PILPRES 2019

spirit

Mod
Hari Ini Pendaftaran Capres-Cawapres Dibuka!

522dcbe1-0741-4b07-92ab-b1eacacc4ba5_169.jpg

Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka pendaftaran untuk calon presiden dan wakil presiden. Pasangan calon didaftarkan oleh partai politik atau gabungan partai politik sebagai pengusungnya.

Pendaftaran dibuka mulai hari ini, Sabtu (4/8/2018) pukul 08.00 WIB. Pendaftaran ditutup pada Jumat (10/8) pukul 24.00 WIB.

"Siapa yang akan hadir itu harus diorganisir supaya disampaikan atau didaftarkan ke KPU, baiknya sebelum jadwal pendaftaran," kata Komisioner KPU Hasyim Asyari, di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).

Selain para calon, KPU meminta pimpinan partai politik pengusung harus hadir saat pendaftaran capres-cawapres. Ada sejumlah syarat yang harus dibawa saat pendaftaran.

"(Syaratnya) bukti partai-partai ini yang memenuhi syarat kalau berkoalisi ya, misalkan 20 persennya maka masing-masing pimpinan parpol ketum dan sekjen kan membubuhkan tanda tangan dan cap partai di dokumen pencalonan, tanda tangan asli, stempel juga asli. itu yang paling penting," kata Hasyim.

Kemudian syarat lain yang harus dipenuhi yaitu syarat calon. Hasyim mengatakan syarat calon ini diisi dan ditanda tangani oleh capres dan cawapres yang akan mendaftar.

"Syarat calon ini yang diiisi, dipenuhi, dan ditandatangani oleh calon baik capres maupun cawapres. Kalau ini (syarat calon) yang tanda tangan masing-masing jadi relatif mudah untuk tanda tangannya," kata Hasyim.

Berikut ketentuan pendaftaran capres-cawapres menurut Peraturan KPU nomor 22 tahun 2018 pasal 13 Tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden:

Pasal 13

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan Bakal Pasangan Calon kepada KPU selama masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3).

(2) Pendaftaran Bakal Pasangan Calon hanya dilakukan 1 (satu) kali pada masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3).

(3) Pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dan Bakal Pasangan Calon wajib hadir pada saat pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Dalam hal Pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, atau salah seorang bakal calon atau Bakal Pasangan Calon tidak dapat hadir pada pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tidak dapat melakukan pendaftaran, kecuali ketidakhadiran tersebut disebabkan halangan yang dapat dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Bawaslu Minta Massa Pendukung Tak Bawa Atribut 'Tagar'

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) meminta pendukung partai tidak menggunakan atribut provokatif. Bawaslu juga mengingatkan bahwa ini belum massa kampanye.

"Para pendukung yang mengantar capres cawapres untuk tidak menggunakan atribut yang provokatif," ujar Anggota Bawaslu Mochammad Afifudin, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (3/8/2018).

Afif mengatakan salah satu hal provokatif yaitu adanya penggunaan tagar-tagar. Menurutnya penggunaan tagar ini dapat memicu ketegangan antar pendukung.

"Ya kaya misalnya tagar-tagar harusnya gak usah kedua belah pihak ini, biar gak manasin, karena akan memicu ketegangan antar pendukung" kata Afif.


sumber
 
Ustaz Abdul Somad Tolak Cawapres, PAN Siapkan Tokoh Kejutan

2e98d007-6bee-458d-8101-76d336e5cf59.jpeg

Ustaz Abdul Somad Batubara, yang di-endorse PAN, menolak menjadi cawapres Prabowo Subianto. PAN kini punya tokoh lain untuk dimajukan di Pilpres 2019. Siapa dia?

Sekjen PAN Eddy Soeparno menghormati sikap Somad yang menolak jadi cawapres. Sembari tetap mengusahakan Ketua Umum Zulkifli Hasan maju pilpres, PAN membuka diri untuk tokoh eksternal partai.

"Kami hormati keputusan UAS (singkatan Ustaz Abdul Somad), kami paham bahwa beliau terus istikamah di jalur dakwah dan menurut kami beliau tokoh yang jarang dimiliki Republik ini sehingga kita hormati sepenuhnya," kata Eddy di Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).

"Ini jadi PR bagi kita untuk menjadi calon lagi. Internal PAN Zulkifli Hasan. Kalau eksternal kita terbuka," imbuh Eddy.

Lalu, siapa tokoh eksternal yang disiapkan PAN. Yang pasti, tokoh itu di luar empat nama kandidat cawapres Prabowo yang selama ini beredar seperti Abdul Somad, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Anies Baswedan.

"Kita ada satu lagi nama yang kita mau sampaikan. Tapi kita bicarakan dulu di internal. Tokoh. Tokoh yang cukup cakap, (latar belakangnya) campur aduk," sebut Eddy. Pernyataan Eddy menjawab pertanyaan: dari 4 nama kandidat cawapres Prabowo, siapa yang didukung PAN.


sumber
 
Ketum Parpol Pro-Jokowi akan Rapat Lagi Sebelum Daftar Capres

d2d16557-a927-4c62-8955-0b97f9d26acc.jpeg

Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut adanya rencana pertemuan lanjutan para ketum parpol pendukung Joko Widodo (Jokowi). Rencananya, pertemuan tersebut akan digelar menjelang penutupan pendaftaran pilpres.

"Koalisi kemarin, sekjen ketemu. Dalam satu-dua hari forum sekjen juga akan ketemu. Kemudian, mungkin menjelang hari H (penutupan pendaftaran pilpres) ketua-ketua umum juga akan ketemu lagi," kata Airlangga di kediaman BJ Habibie, Jl Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).

Jokowi sudah mengumpulkan para ketum parpol koalisi pendukungnya di Istana Bogor pada Senin (23/7) malam. Selain Cak Imin, ada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum NasDem Surya Paloh, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

Jokowi pun berencana menggelar pertemuan lanjutan dengan para ketum parpol pendukungnya. Pertemuan itu disebut sebagai penentuan cawapres Jokowi.

"Kita semua sepakat, Pak Jokowi dalam satu minggu ini memikirkan, menganalisis, menghitung siapa yang paling tepat di antara nama-nama yang ada," kata Cak Imin setelah menghadiri acara International Toys and Kids Expo di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).


sumber
 
Gerindra Deklarasikan Prabowo-Sandi Hari Ini di Kertanegara

f6016d09-c597-42a7-a6d1-b41c8938689c_169.jpg

Duet Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 segera dideklarasikan. Deklarasi akan digelar di Kertanegara, hari ini.

"Kalau nggak malem, sore-soreanlah. Hari ini," ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono, Kamis (9/8/2018).

Poyuono lalu menjabarkan alasan Gerindra mengambil Sandiaga jadi cawapres Prabowo. Faktor pasangan Jawa dan non-Jawa jadi pertimbangan.

"Sandi ini yang mewakili luar Jawa, Sulawesi. Bapaknya Sumatera, ibunya Sulawesi," ujar Poyuono.

"Kalau dibanding AHY, Sandi lebih hebat. Sandi punya kemampuan karena yang dihadapi ke depan masalah ekonomi dan Sandi sebagai pengusaha adalah pengusaha muda yang berhasil," pungkasnya.



sumber
 
hehe ketua MUI, kenapa pilih beliau ya?

dan prabowo kira2 pilih ustad abdul somad ga nih? hehe

Yg jd perdebatan bukan doal ma'ruf amin yg jd pilihan jokowi tp soal Mahfud MD. Beliau seakan2 dipermalukan. Sudah di undang. Udah siap2 deklarasi. Di last minute diberitahu bukan beliau yg di pilih

Cawapres prabowo kemungkinan Sandy. Sedangkan abdul somad sudah berikrar tak tertarik politik
 
kalau engga salah, partai pendukung bpk jokowi dan amin ma,ruf semuanya ada 9 partai
dibanding partai pendukung bpk prabowo cuma ada 4 partai
kira kira siapa yang pantas jadi pemimpin,di tahun 2019 yang akan datang?
 
kalau engga salah, partai pendukung bpk jokowi dan amin ma,ruf semuanya ada 9 partai
dibanding partai pendukung bpk prabowo cuma ada 4 partai
kira kira siapa yang pantas jadi pemimpin,di tahun 2019 yang akan datang?
, mudah2n yg bisa membawa indonesia maju dan dijalan yg allah swt. aminn
, intinya gitu :) siapapun itu orangnya
 
kalau engga salah, partai pendukung bpk jokowi dan amin ma,ruf semuanya ada 9 partai
dibanding partai pendukung bpk prabowo cuma ada 4 partai
kira kira siapa yang pantas jadi pemimpin,di tahun 2019 yang akan datang?

koalisi itu hanyalah syarat pemenuhan Presidential Threshold 20% ambang batas ketentuan pasangan calon.

yang pantas memimpin tentu yang memenangkan pasangan calon. Siapapun itu. Krn masih2 orang punya pilihan sendiri2.
 
koalisi itu hanyalah syarat pemenuhan Presidential Threshold 20% ambang batas ketentuan pasangan calon.

yang pantas memimpin tentu yang memenangkan pasangan calon. Siapapun itu. Krn masih2 orang punya pilihan sendiri2.
, kita hidup didunia demokrasi, pilihlah jagoanmu dengan menggunakan hati, jangan sampe menggunakan nafsu :)
hhheee
 
Mahfud Md Jelaskan Drama Batal Jadi Cawapres Pekan Depan

8f99520e-81b4-492d-8718-bcb47278d613.jpeg

Mahfud Md sudah legawa tak dipilih jadi cawapres pendamping Jokowi. Meski demikian, Mahfud akan menjelaskan fakta-fakta di menit akhir keputusan Jokowi memilih cawapres.

"Saya sudah legowo, semua sudah berlalu sebagai realitas politik. Tapi reaksi masyarakat yang menganggap saya dizalimi semakin meluas: ada yang menangis, ada yang memobilisasi perubahan pilihan politik dengan marah. Jadinya, Minggu depan akan saya jelaskan kronologinya agar tak kisruh," kata Mahfud dalam akun twitternya, @mohmahfudmd, yang dikutip detikcom, Minggu (12/8/2018). Mahfud merespons akun @dr_tompi.


Mahfud mengatakan dirinya akan menyampaikan fakta-fakta seputar pemilihan cawapres Jokowi. Dia tak akan beropini.

"Kalau opini terserah masing-masing saja, saya tak bisa mengendalikan," ujarnya merespons akun @mpuanon.

Mahfud Md sebelumnya digadang-gadang jadi cawapres Jokowi. Dia bahkan sudah diminta bersiap oleh tim Jokowi. CV juga sudah diminta dan diserahkan. Namun di menit akhir Jokowi memilih Ma'ruf Amin.


sumber
 
Acara ILC semalam. Pengakuan mahfud MD. atas gagalnya cawapres


[ame="https://www.youtube.com/watch?v=W4Dbd3b9GSo"]BLAK-BLAKAN!! Prof. Mahfud MD Beberkan Gagal Cawapres di Detik-Detik Terakhir || ILC 14 Agustus 2018 - YouTube[/ame]
 
lagi heboh, mahfud MD menuduh maaruf amin yang membuatnya gagal jadi cawapres?

kl diamati sih dari ucapan2 pak mahfud sepertinya ada andil para peserta koalisi Jokowi yg membuatnya gagal. Kl hanya sendirian Ma'ruf amin ga akan terjadi kegagalan mahfud jadi cawapres
 
LSI: Ma'ruf Bikin Pemilih Nonmuslim dan Milenial Tinggalkan Jokowi

d1af10a4-95a8-46da-bd7f-9f7cf8f60c43.jpeg


Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meneliti efek cawapres terhadap elektabilitas pasangan calon pada Pilpres 2019. Untuk Joko Widodo, sosok KH Ma'ruf Amin, dari hasil survei, malah menggerus elektabilitas sang petahana.

Survei digelar pada 12 Agustus-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka ke 1.200 responden dengan dilengkapi focus group discussion dan wawancara mendalam. Survei dipaparkan peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby.

Elektabilitasi Jokowi-Ma'ruf mencapai angka 52,2%. Elektabilitas Jokowi secara personal malah lebih tinggi: 53,6%.

"Ma'ruf Amin sedikit mengurangi dukungan terhadap Jokowi," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA, gedung Graha Dua Rajawali, Jl Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Adjie lalu membandingkan elektabilitas Jokowi dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di empat kantung suara. Empat kantung suara yang jadi acuan LSI Denny JA adalah pemilih muslim, pemilih non-muslim, pemilih terpelajar (minimal pendidikan S1) dan pemilih milenial.

Hasilnya, suara Jokowi turun di empat kantung suara tersebut jika dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Berikut ini perbandingan elektabilitas Jokowi vs Jokowi-Ma'ruf Amin.

1. Pemilih muslim
Jokowi: 51,7
Jokowi-Ma'ruf: 52,3

2. Non muslim
Jokowi: 70,3
Jokowi-Ma'ruf: 51,5

3. Kaum terpelajar
Jokowi: 50,5
Jokowi-Ma'ruf: 40,4

4. Pemilih pemula atau milenial
Jokowi: 47,1
Jokowi-Ma'ruf: 39,5


sumber
 
LSI: Ma'ruf Bikin Pemilih Nonmuslim dan Milenial Tinggalkan Jokowi

d1af10a4-95a8-46da-bd7f-9f7cf8f60c43.jpeg


Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA meneliti efek cawapres terhadap elektabilitas pasangan calon pada Pilpres 2019. Untuk Joko Widodo, sosok KH Ma'ruf Amin, dari hasil survei, malah menggerus elektabilitas sang petahana.

Survei digelar pada 12 Agustus-19 Agustus 2018 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan tatap muka ke 1.200 responden dengan dilengkapi focus group discussion dan wawancara mendalam. Survei dipaparkan peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby.

Elektabilitasi Jokowi-Ma'ruf mencapai angka 52,2%. Elektabilitas Jokowi secara personal malah lebih tinggi: 53,6%.

"Ma'ruf Amin sedikit mengurangi dukungan terhadap Jokowi," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA, gedung Graha Dua Rajawali, Jl Pramuka, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2018).

Adjie lalu membandingkan elektabilitas Jokowi dengan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di empat kantung suara. Empat kantung suara yang jadi acuan LSI Denny JA adalah pemilih muslim, pemilih non-muslim, pemilih terpelajar (minimal pendidikan S1) dan pemilih milenial.

Hasilnya, suara Jokowi turun di empat kantung suara tersebut jika dipasangkan dengan Ma'ruf Amin. Berikut ini perbandingan elektabilitas Jokowi vs Jokowi-Ma'ruf Amin.

1. Pemilih muslim
Jokowi: 51,7
Jokowi-Ma'ruf: 52,3

2. Non muslim
Jokowi: 70,3
Jokowi-Ma'ruf: 51,5

3. Kaum terpelajar
Jokowi: 50,5
Jokowi-Ma'ruf: 40,4

4. Pemilih pemula atau milenial
Jokowi: 47,1
Jokowi-Ma'ruf: 39,5


sumber
menarik, jokowi salah pilih cawapres kah?
 
Back
Top