Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

dujanah

New member
Catatan tentang Boediono

1. Saat menjadi Direktur di Bank Indonesia, Boediono adalah pejabat yang setuju meliberalkan perbankan,

2. Ia ikut menyalurkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk Bank Arya Pandu Arta dan Bank Danamon

3. Sebagai Kepala Bappenas, ia adalah anggota Tim Perancang Rekapitalisasi Perbankan bersama Menteri Keuangan Bambang Subiyanto dan Menko Ekuin Ginandjar Kartasasmita sehingga negara terbebani Rp 422,6 trilyun. Karena APBN terbebani Rp 50 60 trilyun per tahun, saat jatuh tempo pada tahun 2033, total beban menjadi sekitar Rp 1800 trilyun

4. Menteri Keuangan yang paling bertanggung jawab dalam penjualan perbankan yang direkapitalisasi sehingga perbankan nasional kini dikuasai asing

5. Dia adalah pejabat yang setuju Blok Migas Cepu dikuasai Exxon Mobile

6. Sebagai Menteri Koordinator yang menerbitkan banyak kebijakan liberalisasi di era Kabinet Indonesia Bersatu yang ternyata memiskinkan secara struktural

7. Acap kali ditegur secara terbuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rapat-rapat kabinet di bidang ekonomi karena dianggap lamban dan tak berani mengambil keputusan penting

8. Dikenal sebagai pelaksana mekanisme pasar yang tangguh sebagaimana yang dituliskannya dalam buku 70 tahun Widjojo Nitisastro dengan mengatakan, “Kita harus mencegah kembali peranan etatisme…”

9. Business Week menyebut Boediono sebagai sahabat IMF paling hangat. [abu zahra/www.suara-islam.com]
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

kenapa sampai saat ini...!!! tak pernah mengaku yah../???

bahwa sudah ada bukti mengatakan bahwa dia adalah penganut neo liberal !!!

kata yang benar ke rakyat kenapa harus takut..???
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

ga tau deh
mudah2an gak ampek gitu
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

apa sih jeleknya neo liberal ??
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

menurut saya liberalisme ekonomi (yg tentu akan berpengaruh juga kpd aspek2 lain) sudah tidak dpt dielakkan bro, world is flat.. persaingan akan semakin ketat, sekat2 antar bangsa akan menipis. mau gak mau kita harus menghadapi itu. kita gk bisa terus2an bergantung pd kebijakan pemerintah dan sebaliknya kita juga gk ingin pemerintah terlalu banyak intervensi pasar. toh.. sekarang terlihat bhwa negara2 yg kelihatannya maju ekonominya gk kuat2 banget kan? gk prlu paranoid lah.. mengubah sistem ekonomi tidak semudah membalikkan tangan, ada tahapan2nya.

dalam kondisi tertentu pengambilan sebuah keputusan tidaklah selalu mudah, ada indikator2 lain yg juga perlu dipertimbangkan, stidaknya setiap opsi pengambilan keputusan pasti ada resikonya.

dan entah apa maksud anda yg anti neo liberalisme dg menyertakan bukti2 tersebut diatas tapi tanpa disertai satu pun bukti situasi negara/pasar dan kondisi keuangan negara yang ada pd saat itu. klo bisa sih sekalian opsi langkah yg seharusnya diambil menurut anda, sehingga penjelasannya lebih komprehensif. klo asal hujat sih smua juga bisa, sangat disayangkan klo ini hanya menjadi komoditas politik. dan klo gk salah keputusan2 tsb justru diambil Boediono pd kepemimpinan Megawati yg kini koar2 mengusung ekonomi kerakyatan (maksudnya...?).

untuk sementara saya bukan pendukung bpk Boediono, tp spertinya akan cukup bangga bila akhirnya ada seorang ekonom masuk istana. :D
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

wow kasian bangets donk kalo mang boediono tu neoliberism sejati...makin banyak ja rakyat miskin di Indonesia....n makin terlihat aja de kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin...mending ekonomi kerakyatan ja donk yang pro rakyat yang membela kepentingan rakyat...serem ah ngebayangin neo liberal diterapin di negeri tercintanya chika ini....
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

wow kasian bangets donk kalo mang boediono tu neoliberism sejati...makin banyak ja rakyat miskin di Indonesia....n makin terlihat aja de kesenjangan sosial antara yang kaya dan yang miskin...mending ekonomi kerakyatan ja donk yang pro rakyat yang membela kepentingan rakyat...serem ah ngebayangin neo liberal diterapin di negeri tercintanya chika ini....

dari kemaren kok pada ngomongin kejelekan neoliberalisme, trus dibandingkan dg ekonomi kerakyatan.
memangnya plus minus neoliberalisme itu apa ??
plus minus ekonomi kerakyatan itu apa ??
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

wah... kalau gitu mendingan budi Handuk donk jadi capres...
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

makasih yah neng chikaimoets share link nya, jadi jelas deh apa itu neolib!!! gak bisalah diterapkan di indonesia neolib itu.....
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

dari kemaren kok pada ngomongin kejelekan neoliberalisme, trus dibandingkan dg ekonomi kerakyatan.
memangnya plus minus neoliberalisme itu apa ??
plus minus ekonomi kerakyatan itu apa ??

Ekonomi Kerakyatan dan Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Perlu digarisbawahi bahwa ekonomi kerakyatan tidak bisa hanya sekedar komitmen politik untuk merubah kecenderungan dalam sistem ekonomi orde baru yang amat membela kaum pengusaha besar khususnya para konglomerat. Perubahan itu hendaknya dilaksanakan dengan benar-benar memberi perhatian utama kepada rakyat kecil lewat program-program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat rakyat sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan. Tidak dapat disangkal bahwa membangun ekonomi kerakyatan membutuhkan adanya komitmen politik (political will), tetapi menyamakan ekonomi kerakyatan dengan praktek membagi-bagi uang kepada rakyat kecil (saya tidak membuat penilaian terhadap sistem JPS), adalah sesuatu kekeliruan besar dalam perspektif ekonomi kerakyatan yang benar. Praktek membagi-bagi uang kepada rakyat kecil sangat tidak menguntungkan pihak manapun, termasuk rakyat kecil sendiri (Bandingkan dengan pendapat Ignas Kleden, 2000). Pendekatan seperti ini jelas sangat berbeda dengan apa yang dimaksud dengan affirmative action. Aksi membagi-bagi uang secara tidak sadar menyebabkan usaha kecil-menengah dan koperasi yang selama ini tidak berdaya untuk bersaing dalam suatu mekanisme pasar, menjadi sangat tergantung pada aksi dimaksud. Sebenarnya yang harus ada pada tangan obyek affirmative action adalah kesempatan untuk berkembang dalam suatu mekanisme pasar yang sehat, bukan cash money/cash material. Jika pemahaman ini tidak dibangun sejak awal, maka saya khawatir cerita keberpihakan yang salah selama masa orde baru kembali akan terulang. Tidak terjadi proses pendewasaan (maturity) dalam ragaan bisnis usaha kecil-menengah dan koperasi yang menjadi target affirmative action policy. Bahkan sangat mungkin terjadi suatu proses yang bersifat counter-productive, karena asumsi awal yang dianut adalah usaha kecil-menengah dan koperasi yang merupakan ciri ekonomi kerakyatan Indonesia tumbuh secara natural karena adanya sejumlah potensi ekonomi disekelilingnya. Mulanya mereka tumbuh tanpa adanya insentif artifisial apapun, atau dengan kata lain hanya mengandalkan naluri usaha dan kelimpahan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, serta peluang pasar. Modal dasar yang dimiliki inilah yang seharusnya ditumbuhkembangkan dalam suatu mekanisme pasar yang sehat. Bukan sebaliknya ditiadakan dengan menciptakan ketergantungan model baru pada kebijakan keberpihakan dimaksud.

Selanjutnya, pemerintah harus mempunyai ancangan yang pasti tentang kapan seharusnya pemerintah mengurangi bentuk campur tangan dalam affirmative action policynya, untuk mendorong ekonomi kerakyatan berkembang secara sehat. Oleh karena itu, diperlukan adanya kajian ekonomi yang akurat tentang timing dan process di mana pemerintah harus mengurangi bentuk keberpihakannya pada usaha kecil-menengah dan koperasi dalam pembangunan ekonomi rakyat. Isu ini perlu mendapat perhatian tersendiri, karena sampai saat ini masih banyak pihak (di luar UKM dan Koperasi) yang memanfaatkan momen keberpihakan pemerintah ini sebagai free-rider. Justru kelompok ini yang enggan mendorong adanya proses phasing-out untuk mengkerasi mekanisme pasar yang sehat dalam rangka mendorong keberhasilan program ekonomi kerakyatan. Kita semua masih mengarahkan seluruh energi untuk mendukung program keberpihakan pemerintah pada UKM dan koperasi sesuai dengan tuntutan TAP MPR. Tapi kita lupa bahwa ada tahapan lainnya yang penting dalam program keberpihakan dimaksud, yaitu phasing-out process yang harus pula dipersiapkan sejak awal. Kalau tidak, maka sekali lagi kita akan mengulangi kegagalan yang sama seperti apa yang terjadi selama masa pemerintahan orde baru. [<:)
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

dari dulu Indonesia menerapkan ekonomi kerakyatan yang berbasis Pancasila, tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii penerapannya?????????? wkwkwkwkw pada gak nyadar apa ya???
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

jah,.5 tahun masa SBY-JK jlnin sistem neo-lib ajah utang mmbludak jdi 1667triliun,.
apa lagi klo smpe SBY-Boediono jdi pres/wapres,.mo nambah mpe brapa lgi utang kita??
mo bayar pake apa?pake daon??
jiah,.ksian bgt gnerasi pnerus kyk gue ini,.cmn diwarisin utang sm pmrintah skrg,.aset2 dah kburu abis dijual k pihak asing,.

blm jdi wapres aj dah mikir mo ngutang,.pikiran donk bayarnya pak,.!!
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!


ya saya sdh baca link diatas, dari uraian bung zaenal ma'arif saya melihat ada kegamangan dia mengenai wacana neoliberalisme yang terlalu teoretis. karena pada kenyataannya negara maju pencetus neoliberalisme yaitu amerika sendiri tidak secara kaku menerapkan segala aspek neoliberalisme tersebut.

Apakah kapitalisme pasar bebas ada dalam kenyataan? Negara-negara kaya di Amerika, Eropa, dan Asia, yang berlabel kapitalis ternyata sarat dengan praktik-praktik di luar pasar, seperti tunjangan penganggur, berbagai bentuk jaminan sosial, dan penyediaan jasa publik seperti sekolah dan kesehatan. Banyak juga dari negara-negara tersebut yang memberikan subsidi dan beragam perlindungan terhadap industri ataupun produk lokal, baik terang-terangan maupun terselubung.
Oleh karena itu, boleh dikatakan bahwa sistem kapitalisme pasar bebas merupakan abstraksi dari suatu model ekstrem, yang tak pernah kita temui dalam kenyataan. Karena, tak satu negara pun yang menyerahkan roda perekonomian pada mekanisme pasar bebas dan kepemilikan sepenuhnya pada swasta.

Kenapa di negeri kita neoliberalisme dipertentangkan dengan ekonomi kerakyatan? Ya, salah kaprah.
Ekonomi kerakyatan bukanlah sistem ekonomi. Melainkan, lebih sebagai pilihan orientasi kebijakan ekonomi yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok rakyat. Bisa diterapkan di negara komunis seperti Kuba, bisa juga diterapkan di negara-negara yang menganut sistem pasar seperti di negara-negara Skandinavia.
Bisa pula ekonomi kerakyatan mengacu pada orientasi kebijakan yang mengutamakan penguatan fondasi ekonomi kelompok masyarakat mayoritas yang posisinya lemah. Karena itu disebut juga sebagai kebijakan pemberdayaan rakyat.
Pancasila dan UUD 1945 mengamanatkan kita untuk mewujudkan kesehateraan sosial, bukan orang per orang. Tapi bukan lantas kita mencampakkan pasar.

sadar apa tidak kita sebenarnya sudah mengadaptasi ekonomi kerakyatan sejak jaman orde baru. dan kalau anda cermati pemaparan saudara zaenal ma'arif, anda bisa melihat bahwa ekonomi kerakyatan yang dimaksud ada bau2 sosialisnya.

Dalam penerapannya, Ekonomi Kerakyatan mensyaratkan adanya demokratisasi kepemilikan modal oleh rakyat secara merata tanpa kecuali 6). Demokratisasi modal itu meliputi modal material, modal intelektual dan modal institusional. Modal material tersebut di antaranya meliputi land reform pada sektor pertanian, kepemilikan saham oleh karyawan di sektor dunia usaha. Dalam hal kepemilikan modal material, negara tidak hanya wajib mengakui dan melindungi hak kepemilikan rakyat, tetapi negara juga wajib memastikan bahwa semua anggota masyarakat turut memiliki modal material.

dan anda juga sudah merasakan ketika pemerintah sudah mengintervensi pasar, bukannya bukannya kestabilan suplai dan harga yang didapat, malah terjadi monopoli terselubung (semen, pupuk, gandum, dll). rakyat tidak bisa bebas memilih barang dengan harga bersaing tapi dengan kualitas yang lebih baik.

zaenal ma'arif pun mengakui kalau ekonomi kerakyatan yang didengang-dengungkan para politisi itu masih sekedar wacana, masih sekedar dagangan politik untuk menarik simpati masyarakat. untuk bisa menerapkan ekonomi kerakyatan maka semua aspek yang disinyalir menjadi sumber kebocoran dana subsidi harus dibenahi, birokrasi sumber korupsi harus dibabat.

sudah siapkah pemerintah/masyarakat melaksanakan ekonomi kerakyatan ??
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

ya saya sdh baca link diatas, dari uraian bung zaenal ma'arif saya melihat ada kegamangan dia mengenai wacana neoliberalisme yang terlalu teoretis. karena pada kenyataannya negara maju pencetus neoliberalisme yaitu amerika sendiri tidak secara kaku menerapkan segala aspek neoliberalisme tersebut.

Apakah kapitalisme pasar bebas ada dalam kenyataan? Negara-negara kaya di Amerika, Eropa, dan Asia, yang berlabel kapitalis ternyata sarat dengan praktik-praktik di luar pasar, seperti tunjangan penganggur, berbagai bentuk jaminan sosial, dan penyediaan jasa publik seperti sekolah dan kesehatan. Banyak juga dari negara-negara tersebut yang memberikan subsidi dan beragam perlindungan terhadap industri ataupun produk lokal, baik terang-terangan maupun terselubung.
Oleh karena itu, boleh dikatakan bahwa sistem kapitalisme pasar bebas merupakan abstraksi dari suatu model ekstrem, yang tak pernah kita temui dalam kenyataan. Karena, tak satu negara pun yang menyerahkan roda perekonomian pada mekanisme pasar bebas dan kepemilikan sepenuhnya pada swasta.

Kenapa di negeri kita neoliberalisme dipertentangkan dengan ekonomi kerakyatan? Ya, salah kaprah.
Ekonomi kerakyatan bukanlah sistem ekonomi. Melainkan, lebih sebagai pilihan orientasi kebijakan ekonomi yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok rakyat. Bisa diterapkan di negara komunis seperti Kuba, bisa juga diterapkan di negara-negara yang menganut sistem pasar seperti di negara-negara Skandinavia.
Bisa pula ekonomi kerakyatan mengacu pada orientasi kebijakan yang mengutamakan penguatan fondasi ekonomi kelompok masyarakat mayoritas yang posisinya lemah. Karena itu disebut juga sebagai kebijakan pemberdayaan rakyat.
Pancasila dan UUD 1945 mengamanatkan kita untuk mewujudkan kesehateraan sosial, bukan orang per orang. Tapi bukan lantas kita mencampakkan pasar.

sadar apa tidak kita sebenarnya sudah mengadaptasi ekonomi kerakyatan sejak jaman orde baru. dan kalau anda cermati pemaparan saudara zaenal ma'arif, anda bisa melihat bahwa ekonomi kerakyatan yang dimaksud ada bau2 sosialisnya.



dan anda juga sudah merasakan ketika pemerintah sudah mengintervensi pasar, bukannya bukannya kestabilan suplai dan harga yang didapat, malah terjadi monopoli terselubung (semen, pupuk, gandum, dll). rakyat tidak bisa bebas memilih barang dengan harga bersaing tapi dengan kualitas yang lebih baik.

zaenal ma'arif pun mengakui kalau ekonomi kerakyatan yang didengang-dengungkan para politisi itu masih sekedar wacana, masih sekedar dagangan politik untuk menarik simpati masyarakat. untuk bisa menerapkan ekonomi kerakyatan maka semua aspek yang disinyalir menjadi sumber kebocoran dana subsidi harus dibenahi, birokrasi sumber korupsi harus dibabat.

sudah siapkah pemerintah/masyarakat melaksanakan ekonomi kerakyatan ??

1 bintang untuk orang cerdas
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

jah,.5 tahun masa SBY-JK jlnin sistem neo-lib ajah utang mmbludak jdi 1667triliun,.
apa lagi klo smpe SBY-Boediono jdi pres/wapres,.mo nambah mpe brapa lgi utang kita??
mo bayar pake apa?pake daon??
jiah,.ksian bgt gnerasi pnerus kyk gue ini,.cmn diwarisin utang sm pmrintah skrg,.aset2 dah kburu abis dijual k pihak asing,.

blm jdi wapres aj dah mikir mo ngutang,.pikiran donk bayarnya pak,.!!

pak, siapapun presiden 2004-2009, pasti indonesia akan mencari pinjaman LN, karena indonesia belum bisa mandiri dengan APBN sendiri, apa dikira kalau megawati jadi presiden th 2004-2009 trus indonesia nggak bakal utang ke LN ??
 
Bls: Catatan hitam Boediono (neoliberalis) antek-antek Amerika..!!!

kan, kita bs cetak uang sendiri, knpa musti ngutang2 sichhhhh????
 
Back
Top