Karena Cinta, Putri Kerajaan Arab Saudi Pilih Dieksekusi Mati

Status
Not open for further replies.

spirit

Mod
160ccc82-56a1-4918-a13c-3407dcb44f7d_43.jpeg

Putri Misha'al dan kekasihnya/Foto: YouTube​

Seorang Putri Arab Saudi bernama Misha'al binti Fahd al Saud bernasib tragis karena ketahuan menjalin hubungan asmara. Dia merupakan anggota dari Dinasti Saud, cucu dari Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, yang merupakan kakak dari Raja Khalid, Raja Arab Saudi saat itu.

Misha'al lahir pada 1958 dan meninggal karena dieksekusi pada 15 Juli 1977. Dilansir dari dawn.com, kisah yang dianggap sebagai skandal besar tersebut berawal saat keluarganya mengizinkan dia menuntut ilmu di Libanon.

Di sana, dia bertemu dan menjalin hubungan asmara dengan seorang pria bernama Khaled Al-Sha'er Mulhallal. Setelah diketahui, ternyata Mulhallal adalah keponakan dari Ali Hassan Shaer, duta besar Arab Saudi di Libanon.

Seperti yang diketahui, Arab Saudi punya aturan yang ketat terkait hubungan dan pertemuan antara perempuan dan laki-laki. Hubungan Misha'al dan kekasihnya dinilai melanggar larangan serius. Fakta sederhananya, apa yang mereka lakukan tersebut dianggap perzinahan karena keduanya belum menikah.

Menurut beberapa informasi yang didapat pula, saat itu Putri Misha'al telah bertunangan dengan pria lain. Namun meski begitu, dengan kepribadian Mulhallal yang sopan dan baik, Misha'al terus melanjutkan hubungan terlarang tersebut hingga akhir hidupnya.

Merasa hubungan yang mereka jalin tidak mendapat restu dari keluarga kerajaan, Putri Misha'al bersama kekasihnya mengatur rencana untuk kabur dan kawin lari. Putri Misha'al berusaha memalsukan kematiannya, seolah dia mati tenggelam dan jasadnya tidak ditemukan. Hal itu dilakukan supaya dia bisa kabur ke luar negeri bersama kekasihnya.

Dia menyamar sebagai pria, namun sayangnya dia dan Mulhallal berhasil ditemukan saat pemeriksaan di Bandara Jedaah. Kemudian, mereka berdua langsung dikembalikan ke keluarga kerajaan.

{Minggu} Karena Cinta, Putri Kerajaan Arab Saudi Pilih Dieksekusi MatiPutri Misha'al dan kekasihnya/Foto: YouTube
Menurut hukum Saudi, dibutuhkan setidaknya empat pria dewasa yang menjadi saksi atas tindak perzinahan yang mereka lakukan. Opsi lainnya, memilih salah satu terdakwa untuk mengakui perbuatan mereka.

Pengakuan tersebut harus diucapkan dengan kalimat: 'Saya telah melakukan perzinahan' yang diulang sebanyak tiga kali.

Keluarga kerjaan tidak serta merta melepas Misha'al menjalani hukuman tersebut. Bahkan keluarga sang putri memohon kepada Mulhallal untuk tidak mengaku dan meminta Misha'al agar berjanji tidak saling bertemu lagi.

Namun, Misha'al menolak dan langsung mengakui tuduhan itu. Akibatnya Putri Misha'al yang saat itu baru berusia 19 tahun dieksekusi bersama kekasihnya di taman Gedung Ratu Arab Saudi.

Sang putri ditutup matanya, disuruh berlutut dan dieksekusi atas perintah kakeknya karena dianggap mencemarkan nama baik keluarga kerajaan. Dan kekasihnya setelah dipaksa melihat eksekusi itu, dipenggal kepalanya oleh algojo.

Kematian Putri Mish'al menjadi akhir dari kisah cinta mereka. Setelah eksekusi tersebut, aturan mengenai wanita Arab semakin ketat. Peristiwa ini diangkat dalam sebuah film dengan judul 'Death of Princess'



~haibunda.com​
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top