Welcome Bonus $100 dari ForexChief


Metode Risk/Reward Menghasilkan Profit Yang Konsisten
Idealnya, kita setting Risk/Reward ratio pada 1:1 atau biasanya dengan 1:2 pada setiap posisi yang kita buka, dengan demikian rata-rata perbandingan loss/profit adalah 1:2 .

Oleh karena itu, Risk/Reward dikatakan sebagai "holy grail" dalam trading. Jika metode ini benar-benar diterapkan, akan menghasilkan profit yang konsisten pada trading kita.

Semisal dalam skenario keseluruhan trading, kita loss sebesar 65% dan hanya profit 35%, dengan Risk/Reward ratio sebesar 1:2 dan jumlah trade sebanyak 100, maka kita rugi 65 kali dan profit 35 kali. Katakan kerugian per trade adalah $100, maka total kerugian kita = 65 X $100 = $6500. Karena reward kita 2 kali risk atau $200 sehingga total profit = 35 X $200 = $7000, dan secara keseluruhan kita masih profit $500.

Kesalahan yang dilakukan oleh trader pada umumnya tidak disiplin dalam eksekusi trading sesuai dengan risk dan reward yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Jika kita benar-benar menerapkan metode risk/reward ratio dengan disiplin pada setiap posisi yang kita buka, dan disertai dengan strategi trading yang memadai, maka penerapan risk/reward ratio ini adalah benar-benar faktor "holy grail" dalam trading.

Sumber : seputarforex.com

 

Keburukan Yang Tersembunyi Di Forex

Artikel ini akan membeberkan rahasia umum dalam kancah perdagangan mata uang dunia, khususnya hal-hal yang mungkin dapat dikatakan sebagai keburukan forex. Sebagian dari Anda mungkin ada yang sudah tahu atau bahkan ada juga yang belum tahu sama sekali. Keburukan forek tak melulu tentang loss yang besar. Keburukan forex juga tentang fasilitas-fasilitas tertentu yang hanya dinikmati oleh kalangan tertentu.

Pasar forex, tempat Anda bertrading ini, penuh dengan trik. Seperti pasar pada umumnya, pelaku pasar yang termasuk pemain besar dan punya kepentingan, pasti punya kanal khusus untuk "menyelamatkan" diri (uang) mereka sendiri. Tanpa bermaksud menakut-nakuti, ada baiknya kita buka wawasan kita tentang keburukan forex selain loss besar.



Dark Pools (Kolam Gelap)
Dark Pools atau yang disebut juga dengan kolam gelap adalah istilah untuk kolam likuiditas gelap. Dark Pools adalah suatu sistem trading alternatif di pasar forex dan saham, yang digunakan oleh para pemain besar untuk mendapatkan volume perdagangan yang sangat besar tanpa harus menderita efek dari fluktuasi harga yang dihasilkan oleh tuntutan besar pasar.

Biasanya, kuota harga dan perbedaan bunga yang didapatkan oleh pihak-pihak yang memegang aset harus dapat dilihat oleh semua trader dalam bentuk model price quotation Level II. Namun, dengan adanya Dark Pools ini, informasi tersebut menjadi tidak transparan.

Dark Pools menyebabkan likuiditas dan kedalaman informasi menjadi tersembunyi. Tanpa adanya informasi ini, para trader biasa tidak akan pernah tahu apakah ada perubahan permintaan atau tidak. Sedangkan para pemain besar pengguna Dark Pools tetap mengetahuinya, sehingga mereka bisa membuat trading plan berdasarkan informasi yang "sengaja dirahasiakan" tersebut. Inilah keburukan forex dari fasilitas ini. Sistem Dark Pools bisa dilakukan secara independen maupun lewat broker.

keburukan-yang-tersembunyi-di-forex-104945-23715.jpg

Tak sembarang orang bisa menggunakan sistem Dark Pools. Selain pemain besar, pools ini lebih banyak digunakan oleh trader profesional yang sudah sangat canggih. Ada pula komentar yang menyatakan bahwa sebenarnya Dark Pools bukanlah "Pasar Gelap", melainkan ia hanya tidak ditampilkan. Sistemnya juga diduga mengandung keburukan forex, karena banyak mengeksploitasi nasabah demi keuntungan broker saja.

Dikutip dari Hufftington Post, pada musim semi tahun 2014 ada sekitar 45 bursa bersifat Dark Pools di Amerika Serikat. Bursa-bursa ini dibentuk oleh broker retail, agensi broker, maupun penyedia layanan elektronik untuk memenuhi kebutuhan klien kelas kakap. Estimasi juga menyebutkan bahwa Dark Pools menguasai sekitar 15% dari seluruh jumlah trading pada tahun 2014.


Sumber : seputarforex.com

 

Ultra-Low Latency Software
Di pasar, latency adalah penundaan waktu yang dibutuhkan untuk komunikasi dari server broker agar terhubung ke komputer trader dan sebaliknya. Dalam pasar forex, hal itu penting terutama saat berita fundamental dirilis. Dengan mengurangi time delay antara jumlah berita yang dirilis dan ketika berita itu sampai ke komputer para trader, bersama dengan waktu placement order dan eksekusi. Seorang trader pengguna fasilitas low latency dapat menjatuhkan entri market yang dilakukan oleh trader lain dan mendapat keuntungan dari lonjakan harga yang biasanya menjadi efek suatu rilis berita fundamental.

keburukan-yang-tersembunyi-di-forex-104945-37143.jpg

Keburukan forex yang terkandung dalam Ultra Low Latency ini adalah biaya yang sangat mahal. Perusahaan-perusahaan harus menghabiskan dana yang besar untuk melakukan pengaturan server dan pemusatan data agar dekat dengan server broker untuk mengurangi periode latency ini. Bloomberg merupakan penyedia utama layanan berita ultra-low latency. Karenanya, mereka menjual layanan tersebut kepada siapa saja yang sanggup membayar hingga ribuan dolar.

Dari situ, kita dapat berpikir, berapa banyak kira-kira trader individu yang bersedia menyediakan uang sebanyak itu? Padahal sejatinya, pengaruh trader individu sangatlah kecil jika dibandingkan dengan trader institusional. Ini termasuk keburukan forex yang mau tak mau harus diterima oleh trader kecil.

Trader individu perlu membuka mata untuk mengetahui keburukan forex serta apa yang mereka hadapi ketika mereka terlibat di pasar forex. Ini bukan untuk menakut-nakuti orang-orang yang ingin trading, tetapi mereka harus memahami bahwa hal demikian itu realistis. Trader individual hanya perlu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memposisikan diri di tengah terjangan para pemain institusional.



Kesimpulan
Meski keburukan forex yang berwujud 2 hal di atas tak bisa dihindari secara total, tetap janganlah takut bertrading. Salah satu caranya adalah dengan membuka akun pada broker ECN. Biasanya, server virtual private pada broker ECN terletak dekat dengan lokasi server broker Anda, sehingga dapat mengurangi latency.

Dark Pool dan Ultra Low Latency merupakan fasilitas istimewa yang hanya didapatkan oleh trader-trader kelas kakap. Sebagai trader bermodal kecil, meski kita tak punya daya untuk menggerakkan dana dengan modal sebanyak pemain institusional, tetap bisa profit dalam forex juga.

Sumber : seputarforex.com

 
Bagaimana cara mempelajari teknik trading forex yang menggunakan pola/chart pattern ?

Caranya cukup mudah, anda cukup mempelajari atau menghafalkan pola-pola pergerakan harga tersebut dan mempraktekannya dalam trading.

Beberapa tips dibawah ini bisa anda jadikan batu pijakan dalam mempelajari sistem trading forex berbasis pola atau chart pattern ;

* Pilih strategi yang akan anda pelajari. Dari sekian banyak strategi yang menggunakan pola pergerakan harga, pilih salah satu yang anda pikir paling menarik lalu pelajari.
* Pilih satu pola / chart pattern lalu pelajari serta praktekkan. Jangan memaksakan diri untuk menghafalkan semua pola atau chart pattern. Lebih baik fokus untuk mempraktekannya dalam trading. Setelah dikuasai, baru anda lanjutkan pada pola atau chart pattern selanjutnya yang menurut anda menarik.
* Jangan dibuat rumit. Pola / pergerakan harga relatif sederhana dan mudah dalam pelaksanaanya. Untuk tahap awal amat disarankan untuk tidak menambahkan hal lain pada teknik trading forex dengan chart pattern. setelah dasarnya anda kuasai, seiring waktu anda akan lebih mengerti apa yang perlu anda tambahkan atau kurangi dalam teknik tersebut.

Sebagai bahan pelajaran, anda bisa menggunakan sistem trading menggunakan support resistance yang kami tuliskan di website ini. Sistem trading support resistance ini sama menggunakan pola atau chart pattern dan relatif mudah dipelajari dengan hasil akhir cukup baik.

Satu hal yang perlu anda ingat, teknik trading forex paling tepat sifatnya individual. Anda perlu melakukan research sendiri untuk menemukan jenis teknik trading yang paling pas untuk anda.


 
Bagaimana cara mempelajari teknik trading forex yang menggunakan pola/chart pattern ?

Caranya cukup mudah, anda cukup mempelajari atau menghafalkan pola-pola pergerakan harga tersebut dan mempraktekannya dalam trading.

Beberapa tips dibawah ini bisa anda jadikan batu pijakan dalam mempelajari sistem trading forex berbasis pola atau chart pattern ;

* Pilih strategi yang akan anda pelajari. Dari sekian banyak strategi yang menggunakan pola pergerakan harga, pilih salah satu yang anda pikir paling menarik lalu pelajari.
* Pilih satu pola / chart pattern lalu pelajari serta praktekkan. Jangan memaksakan diri untuk menghafalkan semua pola atau chart pattern. Lebih baik fokus untuk mempraktekannya dalam trading. Setelah dikuasai, baru anda lanjutkan pada pola atau chart pattern selanjutnya yang menurut anda menarik.
* Jangan dibuat rumit. Pola / pergerakan harga relatif sederhana dan mudah dalam pelaksanaanya. Untuk tahap awal amat disarankan untuk tidak menambahkan hal lain pada teknik trading forex dengan chart pattern. setelah dasarnya anda kuasai, seiring waktu anda akan lebih mengerti apa yang perlu anda tambahkan atau kurangi dalam teknik tersebut.

Sebagai bahan pelajaran, anda bisa menggunakan sistem trading menggunakan support resistance yang kami tuliskan di website ini. Sistem trading support resistance ini sama menggunakan pola atau chart pattern dan relatif mudah dipelajari dengan hasil akhir cukup baik.

Satu hal yang perlu anda ingat, teknik trading forex paling tepat sifatnya individual. Anda perlu melakukan research sendiri untuk menemukan jenis teknik trading yang paling pas untuk anda.



Terimakasih informasinya gan, Benar sekali dalam memulai trading mulai lah dengan sederhana dan jangan terlalu banyak menggunakan strategi yang rumit. Pilih lah satu strategi yang cukup dikusai dan pilih pola yang sudah dipelajari. Dengan menerapkan sistem yang sederhana akan memudahkan pemula dalam menjalankan trading.

 

Ketika Pasar Sedang Slow

Banyak trader yang membuat kesalahan dengan masuk pasar tanpa mempedulikan kondisi pasar saat itu. Kadang-kadang pasar bergerak slow, yaitu pergerakan yang choppy dan tidak menentu sehingga tidak memungkinkan untuk trading dengan akurat dan efektif. Saat-saat inilah yang sering menyebabkan trader kehilangan profit yang telah diperolehnya (bahkan kadang lebih). Yang semestinya dilakukan pada kondisi pasar yang seperti itu adalah tidak masuk pasar, atau untuk sementara tidak melakukan aktivitas trading.

Salah satu hal yang utama dalam trading adalah menjaga balance dalam account kita. Sebagian trader dengan mudah menggunakan margin mereka untuk entry tanpa mempertimbangkan kondisi pergerakan harga saat itu, hingga ketika ada kesempatan yang benar-benar bisa menguntungkan margin mereka telah menipis atau bahkan ludes. Mereka khawatir tidak memperoleh kesempatan, atau mengira setiap kondisi pasar bisa ditradingkan. Menurut trader yang telah berpengalaman, kondisi pasar ada siklusnya, tidak selalu choppy tetapi juga tidak selalu trending dengan kuat. Jika saat ini kebetulan kodisinya choppy, tidak mesti akan selalu begitu, dan kesempatan untuk entry akan selalu ada.

Jadi yang semestinya kita lakukan saat pasar sedang slow atau choppy dan tidak menentu adalah istirahat sementara. Kita tetap memonitor pasar tetapi tidak harus masuk pasar. Untuk itu kita mesti tahu bagaimana membaca pasar dan menentukan kondisi yang sedang trending, ranging (sideways) atau choppy dan tak menentu. Pada kondisi ranging kita masih bisa entry karena pergerakan harga masih mengikuti aturan batas-batas level support dan resistance, tetapi untuk kondisi choppy yang arah pergerakannya tidak menentu dan cenderung mengabaikan level support atau resistance kita sebaiknya tidak masuk pasar.

Berikut beberapa kondisi pasar yang sering terjadi:

ketika-pasar-sedang-slow-126402-1.JPG

Untuk kondisi trending seperti gambar diatas kita sangat dianjurkan untuk masuk pasar. Untuk uptrend ditandai dengan terbentuknya level-level HH (Higher High) dan HL (Higher Low).

ketika-pasar-sedang-slow-126402-2.JPG

Pada gambar diatas tampak kondisi choppy setelah trending. Keadaan choppy ditandai dengan ema 8 dan ema 21 yang bergerak datar (flat) dan cenderung paralel akibat pergerakan harga yang tidak beraturan disekitar garis ema. Mungkin pasar sedang konsolidasi, namun target level yang hendak dicapai tidak jelas. Pada kondisi pasar yang demikian, dianjurkan untuk tidak entry.

ketika-pasar-sedang-slow-126402-3.JPG

Gambar diatas menunjukkan kondisi choppy pada range trading tertentu. Saat harga bergerak mendekati level-level support dan resistance dengan sinyal setup price action yang valid, maka dikatakan pasar bergerak ranging (sideways) dan kita masih bisa entry. Namun ketika pergerakan harga tidak beraturan dan agak jauh dari level support / resistance, dengan tanpa sinyal setup price action, maka bisa dianggap pergerakan harga sedang choppy dan kita seharusnya tidak masuk pasar.

Sumber : seputarforex.com

 
5 Penyebab Umum Kegagalan Trader Forex


Trading forex sering dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan keuntungan. Karena hal ini juga forex trading mengalami trend booming beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Dari sekian banyak trader baru yang terjun dalam dunia forex trading ini, sebagian besar mengalami kegagalan. Berikut ini adalah beberapa faktor umum penyebab kegagalan seorang trader. Tidak hanya trader pemula, rekan trader yang sudah lama berkecimpung pun banyak yang mengalami hambatan oleh faktor-faktor dibawah ini .

1. Tidak menjaga disiplin dalam trading.

Kesalahan besar yang banyak dilakukan trader adalah membiarkan faktor emosi mengambil alih kendali anda saat trading. Menjadi trader forex berarti anda harus siap untuk menghadapi kerugian dalam transaksi. tidak jarang transaksi yang loss dialami sebanyak 2,3,4 kali secara berturut-turut.

Mengalami kerugian besar, ataupun kerugian secara berturut-turut akan sangat menguji mental dan kesabaran dan emosi anda. Karena itulah satu sistem trading serta trading plan harus dijalankan secara disiplin, untuk menghindari faktor emosi yang berlebihan.

2. Trading tanpa rencana / trading plan.

Salah satu langkah pertama dalam investasi adalah mempunyai perencanaan yang jelas, termasuk juga dalam forex trading. Menyusun trading plan yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan trading plan tersebut dengan disiplin merupakan salah satu kunci utama keberhasilan anda.

Trading plan yang bagus memiliki sistem trading. pengaturan money management yang jelas, serta proyeksi keuntungan yang jelas pula. Dengan demikian seluruh langkah anda dalam bertrading akan lebih terencana dan fokus dalam mencapai target.

3. Gagal beradaptasi dengan market.

Forex market merupakan tempat yang fluktuatif. Sebagai trader, anda harus bisa melihat keadaan market dan menyesuaikan diri dengannya. Contoh yang paling mudah adalah dalam sistem trading.

Misalkan saja anda adalah tipe trend follower . Di tahun 2008, kondisi pergerakan harga di pair GBP/JPY cenderung trending dengan rata-rata pergerakan harga harian 200-300 pips perhari, dengan retrace harian yang bisa mencapai 50% range harian . Tentunya hal ini ideal untuk anda menyimpan take profit 50-100 . Namun, jika anda lihat saat ini range harian GBP/JPY jauh berkurang, sehingga untuk mendapatkan TP 100 pips untuk satu transaksi dalam satu hari cenderung lebih sulit.

Kegagalan mengadaptasikan strategi yang digunakan di tahun 2008 dengan kondisi saat ini akan menyebabkan kegagalan.

Contoh lainnya adalah emas. Masih ingat ketika 2 tahun lalu transaksi di Emas cukup mudah? anda cukup buy dan kemungkinan besar profit. Saat ini tidak lagi seperti itu.

4. Target yang tidak realistis.

Tidak peduli apa kata orang, forex bukanlah cara cepat untuk mendapatkan kekayaan. Karena hal inilah anda perlu menyusun target yang realistis.

Banyak trader yang terjebak dalam kondisi ingin mendapatkan keuntungan besar secara instant. Hal inilah yang menyebabkan mereka menggunakan lot besar tanpa perhitungan, dan pada akhirnya berujung dengan kehilangan seluruh modal (margin call) berulang kali.

Forex trading memang bisa memberikan keuntungan besar, hanya saja membutuhkan proses dan pengaturan keuangan yang jelas. Silahkan susun trading plan serta money management yang bagus, disertai dengan compounding modal juga jika diperlukan. Apabila dilaksanakan dengan disiplin, kemungkinan besar anda akan memetik hasil manisnya dalam waktu yang lebih cepat.

5. Manajemen resiko dan modal yang jelek.

Forex trading identik dengan money management. Besarnya lot yang anda gunakan, ekspektasi profit yang mungkin diraih, berapa nilai resiko yang anda tetapkan, merupakan hal-hal familiar yang akan terus anda atur dan gunakan setiap kali bertransaksi.

Kegagalan dalam mengatur hal ini bisa menyebabkan proses trading anda tidak maksimal. Pernahkah anda mengalami hal ini ; Jumlah profit dari 5-10 kali transaksi anda hilang hanya karena satu transaksi yang loss ? Jika pernah, maka itu adalah contoh paling real dari kurangnya pengaturan resiko dan money management.



 
5 Penyebab Umum Kegagalan Trader Forex


Trading forex sering dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan keuntungan. Karena hal ini juga forex trading mengalami trend booming beberapa tahun terakhir di Indonesia.

Dari sekian banyak trader baru yang terjun dalam dunia forex trading ini, sebagian besar mengalami kegagalan. Berikut ini adalah beberapa faktor umum penyebab kegagalan seorang trader. Tidak hanya trader pemula, rekan trader yang sudah lama berkecimpung pun banyak yang mengalami hambatan oleh faktor-faktor dibawah ini .

1. Tidak menjaga disiplin dalam trading.

Kesalahan besar yang banyak dilakukan trader adalah membiarkan faktor emosi mengambil alih kendali anda saat trading. Menjadi trader forex berarti anda harus siap untuk menghadapi kerugian dalam transaksi. tidak jarang transaksi yang loss dialami sebanyak 2,3,4 kali secara berturut-turut.

Mengalami kerugian besar, ataupun kerugian secara berturut-turut akan sangat menguji mental dan kesabaran dan emosi anda. Karena itulah satu sistem trading serta trading plan harus dijalankan secara disiplin, untuk menghindari faktor emosi yang berlebihan.

2. Trading tanpa rencana / trading plan.

Salah satu langkah pertama dalam investasi adalah mempunyai perencanaan yang jelas, termasuk juga dalam forex trading. Menyusun trading plan yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan trading plan tersebut dengan disiplin merupakan salah satu kunci utama keberhasilan anda.

Trading plan yang bagus memiliki sistem trading. pengaturan money management yang jelas, serta proyeksi keuntungan yang jelas pula. Dengan demikian seluruh langkah anda dalam bertrading akan lebih terencana dan fokus dalam mencapai target.

3. Gagal beradaptasi dengan market.

Forex market merupakan tempat yang fluktuatif. Sebagai trader, anda harus bisa melihat keadaan market dan menyesuaikan diri dengannya. Contoh yang paling mudah adalah dalam sistem trading.

Misalkan saja anda adalah tipe trend follower . Di tahun 2008, kondisi pergerakan harga di pair GBP/JPY cenderung trending dengan rata-rata pergerakan harga harian 200-300 pips perhari, dengan retrace harian yang bisa mencapai 50% range harian . Tentunya hal ini ideal untuk anda menyimpan take profit 50-100 . Namun, jika anda lihat saat ini range harian GBP/JPY jauh berkurang, sehingga untuk mendapatkan TP 100 pips untuk satu transaksi dalam satu hari cenderung lebih sulit.

Kegagalan mengadaptasikan strategi yang digunakan di tahun 2008 dengan kondisi saat ini akan menyebabkan kegagalan.

Contoh lainnya adalah emas. Masih ingat ketika 2 tahun lalu transaksi di Emas cukup mudah? anda cukup buy dan kemungkinan besar profit. Saat ini tidak lagi seperti itu.

4. Target yang tidak realistis.

Tidak peduli apa kata orang, forex bukanlah cara cepat untuk mendapatkan kekayaan. Karena hal inilah anda perlu menyusun target yang realistis.

Banyak trader yang terjebak dalam kondisi ingin mendapatkan keuntungan besar secara instant. Hal inilah yang menyebabkan mereka menggunakan lot besar tanpa perhitungan, dan pada akhirnya berujung dengan kehilangan seluruh modal (margin call) berulang kali.

Forex trading memang bisa memberikan keuntungan besar, hanya saja membutuhkan proses dan pengaturan keuangan yang jelas. Silahkan susun trading plan serta money management yang bagus, disertai dengan compounding modal juga jika diperlukan. Apabila dilaksanakan dengan disiplin, kemungkinan besar anda akan memetik hasil manisnya dalam waktu yang lebih cepat.

5. Manajemen resiko dan modal yang jelek.

Forex trading identik dengan money management. Besarnya lot yang anda gunakan, ekspektasi profit yang mungkin diraih, berapa nilai resiko yang anda tetapkan, merupakan hal-hal familiar yang akan terus anda atur dan gunakan setiap kali bertransaksi.

Kegagalan dalam mengatur hal ini bisa menyebabkan proses trading anda tidak maksimal. Pernahkah anda mengalami hal ini ; Jumlah profit dari 5-10 kali transaksi anda hilang hanya karena satu transaksi yang loss ? Jika pernah, maka itu adalah contoh paling real dari kurangnya pengaturan resiko dan money management.




Terimakasih informasinya gan, Benar sekali hal-hal yang agan sebutkan diatas adalah faktor-faktor yang bisa menyebabkan trader mengalami keruguan atau gagal dalam menjalankan trading. Kegagalan dalam trading tidak hanya terjadi pada trader pemula tetapi trader yang sudah berpengalam pun bisa saja mengalami kegagalan.

 

Waktu Trading Forex Paling Berbahaya

Sebagai trader, tentunya Anda tahu bahwa waktu trading forex bisa kapan saja dalam kurun waktu 24 jam, 5 hari seminggu. Trader pun dapat menentukan sendiri apakah akan bertransaksi di pagi hari, siang, ataupun malam. Namun, apakah Anda tahu akan adanya saat-saat berbahaya untuk bertrading forex? Pada momen-momen ini sangat riskan untuk melakukan open posisi, sehingga trader harus memiliki kewaspadaan tinggi.

waktu-trading-forex-paling-berbahaya-277322-22862.jpeg

Menjelang Penutupan Pasar Akhir Pekan
Detik-detik menjelang penutupan pasar pada Sabtu dini hari (waktu Indonesia Barat) menjadi momok bagi sebagian trader, sehingga banyak yang memilih untuk "tutup toko" saja di hari Jumat. Pasalnya, pergerakan harga menjelang penutupan pasar disinyalir susah dilacak.

Lebih dari itu, open posisi yang dilakukan terlalu dekat dengan waktu penutupan pasar berpotensi floating hingga hari Senin, melewati libur akhir pekan. Padahal, dalam masa itu dimungkinkan terjadi perkembangan-perkembangan mengejutkan yang mengakibatkan munculnya gap besar di awal pekan berikutnya. Target Profit (TP) maupun Stop Loss (SL) bisa gampang ter-trigger; apalagi kalau tidak pasang SL, maka Margin Call pun di depan mata. Mengingat pergerakan ke depan susah dipetakan, maka banyak trader menghindari waktu trading forex ini.

Namun demikian, bukan berarti tabu bertrading atau membiarkan posisi floating di masa-masa tersebut. Trader yang sengaja "pasang jebakan" untuk profit dari gap yang akan muncul di hari Senin pun ada saja. Waktu trading forex manapun pada dasarnya mengandung risiko tersendiri. Pahami saja bahwa jika Anda siap bertrading dengan risiko lebih tinggi, maka potensi profit pun semestinya lebih menggiurkan.



Menjelang Event Terkait Situasi Politik Suatu Negeri
Tahun 2016 dan 2017 diramaikan oleh banyak sekali event semacam ini, ditandai dengan tajuk "referendum" dan "pemilu". Karakteristik event politik adalah momennya tak bisa dipastikan, berbeda dengan rilis data ekonomi yang sudah terjadwal pada kalender forex. Dan biarpun para analis sudah memproyeksinya apa dampaknya bila kubu X mengalahkan Y, tetapi saja pergerakan harga spontan di pasar bisa berlawanan karena adanya faktor euforia.

Ambil contoh Pemilu Presiden AS tahun 2016 lalu. Jauh-jauh hari, para analis memperingatkan bahwa apabila Donald Trump terpilih maka akan memunculkan sederetan bahaya dan ketidakpastian. Namun, segera setelah ia mengalahkan Hillary Clinton, Dolar malah melejit kuat...dan baru sekitar sebulan setelahnya pasar kembali ingat kalau Trump merupakan ancaman bagi stabilitas ekonomi AS maupun Dunia.

Tak hanya event terkait politik. Sebagian trader pun akan menghindari waktu trading forex kapan saja yang berhubungan dengan rilis data ekonomi berpotensi dampak besar. Daripada terlindas volatilitas sesaat, lebih baik cari kesempatan di waktu trading forex lainnya.

Akan tetapi, hanya karena banyak yang menghindarinya dan menilai momen-momen tertentu sebagai waktu trading forex paling berbahaya, tak lantas berarti mustahil untuk profit. Nyatanya, ada juga golongan berjuluk News Trader yang justru sengaja mengincar momen perilisan data ekonomi berdampak tinggi.



Setelah Menang Besar
Apakah Anda termasuk orang yang mengalami loss segera setelah menang besar? Anda tak sendiri. Sindrom ini diderita oleh banyak sekali trader, khususnya pemula. Akar masalahnya ada pada kepercayaan diri berlebihan dan "nafsu" untuk mengejar profit lebih besar lagi.

Lalu, apakah sebaiknya kita stop trading setelah menang besar? Bukan begitu juga. Hanya saja, emosi diri yang hanyut terbawa kegirangan itu perlu dikendalikan jika Anda ingin menjadi trader sukses.

Agar tak terperosok dalam perangkap emosi, sudah banyak sekali artikel di Seputarforex menekankan perlunya rencana trading (trading plan). Dengan rencana trading tersebut, Anda diharapkan sudah memiliki sistem trading tertentu dan tidak menyimpang dari aturan-aturan entry, exit, maupun risk/reward ratio di dalamnya. Tak peduli Anda akan bertransaksi di waktu trading forex paling menguntungkan ataupun paling berbahaya, rencana trading akan berperan sebagai "filter" dari mana Anda bisa menyaring apakah suatu peluang trading itu benar-benar potensial atau justru sebaiknya dilewatkan.


Sumber : seputarforex.com

 

Banyak kisah yang diutarakan oleh saudara-saudara kita, mengenai kehilangan dana karena habis main forex. Modal yang digadang-gadang mampu mengubah nasib, akhirnya malah habis tak tersisa, menghancurkan harapan yang selama ini didambakan. Penyebabnya hanya satu: Margin Call. Apa itu Margin Call? Bagaimana margin call dapat menjadi bencana bagi trader forex? Bagaimana pula cara mencegahnya? Artikel ini akan membahasnya.



Apa itu Margin Call?
Sebelum dibahas lebih dalam, bagi Anda yang masih pemula, silahkan terlebih dahulu membaca artikel khusus margin di halaman ini. Secara singkat, untuk dapat trading di pasar forex dibutuhkan modal yang sangat besar. Untuk membuka 1 lot dibutuhkan jaminan sebesar 10,000 hingga 100,000 USD. Jaminan inilah yang disebut dengan margin.

Margin Call (MC) adalah sistem peringatan jika ekuitas akun trading sudah tidak mencukupi nilai margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi (margin requirement). Jadi, Margin Call merupakan sebuah fasilitas broker yang memperingatkan trader jika ekuitas akun sedang terancam oleh floating loss dari posisi trading saat ini.

Apabila kerugian posisi tersebut terus bertambah dan nilai ekuitas telah berkurang jauh dari margin requirement, maka broker akan menutup sebagian posisi, sampai margin requirement kembali terpenuhi. Penutupan posisi ini disebut Stop Out. Kebanyakan trader Indonesia salah menempatkan pengertian dari Stop Out dan Margin Call. Padahal sejatinya, MC merupakan fitur penyelamat bagi trader-trader yang hampir kehabisan modal.

Tertukarnya istilah ini muncul karena kurangnya pengetahuan trader dalam memahami seluk-beluk dan istilah trading forex. Kebanyakan trader hanya ingin mengetahui cara cepat menjadi kaya melalui trading, tanpa ingin belajar trading forex secara mendalam terlebih dahulu. Selain itu, broker-broker saat ini juga memiliki berbagai macam kebijakan perihal Margin Call dan level Stop Out. Beberapa broker bahkan menetapkan level Stop Out dan Margin Call-nya pada level 100.

draft-revisi-apa-itu-margin-call-282826-21911.jpeg

Sumber : seputarforex.com

 
Harga Bergerak Karena Adanya Transaksi-Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar

Harga bergerak penyebabnya hanya satu yaitu karena adanya transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jika tidak ada transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar maka nilai tukar mata uang atau harga tidak akan pernah berubah dari nilai tukarnya semula. Dengan memahami prinsip ini kita menyadari bahwa kehadiran atau keberadaan pelaku pasar di Forex Market berhubungan langsung dengan perubahan yang terjadi pada harga, karena hanya dengan adanya para pelaku pasar di Forex Market lah maka transaksi-transaksi mata uang memungkinkan untuk terjadi. Jadi jika harga bergerak atau berubah-ubah nilainya maka kita tahu bahwa pelaku pasar ada di pasar saat itu. Nah, dari sini kita dapat memahami mengapa harga terlihat bergerak sangat aktif dan bergerak dalam range yang lebar ketika beberapa Forex Market buka dalam waktu yang bersamaan, karena tentu saja pelaku pasar yang aktif menjadi lebih banyak jumlahnya saat dua buah market atau lebih buka dalam waktu yang bersamaan. Nah, sebagai analis kita harus mengetahui kapan sebuah market buka dan kapan sebuah market tutup serta di market mana saja pelaku pasar banyak berada untuk membantu efektifitas strategi yang kita kembangkan dari analisa yang kita lakukan.

Mengetahui kapan sebuah Forex Market itu buka atau tutup akan membantu kita untuk melihat kecenderungan transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar di setiap Market Session. Informasi ini sangat penting tetapi seringkali banyak analis pemula mengabaikannya. Padahal dengan mengamati pergerakan harga yang terjadi terhadap nilai harga Open (Harga Pembukaan) di setiap Market Session kita secara langsung dapat mengetahui kemana kecenderungan arah pergerakan harga yang terjadi saat ini. Sederhananya kan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu naik jika harga cenderung bermain di atas nilai harga pembukaan sebuah Market Session dan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu turun jika harga cenderung bermain di bawah nilai harga pembukaan sebuah Market Session. Nilai Open atau harga pembukaan di setiap Market Session adalah ibarat nilai harga awal (starting price) sebelum terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar selanjutnya di Session Market tersebut. Jadi dengan kata lain kemana pelaku pasar di setiap Market Session tersebut akan membawa harga dapat kita lihat dengan membandingkan harga yang terbentuk saat ini dengan nilai harga saat Market Session tersebut buka (Open).


 
Harga Bergerak Karena Adanya Transaksi-Transaksi Yang Dilakukan Pelaku Pasar

Harga bergerak penyebabnya hanya satu yaitu karena adanya transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa jika tidak ada transaksi-transaksi mata uang yang dilakukan pelaku pasar maka nilai tukar mata uang atau harga tidak akan pernah berubah dari nilai tukarnya semula. Dengan memahami prinsip ini kita menyadari bahwa kehadiran atau keberadaan pelaku pasar di Forex Market berhubungan langsung dengan perubahan yang terjadi pada harga, karena hanya dengan adanya para pelaku pasar di Forex Market lah maka transaksi-transaksi mata uang memungkinkan untuk terjadi. Jadi jika harga bergerak atau berubah-ubah nilainya maka kita tahu bahwa pelaku pasar ada di pasar saat itu. Nah, dari sini kita dapat memahami mengapa harga terlihat bergerak sangat aktif dan bergerak dalam range yang lebar ketika beberapa Forex Market buka dalam waktu yang bersamaan, karena tentu saja pelaku pasar yang aktif menjadi lebih banyak jumlahnya saat dua buah market atau lebih buka dalam waktu yang bersamaan. Nah, sebagai analis kita harus mengetahui kapan sebuah market buka dan kapan sebuah market tutup serta di market mana saja pelaku pasar banyak berada untuk membantu efektifitas strategi yang kita kembangkan dari analisa yang kita lakukan.

Mengetahui kapan sebuah Forex Market itu buka atau tutup akan membantu kita untuk melihat kecenderungan transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar di setiap Market Session. Informasi ini sangat penting tetapi seringkali banyak analis pemula mengabaikannya. Padahal dengan mengamati pergerakan harga yang terjadi terhadap nilai harga Open (Harga Pembukaan) di setiap Market Session kita secara langsung dapat mengetahui kemana kecenderungan arah pergerakan harga yang terjadi saat ini. Sederhananya kan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu naik jika harga cenderung bermain di atas nilai harga pembukaan sebuah Market Session dan kita tahu bahwa kecenderungan arah pergerakan harga itu turun jika harga cenderung bermain di bawah nilai harga pembukaan sebuah Market Session. Nilai Open atau harga pembukaan di setiap Market Session adalah ibarat nilai harga awal (starting price) sebelum terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar selanjutnya di Session Market tersebut. Jadi dengan kata lain kemana pelaku pasar di setiap Market Session tersebut akan membawa harga dapat kita lihat dengan membandingkan harga yang terbentuk saat ini dengan nilai harga saat Market Session tersebut buka (Open).



Terimakasih informasinya gan, Benar sekali pergerakan mata uang dikarenakan adanya traksaksi-transaksi yang terjadi di pasar forex. Biasanya pergerakan yang tinggi terjadi saat forex market dibuka, ini akan menyebabkan range pergerakan yang cukup tinggi. Sebagai trader kita harus bisa menganalisa pergerakan nilai mata uang akan mengarah kemana sehingga trader bisa menentukan order yang tepat.

 

Bagaimana Cara Membaca Level Margin Call?
Terdapat broker yang menerapkan level MC-nya pada 100%, ada juga yang menepatkannya pada level 40%. Bagaimana cara membaca dan menghitung nilai-nilai tersebut?



A. Margin Call level 100%
Jika pada spesifikasi akun broker Anda dijelaskan bahwa MC levelnya bernilai 100%, hal itu berarti Anda akan mendapatkan peringatan dari broker jika nilai ekuitas anda sama dengan 100% margin requirement.

MC terjadi jika Ekuitas = Margin requirement x 100%

Simak contoh berikut jika Anda masih bingung:

Budi adalah seorang trader dengan Leverage 1:1000 dan ingin membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) pada posisi 1.35000. Maka margin yang Budi butuhkan untuk dapat membuka dan menahan posisinya adalah

Margin Requirement = (1.35000 x 100,000) / 1000 = 135 USD

Ekuitas Budi saat ini adalah 7,000 USD. Jika Budi mengalami kerugian hingga 6,865 USD dan tersisa 135 USD pada akunnya, maka Budi akan mendapat peringatan dari brokernya, atau terkena MC. Mengenai apakah posisi tersebut akan langsung ditutup atau tidak, harus diketahui terlebih dahulu, berapa level Stop Out di broker Budi.



B. Margin Call Level 40%
Pada broker lain, terdapat pula level yang level Margin Call-nya diset pada nilai 40%. Hal ini berarti Anda akan mendapatkan peringatan dari broker jika nilai ekuitas Anda sama dengan 40% dari margin requirement.

MC terjadi jika Ekuitas = Margin requirement x 40%

Mari kita simak contoh yang sama.

Budi seorang trader dengan Leverage 1:1000 dan ingin membeli 1 lot EUR/USD (100,000 basis unit) pada posisi 1.35000. Margin requirement Budi untuk dapat membuka dan menahan posisinya adalah 135 USD. Jika ketentuan Margin Call ada di level 40%, pada kerugian berapa akun Budi akan mendapatkan peringatan Margin Call dari broker?

MC terjadi jika Ekuitas = 135 x 40% = 54 USD

Jumlah Kerugian yang memicu Margin Call = 7,000 - 54 = 6,946 USD

Dengan modal 7,000 USD, Budi akan terkena Margin Call saat kerugiannya mencapai total 6,946 USD, atau ketika sisa akunnya hanya mencapai 54 USD saja. Mengenai posisi akan ditutup, itu juga masih bergantung pada level Stop Out dari broker Budi.

Pasalnya, level Stop Out dari tiap broker juga berbeda-beda. Ada broker yang menempatkan level Stop Out sama dengan Margin Call pada 100%. Ada pula yang menempatkannya pada level 20% margin requirement. Bijaknya, semakin besar level Margin Call dan Stop Out broker Anda, maka dana yang terselamatkan pun lebih besar.​

Sumber : seputarforex.com

 

Bagaimana Cara Mencegah Margin Call?
Tutup posisi trading atau inject (tambah modal) sebelum kena Margin Call.
Jika ternyata dana dalam akun kurang memadai atau mepet, padahal masih ada posisi trading terbuka (floating), maka ada dua pilihan tindakan. Opsi pertama, tutup sendiri posisi trading yang sedang floating loss. Memang sama-sama rugi, tapi jika ditutup sendiri maka kemungkinan loss tidak sebesar jika terkena MC. Opsi kedua, jika menurut Anda tak lama lagi harga akan berbalik, maka setor (inject) dana tambahan ke broker forex Anda agar ketahanan margin meningkat.

Banyak broker yang akan menyarankan Anda untuk meng-inject kembali akun trading dengan modal lebih besar. Alasannya tentu saja agar margin kembali fresh dan posisi dapat ditahan lebih lama. Namun bijakkah hal tersebut dilakukan sebagai seorang trader?

Dari sisi psikologi trading, hal tersebut sama saja dengan Anda tidak mau mengakui kesalahan dalam menganalisa, yang tentu saja dapat berakibat lebih buruk di masa depan. Inject dana hanya bermanfaat jika Anda benar-benar yakin arah harga akan segera berbalik. Namun bagaimana jika harga malah meneruskan perjalanan hingga menghabiskan inject dana yang barusan Anda lakukan? Jika hal tersebut terus-menerus terjadi, tentu inject dana bukan lagi menjadi solusi handal untuk mengatasi kerugian besar akibat Margin Call. Karena itu, mari simak tips-tips selanjutnya untuk mendapat solusi yang lebih baik lagi.



Pilih leverage sewajarnya.
Leverage merupakan senjata utama trader retail dengan modal kecil. Namun, senjata ini juga dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, Leverage dapat membantu trader meraih keuntungan besar dengan modal terbatas. Di sisi lain, Leverage juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit seperti overtrading, overlot, dan kebiasaan buruk lain yang menyebabkan posisi cepat terkena Margin Call. Jadi langkah pertama untuk menghindari Margin Call adalah, bijaklah dalam memilih Leverage.

draft-revisi-apa-itu-margin-call-282826-3398.gif

Money management yang baik.
Pada dasarnya, Anda tidak akan mengalami Margin Call jika memiliki dan patuh terhadap money management yang baik. Dalam salah satu contoh management yang baik, seorang investor hanya mengalokasikan 2% dari ekuitasnya di setiap satu posisi trading. Coba hitung, jika Anda menerapkan prinsip tersebut, mungkinkah Anda mengalami Margin Call?

apa-itu-margin-call-118233-22259.png

Sebagai contoh, Anda memiliki akun trading dengan ekuitas 7,000 USD. Jika hanya dialokasikan 2% dari modal dalam satu posisi, berarti kita hanya perlu menggunakan 140 USD dari akun kita untuk satu posisi. Sehingga jika digunakan aturan yang sama untuk setiap posisi trading, perlu 25 posisi loss agar ekuitas Anda menyentuh angka di bawah 50%. Mengalami kerugian 25 kali secara berturut-turut adalah hal yang cukup mustahil, kecuali jika Anda trading tanpa rencana atau sedang terkena penyakit overtrading.



Pantau Free Margin dan Margin Level sebelum buka posisi trading.
Di MT4, Margin Level dapat mengingatkan Anda mengenai seberapa jauh jarak Anda dari "bencana" Margin Call. Pada platform trading lain, misalnya Streamster Agea, Margin Level kemungkinan tidak ditampilkan, tetapi Anda tetap bisa memantau ketersediaan margin dari menu yang tersedia dalam bentuk Free Margin. Free Margin sering juga disebut sebagai Available Margin atau Usable Margin.

apa-itu-margin-call-118233-23972.jpeg

Aturan "memantau Margin sebelum buka posisi" ini boleh jadi kedengaran remeh. Namun, banyak trader pemula mengabaikan atau tidak tahu tentang ini, sehingga mendadak kaget ketika posisi trading-nya ditutup otomatis oleh broker, segera setelah Open Posisi (OP). Disangka broker main-main, padahal diri sendiri yang lupa menengok berapa banyak ketersediaan margin.



Jangan buka posisi tanpa perhitungan yang baik.
Saat akan OP, selain harus menengok Margin yang masih tersedia dalam Akun, Anda juga perlu menghitung berapa banyak Margin yang dibutuhkan untuk membuka posisi baru. Bisa secara manual dengan menyusun trading plan harian, atau dengan toolssemacam Kalkulator Margin.



Gunakan Stop Loss dan jadikan sebagai teman.
Menaruh Stop Loss di setiap posisi trading akan membantu Anda membatasi loss, sehingga MC dapat dihindari sejak awal. Selain Stop Loss, bisa juga menggunakan Trailing Stop.

Hentikan penggunaan Stop Loss dalam hati! Mulailah berteman dengan Stop Loss saat ini. Terkadang memang harga hanya mengejar Stop Loss Anda lalu kembali ke arah yang diprediksikan. Namun, terkadang harga juga bablas tanpa sempat berbalik lagi dan hanya menyisakan Margin Call. Agar tidak 'merasa dirugikan' oleh Stop Loss, sebaiknya Anda belajar lebih dalam tentang kesalahan-kesalahan umum trader dalam penempatan Stop Loss.



Ikuti terus pengumuman dari broker Anda.
Perlu diketahui, kebanyakan broker menetapkan syarat margin lebih tinggi pada akhir pekan. Contohnya, pada hari biasa hanya memerlukan 1% margin, tetapi untuk menahan posisi selama akhir pekan, margin yang dibutuhkan bisa meningkat hingga 2% atau lebih tinggi. Apabila syarat margin naik, maka Margin Call Level juga akan meninggi. Selain pada akhir pekan, perubahan margin juga acap dilakukan menjelang peristiwa-peristiwa yang diproyeksikan berdampak besar, misalnya Pemilu Presiden AS.

Hal penting yang perlu diingat ialah, Anda harus membaca kebijakan-kebijakan broker yang berkenaan dengan margin secara menyeluruh, agar dapat memahami serta merasa nyaman dengan risiko yang nantinya akan digunakan.



Penutup
Margin merupakan topik yang sensitif, dan beberapa orang memperdebatkan bahwa terlalu banyak margin itu berbahaya. Namun sebenarnya, semua tergantung kepada pertimbangan risiko sendiri; apakah Anda dapat mengatur sisi risiko dan potensi profit di setiap posisi trading yang dibuka.

Margin Call sejatinya bukanlah musuh yang harus Anda takuti atau bahkan hindari. Margin Call justru dapat menyelamatkan akun trading Anda dari kebangkrutan total. Hal ini tentu saja patut disyukuri dan diambil pelajaran. Jika Anda masih sering mengalami Margin Call, mungkin sekarang saatnya kembali memperdalam ilmu dasar trading Anda. Ulangi kembali mengkaji strategi (lakukan backtest maupun forward test), pahami dan terapkan prinsip money management yang baik, serta tuntun mental Anda ke jalan yang benar.


Sumber : seputarforex.com

 

Persiapan Mental Seorang Trader Forex

Sebelum menjadi seorang trader forex beneran, maksudnya benar-benar terjun di account riil (live), Anda tentu telah mempersiapkan diri dengan membekali pengetahuan yang cukup luas baik dari sisi analisa fundamental maupun analisa teknikal. Anda juga tentu telah melakukan transaksi berkali-kali dalam account demo dengan nyaris tanpa pengaruh emosi karena mungkin Anda merasa tidak kehilangan apapun. Kerugian yang Anda alami juga hanya angka-angka fiktif. Namun hal ini bisa berubah total ketika kemudian Anda mulai trading di account riil.

Dengan sikap mental yang masih sama ketika Anda trading di account demo, Anda akan mengalami kesulitan dalam menjalankan rencana trading, apalagi jika Anda sangat berharap account Anda bisa berkembang dengan cepat. Mental seorang trader forex beneran seharusnya dipersiapkan sejak masih trading di account demo, sehingga ketika terjun di account riil Anda merasa seperti membuka account demo baru. Tergantung pada karakter pribadi (personality) Anda, aspek mental dalam trading tidak mudah untuk dirumuskan, bahkan di Amerika Serikat ada psikiater yang khusus menangani trader. Namun demikian, secara umum dan sederhana Anda mesti mempersiapkan sikap mental seperti berikut:

persiapan-mental-seorang-trader-forex-117959-1.jpg

Bisa menerima kerugian seperti layaknya seorang trader profesional
Sikap mental seorang trader forex profesional yang telah sukses tentu layak digunakan sebagai acuan. Para trader profesional selalu berpikir untuk menghasilkan profit konsisten dalam jangka panjang (bisa bulanan, kwartalan atau tahunan). Sistem tradingmereka telah teruji dan selalu diperbaiki dari waktu ke waktu hingga mempunyai angka harapan profit(expectancy) yang cukup tinggi. Bagi mereka kerugian bukanlah masalah serius karena mereka trading untuk profit (play to win), bukan trading untuk tidak loss (playing not to lose). Kerugian adalah kenyataan yang selalu ada dalam trading dan Anda harus bisa menerima. Jika dalam jangka panjang profit Anda masih dirasakan belum cukup, cobalah untuk selalu memperbaiki sistem trading Anda hingga menghasilkan angka harapan profit yang lebih besar.

Entry berdasarkan sinyal trading, tidak mencoba mengendalikan pasar
Jika Anda terlalu berlebihan dalam melakukan analisa pasar (over analyzing), Anda cenderung untuk membenarkan prediksi Anda yang berarti Anda telah mencoba mengendalikan pasar. Semua variabel dalam pasar tidak ada yang bisa Anda kendalikan agar mengikuti kehendak Anda. Satu-satunya variabel yang bisa Anda kendalikan adalah diri Anda sendiri. Anda tentu tidak bisa mengendalikan para trader di bank untuk membuka posisi buy atau sell sehingga harga bergerak naik atau turun seperti yang Anda inginkan. Hal ini bukan berarti Anda harus mengabaikan analisa fundamental karena faktor fundamental sama pentingnya dengan teknikal, tetapi hendaknya Anda hanya entry atau exit berdasarkan sinyal trading yang telah Anda sepakati dan tidak berlebihan dalam analisa. Kendalikan diri Anda dengan mengalahkan ego Anda. Biarlah pasar bergerak seperti apa adanya karena dalam trading pasarlah yang
paling benar.

Komitmen untuk selalu berlatih mengendalikan emosi dari waktu ke waktu
Emosi dalam trading tidak bisa begitu saja bisa cepat dihilangkan. Perlu waktu yang cukup lama untuk bisa benar-benar trading dengan tanpa emosi. Emosi bisa merusak rencana trading yang pada akhirnya membuat hasil trading Anda meleset jauh dari yang Anda perkirakan. Anda harus mempunyai komitmen untuk selalu berlatih mengendalikan emosi setiap kali Anda akan memulai aktivitas trading. Itulah sebabnya perlu sebuah checklist keadaan emosi dalam rencana trading sebagai feedback untuk memperbaiki kestabilan emosi Anda.

Komitmen untuk bisa bekerja keras dan terus belajar
Seperti Anda ketahui, pasar forex selalu berubah dari waktu ke waktu dengan dinamika yang sangat tinggi. Berbagai indikator fundamental silih berganti mendominasi sentimen pasar. Berbagai isu politik maupun isu ekonomi global terus-menerus mengalir. Untuk bisa sinkron dengan kondisi pasar Anda dituntut untuk terus meng-update pengetahuan Anda tentang pasar. Anda mesti komit untuk bisa kerja keras guna memperoleh hasil trading yang maksimal.

Sumber : seputarforex.com

 

Cara Termudah Menjadi Trader Forex Yang Profit

Bagaimana cara termudah menjadi trader forex yang profit? Menurut Boris Schlossberg, forex expert dari BK Asset Management, cara termudah menjadi trader yang profitable dan menghasilkan uang adalah dengan tidak menghilangkan uang.

Bagaimana agar kita tidak menghilangkan uang? Berikut saran-sarannya.

Menyingkir Dari Pasar Ketika Kondisi Tak Tepat Untuk Strategi Trading Kita
Dalam newsletter-nya awal minggu ini, Schlossberg memaparkan bahwa bila strategi trading forex adalah penentu kesuksesan, maka kebanyakan trader akan jadi super kaya. Tapi nyatanya, semua trading forex sesungguhnya didasarkan pada dua strategi: trending atau tidak. Saat harga berada di level tinggi, Anda buy dengan harapan momentum bakal terus mendorong harga naik, atau sell dengan harapan akan terjadi reversal.

Ada ribuan variasi manajemen trading yang bisa meningkatkan atau menurunkan kemungkinan sukses Anda, tetapi pada akhirnya apabila Anda trading breakout di pasar yang sedang ranging atau memprediksi reversal saat pasar trending, maka Anda takkan menang. 90% dari semua strategi trading sukses hanyalah soal bagaimana menyingkir dari pasar ketika strategi Anda bertemu dengan kondisi pasar yang tidak tepat.

cara-termudah-menjadi-trader-forex-yang-profit-275153-1.jpg

Pemahaman ini sejalan dengan salah satu trader yang pernah aktif menulis di Seputarforex, Greenpips, yang menyatakan bahwa "Standing aside is a position". Pokok pentingnya adalah, sebaiknya Anda memahami karakteristik market sebelum mengambil posisi. Kalo market dianggap tidak menarik, tak ada sinyal, atau lainnya, maka tak ada salahnya untuk tidak melakukan OP. Terkadang tidak mengambil posisi justru bisa menjadi keputusan yang lebih baik ketimbang melakukan buy atau sell.

Mengeliminasi Error
Schlossberg juga mengutip sebuah wawancara Aaron Fifield dengan Adrian Dey, seorang mantan pelaut profesional yang banting setir jadi day trader, dalam sesi podcast "Chat with Traders". Dalam wawancara tersebut, Dey menyampaikan bahwa yang menjadiakar dari semua sukses jangka panjang dalam trading forex adalah proses, bukan performa. Ia pun berhasil merubah diri dari trader yang loss menjadi trader yang profit lumayan bagus, hanya dengan melacak error dalam kegiatan tradingnya.

Error seperti apa yang dilacak oleh Adrian Dey? Berikut beberapa diantaranya:

  1. Tidak buka posisi trading ketika sistem menunjukkan ada sinyal.
  2. Tergesa-gesa untuk entry dan terlalu dini saat buka posisi.
  3. Ketinggalan entry dan terlambat buka posisi.
  4. Buka posisi dengan ukuran yang salah berdasarkan parameter kontrol risiko Anda.
  5. Mencabut stop loss yang sudah dipasang sebelumnya.
  6. Memasukkan take profit yang keliru.
  7. Buka posisi trading yang sama sekali diluar setup Anda.
Patut untuk dicatat bahwa semua error itu tak ada hubungannya dengan setup trading. Semuanya adalah kejadian-kejadian yang muncul di luar setup.

Dengan kata lain, cara termudah untuk meningkatkan profitabilitas Anda sebagai trader bukanlah dengan mengutak-atik parameter/setup strategi trading yang dijalankan, melainkan dengan mengeliminasi error yang selama ini Anda lakukan.

Jadi, Schlossberg menyarankan: Begitu Anda selesai membuat dan mantap dengan suatu sistem trading, buatlah sebuah akun "serius" di mana satu-satunya hal yang Anda lakukan adalah bertrading sesuai dengan sistem itu. Kemudian buatlah juga sebuah akun "main-main" di mana Anda bisa error sesuka hati dan bereksperimen dengan ide-ide baru. Nantinya, Anda akan terkejut melihat betapa besar perbedaannya.

Sumber : seputarforex.com

 

5 Aturan Money Management Paling Simpel Dan Populer

Money Management adalah salah satu aspek terpenting dalam trading forex, tetapi seringkali diabaikan. Tak sedikit pula trader yang salah paham tentang aturan Money Management. Yang jadi kambing hitam saat terjadi kegagalan trading biasanya adalah strategi, dan trader pun umumnya lebih rajin mencari sistem trading "holy grail" ketimbang MM yang ampuh. Namun, hal ini bisa dipahami karena memang seluk beluk aturan Money Management bisa amat rumit. Untuk membantu Anda menata MM, berikut 5 aturan Money Management paling simpel dan populer di kalangan trader:

5-aturan-money-management-paling-simpel-dan-populer-275067-1.jpg

1. 1% Rule
Aturan Money Management dengan 1% Rule menyatakan bahwa Anda sebaiknya tidak mempertaruhkan lebih dari 1% ekuitas dalam satu posisi trading. Umpamanya, apabila Anda bertrading dengan modal $1000, maka berdasarkan 1% Rule, janganlah mengalokasikan lebih dari $10 per trading.

Sepintas terdengar simpel, tetapi penerapannya bisa cukup memusingkan. Umpamanya bila dengan modal tadi Anda bertrading dengan ukuran lot mini 0.1, berarti stop loss harus ditempatkan sekitar 10 pip dari posisi entry. Sempit sekali, bukan? Dan stop loss sesempit ini bisa dianggap sama saja dengan mengundang loss. Namun, jika Anda menggunakan lot mikro 0.01, maka stop loss bisa ditempatkan sekitar 100 pip dari posisi entry.

Dari contoh itu dapat dipahami bahwa aturan Money Management bukan cuma berkaitan dengan berapa modal yang akan dipakai, tetapi juga berapa besar lot dan dimana stop loss akan ditempatkan setiap kali buka posisi.

Ada beberapa variasi dari 1% Rule. Trader bermodal lebih besar bisa saja menerapkan aturan 1% atas keseluruhan modal. Artinya, tak peduli berapa posisi trading yang dibukanya, total dana yang dipertaruhkan tak melebihi 1% dari modal. Ada juga yang merubah persentase aturan ini dengan 2%, 5%, dan lain-lain, tergantung dengan kekuatan dana yang dimiliki dan seberapa besar risiko yang berani ditanggung.

2. Risk/Reward Ratio
Konsep MM yang umumnya dianggap paling ideal adalah menggunakan rasio risk/reward, khususnya 1:2. Aturan Money Management ini berarti bila Anda berani menanggung risiko sebesar $10, maka idealnya bisa menghasilkan $20 jika profit. Dengan rasio risk/reward 1:2, maka untuk setiap kali profit bisa mengcover satu loss sebelumnya sekaligus menangguk untung. Dengan ini, loss bisa di-cover sedikit demi sedikit dan keuntungan bisa dihimpun, asalkan Win Rate dari sistem trading yang sudah dibuat itu minimal 60%.

3. Menggunakan Leverage Besar
Aturan Money Management yang satu ini menguntungkan bagi trader bermodal recehan, tetapi sebenarnya cukup kontroversial. Pada umumnya, trader bermodal besar cenderung menggunakan leverage rendah di angka puluhan saja. Namun, trader kecil dengan modal di bawah $10,000 biasanya menggunakan leverage 1:100 atau lebih agar bisa mendapatkan profit. Untuk memenuhi kebutuhan ini, banyak broker telah menyajikan pilihan leverage bahkan hingga 1:1000.

Keuntungan bagi trader yang menggunakan leverage ini jelas. Semakin besar leverage-nya, maka makin besar lah kekuatan margin/equity dalam akun untuk menahan posisi floating, sehingga tidak mudah terkena Margin Call juga. Tapi di sisi lain, leverage yang kelewat besar mengaburkan trader dari risiko pasar yang sesungguhnya. Profit yang nampaknya besar ternyata lebih kecil, sedangkan loss kecil-kecilan lama-lama menggunung tanpa disadari.

4. Trading Pair Dengan Spread Rendah
Banyak trader memilih pair currency untuk ditradingkan secara asal-asalan, tanpa menyadari bahwa keputusan seperti itu bisa berdampak besar bagi Money Management yang dijalankan. Contohnya, bertrading pada pair eksotik bisa menimbulkan biaya spread antara 50 pips atau lebih. Bayangkan betapa sulitnya menggapai target profit dengan spread selebar itu. Solusi yang dipilih oleh banyak trader adalah dengan memilih bertrading pada pair-pair paling likuid saja, seperti pair-pair mayor, di mana spread hanya dalam hitungan satu digit atau malah di bawah 1 pip.

5. Menetapkan Target Realistis
Ini boleh jadi merupakan aturan Money Management paling simpel, tapi paling sering diabaikan trader. Karena bermimpi kaya mendadak, maka trader menargetkan return 100% dalam sebulan. Memang ada trader tertentu yang kabarnya bisa meraup profit gila-gilaan seperti itu, tetapi boleh jadi mereka lebih berpengalaman dan bertrading dengan modal lebih besar.

Keserakahan seringkali menjadi biang kerok kerugian trader, maka berhati-hatilah untuk tidak terhanyut godaan setan yang satu ini. Tetapkanlah target yang realistis, baik itu dalam trading harian, mingguan, maupun bulanan.

Sumber : seputarforex.com

 

Rasio Risk Reward Dalam Forex

Rasio risk reward adalah rasio yang digunakan oleh banyak investor/trader untuk membandingkan imbal hasil yang diharapkan dari sebuah investasi dengan jumlah risiko yang diambil untuk mendapatkan imbal hasil tadi. Rasio ini diperhitungkan secara matematis dengan membagi besar potensi kerugian trader jika harga bergerak ke arah yang tak terduga sebelumnya (dengan kata lain: risiko) dengan besar potensi profit yang diharapkan akan diterima trader ketika posisi ditutup (dengan kata lain: reward) (menurut investopedia).

rasio-risk-reward-dalam-forex-226708-1.jpg

Jadi, mari saya jelaskan lebih lanjut tentang rasio risk reward. Katakanlah Anda ingin trading pada pair EURUSD. Anda menggunakan 0.1 lot dengan stop loss 30 pips dan target profit 60 pip. Rasio risiko Anda (dari stop loss) dan reward (dari target profit) adalah 1:2 (30:60), dimana Anda bertrading dengan jumlah dua kali lipat risiko Anda. Rasio risk reward akan berbeda-beda bagi setiap trader. Berdasarkan strategi-strategi tradingnya dan situasi pasar, rasio risk reward setiap trading pun tak selalu sama.

Sebagai trader forex sendiri, saya masih berjuang untuk mengikuti rasio risk reward yang bagus. Saya biasanya vertrading dengan rasio risk reward 1:1 yang merupakan rasio risk reward standar dalam trading. Tetapi menurut saya, rasio risk reward 1:1 tidak begitu bagus bila Anda tidak memiliki strategi trading yang tidak benar-benar bagus. Mengapa? mari saya beri beberapa contoh:

Contoh 1
Anda memiliki strategi trading yang mempunyai kemungkinan menang (winning rate) 60%. Lalu Anda menggunakan rasio risk reward 1:1 dalam setiap trading yang Anda lakukan. Misalkan dalam sebulan Anda membuat 20 trading dengan 20 pips stop loss dan target profit. Berapa pips yang akan Anda dapatkan di akhir bulan?

Kemungkinan menang 60% dari 20 kali trading = 12 trading sukses (8 trading loss)
(12 trading sukses x 20 pips ) - (8 trading loss x 20 pips) = 240 pips - 160 pips = 80 pips

Jadi, pada akhir bulan Anda akan mendapatkan profit 80 pips. Tetapi itu JIKA strategi Anda memiliki kemungkinan menang 60%. Jadi, bagaimana jika kemungkinan menang kurang dari 50%? Jawabannya adalah dengan meningkatkan rasio risk reward Anda.

Contoh 2
Sebut saja Anda hanya memiliki kemungkinan menang (winning rate) 40%. Anda menggunakan rasio risk reward 1:3, dengan stop loss 20 pips dan target profit 60 pips. Jadi, berapa pips yang akan Anda dapatkan di akhir bulan?

Kemungkinan menang 40% dari 20 trades = 8 trading sukses (12 trading loss)
(8 trading sukses x 60 pips) - (12 trading loss x 20 pips) = 480 pips - 240 pips = 240 pips

Meskipun Anda menggunakan strategi dengan kemungkinan menang 40%, Anda masih bisa menghasilkan uang! Dalam opini saya, adalah salah kaprah jika orang berbicara tentang seberapa tinggi persentase kemungkinan menang Anda. Perhitungan diatas membuktikan bahwa dengan kemungkinan menang 40% pun, Anda masih bisa menghasilkan uang.

Jadi, ini terserah Anda sekarang. Saya harus mengakui bahwa saya tidak selalu menggunakan rasio risk reward yang lebih besar, dan kadang-kadang sulit untuk menggunakan rasio risk reward 1:3 (atau yang lebih tinggi), tetapi saya ingin menunjukkan pada Anda bahwa kemungkinan menang (winning rate) itu bukan segalanya. Yang akan membuat Anda sukses dalam bertrading forex adalah persentase kemungkinan menang yang bagus dan sebuah rasio risk reward yang bagus pula, disertai dengan money management yang tepat.

Sumber : seputarforex.com

 
Trading Forex Tanpa Loss


Satu pertanyaan yang sering muncul adalah ; adakah cara trading forex tanpa loss ? Jawabannya adalah tidak ada. Trading forex tanpa loss merupakan satu hal yang banyak dicari oleh sebagian trader. Sayangnya pencarian ini sia-sia belaka.

Saat anda trading forex, hasil dari transaksi yang anda lakukan hanyalah dua ; profit atau loss (BEP tidak kita hitung ya). Dari sini saja sudah bisa kita lihat bahwa pada akhirnya hukum probabilitas akan berlaku. Satu waktu transaksi yang anda lakukan pasti akan mengalami loss atau kerugian.

Teknik trading forex tanpa loss pada umumnya hanya booming pada satu kurun waktu yang singkat. Masih ingat dengan trading emas dulu ? Dulu disebutkan jika trading emas online tidak akan mengalami kerugian, anda cukup buy saja dan seiring waktu pasti akan profit. Jika hal ini dilakukan sekarang, kemungkinan besar anda akan sering gigit jari.

Sama juga dalam trading forex. Banyak faktor yang menyebabkan satu sistem trading bisa bekerja dengan baik atau tidak.

Cara trading forex tanpa loss memang tidak ada,akan lebih baik jika anda lebih fokus pada akumulasi profit yang didapat dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan cara sederhana ini, kondisi mental anda akan lebih terjaga dan tidak akan terjebak dalam situasi ‘balas dendam’ saat mengalami kerugian ketika trading.


 
Trading Forex Tanpa Loss


Satu pertanyaan yang sering muncul adalah ; adakah cara trading forex tanpa loss ? Jawabannya adalah tidak ada. Trading forex tanpa loss merupakan satu hal yang banyak dicari oleh sebagian trader. Sayangnya pencarian ini sia-sia belaka.

Saat anda trading forex, hasil dari transaksi yang anda lakukan hanyalah dua ; profit atau loss (BEP tidak kita hitung ya). Dari sini saja sudah bisa kita lihat bahwa pada akhirnya hukum probabilitas akan berlaku. Satu waktu transaksi yang anda lakukan pasti akan mengalami loss atau kerugian.

Teknik trading forex tanpa loss pada umumnya hanya booming pada satu kurun waktu yang singkat. Masih ingat dengan trading emas dulu ? Dulu disebutkan jika trading emas online tidak akan mengalami kerugian, anda cukup buy saja dan seiring waktu pasti akan profit. Jika hal ini dilakukan sekarang, kemungkinan besar anda akan sering gigit jari.

Sama juga dalam trading forex. Banyak faktor yang menyebabkan satu sistem trading bisa bekerja dengan baik atau tidak.

Cara trading forex tanpa loss memang tidak ada,akan lebih baik jika anda lebih fokus pada akumulasi profit yang didapat dalam satu kurun waktu tertentu. Dengan cara sederhana ini, kondisi mental anda akan lebih terjaga dan tidak akan terjebak dalam situasi ‘balas dendam’ saat mengalami kerugian ketika trading.


 
Back
Top