Manfaat Menciptakan Kenangan Positif bagi Anak saat Kecil

d-net

Mod
w1200

Hal-hal positif yang menjadi pengalaman anak akan membekas kuat dalam memori otak. Kejadian yang sarat dengan rasa bahagia akan dikenang kuat oleh anak sampai dewasa.

Apa manfaatnya bagi anak?

Kemampuan anak beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain sangat erat kaitannya dengan pengalaman yang dialami anak pada masa kecil.

Pengalaman positif dan kerja otak

Otak bekerja dengan sangat cepat dan akurat. Kemampuan otak meringkas, menyimpulkan dan memberi akses terhadap informasi sangat bergantung pada seberapa banyak informasi yang disimpan otak sejak masa kecil.

Di umur 1-3 tahun otak menyimpan apapun input yang didapat melalui indra penglihatan, pendengaran, peraba, penciuman, dan perasa. Kelima indra ini memiliki peran handal menciptakan database di dalam otak kita.

Nah, semua input yang masuk ke otak tidak semuanya disimpan dalam waktu lama. Ada informasi yang sekedar hinggap di otak dan kemudian hilang dan ada yang menetap lama.

Informasi yang menetap lama dipengaruhi oleh cara input masuk ke otak. Misalnya, pengalaman yang menyenangkan akan menetap lama dalam otak karena melibatkan rasa.

Intinya, sesuatu yang masuk ke otak karena dipancing oleh rasa, baik itu senang, marah, sedih, dll akan sangat membekas lama di otak dan disimpan dalam memori khusus.

Khusus bagi anak, intensitas penyimpanan informasi atau pengalaman yang dialami masa kecil akan sangat kuat membekas di otak, sehingga kejadian-kejadian masa kecil yang terpicu oleh perasaan akan sangat sulit dihapus.

Contoh yang mudah dipahami, seorang anak yang dimasa kecilnya sering dimarahi, diteriaki, disalah-salahkan atau dibanding-bandingkan akan membawa perasaan tersebut sampai dewasa.

Apa yang akan terjadi? rasa percaya diri anak akan sangat rendah dan anak dengan pengalaman masa kecil seperti ini akan condong menjadi pendiam, minder, dan sangat sulit bersosialisi dengan orang banyak.

Kenapa? karena otak menyimpan kenangan pahit ini didalam memori dan saat sang anak mengingat kejadian ini akan mengeluarkan hormon yang membuatnya cemas dan takut. Sehingga anak akan sulit berinteraksi dan memilih menyendiri.

Dalam beberapa kasus tertentu anak-anak yang masa kecilnya dipenuhi pengalaman buruk baik itu dari orangtua atau lingkungan akan meneruskan perbuatan yang sama kepada anak mereka saat menjadi orangtua.

Hal ini disebabkan oleh intensitas memori di otak yang menyimpan kenangan buruk ini sangat kuat dan sulit sekali dihapus. Memori ini tersimpan di alam bawah sadar (subconscious mind).

Lalu, bagaimana dengan kenangan positif?

Pengalaman positif masa kecil juga membekas kuat dalam memori anak. Misalnya, anak yang sering dihargai, dipuji, aktif diajak berdiskusi dan berinteraksi bersama orangtua akan membawa pengalaman positif.

Rangkaian pengalaman yang dialami anak secara khusus menetap lama (long term) di memori. Sama seperti pengalaman buruk, pengalaman positif terpicu oleh kelima indra.

Misalnya, anak yang berbuat salah tapi tidak dimarahi namun dirangkul dan diajarkan dengan baik akan membawa memori positif di dalam otak. Kemudian input yang masuk ke otak akan diterjemah menjadi memori positif.

Contoh lain, orangtua yang berbicara dengan lembut dan sopan akan memberi bekas yang sama di input otak anak, sehingga anak akan membawa sifat yang sama saat berbicara dan berinteraksi.

Kenangan positif yang banyak diterima anak dimasa kecil menjadi input terbaik dalam otak. Sebabnya anak yang dibesarkan dalam keluarga yang memberi pengasuhan positif akan membawa sifat positif dalam hidup.

Diantaranya, anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang tinggi, mudah mengakses motivasi internal, mudah bersosialisasi, mudah menghargai orang lain, mudah berinteraksi, dan yang paling memiliki ketahanan mental atau mampu berada dibawah tekanan.

Apa efek gaya asuh negatif bagi anak saat dewasa?

Otak sebagai pusat control (center of command) memiliki peran besar dalam hidup kita. Anak-anak yang hidup atau dibesarkan dengan gaya asuh negatif seperti: sering dimarahi, disalahkan, dibentak, tidak bebas atau dikekang akan merekam memori buruk dalam otak.

Seiring pengalaman buruk yang terus terulang dimasa kecil membuat pusat informasi (synapsis) menerjemahkan rangkaian input yang masuk menjadi buruk dan menciptakan sensasi buruk pula di otak.

Semakin banyak pengalaman ini diterima anak saat kecil akan membuat memori menyimpan lebih lama dan lebih kuat. Akhirnya, informasi ini akan membekas selamanya di otak anak.

Pengalaman ini menjadikan anak semakin lemah karena banyak bagian otak yang tidak berkembang dengan baik. Antara lain bagian hippocampus yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan membantu fungsi belajar anak akan terganggu.

Bagian lainnya termasuk prefrontal cortex, yaitu bagian yang berfungsi untuk fokus dan mengambil tindakan cepat juga tidak berfungsi dengan baik saat dewasa nanti.

Sebagai contoh, anak yang sering dimarahi akan sangat sulit mengambil tindakan yang bijak. Ini diakibatkan area prefrontal cortext yang tidak berkembang dengan baik dimasa kecil. Akibatnya, anak sangat sulit mengontrol emosi dan tidak bisa mengambil tindakan cepat saat mengalami sesuatu secara mendadak.

Anak yang sering disalah-salahkan juga akan mengalami kesulitan fokus, dimana hal ini sangat berdampak saat belajar. Area hippocampus mengalami gangguan menyimpan informasi sehingga anak sulit belajar.

Masih banyak area otak yang mengalami defisit secara fungsi karena efek gaya asuh negatif dimasa kecil. Orangtua harus benar-benar berhati-hati saat berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak.

Pengalaman masa kecil di umur 1-3 tahun memiliki efek besar bagi anak saat dewasa. Masa kecil tidak bisa diulang dan dirubah. Semua kenangan yang masuk ke otak akan membekas dan memiliki efek baik atau buruk terhadap perkembangan otak secara menyeluruh.


kompasiana.com
 
Back
Top