Cinta Dua Sahabat

cheguevara

New member
pengin cerita tentang perbedaan yang penuh kompromi dan ikhlas pada kenyataan, ini bagian dari novelku dengan judul Yassin, Sebuah Perjalanan Mencari Keikhlasan doain cepet terbit yaa .....:):)

Waktu terus berjalan, mentari dan rembulan silih berganti menerangi bumi . . . . entah sudah berapa kali mereka berganti yang pasti usiaku sudah menginjak masa dewasa.

Dua puluh tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengarungi bahtera kehidupan, selama ini aku menjadi nahkodai kapal tanpa penumpang sudah waktunya bagiku untuk mencari penumpang.

Yassin berjalan dalam kegelapan malam mencari seberkas cahaya yang akan menyinari jalan yang akan dilaluinya. Apabila jalan cahaya sudah datang ingin segera menggapainya untuk menyertainya dalam kapal tanpa penumpang dan menjadikannya sebagai penumpang istmewa yang bukan hanya berdiam diri menikmati jalannya kapal namun dapat memberikan cahaya kemana kapal dengan nahkoda bernama Yassin berlabuh.

Yassin berhenti di sebuah cafe Coffeebook, “rupanya aku sudah sampai” ungkap yasin dalam hati. Yassin memasuki ruangan, diambilnya tempat di sudut sebelah kanan sehingga dapat melihat keluar untuk menlihat perempuan yang dicintainya datang. “mbak, saya pesan kopi tubruk” pesan Yassin pada pelayan cafe.

Saat yang sama Antonius menghampiri dengan semangat yang menggelora dalam jiwa dan raganya, Antonius sahabat karib sepermainan di masa remaja. “Sin, aku sudah mendapatkan perempuan yang akan kujadikan pendamping hidupku. Selain berwajah elok kurasakan hatinya bagaikan mutiara yang berkilau” teriak Hasan.

“Apakah engkau sudah yakin dengan pilihanmu wahai sahabatku?tanya Yassin. “aku sudah sangat yakin, namun sebuah prinsip menjadi jurang yang mungkin sulit disatukan, “ kata Hasan. “apakah prinsip itu?” Yassin kembali bertanya. Dengan suara agak terbata Hasan menjawab “Pprinnnsip cara kita menghadap Yang Maha Kuasa.”jawab Antonius.

Yassin tidak mengeluarkan komentar apapun, hanya mengingatkan sahabatnya bahwa semua dapat dijalankan dengan baik selama kita saling menghormati dan menghargai perbedaan prinsip tersebut.

“Kapan akan kamu kenalkan ke aku? tanya Yassin. “sebentar lagi akan datang kesini,”jawab Antonius. “Ngomong-omong kenapa kamu berada disini? lanjut Antonius. “Aku akan bertemu dengan perempuanku, yang akan segera kujadikan penumpang dan cahaya bagi kapalku”jawab Yassin.

“Sin, sebenarnya akau belum ada hubungan apapun dengannya, aku sudah mengutarakan cinta yang menggelora dalam hatiku namun perempuan itu belum memberikan jawaban, dan tadi dia menelponku mengajak aku bertemu di tempat ini dan dia ingin mengatakan seuatu yang penting. Itulah sebabnya aku ada di sini,” kata Antonius.

Tak berselang lama muncullah sosok perempuan yang berparas elok, dengan aura yang mempesona menebarkan kharisma tersendiri. “Itu dia Sin, perempuan yang aku ceritakan kepadamu “teriak Antonius. Yassin menoleh dan tersenyum tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Zafira, perempuan berparas elok yang selama ini menjadi idola di kampusnya, selain elok parasnya Zafira dikenal memiliki sifat yang baik dan solekah tak heran bila banyak pria yang mendambakannya.
Zafira masuk kedalam cafe dan memesan jus alpukat. Dihampirinya Antonius dan Yassin disudut cafee, “assalamualaikum, malam semuanya” ucap Zafira, sambil mengambil tempat duduk disamping Yassin.

“Antonius, aku mengajakmu datang kesini karena aku ingin menjelaskan sesuatu. Perlu kamu ketahui bukannya aku menolak cinta yang engkau berikan kepadaku, yang dengan tulus terucap dari hatimu namun aku sudah memiliki calon nahkoda yang akan memimpinku mengarungi bahtera lautan waktu tanpa batas, yang insya allah hanya kematian yang menjadi batasnya” ucap Zafira, perempuan elok yang menjadi idaman Antonius.

“Siapakah gerangan yang beruntung mendapatkan zambrut katulistiwa ini? Tanya Antonius pada Zafira. Sambil bergeser dari tempat duduknya Zafira berdiri dan berjalan di samping Yassin, “ inilah calon nahkodaku” ucap Zafira.

Antonius terperanjat berdiri mendengar ucapan Zafira. “benarkah itu Sin? tanya Antonius pada sahabatnya. Yassin mengangguk, kemudian mengajak Antonius dan Zafira kembali duduk. “An, cinta tak harus memiliki, namun cinta berarti menyayangi. Maafkan aku bila kejadian ini terjadi, aku merasa semua berjalan begitu cepat saat engkau menggelorakan isi hatimu, ingin aku memberitahukan padamu saat itu namun aku ingin Zafira yang menjelaskannya. Hingga dia memutuskan mejawab cintamu di sini.”kata Yassin.

“Tak ada penyesalan dihatiku Sin, setelah semua menjadi jelas. Dengan keihlasan hati aku mengatakan bahwa Zafira tidak salah memilih orang. Aku doakan semoga kapal itu dapat berlabuh dengan tenang walau badai akan menerjangnya ditengah lautan luas.”ucap Antonius.

www.mohamadqunut.co.cc
 
Back
Top