Citos Mau Dijual ke Siapa?

spirit

Mod
c5965451-0470-4782-bb91-8d408dbfbb4c_169.jpg

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bakal menjual asetnya seperti kantor dan Cilandak Town Square (Citos) untuk menyicil dana nasabah. Namun, kabarnya aset ini akan dijual lagi ke sesama BUMN.

Hal itu diungkapkan oleh Ekonom senior Faisal Basri, dia mendengar kabar bahwa Citos akan dibeli sesama BUMN. Dia menilai harusnya aset Citos tidak lagi jatuh ke tangan BUMN, pasalnya tidak tepat perusahaan milik negara mengurus mal.

"Saya dengar, Citos masa yang beli harus BUMN juga. Apa urusannya BUMN urusin mal? Udah kesurupan setan apa ini ya? Jadi anti persaingan semua, kalau gini semua mah monopoli," kata Faisal dalam sebuah diskusi di Kantor Pusat ISEI, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020).

Dia menyebut PT Bahana yang sudah menawar Citos. Menurut Faisal kalau dijual ke sesama BUMN pun bisa saja dana yang diterima Jiwasraya akan lama prosesnya.

"Bahana katanya yang mau beli, nah ini kan prosesnya juga lama. Nggak bisa cepat, mesti ajukan dulu ke DPR. Kalau swasta yang bisa beli bahkan lebih mahal kenapa nggak," ungkap Faisal.

Dia menyebut harusnya Citos ditawarkan ke investor Jepang, terlebih lagi Citos letaknya strategis dan dekat dengan MRT. Bisa saja setelah dibeli investor Jepang, Citos akan disulap menjadi kawasan terintegrasi.

"Coba itu kan dekat MRT, tawarin orang Jepang mau pasti. Dia bikin kawasan pemukiman atau apa, jual mahal juga mau," kata Faisal.

Dia juga menyebutkan tawarkan saja Citos ke Sultan Brunei Darussalam, tanpa babibu dana segar akan segera diterima. "Atau tawarin aja sekalian ke Sultan Brunei, langsung bayar cash, duitnya langsung dipakai kan bisa," ungkapnya.

Pemerintah pun buka suara, benarkah Citos akan dibeli oleh sesama BUMN?

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan bahwa Citos memang bisa saja dibeli oleh perusahaan pelat merah lain.

Namun dia enggan menyebutkan perusahaan BUMN mana yang mau membeli Citos dari tangan Jiwasraya.

"Aset yang dijual nanti bisa saja yang (beli) BUMN juga, tapi nggak hanya Citos. Tujuannya untuk bisa membayar dana nasabah," kata Arya ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

detikcom sendiri sudah mencoba mengkonfirmasi kabar yang diembuskan Faisal Basri langsung ke PT Bahana, namun perusahaan masih enggan memberi komentar apapun.

Kembali ke Arya, dia menegaskan Citos bukanlah aset yang disita Kejaksaan Agung (Kejagung) dari para tersangka skandal Jiwasraya. Dia bilang, aset tersebut bisa dijual, namun butuh waktu lama.

"Kan banyak yang mengatakan, kenapa nggak pakai aset diambil dari pelaku atau tersangka yang sudah ditangkap di Jiwasraya. Problemnya di masalah waktu," ungkapnya.



 
Back
Top