Kelahiran Anak dan Membesarkannya.

wnks

New member
Saya nggak tahu apakah in termasuk pengalaman menarik yang di maksud di thread ini, well karena memang tidak di sebut secara khusus, saya berasumsi saja.

Kelahiran dua anak saya terus terang adalah pengalaman yang sangat menakajubkan. Tidak hanya karena saya ikut melihat kelahiran si bayi dan membantu dokter dalam proses kelahiran tersebut, tetapi lebih ke "fatherhood" saya lebih terpupuk.

Sebagai ayah yang tidak menikah dan mempunyai anak, tentu saja cara mengajar mereka tidak sekonvensional orang tua di Indonesia pada umumnya.
Saya memberikan pilihan dan konsekuensi ke mereka, agar mereka tahu apa yang mereka pilih itu tidak hanya untuk mereka tetapi akan bereaksi ke lingkungan mereka.

Saya sendiri tidak pernah menghukum secara pisik, tetapi lebih ke developing punishment. Umpamanya; begitu mereka tidak sekolah (saya kebetulan tinggal di luar negeri, dan anak-anak di Internatioal School di Bali) tanpa alasan yang pasti, uang jajan mereka saya stop selama seminggu. Atau saya tidak mengijinkan untuk log in internet selama seminggu. Mereka biasanya memilih jenis hukuman tersebut.

Agama tidak menarik hati saya, jadi saya bebaskan anak-anak untuk memilih dan mempelajari agama yang disukainya.

Memanggil nama pun kami menyebut nama masing-masing, kecuali kalau mereka lagi ada complaint baru memanggil "Dad" dan saya biasanya tau kalau mereka pasti ada masalah dengan saya.

Kamar mereka adalah sorga mereka dan dunia mereka, jadi kami tidak boleh melanggar aturan-aturan dengan menyelonong ke kamar masing-masing tanpa ijin. Kalau saya mau berbicara di luar hari-hari yang memang khusus untuk berkumpul, saya harus mengetuk pintu mereka atau membuat janji untuk ketemu mereka di kamar mereka kalau memang ada yang perlu di bicarakan secara rahasia.

Itulah pengalaman saya yang paling mengesankan dan pastinya pengalaman ini kan ber kembang secara natural sesuai perembangan umur saya dan anak-anak
 
wah bagus, selamat sudah menjadi seorang bapak yang baik, anda pantas jadi panutan bapak bapak yang lain :)
 
@HulkHogan, thans untuk coment nya.. well saya tidak tahu apakah saya boleh menjadi panutan bapak-bapak yang lain.. tetapi saya rasa saya boleh jadi bapak yang baik buat anak-anak saya
 
wah type bapak yang asik, tapi nggak takut anak-anaknya berbuat aneh-aneh Om? kalo nggak salah om ini kan tinggal di Bali ya, saya sempet tinggal di bali tiga tahun terakhir & kembali ke ibukota lantaran pergaulan yang ngak asik di Bali. Apa nggak ada rasa was-was sama anak-anak?
 
Punya anak tanpa menikah?
how can it be Om?

ya aku setuju banget sama Rizky9anteng, Om itu type Daddy yang asik benget karena nggak memberikan tembok pembatas antara ayah & anak, bahkan "kami" diperlakukan seperti sahabat. (jadi pengen punya bapak :D), aku suka banget sama cara Om memberikan kebebasan berprivasi sama anak & menentukan pilihan. Cz nggak semua ortu memberikan "ini" pada kami.

memang anak-anak Om sekarang sudah berapa & berusia berapa?
 
wah type bapak yang asik, tapi nggak takut anak-anaknya berbuat aneh-aneh Om? kalo nggak salah om ini kan tinggal di Bali ya, saya sempet tinggal di bali tiga tahun terakhir & kembali ke ibukota lantaran pergaulan yang ngak asik di Bali. Apa nggak ada rasa was-was sama anak-anak?

saya hanya was-was kalau mereka lagi sakit..saya nggak was-was sama cara mereka menempatkan diri di lingkungan mereka, karena kalau saya was-was berarti saya meragukan kemampuan mereka menjaga diri.

Mereke mempunyai schedule yang jelas, karena setiap bulan mereka membuat apa yang mau dan ingin mereka lakukan. Jadi saya hanya mengarahkan sesuai dengan schedule yang mereka buat saja
 
Punya anak tanpa menikah?
how can it be Om?

ya aku setuju banget sama Rizky9anteng, Om itu type Daddy yang asik benget karena nggak memberikan tembok pembatas antara ayah & anak, bahkan "kami" diperlakukan seperti sahabat. (jadi pengen punya bapak :D), aku suka banget sama cara Om memberikan kebebasan berprivasi sama anak & menentukan pilihan. Cz nggak semua ortu memberikan "ini" pada kami.

memang anak-anak Om sekarang sudah berapa & berusia berapa?

Saya memang tidak pernah tertarik untuk menikah (saya tidak mempercayakan hidup saya dengan selembar kertas atau buku nikah)

jangan pernah membandingkan orang tua karena semua orang tua berbuat dan mendidik sesuai dengan tata cara keluarga, jadi buat saya tidak ada yang lebih bagus.

Anak saya ada dua, yang cewek tahun depan lulus smp dan sudah memasukkan lamarannya ke salah satu sekolah di Jerman. Yang satunya baru kelas 2 SD. Mereka sekolah di International School .

Pastinya istilah "reward and Punishment" ada juga koq di keluarga kami, cuma paling penerapannya saja yang berbeda
 
tapi pada nggak takut ditinggal pergi?

Mereka di kelilingi staff yang berdedikasi. Toh setiap 6 minggu saya ke Bali, atau kami merencanakan liburan bersama (biasanya setiap liburan sekolah mereka kalau nggak bisa ketemuan di Bali) jadi mereka terbang ke negara yang kita mau, dan kami bertemu disana.

Saya tidak bilang mereka pemberani, tetapi mereka anak-anak yang kuat, dan mendukung karier saya. Pernah saya buat cuti panjang hampir dua bulan di Bali, yang ada malah saya merecoki keseharian mereka karena saya tidak melakukan pekerjaan apa-apa setiap hari.

Bahkan anak saya yang cowok (yang kecil) saking kesalnya membuat paperwork mengenai saya di pelajaran bahasa inggrisnya berjudul " Dad as a driver" menumpahkan kekesalannya betapa saya membuang waktu berharga saya hanya menjadi sopir antar jemput buat mereka. Dan dia berharap saya lebih menghargai waktu untuk diri saya sendiri daripada membuang-buang waktu untuk menjadi sopir mereka. (karangannya saya frame di office saya)

cuplikannya begini.
"Dad is used to be a very attractive person and full of energy, now he is in Bali and spending his day and night for nothing. My sister and I happy at first see him around us and close to us. We asked maids and people around us to be away, so we could spend the time together. We even didn't go and check the internet. I put away my game console and off from all of the activities.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
But I like to see my "old" father. I want him to be back to his normal life and do what he used to do. I like to see him as normal as he could be and I just want him to be happy rather than wasted his time to be with us. not beacuse I dont like or love him nor my sister, but because we love him to be him.........
 
om gak takut klo anak om ikut ikutan om ga mo nikah gimana apa om setuju?

saya nggak percaya yang namanya ikut-ikutan. dalam hidup kita mesti mempunyai prinsip, selama prinsip itu di aplikasi ke diri kita dan menyadari konsekuensi nya that is fine!

Kalaupun anak-anak saya memutuskan untuk tidak menikah selama karena iut pilihan mereka kenapa tidak? toh menikah bukan satu-satunya pengukur kebahagian dan kelengkapan hidup.
 
hahahaha good lah klo begitu!!! om pengurusan akte kelahiran anak om gimana? trus mereka WNI ato WNA

Akte mereka tetep di isued... Mereka lahirnya di Jerman jadi ya sertifikatnya dari eropa.... cuman mereka mau jadi WNI atau WNA terserah mereka nantinya
 
Back
Top