7 Anak Jenius

spirit

Mod
072816700_1550124838-page.jpg

Liputan6.com, Jakarta Semua orang tua pasti akan bangga jika mempunyai anak yang berprestasi, apalagi jika anak-anak mereka berhasil di usia muda. Tidak harus menunggu tua untuk memulai sebuah perubahan atau bahkan menjadi sukses.

Sebuah tindakan luar biasa bisa dimulai sejak usia dini. Terkadang otak anak memang lebih kreatif dibandingkan orang dewasa. Di usia yang sangat muda, beberapa anak di dunia ini melakukan tindakan yang sangat menginspirasi dan mengagumkan.

Bahkan di usia meraka yang masih belasan tahun mereka sudah menemukan atau melakukan hal-hal yang tidak banyak anak lakukan di usianya. Usia belasan tahun pada umumnya anak-anak masih suka bermain dan menonton film. Bahkan untuk belajar masih harus disuruh oleh orang tua.

Tapi ternyata tidak sedikit juga anak jenius yang memukau di usia belasan tahun dengan berbagai penemuan dan prestasi mereka. Berikut 7 anak jenius yang memukau di usia belasan yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/2/2019).

1. Easton LaChappelle

074859400_1550124838-Easton-LaChappelle__sumber_kidsdiscovery_.jpg

Easton berhasil mencuri perhatian NASA dengan temuannya. Pada sekitar tahun 2011, saat usia 14 tahun ia menciptakan sebuah sistem tangan robot. Awalnya tangan robot yang ia ciptakan hanya dibuat dari mainan lego dan benang pancing.

Prototipe ini kemudian menjadi juara di ajang Colorado State Science Fair di mana Easton bertemu gadis 7 tahun yang mengenakan lengan palsu seharga 80 ribu dollar. Easton kemudian terinspirasi untuk membuat alternative yang lebih murah dengan memulai usaha membuat lengan dan tangan palsu menggunakan 3D printing sehingga harganya menjadi hanya 350 dollar.

Easton terus mengembangkan penemuannya hingga sempurna dengan alat canggih. Akhirnya ia direkrut bekerja dalam tim robotik NASA di usia 17 tahun. Easton pun menjadi pekerja termuda di NASA.

2. Jack Andraka

Jack Andraka adalah seorang anak yang tinggal di Amerika Serikat. Pada usia 15 tahun ia berhasil menemukan sensor kanker. Sensor kanker tersebut lebih akurat dari penelitian kanker manapun.

Tingkat kecepatan deteksinya yakni 128 kali lebih cepat dari tes kanker biasa. Alat sensor ini pun 25-50% lebih akurat. Penemuan ini terinspirasi dari sebuah fenomena yang menimpa salah seroang kerabat yang meninggal karena menderita kanker pankreas.

3. Cendikiawan Suryaatmadja

078152900_1550124838-cendikia__sumber_merdeka_.jpg

Bocah asal Jawa Barat ini mendapatkan predikat sebagai murid kehormatan di University of Waterloo, Kanada untuk belajar fisika, dengan sedikit kelas di matematika, kimia dan ekonomi.

Diki adalah mahasiswa termuda dalam sejarah di University of Waterloo. Diki memang berbeda dengan bocah umumnya. Pada usianya yang masih 14 tahun, gaya bicaranya sudah cukup matang layaknya orang dewasa.

Dia mampu menjelaskan berbagai hal mengenai matematika dan fisika. Misalnya, integral first order untuk matematika dan gerak rotasi untuk fisika.

Dia menuturkan, kemam­puannya yang berbeda tersebut terlihat sejak dirinya masih bayi. Pada usia 6 bulan, Diki mengaku sudah bisa berbicara. Bahkan, dia mulai belajar membaca pada usia setahun.

4. Zhou Tian

Zhou Tian, yang baru berusia 14 tahun telah diterima di salah satu kampus elite, Universitas Sains dan Teknologi China. Kejeniusan Zhou telah tampak sejak ia masih berusia 3 tahun.

Kala itu, ia sudah bisa mengenali lebih dari 3.000 karakter China. Pada usia 5 tahun, ia kian memperlihatkan bakatnya di bidang matematika. Pada usia 5 tahun Zhou sudah jago dalam berhitung, baik penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

5. Daniel Lui

083694200_1550124838-daniel__sumber_worldofuzz_.jpg

Daniel Liu, seorang anak ajaib di bidang kimia. Pada tahun 2015 saat berusia 10 tahun, Daniel sudah mulai masuk sekolah menengah dan memenangkan tantangan 'You Be the Chemist' dari Yayasan Pendidikan Kimia.

Daniel mengalahkan 30.000 kontestan lain dan berhasil membawa pulang hadiah sekitar Rp 140 juta dan menjadi termuda yang pernah ada untuk memenangkan tantangan ini. Dalam satu tahun setelah kompetisi, ia terdaftar di kelas-kelas di The University of Toledo di Ohio.

Daniel saat ini adalah seorang peneliti di laboratorium kimia organik, dan menjadi asisten profesor Michael Young pada tahun 2018 di usianya yang hampir 14 tahun.

6. Akrit Jaswal

086404800_1550124838-akrit__sumber_dnaindia_.jpg

Bocah satu ini dikenal sebagai bocah paling jenius di India. Dengan IQ 146, dia berhasil masuk Punjab University jurusan Kedokteran di usianya yang baru beranjak 12 tahun. Akrit sebelumnya memang sudah mengguncang India dengan kemampuannya mengobati orang sakit, dia berhasil melakukan operasi kepada seorang anak yang tangannya terbakar ketika berumur 7 tahun.

Bocah yang memiliki nama asli Akrit Pran Jaswal itu sudah dapat berbicara pada usia 10 bulan. Dia bisa membaca dan menulis pada usia 2 tahun.

Pada umur 5 tahun bacaannya pun bukan buku cerita, melainkan Shakespeare dalam bahasa Inggris. Pada saat berusia 12 tahun bocah jenius ini belajar sains di Candigarh College dan merupakan mahasiswa termuda di pendidikan di Indian University.

7. Alex Deans

Alex berumur 12 tahun berhasil menciptakan iAid, yaitu sebuah alat navigasi bagi penyandang tunanetra. Penemuannya terinspirasi saat dia pernah menolong seorang wanita tunanetra untuk menyebrang jalan dan hal ini menyadarkannya kalau tidak ada alat yang bisa membantu orang untuk berjalan dengan benar.

Alex lalu belajar otodidak dan berhasil membuat iAid ini. iAid menggunakan GPS dan kompas untuk mendeteksi penghalang yang ada di jalan dan menuntun orang yang tidak bisa melihat menuju arah yang tepat.

.
 
Back
Top