andree_erlangga
New member
Mantan pebulutangkis ganda putera nasional yang pernah menjuarai All England, Ade Chandra, ditahan di Kepolisian Sektor Metro Kembangan, Jakarta Barat, karena diduga terlibat peredaran uang dolar palsu.
?Dari laporan masyarakat, reserse sektor Kembangan kemudian menindaklanjuti mengenai adanya transaksi uang palsu jenis dolar di kolam renang Taman Alfa Joglo, Kembangan Jakarta Barat,? kata Komisaris Besar Edward Pernong, Kapolres Jakarta Barat ketika ditemui, di Jakarta, Selasa (30/1).
Menurut dia, pada tanggal 27 Januari, tim di bawah pimpinan Kanit Reskrim yang telah meluncur ke kolam renang Taman Alfo Joglo menghentikan sebuah taksi berisi tiga penumpang terdiri dari Ade Chandra, Olaf dan Eko Kurnia. ?Dari hasil penggeledahan didapatkan barang bukti berupa uang tunai berupa dolar Amerika palsu senilai 50 ribu atau setara dengan Rp 450 juta,? katanya.
Kemudian, ujar dia, dari keterangan tiga orang tersangka tersebut, kepolisian mendapatkan dua nama lagi yaitu Mintarsa dan Bambang Hendro yang memberikan uang palsu itu kepada mereka.
?Dari hasil interogasi terhadap Mintarsa dan Hendro didapat keterangan bahwa dolar palsu tersebut didapat dari Iis dan Ganda yang berada di daerah Citerep, Bogor,? ujar dia.
Dengan tanpa kesulitan, ujar Edward Pernong, Iis dan Ganda dapat ditangkap setelah Mintarsa melalui hubungan hand phone meminta bertemu dengan Iis. ?Identitas tersangka lainnya sudah didapat pihak kepolisian, tetapi semuanya masih berada dalam proses pengembangan dan pemantauan,? ujarnya.
Kombes Edward Pernong mengatakan jumlah uang yang dipalsukan tidak hanya US$50.000 karena menurut pengakuan para tersangka sudah ada pendistribusian-pendistribusian, walaupun masih dalam jumlah relatif kecil, seperti US$1.000 ataupun US$500 ke beberapa wilayah Jakarta, terutama Jakarta Barat.
Menurut Edward, dolar palsu yang berwarna lebih buram dibanding aslinya tersebut dijual oleh para tersangka seharga Rp 800 untuk tiap satu dolar. ?Karena harga yang begitu murah tersebut, menjadi salah satu kecurigaan pihak kepolisian terhadap peredaran uang palsu itu,? ucanya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai di mana para tersangka tersebut mencetak dolar palsu itu serta kemungkinan adanya mata uang rupiah yang juga dipalsukan sehubungan dengan ditemukannya foto tumpukan pecahan ratusan ribu rupiah yang saat ini sudah dijadikan barang bukti.
?Dari laporan masyarakat, reserse sektor Kembangan kemudian menindaklanjuti mengenai adanya transaksi uang palsu jenis dolar di kolam renang Taman Alfa Joglo, Kembangan Jakarta Barat,? kata Komisaris Besar Edward Pernong, Kapolres Jakarta Barat ketika ditemui, di Jakarta, Selasa (30/1).
Menurut dia, pada tanggal 27 Januari, tim di bawah pimpinan Kanit Reskrim yang telah meluncur ke kolam renang Taman Alfo Joglo menghentikan sebuah taksi berisi tiga penumpang terdiri dari Ade Chandra, Olaf dan Eko Kurnia. ?Dari hasil penggeledahan didapatkan barang bukti berupa uang tunai berupa dolar Amerika palsu senilai 50 ribu atau setara dengan Rp 450 juta,? katanya.
Kemudian, ujar dia, dari keterangan tiga orang tersangka tersebut, kepolisian mendapatkan dua nama lagi yaitu Mintarsa dan Bambang Hendro yang memberikan uang palsu itu kepada mereka.
?Dari hasil interogasi terhadap Mintarsa dan Hendro didapat keterangan bahwa dolar palsu tersebut didapat dari Iis dan Ganda yang berada di daerah Citerep, Bogor,? ujar dia.
Dengan tanpa kesulitan, ujar Edward Pernong, Iis dan Ganda dapat ditangkap setelah Mintarsa melalui hubungan hand phone meminta bertemu dengan Iis. ?Identitas tersangka lainnya sudah didapat pihak kepolisian, tetapi semuanya masih berada dalam proses pengembangan dan pemantauan,? ujarnya.
Kombes Edward Pernong mengatakan jumlah uang yang dipalsukan tidak hanya US$50.000 karena menurut pengakuan para tersangka sudah ada pendistribusian-pendistribusian, walaupun masih dalam jumlah relatif kecil, seperti US$1.000 ataupun US$500 ke beberapa wilayah Jakarta, terutama Jakarta Barat.
Menurut Edward, dolar palsu yang berwarna lebih buram dibanding aslinya tersebut dijual oleh para tersangka seharga Rp 800 untuk tiap satu dolar. ?Karena harga yang begitu murah tersebut, menjadi salah satu kecurigaan pihak kepolisian terhadap peredaran uang palsu itu,? ucanya.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai di mana para tersangka tersebut mencetak dolar palsu itu serta kemungkinan adanya mata uang rupiah yang juga dipalsukan sehubungan dengan ditemukannya foto tumpukan pecahan ratusan ribu rupiah yang saat ini sudah dijadikan barang bukti.