Kenali Penyebab HIV-AIDS dan Cara Penularannya

spirit

Mod
2f6eda3d-d88c-4581-8db1-4cb383ac9f13_169.jpeg

HIV termasuk salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS). Hal ini dapat terjadi, baik pada pria maupun wanita. Infeksi ini disebabkan karena virus dengan nama yang sama yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dikutip dari Mayo Clinic, jika tidak di tangani dengan obat-obatan atau tindakan yang tepat, infeksi ini dapat berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa, yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.

Dalam penularan penyakit ini, seseorang bisa tertular jika terjadi kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina yang terinfeksi. Namun, kebanyakan orang yang terkena virus ini karena melakukan hubungan seks dengan penderita, tanpa menggunakan kondom.

Tidak hanya itu, ada beberapa cara yang umumnya dapat menularkan melalui:

1. Melakukan hubungan seks

Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks, baik melalui vagina ataupun dubur (anal). Meskipun jarang ditemui, infeksi HIV ini juga dapat menular lewat seks oral.

Tapi, penularan melalui seks oral hanya terjadi saat ada luka terbuka di mulut si penderita, seperti gusi berdarah ataupun sariawan.

2. Berbagi jarum suntik

Berbagi jarum suntik dengan penderita HIV adalah cara yang paling umum dan dapat menyebabkan seseorang tertular virus ini. Misalnya, penggunaan jarum saat membuat tato ataupun penggunakan zat narkotika.

3. Transfusi darah

Penularan infeksi HIV bisa ditularkan melalui cairan tertentu yang ada di dalam tubuh, yang dapat mengandung konsentrasi HIV yang tinggi. Cairan tersebut antara lain air mani, cairan vagina dan dubur, ASI, serta yang paling utama adalah darah.

HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah, jika seseorang menerima donor darah dari penderita infeksi tersebut. HIV juga ditularkan, saat cairan dari seseorang yang memiliki jumlah virus yang dapat diukur dalam tubuhnya (HIV-positif) langsung masuk ke aliran darah, atau melalui selaput lendir, luka, atau luka terbuka seseorang tanpa HIV (HIV-negatif).

4. Bisa ditularkan dari ibu ke anaknya

Infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin yang dikandungnya. Selain itu, HIV juga bisa menular saat persalinan hingga menyusui. Hal ini terjadi karena darah ibu yang mengidap HIV akan terpapar langsung ke anaknya.

5. AIDS dapat terjadi saat HIV sudah berkembang

Umumnya, AIDS disebabkan oleh HIV juga. Jika penderita HIV tidak mendapatkan pengobatan yang memungkinkan, virus tersebut akan terus bertambah hingga menghancurkan sel CD4. Saat jumlah CD4 orang tersebut turun hingga di bawah 200, maka mereka telah menderita AIDS.

Selain itu, seseorang dengan HIV dapat menderita AIDS saat mengalami infeksi oportunistik. Ini dapat terjadi jika orang yang mengidap HIV tidak diobati atau mendapatkan pengobatan untuk menjaga sistem imunnya. Alhasil, virus itu akan terus menyerang tubuh dan berkesempatan untuk menginfeksinya lebih jauh lagi.
Baca juga: HIV Menular di Toilet Umum? Mitos-mitos Berikut Tak Perlu

 
Back
Top