Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Mengupas Penggandaan Profit Dengan Strategi Piramida

Sejak pertengahan tahun 2014 lalu, pergerakan beberapa pasangan mata uang utama menunjukkan trend yang kuat. Bagi para trader yang telah berpengalaman keadaan tersebut adalah kesempatan untuk mendulang profit sebanyak-banyaknya, antara lain dengan menerapkan strategi trading yang dinamakan Piramida. Artikel ini akan mengulas apa itu strategi Piramida dan bagaimana cara melakukannya, lengkap dengan contoh yang nyata.

mengupas-penggandaan-profit-dengan-strategi-piramida-221121-25245.jpeg

Bagaimana Strategi Piramida Dilakukan?
Strategi Piramida adalah strategi trading yang agresif dan berpotensi meningkatkan profit hingga dua atau tiga kali untuk kondisi pasar yang sedang trending dengan kuat, namun akan sangat beresiko jika trend berbalik arah. Strategi Piramida dilakukan dengan menambah posisi trading dengan ukuran lot yang sama jika diperkirakan trend masih bergerak sesuai dengan arahnya.

Jika Anda perkirakan trend masih searah, maka perkiraan Anda harus benar, dan jika perkiraan Anda meleset maka kesalahannya harus minimal. Keberhasilan menggunakan strategi ini sepenuhnya tergantung pada pengendalian resiko, terutama ketika trend berbalik arah.

Berikut illustrasi ide strategi piramida:

mengupas-penggandaan-profit-dengan-strategi-piramida-221121-1.PNG

Pada illustrasi di atas, dicontohkan pasar yang sedang uptrend dengan kuat. Sebelum entry, pastikan terlebih dahulu bahwa pergerakan harga memang sedang uptrend kuat, dengan melihat terbentuknya level-level higher high (level high sekarang yang lebih tinggi dari high sebelumnya) dan level-level higher low (level low sekarang yang lebih tinggi dari low sebelumnya). Selain itu, koreksi (retracement) yang terjadi tidak sampai melampaui harga awal saat mulai naik (sesuai dengan teori gelombang Elliot), idealnya sekitar 50% Fibonacci Retracement.

Untuk mengetahui kekuatan trend, bisa digunakan indikator Average Directional Index (ADX). Untuk trend yang kuat biasanya ADX minimal 25.

Jika keadaan pasar telah sesuai dengan kriteria trend yang sedang kuat, maka entry buy bisa dilakukan setelah koreksi selesai (level A, B, C), dan pergerakan harga mulai berbalik arah. Untuk mengetahui berakhirnya koreksi, bisa digunakan indikator momentum semisal RSI, stochactic atau yang lain, serta formasi price action dari candlestick. Sebelum memastikan akan entry untuk order berikutnya, pastikan harga telah melampaui level tertinggi sebelum terjadinya koreksi (break high).

Sumber : seputarforex.com

 
RM dan MM memang harus dimiliki oleh seorang trader, tanpa itu,modal yang kita depositkan tidak akan membuat kita bisa profit konsisten. Sikap disiplin harus dimiliki oleh seorang trader sejak mereka memutuskan untuk trading di forex ini, jadi memang sudah seharusnya kita juga berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mengasah kemampuan trading yang kita miliki.
Tanpa sebuah MM yang baik, trader memang tidak akan bisa mendapatkan hasil trading yang maksimal. MM ini pun juga harus diimbangi dengan psikologi trading yang mendukung juga. Jika tidak disiplin, hasil trading pasti akan berantakan juga.
 
RM dan MM memang harus dimiliki oleh seorang trader, tanpa itu,modal yang kita depositkan tidak akan membuat kita bisa profit konsisten. Sikap disiplin harus dimiliki oleh seorang trader sejak mereka memutuskan untuk trading di forex ini, jadi memang sudah seharusnya kita juga berusaha dengan semaksimal mungkin untuk mengasah kemampuan trading yang kita miliki.
Tanpa sebuah MM yang baik, trader memang tidak akan bisa mendapatkan hasil trading yang maksimal. MM ini pun juga harus diimbangi dengan psikologi trading yang mendukung juga. Jika tidak disiplin, hasil trading pasti akan berantakan juga.

Benar gan, salah satu kunci sukses dalam trading adalah Money management. Tanpa MM maka trading tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Tentunya selain money management, menjalankan trading juga harus ikiuti dengan disiplin dan penerapan faktor-faktor yang berpengaruh lainnya, seperti psikologi trading.

 

Mekanisme Strategi Piramida
Keberhasilan strategi ini ditentukan oleh besarnya risk/reward ratio, yaitu minimal 1:2. Dalam hal ini berarti besarnya resiko yang ditetapkan tidak melebihi setengah dari besarnya profit yang diharapkan. Jadi, jika resiko R (risk) = 1 maka target profit (reward) = 2R. Pada gambar illustrasi di atas dicontohkan account trading sebesar USD 20,000, trading pada GBP/USD, dengan resiko 2% setiap kali entry untuk Stop Loss 100 pip (ditentukan terlebih dahulu).

Resiko 2% = USD 20,000 x 2% = USD 400, sehingga ukuran lot atau position size untuk trade tersebut adalah USD 400 / 100 pip = USD 4 per pip.

Untuk mini lot GBP/USD, nilai per pip (pip value) = USD 1, sehingga ukuran per pip = USD 4 tersebut adalah untuk 4 mini lot, atau nilai kontraknya 40,000 unit. Sementara Stop Loss untuk setiap posisi 100 pip, target profitnya bervariasi.

Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (A), sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan Stop Loss 100 pip.
Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (B), sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan Stop Loss 100 pip dan Stop Loss posisi A dipindahkan ke level yang sama dengan level Stop Loss posisi B.
Buka posisi buy setelah ada sinyal berakhirnya koreksi (C), sebesar 4 mini lot atau 40,000 unit (2% resiko), dengan Stop Loss 100 pip dan Stop Loss posisi A dan B dipindahkan ke level yang sama dengan level Stop Loss posisi (C).
Untuk sementara, Anda batasi hanya membuka 3 posisi tersebut, dan target profit ditentukan 200 pip di atas C, sehingga risk/reward ratio untuk posisi C adalah 1:2.
Target profit untuk posisi A dan B disamakan dengan target profit posisi C.
Dengan komposisi akhir posisi trading seperti di atas, Anda tidak akan pernah mengalami kerugian. Kondisi paling jelek, Anda akan profit 6% dan paling bagus (maksimum) Anda akan profit 24%.
Berikut rinciannya:

mengupas-penggandaan-profit-dengan-strategi-piramida-221121-2.PNG

Keterangan:

Posisi A:

kondisi paling jelek: mengalami kerugian sebesar 2%.
kondisi paling bagus: memperoleh profit sebesar 12%.
Posisi B:

kondisi paling jelek: break even atau balik modal (profit 2% dari posisi A dan rugi 2% dari posisi B).
kondisi paling bagus: memperoleh profit sebesar 20% (profit 12% dari posisi A dan 8% dari posisi B).
Posisi C:

kondisi paling jelek: memperoleh profit sebesar 6% (profit 6% dari posisi A, 2% dari posisi B dan rugi 2% dari posisi C).
kondisi paling bagus: memperoleh profit sebesar 24% (profit 12% dari posisi A, 8% dari posisi B dan 4% dari C).
Dari rincian di atas, kondisi paling jelek Anda akan mengalami kerugian 2% dan paling bagus (maksimum) Anda akan memperoleh profit 24%/ Dengan demikian, secara keseluruhan risk/reward ratio dari trade ini adalah 1:12.

Bagaimana hasilnya? Dapat dilihat dalam screenshot berikut:

mengupas-penggandaan-profit-dengan-strategi-piramida-221121-3.PNG

Hingga bulan Januari 2015 ini, pergerakan beberapa pasangan mata uang utama masih menunjukkan trend yang kuat, seperti EUR/USD, GBP/USD dan USD/CAD. Apakah Anda telah menggunakan strategi Piramida, atau berminat menggunakannya?

Sumber : seputarforex.com

 

Apa Itu Equity Dalam Forex?

Banyak istilah di dunia Forex Trading yang perlu kita pahami, salah satunya adalah Equity dalam forex. Apa itu Equity? Secara sederhana, Equity merupakan jumlah keseluruhan dana atau deposit yang dimiliki oleh akun Forex trader. Equity berbeda dari Balance, karena Equity dalam forex akan selalu berubah-ubah sesuai dengan perolehan Profit atau Loss dari posisi terbuka.

Seperti Apa Penerapan Equity Dalam Forex?
Lalu bagaimana penerapan Equity? Seperti yang dijelaskan di atas, pengertian Equity merupakan total keseluruhan dana trader yang menghitung semua Profit dan Loss, bahkan dari posisi yang masih terbuka sekalipun. Contohnya, ada seorang trader yang menggunakan platform MetaTrader 4 (MT4) dan memiliki pada posisi terbuka. Dalam kondisi ini, platform MT4 akan secara otomatis menghitung segala aktivitas trading, mengacu pada beberapa parameter yang tersedia. Beberapa parameter tersebut antara lain sebagai berikut:

apa-itu-equity-dalam-forex-286031-29827.jpg

Pertama, parameter yang digunakan Equity adalah margin. Margin adalah sejumlah dana (jaminan) yang harus dikeluarkan oleh trader untuk melakukan aktivitas tradingnya.

Kedua, parameter lain Equity dalam forex adalah Balance. Balance yang dimaksud di sini adalah saldo keseluruhan awal pada saat seseorang memulai aktivitas tradingnya. Perlu dicatat juga bahwa Balance adalah dana dalam akun trading yang hanya menghitung akumulasi Profit dan Loss dari posisi tertutup.

Ketiga, parameter Equity dalam forex selanjutnya adalah laba atau rugi belum terealisasi. Jika trader masih memiliki posisi terbuka, dia bisa mengalami untung atau rugi. Tapi itu semua masih belum ditentukan secara pasti. Seorang trader baru bisa dikatakan dia untung atau rugi, pada saat dia benar-benar menutup posisi trading.

Pada saat semua posisi aktif trading telah ditutup, maka akan muncul nominal konkrit Equity yang dimiliki. Dalam hal ini, Equity akan menjadi jumlah dana tersisa. Kemungkinannya ada dua, yakni bertambah jika profit, atau berkurang apabila merugi. Dalam keadaan seperti ini, maka jumlah Equity akan sama persis dengan Balance.

Dari sejumlah parameter di atas, maka bisa disimpulkan pengertian Equity adalah akumulasi dari keuntungan dan kerugian trader pada saat memiliki posisi terbuka di platform trading.

Sumber : seputarforex.com

 
Last edited:
tips untuk melakukan trading agar hasil trading yang anda lakukan memperoleh hasil yang maksimal dan meminimalisir hal yang anda mungkin tidak ingin terjadi adalah dengan selalu menggunakan stop loss dan take profit dala setiap melakukan trading,pakailah teknik dan strategi yang baik dan yang anda bisa,juga mempersiapkan mental anda pada saat melakukan trading, itu salah satu tips dari saya semoga bermanfaat.
 
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sebuah Lot?

Forex spot diperdagangkan dalam bentuk Lot. Ukuran standar lot yaitu $100,000. Ada juga ukuran lot mini yaitu $10,000. Seperti yang sudah Kamu ketahui, mata uang diukur dengan pips, yang merupakan kenaikan terkecil dari mata uang tersebut. Untuk mengambil keuntungan dari kenaikan-kenaikan yang kecil ini, Kamu perlu berdagang mata uang tertentu dalam jumlah besar guna melihat adanya keuntungan atau kerugian yang signifikan.

Misalnya saja kita akan menggunakan ukuran lot $100,000. Sekarang kita akan menghitung beberapa contoh untuk melihat bagaimana lot tersebut mempengaruhi nilai pip-nya.

USD/JPY dengan kurs pertukaran 119.90
(.01/119.80) x $100,000 = $8.34 per pip

USD/CHF dengan kurs pertukaran 1.4555
(.0001/1.4555) x $100,000 = $6.87 per pip

Pada kasus di mana Dolar AS tidak dikuotakan pertama, rumusannya agak berbeda.

EUR/USD dengan kurs pertukaran 1.1930
(.0001/1.1930) x EUR 100,000 = EUR 8.38 x 1.1930 = $9.99734
dibulatkan akan menjadi $10 per pip.

GBP/USD dengan kurs pertukaran 1.8040
(.0001/1.8040) x GBP 100,000 = 5.54 x 1.8040 = $9.99416
dibulatkan akan menjadi $10 per pip.

Broker Kamu mungkin memiliki cara yang berbeda untuk menghitung relatif nilai pip terhadap ukuran lot tetapi apapun cara mereka melakukannya, mereka akan mampu memberitahukan kepada Kamu nilai pip apa yang digunakan untuk mata uang yang Kamu perdagangkan pada waktu tertentu. Begitu pasarnya bergerak, nilai pip itu juga akan bergerak tergantung kepada mata uang apa yang saat itu Kamu pakai untuk berdagang.
 
tips untuk melakukan trading agar hasil trading yang anda lakukan memperoleh hasil yang maksimal dan meminimalisir hal yang anda mungkin tidak ingin terjadi adalah dengan selalu menggunakan stop loss dan take profit dala setiap melakukan trading,pakailah teknik dan strategi yang baik dan yang anda bisa,juga mempersiapkan mental anda pada saat melakukan trading, itu salah satu tips dari saya semoga bermanfaat.

Terimakasih tips nya gan, sangat membantu. Stop loss dan take profit merupakan strategi yang biasa digunakan oleh trader untuk meminimalisir kerugian.

 
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan sebuah Lot?

Forex spot diperdagangkan dalam bentuk Lot. Ukuran standar lot yaitu $100,000. Ada juga ukuran lot mini yaitu $10,000. Seperti yang sudah Kamu ketahui, mata uang diukur dengan pips, yang merupakan kenaikan terkecil dari mata uang tersebut. Untuk mengambil keuntungan dari kenaikan-kenaikan yang kecil ini, Kamu perlu berdagang mata uang tertentu dalam jumlah besar guna melihat adanya keuntungan atau kerugian yang signifikan.

Misalnya saja kita akan menggunakan ukuran lot $100,000. Sekarang kita akan menghitung beberapa contoh untuk melihat bagaimana lot tersebut mempengaruhi nilai pip-nya.

USD/JPY dengan kurs pertukaran 119.90
(.01/119.80) x $100,000 = $8.34 per pip

USD/CHF dengan kurs pertukaran 1.4555
(.0001/1.4555) x $100,000 = $6.87 per pip

Pada kasus di mana Dolar AS tidak dikuotakan pertama, rumusannya agak berbeda.

EUR/USD dengan kurs pertukaran 1.1930
(.0001/1.1930) x EUR 100,000 = EUR 8.38 x 1.1930 = $9.99734
dibulatkan akan menjadi $10 per pip.

GBP/USD dengan kurs pertukaran 1.8040
(.0001/1.8040) x GBP 100,000 = 5.54 x 1.8040 = $9.99416
dibulatkan akan menjadi $10 per pip.

Broker Kamu mungkin memiliki cara yang berbeda untuk menghitung relatif nilai pip terhadap ukuran lot tetapi apapun cara mereka melakukannya, mereka akan mampu memberitahukan kepada Kamu nilai pip apa yang digunakan untuk mata uang yang Kamu perdagangkan pada waktu tertentu. Begitu pasarnya bergerak, nilai pip itu juga akan bergerak tergantung kepada mata uang apa yang saat itu Kamu pakai untuk berdagang.

Terimakasih informasinya gan. Setiap broker mempunyai kebijakan sendiri untuk berapa pip yang berlaku di broker tersebut. Trader seharusnya mengetahui nilai pip tersebut sebelum menjalankan trading dengan broker yang bersangkutan.

 

Cara Menghitung Equity
Equity memberi kemudahan pada Anda untuk melakukan pemantauan terhadap dana di akun trading. Pasalnya, Equity bisa merefleksikan seberapa besar selisih antara keuntungan dan kerugian yang terakumulasi dari semua posisi terbuka. Dari sinilah Anda bisa memantau tingkat risiko yang sedang berjalan di akun trading.

apa-itu-equity-dalam-forex-286031-29106.jpg

Mari berasumsi Anda memiliki uang 5,000 Euro. Kemudian, Anda berniat membuka posisi Buy EUR/USD, yang saat ini berada di level 1.1400. Volume trading yang digunakan adalah 1 lot mini (10,000 unit). Setiap 1 pip memiliki nilai 1 Dolar AS. Apabila grafik trading bergerak naik 100 pips, maka profit yang didapatkan adalah:

1 USD/1.1400 * 100 Pips = 87.72 Euro

Di sinilah nilai total Euro Equity akan muncul dalam bentuk floating profit senilai 5,087.72 Euro. Darimana asalnya?

5,000 Euro + 87.72 Euro = 5,087.72 Euro

 
Apa penyebab kebanyakan trader merugi?​
Ada beberapa yang bisa kita analisa :

  1. Sistem trading yang digunakan nggak cocok
    Karakter orang beda-beda gan. Makanya untuk sistem tradingnya pun harus sesuai atau cocok dengan karakter agan. Sistem trading yang digunakan nggak cocok dengan agan bisa jadi penyebab utama agan merugi. Atau bisa juga karena sistem tradingnya yang memang kurang bagus.
  2. Nggak menggunakan money management yang jelas
    Banyak dari trader yang masih nggak menggunakan pengaturan/money management yang jelas. Imbasnya? pengaturan lot dalam trading, pengaturan resiko dari setiap transaksi bggak diperhitungkan dengan cermat. Akibatnya, saat mengalami loss modal kitapun tergerus dengan cepat.
  3. Tidak disiplin
    Banyak dari trader yang tidak disiplin dalam menjalankan sistem trading yang digunakan, dan juga tidak disiplin dalam menggunakan money management yang telah dirancang sebelumnya.
  4. Mindset trading yang kurang tepat
    Banyak dari rekan yang terjun dalam dunia trading online memiliki anggapan/mindset bahwa trading forex adalah cara instan untuk menjadi kaya. Akibatnya trading mereka pun jadi sembrono dan tanpa rencana.
 
Apa penyebab kebanyakan trader merugi?​
Ada beberapa yang bisa kita analisa :

  1. Sistem trading yang digunakan nggak cocok
    Karakter orang beda-beda gan. Makanya untuk sistem tradingnya pun harus sesuai atau cocok dengan karakter agan. Sistem trading yang digunakan nggak cocok dengan agan bisa jadi penyebab utama agan merugi. Atau bisa juga karena sistem tradingnya yang memang kurang bagus.
  2. Nggak menggunakan money management yang jelas
    Banyak dari trader yang masih nggak menggunakan pengaturan/money management yang jelas. Imbasnya? pengaturan lot dalam trading, pengaturan resiko dari setiap transaksi bggak diperhitungkan dengan cermat. Akibatnya, saat mengalami loss modal kitapun tergerus dengan cepat.
  3. Tidak disiplin
    Banyak dari trader yang tidak disiplin dalam menjalankan sistem trading yang digunakan, dan juga tidak disiplin dalam menggunakan money management yang telah dirancang sebelumnya.
  4. Mindset trading yang kurang tepat
    Banyak dari rekan yang terjun dalam dunia trading online memiliki anggapan/mindset bahwa trading forex adalah cara instan untuk menjadi kaya. Akibatnya trading mereka pun jadi sembrono dan tanpa rencana.

Terimakasih informasinya gan, Faktor-faktor diatas adalah beberapa faktor penyebab terjadinya kerugian dalam trading. Trader sebaiknya selalu memperhatikan faktor-faktor tersebut dan belajar dari kesalahan sehingga tidak mengulangi kerugian yang sama.

 

Tips Menjaga Equity Tetap Di Posisi Aman
Ada kalanya tren pasar bergerak tidak sesuai harapan dan cenderung melawan Anda. Jika hal ini terus terjadi, maka Equity akan semakin anjlok kurang dari Margin. Mau tak mau, posisi Anda pun harus ditutup oleh broker guna mencegah kerugian lebih besar, serta melindungi modal trading.

apa-itu-equity-dalam-forex-286031-39433.jpg

Selain memahami pengertian Equity, ada sebuah tips yang bisa diterapkan untuk mencegah kerugian besar, yakni memperhatikan batas persentase Margin Level di tingkat tertentu saat tren pasar bergerak tak sesuai harapan. Sebagai contoh, pada broker yang menetapkan Margin Level sebesar 10 persen, maka posisi akan tertutup otomatis saat sisa dana yang terkikis kerugian mencapai 10% dari Margin Anda. Cara ini sebenarnya ditujukan agar trader bisa melakukan aktivitas trading secara aman, karena bisa membatasi kerugian sepenuhnya saat posisi sedang Loss.

Sumber : seputarforex.com

 

Memahami Komponen Pergerakan Harga

Bagi seorang trader fundamental, komponen pergerakan harga bisa diketahui dengan memantau isu-isu maupun berita global, serta melakukan prediksi awal tentang reaksi market terhadap hal tersebut. Sementara bagi trader teknikal, pemahaman akan komponen pergerakan harga lebih mengacu pada data-data historis.

draft-revisi-memahami-komponen-pergerakan-harga-286892-25325.jpg

Hal ini disesuaikan dengan keyakinan dasar mereka, bahwa segala sesuatu terjadi berdasarkan kejadian yang telah lalu dan bahwa history selalu berulang, termasuk juga dalam pergerakan harga. Oleh karena itu, mari kita mengenal berbagai komponen pergerakan harga sebagai berikut:



1. Tren
Tren didefinisikan sebagai kecenderungan harga untuk bergerak dalam satu arah. Secara sederhana, tren dibedakan menjadi 3 macam:

Uptrend, yaitu pergerakan harga yang naik secara bertahap.
Downtrend, yaitu pergerakan harga yang menurun secara bertahap.
Ranging atau Sideways, yakni saat harga menunjukkan konsolidasi akibat adanya tarik-menarik antara pihak seller vs. buyer. Pada kondisi ini, arah tren sulit untuk diketahui karena harga hanya bergerak naik-turun dalam kisaran tertentu.


2. Volatilitas
Besarnya jarak antara fluktuasi (naik turunnya) harga secara periodik disebut volatilitas. Volatilitas tinggi berarti harga naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat pula, sehingga memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan harga tertinggi dalam suatu waktu. Di sisi lain, volatilitas yang lebih rendah berarti nilai tukar tidak banyak berfluktuasi, dan perubahannya cenderung kecil dari waktu ke waktu.

draft-revisi-memahami-komponen-pergerakan-harga-286892-31307.jpg

3. Momentum
Momentum ini ada hubungannya dengan tren pada poin pertama di atas. Agar tidak salah atau telat entry, maka kita perlu tahu dulu kekuatan tren yang sedang terjadi. Kekuatan inilah yang dinamakan momentum. Dengan bantuan momentum, kita dapat mengetahui apakah tren akan berlanjut (momentum menguat) atau justru berbalik (ditandai dengan melemahnya momentum).



4. Kekuatan Pasar
Intensitas dari opini pasar yang berhubungan dengan sebuah harga, dengan melihat posisi pasar yang diambil oleh beragam pelaku pasar, disebut kekuatan pasar atau sentimen pasar. Dalam pasar forex, sentimen ini berpengaruh cukup signifikan terhadap kondisi pasar yang sedang diperdagangkan. Sentimen yang negatif biasanya akan melemahkan pasar, sementara sentimen positif cenderung memperkuat pergerakan harga di pasar.



5. Siklus
Yaitu kecenderungan harga pasar untuk bergerak dalam pola siklus tertentu. Salah satu teori analisa yang mengulas pola pergerakan harga dalam siklus tertentu adalah Elliot Wave. Di sini, harga dipetakan dalam 5 gelombang utama dan 3 gelombang koreksi. Jika harga sudah membentuk semua gelombang-gelombang tersebut, maka trennya akan berlanjut.

draft-revisi-memahami-komponen-pergerakan-harga-286892-35283.jpg

6. Support Resistance
Ketika para trader menganggap level harga saat ini sudah terlalu tinggi, maka mereka akan cenderung mengakhiri aksi buy dan melakukan profit-taking. Tindakan inilah yang menyebabkan harga turun setelah mencapai level tinggi tertentu, atau biasa disebut sebagai Resistance. Sebaliknya, ada level harga yang oleh para trader dianggap sudah cukup rendah, sehingga mereka yang sellakan melakukan profit-taking. Sebagai akibatnya, harga akan terkoreksi naik dari suatu level yang dikenal sebagai Support.

Sumber : seputarforex.com

 
Last edited:
5 Prinsip Dasar Menganalisa Pergerakan Harga Ala KG


  1. Tidak Ada Yang Tahu Kemana Dan Sampai Di mana Nilai Tukar Sebuah Pasangan Mata Uang Akan Bergerak


  1. Prinsip ini mesti dipegang teguh oleh setiap analis untuk menimbulkan dan memunculkan kesadaran bahwa kemana nilai tukar mata uang akan bergerak setelah saat ini adalah sebuah ketidak-pastian. Ketidak-pastian ini muncul karena dari banyaknya parameter-parameter yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar sebuah pasangan mata uang, ada sebuah parameter yang belum dapat ditentukan secara pasti (eksak) ukurannya.

    [*]Harga Bergerak Karena Adanya Transaksi-Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar

    Harga bergerak penyebabnya hanya satu yaitu karena adanya transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jika tidak ada transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar maka nilai tukar mata uang atau harga tidak akan pernah berubah dari nilai tukarnya semula.

    [*]Kemana Kecenderungan Arah Pergerakan Harga Tergantung Sepenuhnya Pada Akumulasi Transaksi-Transaksi Yang Mendominasi Pada Saat Pelaku Pasar Bertransaksi Di Pasar Mata Uang

    Kita tidak pernah tahu kemana dan sampai di mana harga akan bergerak sebagaimana yang kita tegaskan di Prinsip Pertama, tetapi kita dapat menduga kemana kecenderungan arah harga saat ini akan bergerak dengan melihat atau mengamati pergerakannya berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya.

    [*]Dominasi Transaksi Salah Satu Pelaku Pasar Akan Melemah Karena Dua Hal

    Pertama Yaitu: Ketika Salah Satu Pelaku Pasar Tidak Dapat Menerima Harga Di Atas Harga Tertinggi atau Di Bawah Harga Terendah Yang Terjadi. Kedua Yaitu: Ketika Volume Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar Di Pasar Mata Uang Jumlahnya Sedikit Atau Kecil. Dan Kecil Atau Sedikitnya Volume Transaksi Yang Terjadi Ini Kemungkinannya Hanya Disebabkan Oleh Dua Hal Yaitu, Pertama Mungkin Karena Pelaku Pasar Yang Aktif Di Pasar mata Uang Saat Itu Memang Sedikit Dan Yang Kedua Mungkin Saja Pelaku Pasar Yang Aktif Saat Itu Banyak Tetapi Mereka Tidak Bertransaksi Karena Menunggu Saat Yang Tepat Untuk Bertransaksi Di Pasar Mata Uang

    [*]Dominasi Transaksi Dan Melemahnya Dominasi Transaksi Yang Terjadi Secara Akumulasi Membentuk Dua Kondisi Pergerakan Harga

    Kondisi Trending Dan Kondisi Sideway. Kedua Kondisi Ini Secara Teknis Dapat Dilihat Dengan Mengamati Bentuk Distribusi Data Yang Terbentuk, Baik Secara Visual Maupun Menggunakan Prinsip-Prinsip Pengukuran.
 
5 Prinsip Dasar Menganalisa Pergerakan Harga Ala KG


  1. Tidak Ada Yang Tahu Kemana Dan Sampai Di mana Nilai Tukar Sebuah Pasangan Mata Uang Akan Bergerak


  1. Prinsip ini mesti dipegang teguh oleh setiap analis untuk menimbulkan dan memunculkan kesadaran bahwa kemana nilai tukar mata uang akan bergerak setelah saat ini adalah sebuah ketidak-pastian. Ketidak-pastian ini muncul karena dari banyaknya parameter-parameter yang mempengaruhi atau menyebabkan terjadinya pergerakan nilai tukar sebuah pasangan mata uang, ada sebuah parameter yang belum dapat ditentukan secara pasti (eksak) ukurannya.

    [*]Harga Bergerak Karena Adanya Transaksi-Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar

    Harga bergerak penyebabnya hanya satu yaitu karena adanya transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jika tidak ada transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar maka nilai tukar mata uang atau harga tidak akan pernah berubah dari nilai tukarnya semula.

    [*]Kemana Kecenderungan Arah Pergerakan Harga Tergantung Sepenuhnya Pada Akumulasi Transaksi-Transaksi Yang Mendominasi Pada Saat Pelaku Pasar Bertransaksi Di Pasar Mata Uang

    Kita tidak pernah tahu kemana dan sampai di mana harga akan bergerak sebagaimana yang kita tegaskan di Prinsip Pertama, tetapi kita dapat menduga kemana kecenderungan arah harga saat ini akan bergerak dengan melihat atau mengamati pergerakannya berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya.

    [*]Dominasi Transaksi Salah Satu Pelaku Pasar Akan Melemah Karena Dua Hal

    Pertama Yaitu: Ketika Salah Satu Pelaku Pasar Tidak Dapat Menerima Harga Di Atas Harga Tertinggi atau Di Bawah Harga Terendah Yang Terjadi. Kedua Yaitu: Ketika Volume Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar Di Pasar Mata Uang Jumlahnya Sedikit Atau Kecil. Dan Kecil Atau Sedikitnya Volume Transaksi Yang Terjadi Ini Kemungkinannya Hanya Disebabkan Oleh Dua Hal Yaitu, Pertama Mungkin Karena Pelaku Pasar Yang Aktif Di Pasar mata Uang Saat Itu Memang Sedikit Dan Yang Kedua Mungkin Saja Pelaku Pasar Yang Aktif Saat Itu Banyak Tetapi Mereka Tidak Bertransaksi Karena Menunggu Saat Yang Tepat Untuk Bertransaksi Di Pasar Mata Uang

    [*]Dominasi Transaksi Dan Melemahnya Dominasi Transaksi Yang Terjadi Secara Akumulasi Membentuk Dua Kondisi Pergerakan Harga

    Kondisi Trending Dan Kondisi Sideway. Kedua Kondisi Ini Secara Teknis Dapat Dilihat Dengan Mengamati Bentuk Distribusi Data Yang Terbentuk, Baik Secara Visual Maupun Menggunakan Prinsip-Prinsip Pengukuran.

Terimakasih informasi nya gan. Dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar untuk menganalisa pergerakan harga makantrader akan lebih mudah dalam menentuka order ataupun menentukan stop loss dan take profit sehingga hasil trading yang di dapat akan maksimal.

 

Tanpa Rencana Trading, Tidak Ada Profit

Salah satu kunci sukses dalam trading tak lain dan tak bukan ialah konsistensi dalam menjalankan rencana investasi. Layaknya sebuah bisnis konvensional, seorang trader harus terlebih dahulu menyusun tujuan utama. Tujuan utama itu tercakup dalam rencana trading. Seperti business plan pada umumnya, rencana trading mencakup strategi jitu, target market yang jelas, kalkulasi biaya, dan probabilitas pencapaian keuntungan. Ketika rencana awal tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, ada baiknya untuk merancang plan B agar tujuan bisnis tidak terhenti.

tanpa-rencana-trading-tidak-ada-profit-65300-1.jpg

Silahkan coba anda bayangkan apabila anda memulai bisnis tanpa memiliki rencana yang tersusun rapi, bagaimanakah hasilnya? Banyak trader melakukan trading dengan hanya mengandalkan feeling, rumor atau bahkan spekulasi semata. Tipikal trader seperti ini meyakini bahwa pasar forex mengarah pada trend tertentu tanpa dilandasi oleh sistem trading yang jelas. Aksi trading dengan cara demikian tetap dapat menghasilkan keuntungan, namun pastinya tidak akan mampu bertahan lama.

Untuk meraih hasil yang optimal dipasar keuangan, ada baiknya anda mulai membuat sebuah rencana yang matang. Masterplan ini nantinya akan menjadi panduan seluruh aktivitas trading anda, sehingga segala tindakan transaksi yang anda lakukan tidak akan keluar dari jalur yang telah ditetapkan.

Salah satu anggota grup Turtle Trader, Curtis M. Faith, menekankan pentingnya perencanaan trading ke dalam sebuah buku berjudul "Way of the Turtle". Pada literatur tersebut, sang legenda pasar berjangka membagi trading plan kedalam 6 komponen utama, yakni :

Pasar: Instrumen yang akan ditradingkan.
Keputusan pertama ialah menentukan di pasar mana anda akan memulai trading, misalnya : GBP/USD, XAU/USD, hk_hkk50 dan sebagainya. Pilihlah pasar yang karakternya sesuai dengan sistem trading anda.

Jumlah Posisi: Besaran lot yang akan ditransaksikan
Jumlah lot sangat menentukan manajemen resikodengan mentoleransi besaran resiko yang dapat anda terima.

Titik Entry: Waktu yang tepat untuk membuka posisi buy atau sell
Titik masuk ditentukan oleh sinyal dari sistem trading yang anda jalankan disaat harga pasar sedang berlangsung.

Titik Stop: Waktu yang tepat untuk keluar dari posisi rugi
Tentukan kapan anda akan keluar dari pasar ketika mengalami kerugian. Strategi yang matang bisa menyelamatkan anda dari kerugian maksimal. Ada baiknya juga untuk anda berhenti sejenak sebelum membuka posisi lagi. Hal ini penting untuk menjaga kondisi psikologis tradinganda agar tetap prima untuk membuka posisi trading selanjutnya.

Titik Exit: Waktu yang tepat untuk keluar dari posisi untung
Menentukan lebih dahulu kapan anda akan keluar dari pasar ketika telah mendapatkan keuntungan juga penting. Ini bisa mencegah anda kehilangan profit didepan mata gara-gara arah pergerakan harga berbalik melawan prediksi anda.

Dalam rencana trading, anda juga harus menentukan sistem trading yang akan dipakai. Misalnya saja dengan menggunakan sistem breakout, kombinasi antara stochastic dan MA, ataupun mengkolaborasikan Fibonacci bersama MACD dan lain sebagainya. Sistem trading tersebut akan memberi suatu gambaran dalam membuka dan menutup posisi, menambah jumlah lot dan seterusnya.

Dengan berpedoman pada sistem trading, anda dapat membuat rencana trading yang baik sekaligus handal untuk menghindarkan anda dari kerugian yang telah siap menanti setiap saat. Jangan lupa untuk selalu tetap konsisten dalam menjalankan rencana awal. Selanjutnya, lakukan evaluasi secara periodik terhadap trading yang anda lakukan hingga mencapai keuntungan secara optimal.

Sumber : seputarforex.com

 
Bagaimana cara trading forex tanpa indikator ?

Caranya banyak dan beragam. Tapi, inti utamanya adalah penguasaan konsep dari strategi yang digunakan. Beberapa sistem trading menggunakan bantuan indikator teknikal yang spesifik dalam perhitungannya sehingga akan timpang jika tidak digunakan (contohnya sistem trading moving average).

Beberapa sistem trading lain menggunakan bantuan pola / pattern dalam chart untuk identifikasi arah dan analisa pergerakan harga . Contohnya seperti sistem trading dengan bantuan Support resistance, candlestick pattern, bar pattern, dan sejenisnya . Jenis strategi yang terakhir inilah yang jika sistemnya sudah dikuasai akan memungkinkan kita untuk bisa trading tanpa indikator.

Jika anda menggunakan pattern inside bar, kemungkinan besar bisa juga melihat langsung beberapa peluang entry berbasis inside bar yang bisa digunakan dalam chart diatas .

Kesimpulan yang bisa kita tarik adalah ; strategi trading tanpa indikator amat mungkin untuk dikuasai dan dilakukan jika kita sudah menguasai konsep dan praktek dari sistem trading yang kita gunakan. Dari sini kita juga bisa melihat jika trading tanpa indikator bukanlah sesuatu yang luar biasa . Hanya masalah penguasaan dan kebiasaan saja .

Cara trading tanpa indikator memang terlihat ‘keren’, namun bukan merupakan bukti kemampuan dari seorang trader. Kemampuan untuk trading tanpa indikator tidak menjadi tolak ukur dari hasil trading seorang trader. Pada akhirnya, menggunakan indikator atau tidak, selama anda mampu mendapatkan hasil yang memuaskan maka itulah yang terbaik untuk anda.

Rahasia trading tanpa indikator terletak pada pemahaman anda sendiri.
 
Bagaimana cara trading forex tanpa indikator ?

Caranya banyak dan beragam. Tapi, inti utamanya adalah penguasaan konsep dari strategi yang digunakan. Beberapa sistem trading menggunakan bantuan indikator teknikal yang spesifik dalam perhitungannya sehingga akan timpang jika tidak digunakan (contohnya sistem trading moving average).

Beberapa sistem trading lain menggunakan bantuan pola / pattern dalam chart untuk identifikasi arah dan analisa pergerakan harga . Contohnya seperti sistem trading dengan bantuan Support resistance, candlestick pattern, bar pattern, dan sejenisnya . Jenis strategi yang terakhir inilah yang jika sistemnya sudah dikuasai akan memungkinkan kita untuk bisa trading tanpa indikator.

Jika anda menggunakan pattern inside bar, kemungkinan besar bisa juga melihat langsung beberapa peluang entry berbasis inside bar yang bisa digunakan dalam chart diatas .

Kesimpulan yang bisa kita tarik adalah ; strategi trading tanpa indikator amat mungkin untuk dikuasai dan dilakukan jika kita sudah menguasai konsep dan praktek dari sistem trading yang kita gunakan. Dari sini kita juga bisa melihat jika trading tanpa indikator bukanlah sesuatu yang luar biasa . Hanya masalah penguasaan dan kebiasaan saja .

Cara trading tanpa indikator memang terlihat ‘keren’, namun bukan merupakan bukti kemampuan dari seorang trader. Kemampuan untuk trading tanpa indikator tidak menjadi tolak ukur dari hasil trading seorang trader. Pada akhirnya, menggunakan indikator atau tidak, selama anda mampu mendapatkan hasil yang memuaskan maka itulah yang terbaik untuk anda.

Rahasia trading tanpa indikator terletak pada pemahaman anda sendiri.

Terimakasih informasinya gan, Banyak trader yang memilih untuk trading tanpa indikator, hal ini sah-sah saja selama trader tersebut sudah menguasai konsep dan strategi yang digunakan. Banyak trader yang berhasil menjalankan trading tanpa indikator, tetapi banyak pula yang gagal. Kembali lagi pada kemampuan trader tersebut dalam memahami konsep dan strategi nya.

 

Apa Yang Dimaksud Dengan Trend Forex

Artikel kali ini membahas khusus mengenai apa itu trend forex dan perannya di dalam Forex market. Bisa dikatakan bahwa trend forex adalah rangkaian rekam jejak harga dalam bentuk grafik dengan kecondongan untuk mengarah ke atas (uptrend) atau ke bawah (downtrend). Lalu apa gunanya mengetahui trend forex? Mari kaji lebih dalam mengenai hal ini.

Apa Itu Trend Forex?
Trend Forex adalah suatu pergerakan yang menunjukkan ke arah mana nilai tukar suatu mata uang (harga) bergerak di pasar forex. Pergerakan harga tidak berbentuk garis lurus diagonal ke satu arah. Pasar biasanya bergerak dalam bentuk serangkaian zigzag.

Istilah "trend" dalam kehidupan sehari-sehari sering digunakan untuk mengungkapkan keadaan, di mana suatu hal sedang digemari atau sedang menjadi perhatian kebanyakan orang. Demikian pula situasi yang disiratkan oleh trend forex. Ketika suatu mata uang digemari, maka grafik trend akan bergerak zigzag naik bertahap. Sedangkan ketika suatu mata uang jatuh nilainya, maka grafik trend akan bergerak zigzag menurun.

draftrev-apa-yang-dimaksud-dengan-trend-forex-279039-21565.png

Gerakan Zigzag ini membentuk rangkaian gelombang yang berurutan dengan Level Puncak (High/H), puncak lebih tinggi (Higher High/HH), Lembah (Low/L), dan lembah lebih tinggi (Higher Low/HL) yang cukup jelas. Arah High dan Low ini nantinya akan menentukan suatu trend pasar yang sedang terjadi. Sedangkan High dan Low ini bergerak naik, turun, atau menyamping (sideways). Arah pergerakan inilah yang nantinya akan memberi tahu trader tentang trend pasar.

Sumber : seputarforex.com

 
Back
Top