CSR Halo Jasa Pada Musim Penghujan

dianmarcia23

New member
photo-1523772721666-22ad3c3b6f90

Photo by Erik Witsoe on Unsplash

Pada awal tahun 2020, Halo Jasa mengadakan kegiatan amal atau kegiatan Corporate Relationship Responsibility (CSR) yang menyasar para tukang ojek online, yaitu membagikan jas hujan secara gratis. Dipilihnya jas hujan dalam kegiatan amal ini didasari oleh keluhan para tukang ojek online yang mengaku omsetnya merosot kala musim penghujan tiba. Karena mereka tidak mengambil orderan lantaran tak mempunyai jas hujan untuk penumpang.

Dari sanalah ide tercetus, sehingga Halo Jasa mengadakan CSR berupa pembagian jas hujan. Kegiatan ini juga selaras dengan misi yang diusung oleh PT Halo Komunikasi Sejahtera ialah memberdayakan kaum informal agar penghasilan mereka tetap terjaga dan selalu berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat.

Pembagian jas hujan ini dilakukan pada tanggal 4 & 14 Januari 2020 di delapan area sekitar Jakarta, area yang menjadi tempat para tukang ojek daring berkumpul untuk mencari penumpang. Delapan tempat tersebut diantaranya area stasiun-stasiun besar Jakarta seperti stasiun Palmerah Juanda, dan Tebet. Serta shelter-shelter semisal shelter area Sunter dan Kemayoran. Dengan pembagian jas hujan ini diharapkan para tukang ojek dapat kembali bekerja sedia kala sehingga penghasilan mereka pun tidak terganggu.

Menariknya lagi bahwa kepentingan perusahaan dan kegiatan amal berupa CSR bisa berjalan secara bersamaan. Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran para vendor untuk tetap melayani jasa massage panggilan ketika perusahaan yang menjadi mitra mereka tengah melakukan CSR. Sehingga mereka boleh dikatakan sangat brilian pasalnya untung dan amal jalan terus secara bersamaan.

Dari ide CSR yang dilakukan oleh PT Halo Komunikasi Sejahtera, mencerminkan bahwa kegiatan amal atau CSR tak melulu harus dengan alokasi dana yang besar. Sebagaimana dana untuk menanam seribu pohon dan edukasi pendidikan. Dengan begitu semua kegiatan CSR di masa silam bisa bermetamorposa menjadi kegiatan kecil rutin yang malah dampaknya sangat terasa bagi masyarakat menengah ke bawah.

Dengan begitu juga perusahaan-perusahaan startup atau yang masih berkembang bisa mengadakan CSR sesuai dengan kemampuannya. Mereka pun tak harus berpusing-pusing dengan budgetin dana yang besar mereka tinggal observasi lapangan. Apa yang dikeluhkan saat itu, bisa langsung action. Dan bisa ambil hal-hal sederhana namun sangat dibutuhkan masyarakat. Mungkin bagi-bagi kuota gratis, makanan dan minuman untuk ojol dan sebagainya.

Tentu hal ini menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan startup di Indonesia untuk melakukan CSR. Bahwa kegiatan amal bisa dilakukan sedini mungkin dan dilakukan dengan cara yang paling sederahana tanpa mengurangi esensi dari kegiatan amal atau kegiatan CSR itu.

Jadi kini persoalannya bukan tentang seberapa besar dana CSR tersebut diberikan tetapi persoalannya tentang seberapa berdampak kah dana CSR tersebut. Dan yang pastinya mau kah si perusahaan itu untuk bergerak sebagaimana action yang telah dilakukan Halo Jasa. Tentunya harus mau donk, sebab perusahaan memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat salah satunya dengan mengadakan kegiatan amal.

Nah, menurut kamu kegiatan CSR seperti apa yang cocok dilakukan oleh perusahaan rintisan. Apa harus berhubungan dengan teknologi atau malah ke arah hal-hal yang menjadi kebutuhan primer layaknya sembako?

Jadi sudah siapkan kamu untuk melakukan CSR?
 
Last edited:
Back
Top