Imam Nahrawi Tersangka

spirit

Mod
KPK Duga Duit Suap Untuk Imam Nahrawi Mengalir ke Pihak Lain

8695a64f-9af3-4ec8-b209-4134dee683e5_169.jpeg

KPK menemukan sejumlah fakta-fakta terkait kasus dugaan suap dana hibah KONI yang menjerat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. KPK menduga uang yang diterima Nahrawi juga mengalir ke pihak lain.

"Yang perlu dipahami adalah ada fakta-fakta di mana kami menduga uang tersebut tidak hanya diterima oleh satu orang," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah di KPK Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2019).

Febri belum menjelaskan pihak lain yang dimaksud tersebut. Menurutnya, KPK kini masih terus menelusuri dan mencari bukti-bukti terkait hal itu.

"Nah ini tentu akan kami dalami lebih lanjut, bagaimana sebenarnya rangkaian peristiwanya kepentingannya apa dan siapa saja pihak yang diduga menerima itu akan menjadi concern dari KPK," sebutnya


 
Imam Nahrawi Pamitan: Selamat Tinggal Kemenpora!

46328103-24b3-455e-82a9-71e75ab420ab_169.jpeg

Perjalanan Imam Nahrawi sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (menpora) ditutup pada Kamis (19/9/2019). Dia pamit sekaligus izin untuk menghadapi tugas barunya.

Tak sampai 24 jam setelah dinyatakan menjadi tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Imam langsung mengajukan pengunduran diri kepada Presiden RI Joko Widodo di Istana, Kamis (19/9/2019). Dari istana Imam ngantor di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat. Bukan untuk melakukan tugas seperti biasanya, Imam sudah ditunggu deretan acara yang harus dihadiri oleh dirinya sendiri.

Dimulai pamitan bersama pegawainya, jumpa pers dengan pewarta, sampai mengemasi barang-barangnya di ruangannya, lantai 10 gedung Kemenpora. Imam juga menyempatkan diri salat ashar bersama stafnya di lantai 10 dan pejabat eselon.

Ya, Imam pamit. Dia akan menjalani tugasnya yang baru. Bukan sebagai menteri melainkan menyelesaikan kasus hukum yang menimpanya.

Imam dijadikan tersangka kasus suap dana hibah KONI. Dia diduga menerima total suap Rp 26,5 miliar oleh KPK.

Sejak tiba di kantor, Imam yang hanya mengenakan kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam hanya sempat mengganti alas kakinya. Dari sendal sepatu hingga sepatu olahraga berwarna hitam.

Setelah itu, dia datang untuk bertemu para pewarta yang sudah menunggu statmentnya di lobi Kemenpora sejak siang.

"Assalamualaikum wr wb

Bismillah. Dengan memohon ridho Allah SWT serta ucapan terimakasih, terimakasih, dan terimakasih, yang sebesar-besarnya terhadap presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla, dan sekaligus permohonan maaf saya terhadap beliau bapak Presiden, ketum PKB, ketum PB NU, dan seluruh rakyat Indonesia. Sekaligus saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya sahabat-sahabat saya di Kemenpora seluruh pejabat semua staf dan karyawan, honorer, mulai dari security, eselon 1.

Bahwa pada hari ini Kamis 19 September 2019, saya Imam Nahrawi sudah menyampaikan surat pengunduran diri ke hadapan Presiden Jokowi sebagai Menpora 2014-2019 dengan harapan saya harus fokus menghadapi dugaan tuduhan KPK.

Sudah barang tentu saya akan ikuti proses hukum yang ada dengan sebaik mungkin dengan terus menerus mendorong prinsip praduga tak bersalah sekaligus kita menunggu sebaik-baiknya nanti alat-alat bukti yang dimiliki KPK dengan tanpa membuat wacana terlebih dahulu karena saya tidak seperti yang dituduhkan mereka.

Kita ikuti proses dengan baik sebagai warga negara yang taat hukum, saya ingin fokus hadapi itu sekaligus saya mohon doa kepada semuanya, keluarga, guru-guru saya, kyai saya, sahabat-sahabat, saudara-saudara saya di kementerian. Semoga saya bisa hadapi proses hukum ini dengan lancar dan tentu dengan pertolongan Allah SWT.

Saya berharap kepada seluruh sahabat-sahabat saya di sini, tetap kerja dengan baik, tetap lakukan yang terbaik, tunjukkan prestasi dan prestasi karena kita pernah melakukan dan melaksanakan amanat besar negara yaitu Asian Games dan Asian Para Games dan event lain dengan sukses dan itu dicatat sejarah. Jangan berhenti berkarya terobosan dan mendedikasikan penuh kepada negeri ini karena olahraga indonesia harus bangkit. Kepada para pelatih atlet dan seluruh stakeholder dan wartawan yang terus memberikan support tunjukkan bahwa Indonesia bisa jadi rujukan negara mana pun dalam hal prestasi olahraga tanah air.

Juga para pemuda jangan pernah putus asa patah arang menghadapi apapun karena semua itu sudah di... oleh Allah SWT. terus optimis dan laksanakan semua di hadapan kita dengan tulus ikhlas.


Jalani Tugas Baru

Usai pamit Imam memang tak benar-benar berhenti tanpa melakukan apa-apa. Menteri Bangkalan itu akan fokus untuk menjalani tugas barunya. Dia pun meminta doa.

"Terakhir, sore hari ini, saya mohon pamit dari Kemenpora, saya sudah selesaikan tugas di sini dan setelah ini saya hadapi tugas baru dan mohon doanya tugas baru ini bisa saya laksanakan dengan kuat dengan sepenuh hati.

Terimakasih kepada para wartawan, semuanya, kepada seluruh rakyat Indonesia, izinkan saya berjuang menghadapi ini. Semoga Allah memberikan pertolongan dan semoga teman-teman semua yang dapat masalah apa saja, sekecil apa saja, di keluarga, di kantor, di masyarakat, semoga allah memberikan kemudahan sehingga kita bisa melewati semua cobaan.

"Terimakasih sahabat-sahabat ku, orang-orang hebat semuanya. Para staf ahli dan staf khusus, dan seluruh staf saya, lanjutkan perjuangan ini jangan pernah berhenti berjuang demi masa depan olahraga dan pemuda tanah air. Terima Kasih."


Imam kemudian pergi dengan memberi salam hormat untuk terakhir kali. Dia menumpangi mobil dinas menuju rumah dinas Widya Chandra. Di sana, bisa jadi, Imam juga akan segera berkemas.



 
Back
Top