Biaya Hidup Lajang Lebih Mahal

spirit

Mod
fc2524dd-bc5f-43cc-bf83-4bb15a272988_169.jpeg

Biaya Hidup Lajang Lebih Mahal Daripada Mereka yang Berpasangan

Jakarta, CNN Indonesia -- Pepatah banyak anak banyak rezeki boleh jadi ada benarnya. Sebab, menjadi lajang di era sekarang membuat Anda rugi secara finansial lebih dari mereka yang berpasangan atau berumahtangga.

Mengutip CNN Business, Selasa (16/8), Anda yang lajang harus memenuhi kebutuhan dasar 100 persen, termasuk tagihan listrik dan membayar tagihan. Sementara mereka yang berpasangan dapat membagi biaya hidup tersebut.

Malah, mereka yang berpasangan kerap mendapatkan bantuan sosial (bansos) ketimbang mereka yang memilih hidup sendiri.

Lalu, Anda yang lajang ketika kehilangan pekerjaan, maka kehilangan 100 persen penghasilan yang diperoleh. Berbeda jika Anda berpasangan, Anda mungkin kehilangan sebagian dari pendapatan rumah tangga. Lain soal jika pasangan Anda memang tidak bekerja.

Oleh karenanya, untuk alasan ini perencana keuangan menyarankan pencari nafkah tunggal untuk memiliki biaya 6-12 kali bulan untuk keadaan darurat jika Anda kehilangan pekerjaan atau untuk menutup kebutuhan tak terduga, termasuk untuk asuransi.

Alasan lain hidup lajang lebih mahal daripada mereka yang berpasangan, menurut G Adventures, penyedia tur perjalanan, adalah Anda yang ikut tur sendiri dan bergabung dengan kelompok kecil akan membayar tarif per orang lebih tinggi ketimbang mereka yang bergabung bersama teman-teman atau pasangan mereka.

"Rasanya tidak adil ya? Orang sering berpikir, mengapa saya membayar lebih karena saya pergi sendirian," ujar Yves Marceau, Wakil Presiden G Adventures.

Alasannya, ia mengungkapkan biaya per orang dari total paket perjalanan memperhitungkan tarif kamar berdasarkan hunian ganda.

Misalnya saja, tarif hunian ganda US$200 per malam. Mereka yang berpasangan diasumsikan patungan US$100 per orang untuk menutup biaya tersebut. Tetapi, mereka yang solo traveling harus tetap membayar harga serupa, mungkin sedikit lebih murah, tetapi tetap di atas US$100.

Hal lainnya, manfaat jaminan sosial Anda yang lajang tidak sebanyak mereka yang berpasangan atau memiliki Anak. Misalnya, saat Anda pensiun, Anda akan menerima manfaat jaminan sosial berdasarkan penghasilan seumur hidup. Nah, ketika Anda mati, maka manfaat itu akan terhenti.

Berbeda halnya jika Anda memiliki pasangan atau anak, menurut Administrasi Jaminan Sosial, ketika Anda pensiun dan mati, maka jaminan sosial itu akan diteruskan kepada pasangan atau anak Anda.

Direktur Riset Pengelola Kekayaan EBRI Craig Copeland menambahkan Anda yang lajang dan menabung sekalipun membayar pajak lebih mahal ketimbang mereka yang berpasangan karena menanggung pajak simpanan lebih murah.

Pajak yang dimaksud adalah pajak tabungan yang dibagi dengan pasangan dibanding pajak yang Anda seorang lajang tanggung.

"Secara keseluruhan, hidup berpasangan dapat menghemat lebih banyak karena tabungan. Sedangkan mereka yang lajang atau bercerai harus menanggung pajak tabungan sendirian," pungkasnya.

.
 
Back
Top