Pertempuran Stalingrad

langit_byru

New member
Pertempuran Stalingrad, yang berkecamuk antara bulan Agustus 1942 sampai tanggal 2 Februari 1943, merupakan titik balik Perang Dunia II. Dalam pertempuran ini pasukan Divisi VI Jerman bertempur melawan pasukan Uni Soviet. Di Stalingrad, pertempuran berkecamuk sangat sengit dan kedua kubu harus berperang demi merebut rumah dan jalan satu per satu.

Pada bulan Juni 1942, tentara Jerman melancarkan kampanye musim panas kedua mereka terhadap Uni Soviet setelah tertahan di pintu gerbang Moskow pada musim dingin 1941-1942. Serangan diarahkan ke Rusia selatan dengan tujuan merebut ladang minyak di Baku, Azerbaijan, dan membuka jalan untuk menguasai ladang-ladang minyak di Timur Tengah. Pasukan penyerbu Jerman dibagi dua kekuatan, satu menyerbu Kaukasus dan yang lainnya di Stalingrad.

Pada mulanya, Tentara Merah memilih untuk bergerak mundur guna membuat jalur logistik pasukan Jerman keteteran dengan memanfaatkan luasnya wilayah Uni Soviet. Akan tetapi kemudian Stalin memerintahkan pasukannya untuk bertahan di Stalingrad, kota Stalin.

Menurut perkiraan, sekitar empat puluh ribu tentara dari kedua belah pihak terbunuh dalam setiap harinya. Hal ini disebabkan adanya perintah Hitler yang menyuruh pasukannya agar dalam kondisi apapun, kota Stalingrad harus direbut. Akibatnya pasukan Jerman bertempur mati-matian untuk merebut kota tersebut. Namun, rakyat kota Stalingrad juga melakukan perlawanan yang sangat kuat sehingga pasukan Nazi gagal mencapai tujuannya.

Sementara pasukannya terjebak dalam perang mati-matian di Stalingrad, Komando Tertinggi Jerman tidak menyadari bahwa Stalin telah mengumpulkan bala bantuan untuk menghancurkan pasukan Jerman dalam suatu kampanye musin dingin. Serangan balasan Uni Soviet dilancarkan pada bulan November 1942 ketika salju mulai turun. Serangan tersebut dengan cepat menggulung pasukan Italia, Rumania, dan Hungaria yang melindungi garis belakang Angkatan Darat ke-6 Jerman. Akibatnya, pasukan Jerman yang beroperasi di Stalingrad terkepung.

Sebenarnya, Jerman memiliki kesempatan untuk menarik mundur pasukannya sebelum Tentara Merah menyelesaikan kepungannya. Akan tetapi, Hitler bersikeras agar pasukannya tetap bertahan di Stalingrad dan memerintahkan Luftwaffe untuk mengirimkan perbekalan bagi mereka. Akan tetapi, musim dingin yang ganas menghalangi usaha tersebut sehingga bantuan yang dikirimkan tidak pernah mencukupi untuk memberi makan 330.000 prajurit Jerman dan sekutunya yang berada di Stalingrad.

Suatu usaha lain untuk membebaskan pasukan Jerman yang terkepung dilakukan dengan mengirimkan Tentara Grup Don pimpinan Marsekal Erich von Manstein, salah seorang ahli strategi Jerman yang cemerlang. Akan tetapi, serangan tersebut berhasil dihentikan oleh bala bantuan Rusia yang masih segar di Kotelnikovo. Akhirnya, ketika dihadapkan pada kemungkinan terkepung, Manstein menarik mundur pasukannya dan meninggalkan rekan-rekannya di Stalingrad menunggu nasib.

Pada tanggal 30 Januari 1943, Tentara Merah pimpinan Marsekal Zhukov melancarkan serangan umum ke Stalingrad dan dengan cepat menggulung pasukan Poros yang sudah kelelahan dan menderita kelaparan dan penyakit. Dua hari kemudian, Paulus dan 90.000 prajuritnya yang tersisa menyerah.

Para sejarawan menilai, kekalahan Jerman di Stalingrad merupakan awal dari kejatuhan Hitler. Hingga kini pertempuran ini dianggap sebagai pertempuran terbesar dan paling berdarah dalam sejarah manusia. Jumlah korban jiwa diperkirakan mencapai 3 juta jiwa.
 
Back
Top