Pulihkan Hubungan dengan Israel, Turki Janji Akan Terus Bela Palestina

spirit

Mod
ilustrasi-bendera-israel-turki_169.jpeg

Jakarta - Turki dan Israel berbaikan kembali. Pemerintah Turki menyatakan keputusannya untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Israel setelah satu dekade ketegangan, tidak berarti bahwa mereka akan menghentikan dukungannya untuk Palestina.

Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (17/8/2022), komentar Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu tersebut disampaikan beberapa saat setelah Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengumumkan dimulainya kembali hubungan diplomatik penuh yang mencakup penempatan kembali duta besar kedua negara.

Cavusoglu mengatakan keputusan itu akan memungkinkan Turki untuk melobi kepentingan Palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem.

Kembalinya para duta besar "penting untuk meningkatkan hubungan bilateral," kata Cavusoglu, menambahkan: "Seperti yang selalu kami katakan, kami akan terus membela hak-hak Palestina."

Diketahui bahwa Turki tidak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan kedutaan besarnya terletak di Tel Aviv.

Cavusoglu mengatakan duta besar Turki akan ditunjuk setelah sebuah daftar disampaikan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid mengatakan pada hari Rabu (17/8) bahwa pemerintahnya akan memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Turki, setelah bertahun-tahun hubungan tegang antara negara-negara Mediterania tersebut.

"Diputuskan untuk kembali meningkatkan hubungan kedua negara menjadi hubungan diplomatik penuh dan mengembalikan duta besar dan konsul jenderal dari kedua negara," demikian pernyataan dari kantor PM Lapid seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (17/8/2022).

Pemimpin negara Yahudi itu memuji terobosan diplomatik tersebut sebagai "aset penting bagi stabilitas regional dan berita ekonomi yang sangat penting bagi warga Israel".

Pengumuman tersebut menyusul upaya bilateral selama berbulan-bulan untuk memperbaiki hubungan yang mulai retak pada 2008, menyusul operasi militer Israel di Gaza.

Hubungan kedua negara kemudian membeku setelah kematian 10 warga sipil menyusul serangan Israel di kapal Turki, Mavi Marmara, bagian dari armada yang mencoba menembus blokade dengan membawa bantuan ke Gaza pada 2010.


~detiknewes

.
 
Back
Top