Tren Korupsi

andree_erlangga

New member
Satu Tahun Terakhir, Nilai yang Dikorup Naik 3 Kali Lipat
Di era Presiden SBY, pemberantasan korupsi ditingkatkan. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk. Begitu juga Pengadilan Tipikor. Bahkan, ada Timtastipikor di Kejagung. Bagaimana hasil dalam dua tahun terakhir?

Kemarin Indonesia Corruption Watch (ICW), salah satu lembaga terkemuka yang mendorong gerakan pemberantasan korupsi,mempresentasikan temuannya di depan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hasilnya: baik jumlah kasus yang terungkap maupun nilai uang negara yang dimakan tikus koruptorsemakin meningkat.

Sumber analisis dan monitoring ICW dihimpun dari peliputan wartawan 83 media massa di Indonesia yang memiliki edisi online. Dari data itu, pada 2004terungkap 153 kasus. Pada 2005 turun menjadi 125 kasus, tapi pada 2006 meningkat 161 kasus.
 
Re: Tren Korupsi 2004-2006

pdi.jpg


Belum lama ini Tim lembaga Penelitian dan pengembangan (Litbang) Kompas baru saja merilis hasil survei partai politik (Parpol)lolos Parliamantary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen. Tiga dari Lima parpol diperkirakan menuju pemenangan Pilpres 2019 yang berasal dari Koalisi Indonesia Kerja.

Posisi teratas ditempati Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP)besutan Megawati Soekarno Putri mengungguli persantese mencapai 29,9 %, diikuti Gerindra: 16% dari Koalisi Indonesia Adil Makmur, PKB: 6,3% (Koalisi Indonesia Kerja), Golkar: 6,2% (Koalisi Indonesia Kerja) dan Demokrat: 4,8% (Koalisi Indonesia Adil Makmur).

Berikut daftar Kepala Daerah dan asal Parpol yang terkena OTT KPK :

1. Bupati Hulu Sungai Tengah : partai Berkarya

2. Bupati Jombang : kader Golkar

3. Bupati Ngada : kader PDIP

4. Bupati Subang : kader Golkar

5. Bupati Lampung Tengah : kader Nasdem

6. Walikota Kendari : kader PAN

7. Bupati Bandung Barat : kader PDIP

8. Bupati Bengkulu Selatan : kader Perindo

9. Bupati Buton Selatan : kader PDIP

10. Bupati Purbalingga : kader PDIP

11. Bupati Tulungagung : kader PDIP

12. Walikota Blitar : kader PDIP

13. Bupati Bener Meriah : kader Golkar

14. Gubernur Aceh : kader PNA (Partai Nanggroe Aceh)

15. Bupati Labuhanbatu : kader PDIP

16. Bupati Lampung Selatan : kader PDIP

17. Walikota Pasuruan : kader Golkar

18. Bupati Bekasi : kader Golkar

19. Bupati Cirebon : kader PDIP


~kompas
 
Re: Tren Korupsi 2004-2006

pdi.jpg


Belum lama ini Tim lembaga Penelitian dan pengembangan (Litbang) Kompas baru saja merilis hasil survei partai politik (Parpol)lolos Parliamantary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen. Tiga dari Lima parpol diperkirakan menuju pemenangan Pilpres 2019 yang berasal dari Koalisi Indonesia Kerja.

Posisi teratas ditempati Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP)besutan Megawati Soekarno Putri mengungguli persantese mencapai 29,9 %, diikuti Gerindra: 16% dari Koalisi Indonesia Adil Makmur, PKB: 6,3% (Koalisi Indonesia Kerja), Golkar: 6,2% (Koalisi Indonesia Kerja) dan Demokrat: 4,8% (Koalisi Indonesia Adil Makmur).

Berikut daftar Kepala Daerah dan asal Parpol yang terkena OTT KPK :

1. Bupati Hulu Sungai Tengah : partai Berkarya

2. Bupati Jombang : kader Golkar

3. Bupati Ngada : kader PDIP

4. Bupati Subang : kader Golkar

5. Bupati Lampung Tengah : kader Nasdem

6. Walikota Kendari : kader PAN

7. Bupati Bandung Barat : kader PDIP

8. Bupati Bengkulu Selatan : kader Perindo

9. Bupati Buton Selatan : kader PDIP

10. Bupati Purbalingga : kader PDIP

11. Bupati Tulungagung : kader PDIP

12. Walikota Blitar : kader PDIP

13. Bupati Bener Meriah : kader Golkar

14. Gubernur Aceh : kader PNA (Partai Nanggroe Aceh)

15. Bupati Labuhanbatu : kader PDIP

16. Bupati Lampung Selatan : kader PDIP

17. Walikota Pasuruan : kader Golkar

18. Bupati Bekasi : kader Golkar

19. Bupati Cirebon : kader PDIP


~kompas
lebih kepada executive (bupati, walikota, gubernur) ya, dibanding legislatif (dprd, dpr)?

karena kekuasaannya lebih kepada 1 orang kah, dibanding suara group?
 
Re: Tren Korupsi 2004-2006

lebih kepada executive (bupati, walikota, gubernur) ya, dibanding legislatif (dprd, dpr)?

karena kekuasaannya lebih kepada 1 orang kah, dibanding suara group?

pejabat korupsi banyak faktor juga. kadang ga niat tapi krn diberi amplop sogokan ya tergoda juga akhirnya. yang menyogok juga hanya butuh tandatangan pejabat tsb dan dapat imbalan ratusan juta bahkan puluhan atau ratusan milyar
 
ngomong2 korupsi kok jadi tren, hehe
KPK udah ada dari tahun 2002, tapi masih ada aja pejabat baru yang korupsi sampai sekarang ya, tapi berkurang terus jumlah kasus korupsi tiap tahun ya?
 
ngomong2 korupsi kok jadi tren, hehe
KPK udah ada dari tahun 2002, tapi masih ada aja pejabat baru yang korupsi sampai sekarang ya, tapi berkurang terus jumlah kasus korupsi tiap tahun ya?

itupun yang tangkap tangan sebenarnya tentu masih sangat banyak yg korupsi utamanya di daerah2. karena koruptor2 ini sangat lihai dalam menjalankan aksinya.

contoh kecil aja di tubuh POLIRI. dalam pengurusan SIM itu hingga saat ini masih terjadi pungli
 
Back
Top