nanya seputar Sultan agung, arti tangan & 700 orang yang dipenggal karena kalah perang saja

Administrator

Administrator
cuma nanya ya, karena belum tahu


- ini ada gambar dari film Sultan agung (2018) / lukisan

attachment.php


attachment.php


arti tangannya begini ada yang tahu kira2 apa ya? agamanya saat itu udah Islam ya, mirip gerakan tangan Buddha, yang artinya mungkin keseimbangan



- Dari wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Sultan_Agung_dari_Mataram:
pada 27 Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala.
karena kalah perang, dari anggapan zaman saat itu harus dihukum mati & cara kejam kepala di penggal ya? meskipun sudah berjuang, dan banyak sekali sekitar 700 orang, bukan hanya 2 pemimpinnya. mirip hukuman harakiri di jepang?
 

Attachments

  • sultan agung.jpg
    sultan agung.jpg
    147.8 KB · Views: 192
  • sultan agung 2.jpg
    sultan agung 2.jpg
    202.2 KB · Views: 370
cuma nanya ya, karena belum tahu

itu salahsatu adab cara duduk dalam tata krama jawa kuno. Jenis2 duduk seperti lungguh, linggih, thengguk. Tergantung dalam situasi apa dan cara duduk juga berbeda.

“Duduk’ (bahasa Jawa: lungguh, linggih, thengguk) diartikan sebagai suatu kegiatan pada waktu meletakkan tubuh dengan pantat sebagai tumpuan, disertai bermacam cara dan posisi anggota badan yang lain. Misal kaki lurus, ditekuk, mengantung, badan tegak lurus, condong ke depan atau ke belakang dan lain-lain. Dalam hal ini tidak ada aktivitas berpindah tempat.

mengenai 700 orang yang dipenggal karena kalah perang. msh banyak perdebatan. karena kebenaran sejarah tak berbanding lurus dengan kebenaran dalam film layar lebar. harus ada literatur yang valid utk menjelaskannya
 
Last edited:
Back
Top