Apa Yang Kita Bisa Kasi Ke Lingkungan Sekitar Kita?

wnks

New member
Banyak yang dari kita hanya bertanya-tanya atau malah menuntut sana-sini. apa yang telah kita beri ke lingkungan sekitar kita?

Ini yang telah saya lakukan untuk lingkungan sekitar saya.

1. membuat perpustakaan untuk anak-anak di lingkungan sekitar saya saat saya berumur 16 tahun.
2. dari perpustakaan itu, sekarang saya membuat yayasan non formal di bidang pendidikan dan sudah berlangsung sekitar 8 tahun.
3. pengembangan dari sekolah non formal tersebut saya juga mendayakan masyarakat sekitar untuk memilah-milah sampahnya dan yayasan membelinya untuk di daur ulang.
4. saya mempunyai sekitar 50 anak asuh yang langsung berhubungan dengan saya, dan sekitar 200 anak didik yang tersebar di seluruh desa asal ibu saya.

berapa modal awal saya? nggak ada...kalaupun ada itu adalah mengumpulkan buku-buku dan majalah yang telah habis saya baca dan bingung mau di bawa kemana?
yayasan terbuat awal akhir 1999 sebagai langkah awal menyambut tahun baru 2000 dengan gaji yang saya sisihkan. modalnya pun tidak banyak, karena donatur ada di sekitar kita.

jadi teman-teman, banyak hal yang kita bisa buat untuk lingkungan kita, tanpa harus mengeluarkan modal banyak. selama kita berniat memberi dan secara sungguh-sungguh melakukannya, apapun akan bisa kita lakukan apalagi unuk masa depan anak-anak bangsa
 
Hebat sekali Om Will, saya mungkin belum mampu berbuat seperti itu. Saya hanya bisa sedikit mendorong teman-teman saya untuk lebih mandiri dan memiliki penghasilan kecil dari apa yang mereka lakukan.

Sejak SMP saya sudah mulai kenal akan seni, seni berkreatifitas dengan bahan-bahan sisa (benang, kawat, mute, dan bahan2 rongsokan) dimana sebagian dari anak-anak seusia saya menganggap benda-benda itu adalah sampah. Saya masih ingat hal pertama yang saya lakukan untuk lingkungan saya disekolah, saya membuat gelang yang saya buat sendiri dari anyaman benang sulam (saya tekankan benang sulam bukan benang wol). Semakin hari saya semakin mempelajari berbagai teknik pembuatan gelang, dari berbagai motif & media. Perlahan hasil karya ini saya jual untuk modal berkreasi dan mengganjal perut disekolah, hingga suatu saat saya membuat sebuah perubahan pesat dikalangan teman-teman saya, saya menciptakan Tren.

Tren tersebut perlahan dilirik oleh kalangan Alumni, sehingga antara saya & kalangan Alumni terjalin sebuah kerjasama kreasi, kami bertukar teknik dan kerjasama modal. Pengalaman sukses ini saya tularkan ke semua kawan yang saya kenal, dirumah, tongkrongan & sekolah. Hingga akhirnya semua teman yang pernah saya ajarkan menjadi lebih mandiri, setidaknya mereka punya sedikit ilmu membuat gelang & menjualnya sebagai penghasilan tetap selama masih bersekolah.

Kendala paling sulit saat itu datang dari pihak sekolah, Cz ada peraturan yang menyebutkan agar para siswa/siswi dilarang memakai aksesories berlebihan kesekolah. Al-hasil saya melakuakn transaksi & order secara diam" dari pihak sekolah, sebab saat itu kawasan sekolah adalah target pertama saya dalam bisnis kreasi ini. Pro & kontra menyeruak dikalangan para pelajar & pihak pendidik Cz sebagian setuju akan peraturan yang sudah dibuat & disisi lain mereka juga setuju akan praktek kreasi ini Cz menghasilkan sebuah hal yang positif. Entahlah praktek kreasi ini apakah masih tetap berkelanjutan atau tidak disekolah saya yang dulu.

Belakangan kebiasaan perkumpulan kreasi yang seperti ini (dikawasan rumah) dilirik oleh penguasa Rukun Tetangga didaerah saya, beliau ingin agar saya membimbing teman" dan masyarakat sekitar agar bisa belajar dari apa yang sudah saya lakukan. Tapi entah mengapa saya ragu, saya nggak mengambil tawaran bagus itu dari ketua Rt setempat. Entahlah, saya hanya merasa nggak pantas.. Cz ilmu saya masih sangat sedikit untuk membuka & memimpin sebegitu banyak komunitas muda & senior. Setidaknya sekarang, anak" seusia saya dirumah, punya modal untuk mencari uang dari kerjakerasnya sendiri sekarang.


Aduh maaf sekali Tuan/Nyonya cerita saya sanagt berbelit-belit, habis saya bingung harus menceritakannya seperti apa.
 
hal sosial yang sedang saya jalankan adalah... mencoba untuk mendonorkan mata saya kepada yang membutuhkan jika saya mati.....


untuk hal hal sosial yang saya lakukan di masyarakat mungkin suatu hal yang dianggap tidak dibutuhkan oleh mereka ... karena masyarakat dilingkungan tempat saya tinggal sudah sebagian besar individual...

tapi bukan hal yang tidak masuk akal bila saya mencoba melakukan itu....


saya akan mencobanya
 
hal sosial yang sedang saya jalankan adalah... mencoba untuk mendonorkan mata saya kepada yang membutuhkan jika saya mati.....


untuk hal hal sosial yang saya lakukan di masyarakat mungkin suatu hal yang dianggap tidak dibutuhkan oleh mereka ... karena masyarakat dilingkungan tempat saya tinggal sudah sebagian besar individual...

tapi bukan hal yang tidak masuk akal bila saya mencoba melakukan itu....


saya akan mencobanya

niat yang luhur =b=
 
yang paling baru gue lakuin sih cuma beli ensiklopedi dalam bentuk komik terus kasih pinjem ke anak2 kecil yang gue temuin di jalanan

biasanya gue suka nemenin mereka (liat doang sih sebenernya...) baca...
paling engga gue berharap mereka dapetin sesuatu setelah baca itu...
atau minimal jadi lebih tertarik buat baca
 
Bls: Apa Yang Kita Bisa Kasi Ke Lingkungan Sekitar Kita?

Mengumpulkan sampah dari rumah sendiri atau tetangga. Yang dikumpulkan adalah sampah potongan sayur mayur mentah ataupun yang telah dimasak.
Sampah ini dikubur dibelakang rumah dan disirami. Kemudian digali setelah menjadi kompos. Kompos dicampur dengan tanah biasa. Campuran tanah dan kompos dimasukkan kedalam pot. Pot ini ditanami benih cabe merah, dan dirawat dengan disiram dalam waktu tertentu secara teratur. Siraman air jangan terlalu banyak. Cukup kalau air menyerap masuk tanah.
Penguburan sampah terus dilakukan. Setelah pohon cabe berbuah dibawa ke rumah-rumah tetangga untuk dipamerkan dan diberikan petunjuk-petunjuk bagaimana menanm cabe merah didalam pot.

Setelah mereka mengerti dan ingin mencoba menanam cabe merah itu, diberikan tawaran sebegai berikut.
1. Saya kan memberikan dengan percuma tanah untuk mengisi pot.
2.Saya akan memberikan dengan percuma benih cabe merah ini.

Si tetangga menyediakan pot dan mengurus sampai cabe berbuah.
Kalau sudah berbuah, jumlah cabe dibagi dua, 50-% - 50 %. Atau yang 50 % bagian tetangga dibeli dengan harga dibawah harga pasar.

Anda menjual cabe merah ini ke pasar tradisionil, atau dicuci dan dibungkus rapih dengan plastik untuk dijual ke Supermarket.
Atau Anda menjualnya langsung ke restoran - restoran terutama restoran Padang di kota dimana Anda tinggal.

Modal pertama membeli benih cabe merah. Tentu potnya. Setelah berhasil tumbuh subur, satu dua pohon cabe merah ini dibiarkan tumbuh penuh. Biji cabenya menjadi bibit untuk dibagi-bagikan kepada tetangga atau ketetangga lainnya.

Bayangkan kalau Anda menguasai satu RT, tentunya RT dimana Anda tinggal
dan menjual cabe merah hasil tanaman se RT. Apalagi kalau se RW.
Tidak perlu memiliki tanah perkebunan yang luas.
Kalau usaha cabe merah berhasil dengan baik, dicoba untuk menanam bawang daun, bawang merah, jahe, kencur.

Kalau kencur tidak terjual habis, ditumbuk halus dicampur dengan beras yang juga ditumbuk halus. Ditambah air dan dikeringkan berupa pil sebesar kelereng.
Dipakai untuk obat kalau kaki keseleo. ( Income lagi).

Joe R.S.
 
Bls: Apa Yang Kita Bisa Kasi Ke Lingkungan Sekitar Kita?

Aku justru sedang memikirkan apa yang bisa aku kasih ke lingkunganku..
Aku ga punya apa-apa..
Kuliah aja belum lulus..
aku bingung banget jadinya..

Aku juga mau jadi lilin harapan di tengah lingkunganku tapi belum tahu gimana caranya..
 
Back
Top