Relatif Adalah Kata yang Bersifat Subjektif, Pahami Maknanya

spirit

Mod
099159300_1629801069-pexels-photo-2040747.jpeg

Liputan6.com, Jakarta Relatif adalah istilah yang kerap kali digunakan dalam berbicara sehari-hari. Kata relatif adalah kata yang bisanya digunakan untuk menilai sesuatu. Sehingga penggunaannya dalam kalimat sangatlah berperan penting.

Relatif adalah salah satu kata sifat dalam bahasa Indonesia yang banyak ditemui pada media sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kata relatif adalah tidak mutlak atau nisbi.

Untuk lebih memahami makna dari kata relatif dalam bahasa Indonesia, anda perlu menyimak penjelasan ini. Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna kata relatif dan contoh kalimatnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/9/2022).

Arti dan Makna Relatif

Relatif adalah kata yang berasal dari bahasa Latin yaitu relativus yang artinya berhubungan dengan. Dalam bahasa Inggris, kata ini sering disebut relative. Relatif memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga relatif dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

Arti relatif adalah sebuah hal yang tidak dapat didefinisikan tanpa acuan pada sesuatu hal lainnya. Arti relatif bisa juga suatu penilaian, hal, atau benda yang belum memiliki nilai tetap atau dapat berubah-ubah dari satu waktu ke waktu lainnya.

Hal ini juga tergantung dari konteks penggunaan dari kata relatif. Sesuatu dikatakan relatif jika nilainya dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, hal yang relatif kerap bersifat subjektif yaitu berbeda pendapat dari satu orang ke orang lain. Sehingga, relatif tidak bisa dijadikan sebuah acuan pasti. Oleh karena itu, nilai dari relatif bisa berubah-ubah, baik karena waktu ataupun karena pandangan serta pola pikir seseorang.

Relatif adalah kata sifat dari suatu hal yang tidak dapat ditentukan secara mutlak bagi setiap pengamat. Maknanya, apakah sesuatu adalah sesuatu tidak dapat ditentukan secara universal karena persepsi masing-masing pengamat adalah berbeda.

Arti Kata Relatif dalam Filsafat

Dalam ilmu filsafat, kata relatif digunakan dalam penyebutan kebenaran relatif atau kebenaran sementara. Kebenaran relatif adalah sebuah kebenaran yang diciptakan oleh manusia dan hal itu bisa saja berubah secara terus-menerus.

Kebenaran ini biasanya berupa teori-teori dalam kehidupan yang bersumber dari gagasan dan dilakukan oleh seorang ilmuwan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan bisa membuktikannya. Dengan kata lain, kebenaran relatif masih belum dipastikan benar atau tidaknya sesuatu yang sedang dibicarakan.

Contoh Kalimat Menggunakan Kata Relatif

Relatif adalah kata yang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut contoh kalimat yang menggunakan kata relatif di dalamnya:

1. Seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk.

2. Pengalaman yang sama dapat menimpa siapapun, tapi sejauh mana dan secepat apa pengalaman yang sama itu memberi pelajaran pada seseorang, hasilnya akan berbeda atau relatif satu sama lain.

3. Bahagia itu relatif, tapi bagi saya kebahagiaan selalu bermuara di hati keluarga.

4. Kebohongan yang paling umum adalah yang mana seseorang berbohong pada dirinya sendiri, berbohong kepada orang lain relatif merupakan pengecualian.

5. Orang bijak adalah dia yang tahu nilai relatif benda.

6. Seni cenderung menuju keseimbangan, keteraturan, penilaian nilai-nilai relatif, hukum pertumbuhan, ekonomi kehidupan, dan hal-hal yang sangat baik bagi siapa saja yang tertarik.

7. Bahasa seperti uang, yang tanpanya nilai-nilai relatif spesifik mungkin ada dan dirasakan, tetapi tidak dapat direduksi menjadi penyebut yang sama.

8. Cewek jaman sekarang itu mottonya; Cantik itu relatif, Photoshop itu alternatif.

9. Kecantikan bukan berada pada raut wajah, dia terpancar bagai serunai sinar dari dalam hati.

10. Hanya melalui kontak dan perbandingan bahwa nilai relatif atau tidak berharga dari berbagai elemen budaya dapat dilihat dan dipahami dengan jelas dan kritis.

.
 
Back
Top