Depresi

spirit

Mod
depresi-0-alodokter.jpg

Depresi adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah 2 minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial , hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Depresi pada wanita sering dikaitkan dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah kehamilan, atau menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang memastikan penyebab lebih seringnya depresi terjadi pada wanita.

Gejala Depresi

Ada ciri-ciri psikologi dan fisik yang menunjukkan seseorang terkena depresi. Ciri-ciri psikologi seseorang yang mengalami depresi adalah:

  • Mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan
  • Tidak stabil secara emosional
  • Merasa putus asa atau frustrasi

Ciri-ciri fisik dari seseorang mengalami depresi adalah:
  • Selalu merasa lelah dan tak bertenaga
  • Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa penyebab yang jelas
  • Menurunnya selera makan

Penyebab Depresi

Depresi lebih sering dialami oleh orang dewasa, dan penyebabnya diduga berhubungan dengan faktor genetik, hormon, dan zat kimia di otak. Beberapa faktor pemicu terjadinya depresi, di antaranya:

  • Mengalami peristiwa traumatis
  • Memiliki penyakit kronis atau serius
  • Mengonsumsi jenis obat tertentu
  • Memiliki riwayat gangguan mental lainnya
  • Memiliki tekanan batin, misalnya karena masalah keuangan atau masalah rumah tangga
  • Memiliki pola pikir yang salah, misalnya toxic positivity

Pengobatan Depresi

Dalam mengobati depresi, psikiater dapat melakukan beberapa cara berikut:

  • Melakukan psikoterapi, untuk membantu mengatasi masalah akibat depresi
  • Memberikan obat antidepresan, untuk mengatasi depresi pasien
  • Memberikan terapi kejut listrik, untuk mengubah kinerja otak pasien
  • Menjalani perawatan di rumah sakit jika mengalami depresi yang parah


~alodokter.com
 
104856_10-12-2020_16-20-44.webp

Waspada, Ini Bahaya Depresi yang Bisa Terjadi pada Remaja

Depresi remaja adalah masalah kesehatan mental serius yang dapat menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat secara terus-menerus. Kondisi ini memengaruhi cara remaja berpikir, merasakan, dan berperilaku, dan dapat menyebabkan masalah emosional, fungsional, dan fisik. Meskipun depresi dapat terjadi kapan saja dalam hidup, tapi gejala depresi remaja mungkin berbeda dengan orang dewasa.

Masalah-masalah seperti tekanan teman sebaya, ekspektasi akademis, dan perubahan tubuh dapat membawa banyak perasaan naik-turun pada remaja. Bagi beberapa remaja, perasaan sedih itu lebih dari sekedar perasaan sementara, dan bisa menjadi gejala depresi. Lantas, apa bahaya depresi pada remaja yang perlu diwaspadai?

Dampak Depresi pada Remaja

Depresi pada remaja dapat menimbulkan konsekuensi serius dan membutuhkan pengobatan jangka panjang. Bagi kebanyakan remaja, gejala depresi dapat mereda dengan pengobatan, seperti pengobatan medis dan konseling psikologis.

Remaja yang mengalami depresi berisiko tinggi mengalami banyak masalah serius karena mereka berjuan untuk mengatasi rasa sakit emosional yang dirasakan.

Masalah Perilaku di Rumah
Remaja yang depresi mungkin mulai menarik diri dari anggota keluarga karena sejumlah alasan. Depresi dapat menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung, yang mengakibatkan sikap negatif yang berkelanjutan atau bahkan pembangkangan. Gejala depresi juga bisa menyebabkan remaja merasa tidak dicintai atau tidak diinginkan.

Merasa Selalu Bersaing dan Mudah Tersinggung
Kelelahan dan kekurangan energi adalah gejala umum depresi. Karena tingkat energi yang rendah, remaja mungkin merasa lebih sulit untuk berkompetisi dalam bidang akademis atau lainnya. Gejala umum lainnya, yaitu mudah tersinggung, kurang percaya diri, dan kesulitan bergaul dengan teman sebaya membuat partisipasi dalam bidang apapun menjadi tantangan.

Prestasi Sekolah Menurun
Depresi dapat membuat remaja sulit fokus dalam bidang akademis. Gejala seperti kesulitan berkonsentrasi, kurang tertarik pada pelajaran, kelelahan, perubahan suasana hati, dan perasaan tidak berharga dan tidak mampu dapat mengganggu kinerja di sekolah. Penurunan nilai akademis terkadang menjadi tanda bahwa remaja mungkin sedang mengalami gejala depresi.

Memiliki Masalah Sosial
Depresi dapat membuat remaja sulit berhubungan dengan orang lain. Ia akan sering merasa tidak berharga atau tidak layak diperhatikan orang lain. Remaja yang depresi juga cenderung menarik diri dari pergaulan, yang menyebabkan perasaan kesepian dan terisolasi.

Penyalahgunaan Zat
Banyak peristiwa dimana remaja beralih ke obat-obatan dan alkohol dalam upaya mengobati diri sendiri dari depresi, mengatasi kesulitan tidur, dan mengatasi pikiran untuk bunuh diri.

Perasaan depresi dapat membuat remaja mencoba obat-obatan atau alkohol, dan penggunaan yang berkelanjutan bisa menyebabkan perasaan depresi yang berkelanjutan juga.

Perilaku Berisiko
Depresi juga meningkatkan perilaku berisiko pada remaja. Tindakan tersebut seperti mengemudi sembarangan atau ugal-ugalan, melakukan hubungan seks bebas, atau terlibat dalam aktivitas ilegal. Konsekuensi dari tindakan ini sering kali dapat menghancurkan sekaligus mengubah hidup remaja.

Menyakiti Diri Sendiri
Perilaku melukai diri sendiri yaitu secara sengaja dalam upaya untuk mencoba mengekspresikan atau mengendalikan rasa sakit batin. Tindakan ini seperti melukai diri sendiri, memukul diri sendiri, mencabut rambut, dan mencabut kulit. Perilaku impulsif ini dapat dilakukan berulang kali.


 
Back
Top