6 Tips dan Trik agar Tidur Teratur dan Sehat pada Abad Pertengahan

spirit

Mod
w1200

Mempunyai aktifitas sepanjang hari mungkin menyebabkan kita kekurangan waktu untuk tidur, atau bahkan ketika kita seharusnya tertidur, kita tidak bisa melakukannya. Mungkin kita penasaran apa yang dilakukan pendahulu kita ketika mereka mendapatkan masalah yang sama dan solusi apa yang mereka lakukan untuk mendapatkan porsi waktu tidur yang ideal.

Membuat tidur normal menjadi rutinitas

Faktanya, mereka percaya bahwa menjaga jam tidur yang tetap adalah salah satu kunci untuk menjaga tubuh, pikiran dan jiwa agar tetap teratur. John Wesley, pemimpin gerakan Metodis, menggemakan pandangan leluhurnya di abad ke-17 ketika dia menasihati para pengikutnya untuk meletakkan segala sesuatu yang mereka kerjakan sampai pagi. "Pertahankan jam tidur Anda atau semuanya berakhir".

Jam tidur yang teratur juga dianggap sebagai barometer penting bagi kesehatan spiritual seseorang. Mereka yang membuat jam tidur tidak menentu, atau berbaring di tempat tidur terlalu lama, mengundang berbagai cacian. Elizabeth Livingston yang berusia lima belas tahun, seorang pelayan di kamar pribadi ratu Charles II, Catherine dari Braganza, menyebut dirinya sendiri sebagai "pemalas Soloman" ketika dia mengaku "berbaring di tempat tidur sampai tengah hari".

Makan dengan benar dan mengatur posisi tidur dengan benar

Pada abad ke-17, apoteker Prancis bernama Philippe Sylvestre Dufour menyatakan bahwa teh dan kopi harus dihindari sebelum waktu tidur, karena hanya berguna bagi mereka yang “akan belajar di malam hari”.

Nasihat medis modern awal menarik kaitan erat antara tidur yang sehat dan pencernaan yang sehat. Dalam bukunya tahun 1534, Castel of Helth, pengacara dan sarjana humanis Sir Thomas Elyot menyatakan bahwa: "Pencernaan menjadi lebih baik, atau lebih sempurna dengan tidur, tubuh lebih berisi dan membuat mental kita lebih stabil."

Memposisikan posisi tubuh dengan benar ketika tidur dianggap dapat mempercepat pencernaan. Kita disarankan untuk tidur dengan posisi "tertopang dengan baik", dengan kepala terangkat untuk membuat kemiringan ke bawah menuju perut, sehingga mencegah regurgitasi makanan.

Mereka juga mengingatkan untuk berganti posisi tidur pada malam hari. Menghadap sisi kanan memungkinkan untuk makanan turun dengan mudah ke dalam ulu hati. Berbalik menghadap ke sisi kiri yang lebih dingin setelah beberapa jam melepaskan uap perut yang telah menumpuk di sisi kanan, dan menyebarkan panas lebih merata ke seluruh tubuh.

Menjadikan tempat tidur sebagai

Orang-orang telah lama menghargai keamanan, dan kenyamanan yang datang dengan tidur di tempat tidur mereka sendiri. Dan mereka tidak menerima menerima dengan baik saat tempat tidur mereka itu diganggu. Seperti sebuah dongeng terkenal Robert Southey pertama kali menjadi populer pada tahun 1830-an. Dan itu pasti terjadi di era modern awal.

Tempat tidur dipandang memiliki fungsi sosial, ritual dan emosional yang penting, serta menjadi tempat penyegaran, kenyamanan dan keamanan. Nenek moyang modern awal kita sering tidur di tempat tidur dan diselimuti selimut yang diwariskan melalui keluarga mereka, atau dihadiahkan kepada mereka setelah menikah atau melahirkan anak.

Mengatur suhu ruangan agar tetap sejuk

Pakar tidur modern percaya bahwa suhu ruangan optimal untuk tidur nyenyak adalah 18,5 °C. Para pendahulu modern awal kita mungkin tidak mengetahui rahasia data yang akurat seperti itu, tetapi itu tidak menghentikan mereka untuk sangat menyadari bahwa suhu ruangan panas yang berlebihan suasana ideal untuk tidur.

Jadi apa yang mereka lakukan agar kamar tidur mereka tetap segar dan sejuk? Mereka membuka pintu dan jendela, untuk memastikan aliran udara yang konstan, dan mempermanis udara dengan aroma mawar dan bunga lainnya. Mereka juga memakai selimut atau kain tipis lainnya karena sensasi sejuk dan menyegarkan yang didapatkan ketika mereka tidur.

'Berbicara dengan Tuhan'

Sekarang mungkin dianggap sudah kuno di zaman kita yang lebih sekuler, tetapi, pada abad 16 dan 17, doa adalah bagian integral dari rutinitas tidur kebanyakan orang. Dan ada alasan bagus mengapa berdo'a untuk 'berbicara dengan Tuhan' sebelum tidur bisa membuat diri menjadi lebih terjaga ketika tidur.

Seperti yang dikatakan oleh dokter dan pendeta Thomas Browne dalam karyanya yang paling terkenal, Religio Medici (1643), tidur adalah "kematian yang secara harfiah kita lakukan setiap hari. Jadi, seperti halnya kematian, saya tidak berani mempercayainya tanpa do'a”.

Membuat obat sendiri di rumah

Ketika kita tidak bisa tidur, banyak dari kita sekarang menempuh 'jalan pintas' dengan menkonsumsi pil tidur. Tindakan tersebut tidak berlaku bagi penderita insomnia pada zaman modern awal. Mereka harus sedikit lebih kreatif dengan membuat obat mereka sendiri.

Pada saat itu pembuatan obat tidur buatan sendiri adalah salah satu kegiatan yang wajib dilakukan di setiap rumah. Sebuah buku resep yang ditandatangani oleh Elizabeth Jacobs pada 1654. Salah satunya dirancang "Untuk membuat pria tertidur", dengan bahan utama biji poppy dicampur dengan bir, anggur putih, atau anggur yang diperkaya tergantung pada usia pasien.

**

Referensi: historyextra​
.
 
Back
Top