Apa Pentingnya K3 / HSE ?

people-working-factory-touching-with-elbows-greeting-due-corona-virus-infection_11033984.htm


A. Deskripsi K3 / HSE
Apakah yang dimaksud dengan Pekerjaan K3 atau HSE? Sebenarnya K3, HSE, SHE atau EHS? Peran HSE (Health Safety environment) atau disebut juga dengan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan lingkungan Hidup di berbagai perusahaan dan Industri sangat dibutuhkan. Bagaimana menjamin keselamatan pekerja, kesehatan pekerja dan lingkungan hidup disekitarnya, namun di dunia pekerjaan sendiri belum banyak yang paham tentang apa itu K3 atau HSE dan seperti apa gambarannya, bahkan orang2 yang bekerja di HSE belum tentu dengan latar belakang yang sesuai.
Setiap perusahaan saat ini diwajibkan untuk menerapkan K3 di lingkungan perusahaan tanpa terkecuali dalam situasi pandemi saat ini yang bisa dilakukan secara online. Dasar hukum K3 di Indonesia adalah Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan UU no 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Definisi K3 dibagi 3 antara lain :
• Secara Filosofi : suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah dan rohaniah tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya, hasil kerja dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
• Secara Keilmuan : ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadi kecelakan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran dan pencemaran lingkungan.
• Secara Etimologi : merupakan suatu upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaan ditempat kerja, bagi orang lain yang memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi dapat digunakan secara aman dan efisien dalam pemakaiannya.
Sistem K3 adalah pendekatan formal, top-down, di seluruh organisasi untuk mengelola risiko keselamatan dan memastikan efektivitas pengendalian risiko keselamatan. Ini mencakup prosedur, praktik, dan kebijakan sistematis untuk manajemen risiko keselamatan.
Kursus AHLI K3 Full-Online Bersertifikat ini akan membantu peserta untuk memahami struktur dan elemen SMS. Akan belajar bagaimana memprioritaskan dan mengurangi risiko, mengevaluasi efektivitas risiko dan mengembangkan keterampilan dalam mendeteksi, mengendalikan dan mencegah kesalahan dalam organisasi.

B. Tujuan Pelatihan K3
1. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja
3. Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
4. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi tingginya baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri atau pekerja bebas dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.
5. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktifitas faktor manusia dalam produksi.
Ruang Lingkup k3
Ruang lingkup keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air maupun diudara yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Indonesia. (UU No. 1/ 1970).

C. Syarat Dasar K3
Syarat dasar K3 menurut Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 3 :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja
2. Mencegah dan mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan
4. Memberi jalur evakuasi pada keadaan darurat
5. Memberi P3K
6. Memberi APD pada pekerja
7. Menjaga dan mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas , radiasi, kebisingan dan getaran
8. Mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja dan keracunan
9. Penerangan yang cukup dan sesuai.

D. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Terjadinya kecelakaan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab dalam usaha produksi yang melibatkan tenaga kerja, mesin dan peralatan serta bahan yang digunakan. Interaksi ketiga faktor tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja yang berdampak pada kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan maupun pencemaran lingkungan kerja.

E. Teori Domino
1. Lemahnya kontrol, berdasarkan pada program yang tidak sesuai standar, tidak sesuai kepatuhan pelaksaan.
2. Sebab dasar, terdapat faktor perseorangan dan faktor kerja.
3. Penyebab langsung, ada perbuatan tak aman dan kondisi tak aman.
4. Insiden, yaitu kejadian kontak dengan energi atau bahan zat.
5. Kerugian, yaitu kecelakaan dan kerusakan yang tidak diharapkan.

F. Akibat Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja bisa diibaratkan sebuah gunung es yang diatasnya terlihat kecil tetapi dibawahnya ternyata lebih besar. Jadi, ada kerugian akibat kecelakaan yang bisa terlihat (atas gunung es) dan kerugian akibat kecelakaan kerja yang tidak terlihat (bawah gunung es).

1. Kerugian yang terlihat :
• Korban Jiwa
• Korban Luka
• Biaya Pengobatan
• Kerusakan Properti

2. Kerugian yang tidak terlihat :
• Tuntutan ganti rugi
• Masa depan keluarga
• Profit perusahaan turun
• Trauma jangka panjang
• Merusak nama baik perusahaan
• Biaya rekrutmen tenaga kerja
• Biaya melatih karyawan baru
• Turunnya nilai investasi
• Proses produksi terhenti
• Pembanguan kembali fasilitas

Sebagai contoh kerugian akibat kecelakaan kerja di industri Migas apabila proses produksi berhenti 1 jam saja dikarenakan sebuah kecelakaan itu bisa mengalami kerugian mencapai 5-10 Milyar Rupiah bahkan bisa lebih, anda bisa bayangkan apabila proses produksi berhenti dalam beberapa hari.

G. Tanggap Darurat
1. Pengertian Tanggap Darurat
Keadaan sulit yang tidak terduga yang memerlukan penanggulangan segera supaya tidak terjadi kecelakaan.
2. Ruang Lingkup Tanggap Darurat
• Kebakaran yang gagal dipadamkan regu pemadam kebakaran perusahaan
• Peledakan
• Kebocoran gas, cairan atau material berbahaya yang tidak dapat diatasi dalam waktu singkat
• Keracuran
• Bencana alam
• Perampokan
• Ancaman bom
• Demonstrasi / unjuk rasa
• Huru-hara

3. Pelaksanaan Tanggap Darurat Secara Umum
• Matikan / hentikan seluruh proses produksi / mesin atau aktifitas kerja
• Segera menuju titik evakuasi dengan mengikuti jalur evakuasi darurat
• Selamatkanlah aset yang mungkin bisa diselamatkan seperti dokumen, laptop dan lainnya
• Tetap tenang dan cepat bertindak
• Informasikan pada petugas tanggap darurat perusahaan apabila ada rekan yang masih tertinggal / terperangkap
• Tetap diarea aman hingga ada interuksi dari petugas yang berwenang.

H. Siapa yang Harus Mengikuti Pelatihan-Pelatihan K3?
• Manajer Keselamatan dan Kepatuhan
• Personil keamanan regional, dan lapangan
• Siapapun yang bercita-cita untuk membangun kualitas manajemennya

I. Contoh Materi Pelatihan K3
 Pengantar Sistem Manajemen Keselamatan
 Sistem Menejemen
 Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Struktur Teori SMS
 Perbedaan Antara Edisi ke-3 dan Edisi ke-4
 Komponen SMS
 Kebijakan Keamanan
 Dokumentasi Keamanan
 Perencanaan Tanggap Darurat
 Manajemen Risiko Keselamatan
 Identifikasi bahaya
 Tugas beresiko
 Mitigasi risiko
 Manajemen Data Keamanan
 Pelaporan Kejadian
 Dokumentasi SMS
 Akuntabilitas Keamanan
 Pengambilan Keputusan Berbasis Data Keselamatan
 Jaminan Keamanan
 Pemantauan dan pengukuran kinerja keselamatan
 Manajemen Perubahan
 Perbaikan terus-menerus
 Promosi Keselamatan
 Komunikasi keselamatan
 Budaya dan Pelatihan Organisasi
 Faktor manusia
 Faktor-faktor yang mempengaruhi Efisiensi SMS
 Alat untuk Efisiensi SMS

J. Kesimpulan
Berbagai jenis pelatihan-pelatihan K3 berfungsi untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kemampuan pekerja mengenai K3 dengan materi yang diberikan pada Pelatihan K3 tentang prosedur pelaksanaan pekerjaan dan pengetahuan tentang bahaya-bahaya yang ada di sekitar mereka dan cara pencegahannya tergantung jenis perusahaan, seperti perusahaan kontraktor, kimia, gas hingga listrik yang hanya bisa dilakukan oleh instansi yang sudah diberi kepercayaan pemerintah.

K. Setelah menyelesaikan beberapa program Pelatihan K3, manajer, staf atau karyawan diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab Ahli K3
2. Menjelaskan hak pekerja dalam bidang K3
3. Menjelaskan kepada pengusaha bahwa upaya K3 menguntungkan bagi perusahaan
4. Menjelaskan tujuan sistem manajemen K3 (SMK3)
5. Menjelaskan sistem pelaporan kecelakaan
6. Menganalisa kasus kecelakaan, mengetahui faktor penyebabnya dan dapat menyiapkan laporan kecelakaan kepada pihak terkait.
7. Mengenal tugas, tanggung jawab dan wewenang organisasi, mengenal pembinaan dan pengawasan K3 di tingkat perusahaan, Nasional dan Internasional
8. Mengidentifikasi obyek pengawasan K3
9. Mengetahui persyaratan dan pemenuhan terhadap peraturan perundangan di tempat kerja.
10. Mengetahui persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
11. Mengetahui proses audit dan ruang lingkupnya untuk mengukur tingkat pencapaian.

Sumber : https://www.bmgtraining.co.id/pelatihan-training-k3-umum
 

Attachments

  • HSE Manajemen.jpg
    HSE Manajemen.jpg
    23.7 KB · Views: 8
Back
Top