Enam Kebiasaan Orang Gagal

dian9ball

New member
Fakta selalu berbicara apa adanya, begitu juga, kenyataanya orang yang gagal selalu melakukan enam kebiasaan yang membuang-buang waktu dan akhirnya tanpa disadari terjadi berulang terus-menerus sepanjang hidupnya.

Fakta pertama adalah masalah kemalasan. Malas adalah penyakit yang mudah menular, bahkan pada tingkatan yang kronis, penyakit malas bahkan dapat membahayakan jiwa orang tersebut dan orang-orang disekitarnya. Salah satu contoh bentuk kemalasan adalah waktu yang dipakai untuk tujuan yang tidak berguna dan bermanfaat bagi orang tersebut, bahkan bukan juga untuk beristirahat.

Fakta kedua adalah masalah penundaan. Penundaan bagi segala sesuatu, sesungguhnya untuk masalah yang sepele, juga akan berkibat fatal bagi orang yang selalu menunda-nunda dan mengesampingkan hal-hal yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang.

Fakta yang ketiga adalah menyangkut masalah gangguan-gangguan yang selalu mengakibatkan waktu penting terbuang percuma untuk hal yang kecil dari masalah sepele, sehingga memperbesar pokok permasalahan yang utama.

Fakta keempat, ketidaksabaran juga membuat manusia menjadi kurang teliti, kurang persiapan, ceroboh, atau keegoisan hati yang biasanya juga mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan waktu.

Fakta kelima, kepuasan sesaat, yang ternyata dapat mengakibatkan orang-orang menjadi sombong, terlena akan keberhasilannya sehingga kemalasan mulai mucul dan akhirnya membuat orang tersebut kembali jatuh dan harus memulai dari awal lagi.

Fakta yang terakhir, dan juga yang paling menentukan keberhasilan dari seseorang kelak adalah tidak adanya sebuah perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam hidupnya. Rencana adalah sebuah pondasi dalam mebangun struktur kesuksesan, apabila rencana tersebut tidak disusun dengan baik dan dilaksanakan, maka kesuksesan dengan sendirinya juga tidak tercapai dengan maksimal.

William A. Ward pernah mengatakan bahwa; Seseorang yang sukses adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengerjakannya. Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengharapkannya.

Seseorang yang memutuskan untuk gagal adalah orang yang gagal untuk memutuskan dan kemudian menunggu”. Dengan mengutip dari kata-kata bijak tersebut, saya menyimpulkan bahwa kegagalan terjadi karena tidak adanya etos kerja keras yang dibangun setiap hari dalam mencapai sebuah kesuksesan oleh seseorang. Ingat sebuah kalimat dari Soichiro Honda yang mengatakan;Keberhasilan mengandung 99% kegagalan;.


Sumber: dikutip dari http://senikriya.com/neptune Contributed by Zaki Fachrul Hadi



semoga bermanfaat.

salam sukses!=b=
 
Last edited:
tambahannya; kebiasaan orang gagal adalah selalu mencari kambing hitam, entah itu nasib, takdir atau apalah..

atau paling sering memakai istilah; kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda (inis ering banget saya dengar di Bali orang mengatakan hal-hal ini)
 
tambahannya; kebiasaan orang gagal adalah selalu mencari kambing hitam, entah itu nasib, takdir atau apalah..

atau paling sering memakai istilah; kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda (inis ering banget saya dengar di Bali orang mengatakan hal-hal ini)

tp sy pernah liat filmnya Napoleon Bonaparte, dia suka mengkambinghitamkan org lain atas kekalahan / kesalahannya!? dia selalu merasa yakin dan benar dgn apa yg dilakukannya. siapa sih yg berani meragukan kapasitas Napoleon??!!

gmn tuh??
 
tp sy pernah liat filmnya Napoleon Bonaparte, dia suka mengkambinghitamkan org lain atas kekalahan / kesalahannya!? dia selalu merasa yakin dan benar dgn apa yg dilakukannya. siapa sih yg berani meragukan kapasitas Napoleon??!!

gmn tuh??

he..eh.. saya bukan penyuka Bonaparté dan pastinya karena itu adalah film pasti ada beberapa persen fiksi nya, karena itulah fungsi drama dari suatu cerita, apalagi yang di ambil dari tokoh yang benar-benar ada.

apalagi saya sendiri tidak mempunyai role model dan tidak dalam suatu keadaan yang memuja tokoh, bukan karena mereka tidak berarti apa-apa hanya saya tidak mau kemudian merasa kecew setelah melakukan strategi tokoh tersebut dan menemukan kegagalan.

kegagaln sendiri buat saya adalah proses.. saya tidak tahu berapa kali saya gagal bukan karena tidak mengikuti tips atau petunuj dari buku; saya gagal karena tidak bia membaca situasi dan kondisi saat tersebut.
karena 6 points yang di tulis pun tidak mengulas details...kalau saya harus menunda suatu pekerjaan karena semua ada prioritasnya..apakah kemudian saya menjadi orang gagal?

pengertian sukses sendiri juga akan bias bagi setiap orang..ada yang bilang sukses adalah mempunyai pekerjaan bagus dan bergaji besar ada juga yang bilang sukses melalui achievement personal yang kita terima.. jadi ada seribu satu pengertian sukses tergantung dari sudut mana kita melihatnya.

tentus aja tulisan Dian sangat inspirasional, hanya saya berharap kita tidak terpaku dengan apa yang dit ulis di buku atau berdasar kata orang...
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"
 
Dulu saya sering gagal karena saya tdk mampu untuk bersikap "kejam".

sekarang saya banyak mengambil pelajaran dari hal tersebut dan mengembangkan mental saya untuk lebih "tegaan". Coz jelas kita tdk bs menyenangkan semua org!

itulah 'Dunia' saya...>8|
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"

I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"

I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"

I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"

I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!
 
"King Can Do No Wrong!"

bkn cm sekedar teori Om WNKS..

berdasarkan penelitian gw (coz gw hidup di keluarga dan lingkungan Pengusaha/Wiraswasta), umumnya mereka2 yg sukses dan berhasil jd pemimpin adalah 'org yg pengen bener sendiri'.

"Don't Tell Me That I'm Wrong! 'cause That's Insult My Intelligence! and I'll Be Very Angry!!"

Dalam kehidupan nyata yg penuh khianat (khususnya dlm dunia bisnis), kadang2 kita perlu untuk memegang teguh apa yg kita yakini dgn tanpa kecuali biarpun hal itu kemudian diketahui sbg suatu kesalahan. Itu bukan dimaksudkan untuk membela kesalahan/hal yg salah, namun sbg upaya untuk menjaga agar harga diri dan kepercayaan diri sbg pemimpin tdk jatuh!

Karena ketegaran jiwa itu sangat vital sekali bagi seorang pemimpin seperti Napoleon maupun pemimpin2 bisnis di sekitar sy, maupun diri saya sendiri. Haram bagi seorang pemimpin untuk merendahkan diri di depan bawahan meskipun dia jelas2 salah, coz pemimpin MUTLAK harus dipatuhi!

Jadi jalan pintas yg dipakai oleh seorang pemimpin yg sangat efektif seringkali berupa meng-kambing hitam-kan org lain/bawahan.

"pemula/bawahan pada awalnya dituntut untuk mencium pantat!"

secara terang2an di depan org banyak, Saya lebih suka menyalahkan org lain daripada menyalahkan diri sendiri. baru setelah sy menyendiri, saya akui kesalahan pada diri sendiri, terus berusaha memperbaikinya dgn diam2.

Haram bagi seorang Pemimpin untuk mengaku salah di depan bawahan, karena itu akan menjatuhkan wibawanya!

"Sebagai Pemimpin, Kamu selalu benar jika dikonfrontasikan dgn semua org lain dalam organisasimu."

Hitler, Napoleon, dan semua pemimpin besar lain menunjukkan karakter yg sama.

"King Can Do No Wrong!"

I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!
 
I've got your point... akhirnya Hitler dan Napoleon gagal juga kan? Jargon King Can do No Wrong hanya berada saat mereka di puncak kejayaannya.

Saya sendiri membawahi sekitan 50-an staff (di mana saya bekerja secara internasional) dan di Bali saya membawahi sekitar 20-an staff untuk perusahaan pribadi saya.

tentus aja saya mempunyai etos kepemimpinan yang dis esuaikan dengan kharakter saya... hanya saat saya membuat salah/mistake.. saya mesti mengakuinya dan mencoba melihat dan menganalisa kesalahan tersebut dari berbagai sudut untuk mendapatkan perspective baru agar asaat memulainya lagi tidak mengalami yang sama.

semestinya saudara Dian melihat rujukan pernyataan saya mengenai "mencari kambing hitam"

tentus aja saya setuju dengan penulisan awal Dian mengenai "enam kebiasaan orang gagal" hanya tentu saja tidak sehitam putih yang Dian tulis. ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses.

Itu sebabnya saya sendiri tidak terlalu menyukai/membaca buku-buku self help semacam itu karena si penulis sendiri pun belum tentu mengalamai hal yangs ama dan pastinya saat membeli buku-buku tsb yang sukses ya si penulis buku itu..ha..ha...

but thanks for sharing anyway!

Emang sy ini seorang peminat sejarah, coz seperti yg diajarkan oleh agama sy bahwa "Belajarlah dari org2 sebelum kamu"

Kisah kegagalan mereka lebih disebabkan karena faktor manusiawi, "khilaf".. kronologisnya seperti ini:

kegagalan Hitler karena tdk belajar dari pengalaman Napoleon saat menyerang Rusia, kegagalan Napoleon di Rusia karena tdk menyadari dan tdk mengetahui tentang cuaca di Rusia..

sehebat apapun manusia, tdk ada seorangpun yg tdk pernah gagal..





seperti kata Machiavelli: "seorang pemimpin banyak bergantung dari sifat2 dasarnya."

jadi memang betul yg Anda katakan: "ada banyak circumstances mengapa orang bisa gagal dan bisa juga sukses."

yg berlaku bagi satu org belum tentu berlaku bagi yg lainnya..



Tapi di atas semuanya... yg paling sulit adalah memimpin diri sendiri!!



Thanx for The Knowledge.
 
Last edited:
Back
Top