* Kapal Layar *

Wong_Ngalah

New member
BismillahWasukrillah

Salam Ukhuwah Islamiyah

Sekafur Sirih / Sekilas pembuka Kapal Layar.
Dalam naungan Ar Rohman dan Ar Rokhim penulis berkesempatan menulis sekedar torehan kata yang mengharap Rahmat dan Hidayah-Nya.

Dari saran salah satu akhi untuk dapat membuat wadah dari semua thred yang penulis cuatkan agar lebih mudah untuk semua hal termasuk penanganan oleh moderator.
Maka dari itu penulis membuat wadah dengan nama Kapal Layar.

Dalam beberapa waktu kedepan penulis akan memindahkan semua Thred yang pernah ditulis untuk dipindah kedalam Kapal Layar ini.

Ruang lingkup Bahasan
Semua yang terjadi dalam mengarungi samudra kehidupan ini.
Dan bagi siapa saja boleh ikut serta sesuai dengan peran yang dipilih dengan setulus hatinya dan Otomatis Peran Alloh didalam Kapal Layar ini Besar ( Al Akbar )

Harapan dan doa agar Kapal Layar ini dapat menjadi ajang cuatan dari dalam diri semua akhi yang di cintai Alloh. Kapal Layar bukanlah ajang perdebatan yang tidak disukai Alloh. Tetapi sebagai ajang perwujudan ayat Al quran yang menerangkan
1. Tolong menolonglah dalam kebenaran
2. dan tolong menolonglah dalam kesabaran.
Disini penulis bukanlah sebagai penolong tetapi lebih wajar disebut sebagai aktifis gotong-royong dalam dua hal tersebut.

Efek samping pada diri.
Dampak terhadap diri dalam mengikuti Kapal Layar ini Sesuai dengan peran yang di lakonkan dalam Kapal dan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Bagi Kapal Layar tiada suatu apapun tanpa campur tangan Alloh.

Ucapan Terima Kasih
1. Akhi Nizhami yang banyak memberikan tambahan bagi penulis.
2. Akhi devson yang memberi saran untuk membuat Kapal Layar ini.
3. Akhi Popoi yang telah banyak merespon dengan jujur sesuai perannya.
4. Tak lupa kepada Akhi bla bla bla, vHie, corbijn, Nixfar, manz, amos, fz4599, edyhazz, kelakuankucinggarong yang telah merespon beberapa thred yang penah penulis keluarkan. dan akhi anggota lain yang membaca ataupun yang belum sempat untuk gotong-royong dalam post penulis.

Sebagai insan manusia yang sesungguhnya mendholimi diri dan kufur ini sewajar-patutnya menerima saran dari akhi anggota yang lain untuk dapat bebenah dan bebenah.

Semoga akhi semua selalu mendapatkan Rahmad dan hidayah dari Alloh SWT.
Barokalloh

Wassalamualaikum….






Update 18/05/09

Sebagai kilasan baru untuk basahan selanjutnya.....

Dunia Ajang Pementasan Lakon


Ada yang menyebut “Dunia Panggung Sandiwara”.

Misal, saat ini pembaca membaca torehan ini, berarti berperan sebagai Pembaca Tulisan ini.

Disaat bersamaan Pembaca juga sebagai Pemakai Internet, sekaligus juga sebagai Pengguna Komputer. Dari sini saja, pembaca melakonkan tiga peran dalam waktu yang sama.

Saat pembaca sudah berajak pergi dari depan komputer, peran-peran yang lain sudah siap untuk diperankan. Ketemu orang tua, berperan jadi Anak, dengan saudara jadi Adik atau Kakak, dan ada juga peran sebagai Tetangga, Murid-Guru, Penjual-Pembeli, Pegawai, bahkan tukang Becak sampai dengan Presiden. Tak lupa kita semua juga pasti berperan sebagai Seorang Hamba Alloh (Al-Malik)

Pertanyaannya, Bagaimanakah kita dalam menjalankan setiap peran yang kita punya ?

sudahkah kita menjalankan peran masing-masing dengan benar menurut Al-Haq ?

Adakah buah manfaat dari apa yang kita perankan pada sesama dan alam ?

Untuk apakah kita menjalankan semua peran kita masing-masing?

Kepastian jawaban semua pertanyaan hanya Alloh Al-Aliim (Maha Mendidik) yang berhak memahamkan pada hambanya. Alloh mengatur segala urusan hambanya. Segala berarti tanpa terkecuali, dari ujung rambut sampai ujung kuku jari kaki, atau lahir sampai batin hanya Alloh yang mengatur.
 
Last edited:
Fanatisme ....*

Sebagai bahan bahasan baru dari penulis

Latar Belakang
Penulis pernah aktif di beberapa ormas, katakanlah ijo sama biru.
Dalam perjalanannya sering terjebak pada bahasan yang mana Si ijo menilai si biru dan sebaliknya. penilaian masing masing mengarah pada merasa golongan yang diikutinya lebih benar dg tudingan macam-macam pada suatu perbuatan atau pandangan yang mengandung perbedaan.

Garis besarnya begitulah Umat islam sekarang.

Terlintas kalimat tanya yang sederhana.
Bagaimana jika umat islam melakukan Fanatisme kepada golongan........?

Ato lebih mudahnya merasa apa yang diikuti berupa golongan atau kelompok lebih benar dari pada golongan ato kelompok yang lain.

apakah dengan melakukan seperti itu tidak membuat umat islam ini bercerai berai.......?
 
Kebahagiaan Sejati dapat dirasa

Apa saja syarat dan ketentuan untuk dapat merasakan kebahagian sejati?

apakah orng yang banyak uang itu bahagia?

apakah semua keinginannya tercapai itu orang bahagia?

bebrapa jawaban dari akhi2 yg lain

from vHie
orang isLam ntu idubhna selalu bahagia . knp? aL'na rumus idubhna=syukur & sabar

ketika dapet nikmat [kesenangan],dy bersyukur.. jdlh syukur itu makind menambah nikmatna .
ketika dapet musibah [kesedihan],dy bersabar.. jdlh sabar itu membawa ketenangan & kedamaian dlm hati'na .

from bla bla bla
Aku rasa kalau kita dekat dengan Allah sudah bisa membuat kita bahagia.

from tomm13
yup!
semakin kita deket dengan Alloh semakin bahagia kita. karna Alloh akan melindungi dan mencukupkankan keperluan kita. cukup buat makn, cukup buat nyekolahin anak, cukup buat beli mobil dll.
berapa banyak orang yang berkelebihan uang tapi gak bisa makan enak karna kekurang dalam dirinya seperti kolesterol, penyakit macem2. beli mobil yang pake supirnya. dll

mohon koreksinya
 
Bls: Kebahagiaan Sejati dapat dirasa

Pengembangan dari thread
Kebahagiaan Sejati dapat dirasa

Peran Alloh menjadi apa saja terhadap kita supaya kita mendapat kebahagian sejati ?
 
Bls: Fanatisme ....*

Trims @ Tomm13 dan @ popoi

Terus terang bahasan ini sangat berkaitan dengan masalah hukum sebab akibat ataupun asal muasal dari pada Slogan itu dan juga pada penyakit yang pernah saya alami.


Jazakumulloh kher
 
Last edited:
Uang menjadi yang utama ?

Trims @ Tomm13 dan @ popoi

ceritanya gini...
Waktu aq masih nimba pengetahuan mulai dari sma sampai kuliah tidak seberapa respon dengan slogan itu. setelah lulus aq ngalami kondisi tak karuan bingung harus bagaimana kelanjutane setelah kuliah. kerjaan sulit didapat tanpa ada yang menjamin.
Pada masa itu aq punya pikiran lakukan pa ja yang penting hasil ( uang ).
Disitulah awal penyakit melakukan usaha orientasi hasil uang.
Lama waktu berlalu akhirnya mulai sadar dan teringat dengan slogan itu. Dan saat itu pula aq mulai berpikir dan banyak menoleh kedalam diri ternyata Slogan itu yang bikin orang orang barat yang menganut Kapitalis dan matrealisme. dari situ aq sadar akan khilaf ato penyakit akut yang aku biarkan menguasai diri ini.


Jazakumulloh kher
 
Bls: * Kapal Layar *

salam-alaykum.. selamat atas terbentuknya thread ini.. semoga ada bnyak manfaat yg diambil :D

ikut nimbrung ah.. hehehe..
di Indonesia, meski bukanlah menjadi anggota resmi dua ormas tsb tapi kecenderungan peribadatan pd salah satu ormas besar tsb pastilah ada. ortuku sndiri murni aktif ormas biru, tapi saya yg sejak kecil ikut kakek lebih cenderung pada si ijo.. di rumah, buku2 fiqh syar'ie garis keras berdampingan mesra dg fiqh2 pecinta.. :D so what?? toh keluarga kami tidak tercerai berai gara2 ini.

pernah dulu saya ikut dlm suatu sarasehan para mubaligh yg diadakan oleh ormas biru, ada seorang pemuda yg dg berapi2 menghujat ormas ijo dg kata bidah dan khurafat, tapi apa? petinggi ormas biru hny tersenyum dan menyuruh pemuda tadi untuk belajar kitab kuning pada kyai ormas ijo. dlm ormas ijo pun terjadi yg demikian, entah karena merasa lebih banyak berdzikir ato bgmn sehingga menganggap dirinya paling dekat dg Allah dan menganggap remeh yg lain. bila dicermati maka adanya gesekan hnya terjadi pada lapisan bawah, yg notabene (maaf) minim ilmu tp gede nafsu hehehe.. atau justru ada kepentingan2 politik didalamnya? wallahualam.. jadi intinya bukan siapa benar siapa salah, kitanya saja yg dibawah ini merasa diri paling benar dan masih perlu bnyak belajar.. so.. bila nyaman dg si biru ya jadilah biru yg baik, bila nyaman dg si ijo ya jadilah ijo yg baik, toh sama2 muslim..

just think a different view :)
 
Bls: * Kapal Layar *

Trims Nizhami

Akhirnya aq sekarang tu ga aktif keduanya. bisa dikatakan pilih netral ja. ijo bs biru bisa. lha dr situ juga da ya semacam perhtian khusus dr masyrkt dimn aq tinggl. ktnya aq ga jelas identitasnya? ijo pa biru? aq slalu jawab tersera bilang aq apa..... tp mreka tambah smkin ingin tau apa dan bagaimana aku... disini masalahnya....

aq kbetulan da menempt 4 lingkungn yg berbeda. tp walhasil yang di kejar mslh itu itu ja....

supaya bisane netral gimana ya...?
cuek tu gmn?
d respon bingung jelasno.....
 
Bls: * Kapal Layar *

Dengan sikap netral aq tetap mrasakan perpecahan itu karena ternyata ormas2 itu mbikin parpol.... yang masa pendukungnya ya dr masing-masing orms tsb..
dr pemikiran ke2 orms ni juga da beda pada trima dan ga trimanya negara ini dasarnya Pancasila. yang ga stuju ngotot bilang negara ini thoghuud..... aq dulu waktu msh aktif orms itu ya aku sependapat ma mreka tapi stlh netral mlh banyk tambahan mengenai sejarah negara tercinta ini.... bahkan sejarah yg sempat di tu2pi atau bahkan d hilangkan oleh presiden yang ngiri sama Proklamator Kemerdekaan Negara ini....
intinya mereka ga trima dgn alasan Piagam jakarta tidak ditulis penuh. shg jadilah NKRI bukan negara Islam.....

Dari apa yang saya alami dan pahami saat ini ko rasanya masih ada Gab ato tembok pemisah yg tebal dari ijo dan biru.....
 
Bls: * Kapal Layar *

Dari yang pernah terjadi pada arung samudra hidup saya
sangat kuat dorongan untuk meluapkan

Apakah perlu Sikap Fanatisme pada golongan itu.....?
Apakah bisa bersatu secara utuh dalam islamuddin..?

Dengan adanya Perbedaan yang ada apakah tidakah lebih baik jika dikembalikan pada keyakinan masing-masing...?

Perbedaan yang ada tidak diatasnamakan Golongan Ato kelompok lagi.
jadi masalah hub sesama muslim tidak ada batasan golongan atau kelompok...
Iya klo dalam satu kluarga terjadi perbedaan spt itu sangat mudah untuk diatasi karena ada ikatan hub yg lebih kuat yaitu kekeluargaan baik ortu dengan anak ataupun dengan saudara......

Tapi berbeda jika perbedaan itu terjadi dalam lingkup bertetangga. seakan rukun tapi menyimpan rasa beda yang saling menyalahkan.....
Belum nanti menyangkut parpolnya waaaah itu tambah berat lagi....

Sekali lagi inilah realita ummat islam sekarang...

Bagaimana kita seharusnya bertindak supaya hal spt ini paling tidak bisa agak reda ...? sukur2 kalo bisa dinetralkan itu lebih dibutuhkan lagi itu.......
 
Bls: * Kapal Layar *

klo menurut aq....kt sebagai manusia harus punya pendirian...
itu yg pertama n yg ke dua semua org.yg msh binun masalah ini....di karenakan kurng nya ilmu masalah kedua kubu di atas...entah biru ato ijo semuanya memiliki argumen2 yg menguat kan msing2 kubu tp tetap hrs ada yg klh krn g mngkn di dlm satu sarung terdapat 2 pedang....harapan aq sich....bagi masyarakat indonesia yg msh binggung perlu mempelajari lg n meneliti mn yg plng benar......
yg pasti dgn berusaha kt pasti dpt jalan....krn setiap 1 masalah pasti ada 2 jln keluar.
 
Bls: * Kapal Layar *

dikampung ane jg, berbeda tapi yg berbeda itu satu dan itu orang emang kaga bener gak sesuai dg adat istidadat dikampung ane.. tapi itu org emang kaga bisa diatur.. jadi ya mau diapain lg..
 
Bls: * Kapal Layar *

Ashobiyah (fanatisme berlebiihan pd golongan) merupakan musuh terbesar umat islam saat ini.

Disaat orang lain sudah datang ke bulan, kita masih ribut2 masalah melihat bulan (hilal)

kita masih saling menyalahkan saudara kita yg jumlah rokaat tarawihnya beda atau subuhnya pake qunut dan tidak, niatnya dilafalkan ato tidak. Padahal ada saudara kita yg lebih salah, yaitu tidak melaksanakan sholat
 
Putra Bangsa

Sang Proklamator berkata :
“Jika Candi Borobudur yang dibangun leluhur kita untuk mengagungkan Budha bisa tahan ratusan tahun, maka saya ingin Masjid Istiqlal tidak hanya tahan ratusan tahun, tetapi ribuan tahun!” begitu tekad Bung Karno, seraya melanjutkan, “agar kelak anak-cucu kita paham, bahwa Presiden Indonesia yang pertama sangat mencintai Islam.”
 
Back
Top