dengan bantuan indikator lain

Agar sinyal trading lebih jelas, umumnya trader akan menggunakan indikator tambahan untuk mengonfirmasi level pembukaan posisi secara akurat. Indikator tambahan tadi pun sebaiknya juga digunakan sesederhana mungkin, karena semakin banyak tumpukan indikator maka akan memperumit proses pengambilan keputusan.

Indikator tambahan contohnya adalah Moving Average Convergence/Divergence (MACD). Kita dapat menggunakan indikator MACD untuk mendapat sinyal trading dengan menunggu sampai terjadinya perpotongan (crossover) garis MACD dengan garis sinyal tersebut.

image.png


Perpotongan garis MACD (biru) ke arah bawah menembus garis sinyal (coklat) mengindikasikan bahwa downtrend sedang berlangsung. Oleh karena itu, posisi short (sell) akan berpeluang lebih tinggi untuk mendapat profit. Dari sinyal trading tersebut, kita dapat mengambil posisi short (sell) FTSE1000 pada kisaran level 7370.

Setelah mulai buka posisi berdasarkan sinyal trading tersebut, muncul pertanyaan berikutnya; kapan harus tutup posisi?

3. Tentukan batas pergerakan harga dengan bantuan support dan resistance

Sinyal trading hanya memberitahukan titik entry untuk OP. Sedangkan untuk penutupan posisi, kita harus menggunakan petunjuk lain, misalnya dengan bantuan support dan resistance. Kedua garis tersebut akan menginformasikan batas-batas pergerakan harga, di mana jika harga sudah mulai menyentuh batas tersebut, maka kemungkinan besar harga akan bergerak berbalik arah (reversal).

Nah, sebelum terjadi pembalikan arah harga tersebut, kita sudah harus siap-siap menutup posisi trading.

image.png


Gambar di atas menunjukkan kedua garis trendline yang membentuk kanal (channel). Batas atas trendline channel menunjukkan resistance, sedangkan batas bawah menunjukkan support. Dari sinyal trading MACD, terbukti bahwa indeks FTSE mengalami breakout ke arah bawah. Dengan begitu kita harus siap-siap menutup posisi sebelum harga bergerak mendekati batas bawah (support). Misalnya, kita dapat menutup posisi ketika bar menyentuh level 7320.

4. Proteksi posisi dengan Stop Loss dan Take Profit

Tidak ada strategi trading CFD yang akan menjamin 100% kemenangan. Oleh karena itu, lindungi posisi Anda dari kerugian lebih besar dengan Stop Loss dan kunci perolehan profit sebelum harga berbalik arah dengan Take Profit.

Peraturan dasarnya, tentukan dulu rasio risk vs. reward yang siap Anda tanggung. Misalnya, jika Anda menggunakan rasio risk reward 2:1, maka posisi Take Profit memiliki jarak dua kali lebih jauh daripada Stop Loss.

Dengan contoh strategi trading CFD FTSE tadi, letakkan TP sebelum harga mendekati batas support (di sekitar level 7320). Dengan begitu, posisi short Anda akan ditutup secara otomatis oleh Take Profit sebelum harga berbalik arah. Dari contoh di atas, kita telah berhasil menutup posisi dengan raihan keuntungan sebesar 500 pips (dari FTSE level 7370.0 sampai 7320.0).

Begitu pula jika semisal ternyata harga bergerak melawan prediksi awal, setidaknya kerugian bisa kita batasi dengan pemosisian Stop Loss yang tepat. Dengan rasio risk:reward 2:1, maka kita bisa meletakkan Stop Loss dengan jarak hanya setengah dari Take Profitnya, yaitu pada level FTSE 7395.0

5. Pelajari detail strategi trading CFD secara mendalam

Selayaknya trading Forex, Anda juga akan membutuhkan referensi CFD trading secara mendetil dan lengkap untuk mengetahui seluk beluknya, seperti; jenis aset, strategi trading CFD, syarat dan kondisi trading serta kelebihan dan kekurangannya dibanding jenis instrumen lain.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Eksport Jepang Kembali Menurun, Yen Justru Menguat

Ekspor Jepang bulan Juni kembali turun, melanjutkan penurunan syang sudah terjadi sejak bulan bulan sebelumnya. Yen justru menguat terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar terhadap perang dagang kembali meningkat.

Ekspor Jepang yang dirilis oleh Departemen Statistik setempat dilaporkan kembali mengalami penurunan di bulan Juni. Tidak tanggung tanggung, ekspor negeri Sakura bulan lalu terperosok -6.7 persen YoY atau lebih buruk ketimbang ekspektasi ekonom untuk penurunan -5.4 persen. Sektor ekspor Jepang seolah belum mampu beranjak dari teritori negatif menyusul laporan bulan Mei yang juga tercatat turun -7.8 persen dari tahun sebelumnya.

Tidak hanya ekspor, Impor Jepang di bulan yang sama juga mengalami penurunan sebesar -5.2 persen YoY, merosot dibandingkan Impor bulan Mei yang saat itu menurun -1.5 persen YoY. Kondisi penurunan tajam Impor berdampak pada trade balance Jepang yang mengalami surplus sebesar 589 miliar Yen pada bulan Juni, melonjak dari defisit 968 miliar Yen pada periode sebelumnya.

Yen Justru Menguat Karena Status Safe Haven

Rilis data perdagangan Jepang bulan Juni yang bisa dikatakan belum membaik tidak berdampak signifikan terhadap pergerakan mata uang Yen terhadap dolar AS. Malahan Yen menguat signifikan seperti yang tercermin pada pair USD/JPY yang melemah 0.51 persen sejak sesi perdagangan New York tadi malam.

Pelemahan dolar AS terhadap Yen ini karena dipicu oleh sentimen negatif pelaku pasar terhadap prospek perang dagang AS-China. Di samping itu, kekhawatiran pasar telah menekan Yields Obligasi AS dan menurunkan minat resiko, mendorong permintaan terhadap mata uang safe haven seperti Yen dan Franc Swiss.

Sejak awal pekan, Administrasi presiden Trump terus menekan China sembari mengancam akan segera menaikkan tarif impor tambahan senilai $325 miliar. Hal ini memicu kegelisahan pelaku pasar saat pembicaraan tatap muka akan segera dilanjutkan dalam waku dekat.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
6 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam perbandingan dengan mata uang negara lain. Apa yang menyebabkan nilai tukar itu bisa naik turun?

Di samping tingkat inflasi dan suku bunga, nilai tukar mata uang sering digunakan untuk mengukur level perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang memegang peranan penting dalam perdagangan antar negara, dimana hampir sebagian besar negara-negara di dunia saat ini terlibat dalam aktivitas ekonomi pasar bebas. Bagi perusahaan investasi dan investor mancanegara, nilai tukar mata uang akan berdampak pada return dan portofolio investasinya.

Nilai tukar mata uang suatu negara adalah relatif, dan dinyatakan dalam perbandingan dengan mata uang negara lain. Tentu saja perubahan nilai tukar mata uang akan mempengaruhi aktivitas perdagangan kedua negara tersebut. Nilai tukar yang menguat akan menyebabkan nilai ekspor negara tersebut lebih mahal, dan impor dari negara lain lebih murah, dan sebaliknya. Berikut adalah 6 faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang antara dua negara:

1. Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara


Suatu negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli (purchasing power) mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.

2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara

Suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.

4. Hutang Publik (Public Debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

5. Ratio Harga Ekspor Dan Harga Impor

Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Kestabilan Politik Dan Ekonomi

Para investor tentu akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.

SUMBER : www.seputarforex.com


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Pentingnya Stop Loss Dalam Trading Plan​

Trading plan merupakan komponen penting dalam kesuksesan trading. Bertransaksi tanpa trading plan bisa diibaratkan seperti bertualang tanpa peta. Anda mungkin bisa mencapai tujuan, bisa juga tidak, namun dengan waktu yang lebih lama.

Salah satu bagian yang penting dalam trading plan adalah risk management. Tidak ada sistem trading dengan win rate sebesar 100% sehingga tanpa risk management yang handal, para trader akan kesulitan mencapai target kesuksesan mereka. Salah satu aplikasi dari risk management adalah dalam penentuan besar risiko yang berani kita ambil atau stop loss.


Mengenal Stop Loss

Tidak ada yang bisa mengetahui dengan pasti pergerakan pasar di masa mendatang. Arah pergerakan bisa saja berubah drastis karena pengaruh data atau suatu peristiwa besar. Ketidakpastian ini menjadi risiko yang dihadapi trader.

Stop loss merupakan order untuk melikuidasi posisi jika harga sudah mencapai level tertentu. Trader memanfaatkan stop loss untuk membatasi potensi kerugian dari suatu transaksi dan juga untuk menghindari keterlibatan faktor emosi dalam trading.

Lalu bagaimana caranya menerapkan stop loss dalam bertransaksi? Mari kenali salah satu jenis stop loss dalam trading plan.

Stop Loss Statis

Dengan stop loss statis, trader menempatkan order stop loss pada harga tertentu dan tidak mengubah order stop tersebut hingga harga menyentuh limit atau stop yang dipasang. Stop loss statis bersifat sederhana dan trader tidak perlu selalu mengecek posisi tradingnya saat terjadi pergerakan tidak terduga karena posisi stop loss sudah sesuai dengan besaran risiko yang siap diterima.

Penentuan stop loss statis dapat berdasarkan indikator teknikal, contohnya seperti Average True Range. Sebagai penunjang, trader juga bisa menggunakan informasi aktual pada pasar untuk berusaha menganalisis pilihan risk management secara lebih akurat.

Stop loss merupakan salah satu kelengkapan dalam trading plan selain mengenali kondisi pasar.


Facebook ForexChief Indonesia
Twitter ForexChief Indonesia
 
Back
Top