Ini Bidang PNS yang Bakal Diganti Robot

spirit

Mod
infografis-jokowi-lebih-pilih-robot-daripada-pns_169.jpeg

Jakarta, CNBC Indonesia - Birokrasi yang efektif dan efisien harus melibatkan teknologi di dalamnya. Bahkan untuk posisi admin, seharusnya

"Ini bukan barang yang sulit. Barang yang mudah dan memudahkan kita untuk memutuskan sebagai pimpinan di daerah maupun nasional," ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan seluruh kementerian/lembaga saat memberikan pengarahan dalam pembukaan Musrenbangnas RPJMN 2020-2024 pada Desember 2019 lalu.

"Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepet sekali kalau kita pakai AI. Tidak bertele-tele, tidak muter-muter," tegasnya.

Pada sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) juga tidak semakin terbebani akibat tingginya kebutuhan untuk membayar gaji dan tunjangan PNS. Belum lagi pensiunan PNS yang juga harus ditanggung negara.

Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara (BKN) yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (23/11/2021), jumlah PNS per 30 Juni 2021 adalah 4,08 juta orang. Di mana porsi tebesar adalah instansi daerah dengan 77% atau 3,1 juta orang.

Sementara itu jumlah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Indonesia adalah 49 ribu orang dengan komposisi terbesar juga daerah sebanyak 95% atau 47 ribu.

statistik-pns-dok-bkn-4.jpeg

Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BKN, Satya Pratama menyampaikan penekanan wacana ini bukan berarti seluruh PNS akan dipecat. Melainkan kolaborasi antara sumber daya manusia dan teknologi.

"Tidak (dihilangkan), tetap ada PNS. Namun jumlahnya tidak gemuk atau besar," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Konsep ini butuh perencanaan yang lebih matang dan komperhensif. Sehingga waktu yang dibutuhkan juga tidak singkat. "Itu masih dikaji lebih lanjut," jelasnya.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya sempat meneliti kemungkinan rencana tersebut. Teknologinya bisa disediakan oleh pemerintah maupun swasta, namun masalah yang muncul adalah ketidakmampuan PNS untuk memanfaatkan teknologi.

Misalnya untuk menggantikan eselon III dan eselon IV dengan robot dibutuhkan sebuah data latih yang dari data itu akan dihubungkan dengan algoritma. Barulah robot atau kecerdasan buatan akan bisa menggunakan algoritma dari data tersebut.

.
 
ada bagusnya ini jika diterapkan agar menghasilkan kinerja yang kredibel. penghematan APBN juga
 
hore-gaji-ke-13-pns-cair-hari-ini_169.png


Pandemi Covid Bikin PNS Diganti Robot Dipercepat

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi pemerintah untuk mengganti Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan robot sudah berlangsung sejak lama. Namun saat ini makin dipercepat, terutama karena adanya pandemi Covid-19.

Perlu diakui bahwa Covid-19 membuat layanan pemerintah yang berhubungan langsung dengan masyarakat tidak bisa dilakukan secara fisik. Maka teknologi digital menjadi pilihan untuk bisa tetap melayani masyarakat di tengah ancaman kesehatan.

"Seiring dengan situasi yang tidak pasti dan kompleks plus pandemi Covid-19, maka transformasi digital dalam pelayanan yang diberikan oleh dan manajemen ASN dipercepat," ujar Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama kepada CNBC Indonesia, Rabu (1/12/2021).


Percepatan transformasi digital birokrasi pemerintah ini ditujukan untuk mengurangi porsi PNS yang ada. Bahkan saat ini porsi abdi negara diakui sudah berkurang sejak 2015 silam.

Dari data BKN, tercatat jumlah PNS pada tahun 2015 sebanyak 4.593.604 orang dan turun tajam di 2020 menjadi 4.168.118 orang. Kemudian per 30 Juni 2021 jumlah PNS tercatat sebanyak 4.081.824 orang.

"Sebenarnya jumlah ASN saat ini di Indonesia terus menurun karena PNS yang pensiun tidak sebanding dengan jumlah yang direkrut. Namun, dengan transformasi penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik maka diharapkan pelayanan publik/masyarakat dapat terus berjalan dengan baik," jelasnya.

Diharapkan transformasi digital birokrasi ini bisa terus berlanjut sehingga pemerintah bisa mengurangi jumlah PNS secara perlahan. Terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik.

"Jadi kedepannya formasi PNS akan tidak gemuk, karena penggunaan IT dan digitalisasi pelayanan publik," pungkasnya.

.
 
Back
Top